NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Mantan

Terpaksa Menikahi Mantan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Tamat
Popularitas:15.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Syifa Sifana

Info novel 👉🏻 ig @syifa_sifana

Salah sambung hingga berakhir pacaran. Sepasang kekasih yang sudah siap menikah harus kandas karena sebuah kecelakaan.

Restu terlepas, seorang anak harus berbakti pada orangtuanya dengan menikahi wanita pilihan mereka.

Bertemu kembali dengan status berbeda, dengan harapan ingin kembali dengan cinta lama.


"Aku tidak ingin menikahi bekas orang!" kalimat penegasan keluar dari bibir seorang mantan.

Strategi meraih mantan tercinta hingga berujung pada sebuah pernikahan.

Perjuangan mendapatkan cinta kembali dari sang mantan hingga air mata menjadi saksi bisu.

Inilah kisah Terpaksa Menikahi Mantan yang penuh dengan tawa dan air mata.

Lanjutan novel ini 👉🏻 Sang Penakluk Playboy

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifa Sifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatanganmu Semangatku

Melisa setiap hari berusaha untuk menggerakkan kakinya, ia sungguh bosan selalu duduk di kursi roda.

"Bismillahirahmanirrahim" Melisa meletakkan kedua tangannya di atas kursi roda dan ia berusaha sekuat tenaga untuk bangun.

Brak.. Melisa malah jatuh ke lantai. Rintihan hatinya selalu menjerit saat ia merasa menjadi seorang wanita tak berdaya yang harus selalu merepotkan orang lain.

"Melisa" teriak Raka kala melihat Melisa terbaring di lantai tanpa ada yang membantunya. Ia langsung berlari dan menghampiri Melisa.

"Mas! Mas ngapain kesini?" tanya Melisa mendongak menatap Raka.

"Sini biar aku bantu!" perlahan Raka menggendong Melisa dan mendudukinya di atas kursi roda.

"Terima kasih, Mas" ucap Melisa tersenyum.

"Sayang kenapa bisa sampai jatuh ke lantai?" tanya Raka khawatir dengan Melisa.

"Aku berusaha bangun, tapi kaki aku sama sekali tidak bisa digerakkan" lirih Melisa dengan menampakkan senyuman palsunya, agar Raka tidak mengetahui perasaannya saat ini.

"Sayang belum sembuh, jadi tolong jangan lakukan ini lagi disaat sendirian" titah Raka dengan hatinya pilu melihat kondisi Melisa saat ini, ia sangat paham dengan kesedihan Melisa, meskipun ia mencoba menutupinya dengan senyuman palsu.

"Oh ya, Mas ngapain kesini?" tanya Melisa berdalih.

"Aku rindu denganmu" sahut Raka sembari tersenyum.

"Hari ini hari jum'at, besok baru weekend kenapa Mas malah kesini sekarang? Kenapa bukannya besok?" tanya Melisa bingung.

"Aku kesini untuk survei lapangan, kebetulan gak jauh dari sini ada project baru aku. Jadi sekalian deh aku kesini" jelas Raka tersenyum.

"Assalamualaikum" ucap Reno dan Roni sembari masuk.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah" ucap Melisa dan Raka.

"Lho ada nak Irsyad disini?" tutur Roni sembari berjalan menghampiri mereka.

"Iya om" Raka langsung berjalan dan mencium punggung tangan Roni.

"Hari ini bukannya hari jum'at? Kamu gak kerja?" tanya Reno penasaran.

"Aku kesini dalam rangka perjalanan bisnis kak. Karena sudah sampai kesini sekalian aku memelampiskan rindu aku" celoteh Raka cengengesan. Ia sering bercanda dengan mereka sehingga tidak terlihat kecanggungan pada mereka semua.

"Kalau gitu kamu nginap di sini saja. Nanti malam kita barbeque, gimana?" tanya Reno merasa senang dengan kehadiran Raka, yah setidaknya ia bisa mengobati sedikit kesedihan Melisa.

"Oh aku mah setuju banget. Lagian sabtu-minggu aku libur kantor" sahut Raka dengan semangat yang membara. Rasa rindu kali ini benar-benar terobati.

"Lho ada tamu!" ucap Maya berjalan menghampiri mereka dengan nampan berisi makanan, obat dan minuman untuk Melisa.

"Tante!" Raka tersenyum sembari menganggukkan kepalanya.

"Ada tamu kenapa gak di suruh duduk dan ini kenapa gak disugukan minuman?" cerocos Maya sembari meletakkan nampan di atas meja.

"Bibi!" panggil Maya dengan suara yang sedikit tinggi.

"Iya, Bu" ucap bibi menghampirinya.

"Minuman dan makannya mana? Kenapa kamu gak sugukan untuk tamu kita?" protes Maya kesal saat pembantunya tidak memuliakan Raka.

"Maaf, bu saya lupa. Saya akan segera buat minumannya" sahut bibir dengan segera pergi ke dapur.

"Aduh... Bibi benar-benar deh" gerutu Maya menggeleng kepalanya.

"Ayo silakan duduk nak Raka!" titah Maya menatap Raka dengan lembut.

"Terima kasih tante" Raka mendorong Melisa dan duduk di sofa.

Reno, Roni dan Maya juga ikut duduk di sofa menemani Raka.

"Ini makan dan obat untuk Melisa ya, Tan?" tanya Raka melihat nampan di depannya.

"Iya. Tadi tante lihat makanan masih utuh di kamar Lisa, jadi tante bawa kesini, sekalian tante suapin biar Lisa mau makan" jelas Maya merasa nafsu makan Melisa sudah mulai menurun.

"Kenapa gak makan? Apa kamu menunggu aku?" tanya Raka menatap Melisa dengan lembut.

"Aku hanya tidak lapar" sahut Melisa dengan spontan.

"Gak boleh gitu. Sekarang aku sudah ada sini, mulai sekarang sayang gak boleh gak makan" ucap Raka mengambil piring nasi Melisa.

Melisa melirik Raka sekilas dan menunduknya lagi.

"Sekarang buka mulutmu! Aaaa..." Raka siap-siap hendak menyuapi nasi ke dalam mulut Melisa. Tapi Melisa menggeleng kepalanya dan terus menunduk, membuat Raka semakin sedih.

"Sayang! Lihat aku!" titah Raka dengan serius.

Melisa perlahan mendongak dan menatap Raka, kemudian ia menunduk kembali karena ia tidak ingin rasa sampai tau kesedihan yang ia rasakan.

"Mana Mel yang kuat, yang ceria, dan yang tangguh? Bukankah dulu sayang selalu bilang fabiayyiala irabbikuma tukadzdziban, setiap sesudah pasti ada kemudahan. Sekarang sayang sedang diuji kesabaran oleh Allah, tapi kenapa sayang malah memberatkan ujian Allah dan menyiksa diri? Bukankah sayang juga bilang berdosa kalau kita menyiksa diri kita sendiri?" Raka selalu bersenandung untuk memberikan sedikit sentuhan pada hati Melisa.

Mendengar kata-kata yang terucap dari lisan Raka membuat hati Melisa terketuk. Ia sadar aoa yang ia lakukan itu salah. Sedangkan Reno dan orangtuanya tersenyum melihat Raka yang begitu perhatian dengan Melisa.

"Maafkan aku" lirih Melisa merasa bersalah.

"Sekarang sayang makan ya!" titah Raka hendak menyuapi Melisa kembali.

Melisa tersenyum sembari menganggukkan kepalanya, ia pun makan makanan yang disuapi Raka.

"Nak Irsyad nginap disini?" tanya Maya menatap Raka disela-sela suapannya.

"Iya, Tan. Apa boleh aku nginap disini?" tanya Raka melirik Maya sembari terus menyuapi Melisa.

"Boleh dong, jangankan sehari, selamanya pun tante izinin" sahut Maya sembari tersenyum sumringah.

"Nikahkan mereka dulu baru bisa nginap disini setiap hari" celetuk Reno menyeringai.

"Oh itu pasti, asalkan mereka sama-sama mau, mama sih setuju-setuju aja" celoteh Maya menggoda Raka dan Melisa.

"Tu lihat! Keluarga sayang setuju kalau kita menikah, jadi sayang harus makan, minum obat biar cepat sembuh. Pelaminan menunggu kita" celoteh Raka menggoda Melisa.

"Mas ini apa-apa sih, usah ikut-ikutan mereka deh" sahut Melisa tersipu malu.

"Lho memangnya sayang gak mau nikah sama aku?" tanya Raka menatap Melisa dengan serius.

"Ya mau, tapi gak sekarang juga kali" sahut Melisa menyungging bibirnya.

"Walaupun bukan sekarang, tapi setidak aku udah dapat lampu hijau dari kamu" ucap Raka tersenyum bahagia.

"Mama! Karena malam ini calon adik ipar aku nginap disini, jadi gimana kalau kita barbeque?" tanya Reno menatap Maya dengan serius.

"Ide yang bagus itu. Kalau gitu kamu siap-siap antar mama ke pasar" titah Maya dengan semangat.

"Gak suruh bibi aja?" tanya Reno.

"Bibi kelamaan, sebaiknya kita pergi berdua saja" ucap Maya beranjak bangun dari duduknya.

"Ok, Ma" Reno dengan segera bangun dan menuju ke kamarnya untuk siap-siap.

"Papa! Setelah Melisa makan, tolong antar Irsyad ke kamar tamu ya! Biarkan dia istirahat dulu" pinta Maya dengan lembut.

"Iya, Ma. Mama tenang saja" sahut Roni dengan santai.

Maya tersenyum dan berjalan ke kamarnya untuk bersiap-siap ke pasar.

Raka menyuapi Melisa sampai makanan tak tersisa, ia juga memberikan obat pada Melisa.

Roni tersenyum bahagia, ia sangat berharap pemandangan yang ia lihat itu berlanjut ke jenjang yang lebih serius, sehingga mereka bisa memadu cinta tanpa ada kata dosa yang membatasi mereka.

1
Daryati Idar
lanjut thor
Airiany Kwok
apa nama lapak nya pake koin gak baca kalau iya malas baca bagus disini aja bacanya
Airiany Kwok
gimana bisa kunci mobil pun ikut diletakkan di atas narkas, sedangkan pak anto disuruh pulang jadi pak anto pulang naik apa jalan kaki.
Utin Adha Edha
Gak pingin lanjut baca ini, nyesek sebagai istri, raka juga kenapa jadi bimbang, duit elo banyak, sewa aja dokter selain marisa
Utin Adha Edha
Ceritanya kok gini, jadi ortu egois banget, marisa dgn sukarela menjaga keponakannya, di hati minta jantung 😬
Utin Adha Edha
Yah….jodoh kk reno siapa donk, gak rela klo kk reno meninggal
Utin Adha Edha
Salah sendiri melisa kenapa juga jd istri egois tidak memberi hak suaminya
Utin Adha Edha
Tega amat sih melisa sama suaminya, dosa lo
Utin Adha Edha
Melisa panggil suaminya mas irsyad donk
Utin Adha Edha
Kenapa jadi sedih gini, melisa 😭
Jhie Abhy
kenapa disini ceritax sang penakluk play boy blm di up padahal aku sdh pernah baca sampai tamat di apliklasi ini tp di hp yang berbeda endingx raka kembali bersatu ama melisa
Yus
kasian melisa, sedih banget
Shanty Prasmiani
sayang akhir ceritanya nggak happy endingnya
Ridha Tamara
ga ada pembenaran dalam agama apapun.. rakaa..mengunci hati untuk melisa ????? kamu cumlaude lulusan amerika...tapi...bodoh seperti tak sekolah heloooo
Ridha Tamara
menurutku..melisa tinggalkan saja raka ..seorang suami yang menikah lagi dalam keadaan dia berjuang untuk kesembuhannya..dan tanpa izinnya jg..hukum islam tidak membenarkan..apalagi alasan anak butuh sang ibu itu cuma alasan pembenaran sebuah poligami...lah ibunya masih hidup....author menggiring opini tentang poligami ya ?? 😁🤭
torr up ceffat dong, aku nunggunya sampe frustasi
Diana Lestari Purba Dasuha
maaf yuaa Thor w baca cerita hanya d akhir ajah....tapi bisa w simpul kan en membaca beberapa komentar dr reader....rasanya saya ga sanggup meneruskan membacanya karna dr awal Ampe akhir hanya penderitaan Melisa ajah....en tdk tau arti cinta seperti apa yg Raka buat utk Melisa hingga selalu menyakiti....untung w tdk. membaca dr awal
rasanya juga tdk puas kalo tdk ada karma utk keluarga raka
Furi Wijayanti Wijayanti
paling benci ma keluarga raka juga Raka nya sendiri.... orang tua yg menghancurkan hidup anak nya....tnp merasa penyesalan....terbuat dari apa hati dan pikiran ibu dan BPK nya Raka.... orang kaya dan berpendidikan ko Kya gtu
Hainnie Yunus Yunizan
ada lanjutan cerita nya
Syifa Sifana: langsung ke KBM app kk
judulnya Tajuk Mahkota Cut Putroe
Dirimu Dirinya
total 1 replies
Umisah Asther
heran Ama ibunya Raka GK ada baiknya gitu ....cuma ngomong nyesel doang .. pokonya GK rela jika Melisa balikan Ama Raka...jangan biarkan keluarga raja bahagia di atas penderitaan Melisa Thor kasih hukuman...biar kapok...Raka GK punya pendirian...orang tua suka ngatur aturan Raka tegas...eh malh menikmati ...habis itu nyesel GK guna... jangan sampai ketemu Melisa. 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!