pemuda biasa
semua tentang reno
romansa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anable, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3
Kembali ke meja Reno dan kedua temannya.
Terlihat mereka bertiga sedang memakan makanan masing-masing, mereka seringkali terlihat bercanda dan tertawa, hingga tiba-tiba ada seorang gadis cantik yang menghampiri mereka bertiga.
"Hai,,Kak Reno" siapa gadis tersebut Melambaikan tangannya kepada Reno.
"Eh ada lu, Mel,, sini ikut makan" ajak Reno kepada gadis tersebut.
Ya Gadis itu bernama Amelia, gadis cantik yang memiliki kulit putih dengan perawakan yang mungil, bibirnya yang kecil, dengan rambut sebahu, membuat Dia terlihat sangat menggemaskan.
Dia merupakan adik kelas Reno dari Semenjak mereka SD sampai sekarang mereka sudah SMA, tapi hanya beberapa orang saja yang tahu bahwa hubungan antara Reno dan Amelia bukan hanya hubungan antara adik kelas dan kakak kelas biasa, melainkan ada sebuah hubungan yang lebih jauh lagi.
"Yaelah Mel,, kok Reno doang sih yang disapa" protes Ule kepada Amelia.
"Hehe,, hy, kak Deni,,, kak Reza" sapa Amelia kepada mereka berdua sambil terkekeh malu.
"Sini Mel, gabung" sekarang Reza yang mengajak Amelia untuk gabung di meja yang mereka tempati .
"Baik kak" jawab Amelia sambil menarik kursi yang ada di sebelah Reno, dia pun duduk berdekatan dengan Reno.
"Lu udah pesen makan Mel?" tanya Ule kepada Amelia.
"Udah Kak tadi aku titip ke temen aku,,, nanti kalau temen aku gabung di sini nggak apa-apa kan?" Tanya Amelia meminta ijin kepada mereka bertiga .
"Iya gak papa,, lu kayak sama siapa aja sih,, santai aja ama kita mah" jawab Ule.
"Makasih Kak" ucap Amelia kepada Ule sambil tersenyum.
Lalu Amelia melirik kepada Reno, dia tersenyum melihat Reno yang makan seperti terburu-buru.
"Kakak laper banget ya?,, tenang aja kak, lagian makanannya juga gabakal hilang kok,,hhe" ujar Amelia merasa lucu melihat tingkah Reno.
Reno pun melirik Amelia, dia kemudian meminum es tehnya, hingga es itu habis setengah.
"Ah,, kenyang banget," setelah memakan batagornya akhirnya Reno bersendawa lega, dia tidak merasa malu sama sekali kepada Amelia.
"Gua belum makan dari pagi Mel" ujar Reno kepada Amelia.
"Kenapa nggak makan Kak?" tanya Amelia kepada Reno
"Telat bangun gua, jadi gak sempet makan deh" jawab Reno.
"Oh gitu ya" ucap Amelia ber oh ria.
Lalu Amelia pun melihat temannya yang terlihat kebingungan, sepertinya dia sedang mencari Amelia.
"Itu temen aku,,, Sin sini Sin" panggil Amelia sedikit teriak.
"Mel kamu di sini" gadis yang dipanggil Cintya itupun menghampiri Amelia.
"Iya,, Sini Duduk Sin" ajak Amelia agar duduk di sebelahnya, akhirnya Cintya pun duduk di dekat Amelia sembari menyodorkan makanan kepada gadis itu.
"Kakak-kakak ini siapa Mel?",, tanya Cintya kepada Amelia sambil melirik Reno dan yang lainnya.
"Eh kenalin,,, ini Kak Reno dia biasanya dipanggil Rey" ucap Amelia memperkenalkan Reno kepada Cintya.
Cintya melihat ke arah orang yang diperkenalkan Amelia, terlihat seorang pemuda tampan yang memiliki kumis tipis, dia pun sedikit takjub melihat lelaki yang bernama Reno itu, menurutnya Reno sangatlah Manis dengan kumis tipisnya itu,dia pun tersenyum, lalu menyapa Reno.
"Hai, Kak Reno," sapa Cintya kepada Reno.
"Panggil aja gua rey" balas Reno tersenyum pada Cintya.
Cintya pun ikut tersenyum manis lalu mengangguk.
"Nah kalau yang ini namanya Kak Reza,," ujar Amelia yang sekarang memperkenalkan Reza.
Sekarang Cintya melihat kepada lelaki yang sedang duduk di depannya, lelaki itu tersenyum kepadanya, dia membalas senyuman itu lalu menyapanya.
"Hai Kak Reza" sapa Cintya kepada Reza.
"Hai Cintya,, kamu cantik banget" puji Reza kepada amel sedikit menggodanya.
Cintya yang mendengar itu pun langsung merona.
"Makasih Kak" ucap Cintya kepada Reza sedikit malu-malu.
"Nah kalau yang ini namanya kak Deni, nama panggilannya Ule, karena mukanya mirip kayak bule" ucap Amelia memperkenalkan lelaki terakhir kepada Cintya.
Lalu Cintya pun melirik ke arah Deni, dia melihat seorang lelaki yang memiliki kulit putih layaknya orang-orang Eropa.
"Hai Kak Deni" sekarang Cintya menyapa Ule
"Lo bisa panggil gua Ule" ujar Ule kepada Cintya.
Cintya pun hanya mengangguk lalu tersenyum.
"Kak Reno dan Kak Reza kelas 11 IPS 1, sedangkan Kak Ule dia kelas 11 IPA 2" lanjut Amelia menambahkan.
"Udah udah,, Kalian buruan makan, istirahat udah mau beres nih" tegur Reno kepada kedua wanita itu.
"Eh iya sampai lupa, hehe,," Amelia terkekeh, lalu dia dan Cintya pun mulai memakan makanan mereka.
Di sisi lain, grup Reva sudah selesai makan, lalu mereka pun beranjak ke kelas.
Ketika melewati di koridor, semua pasang mata melihat ke arah Reva dan Doni yang sedang bergandengan tangan, mata mereka menunjukkan bahwa mereka sedang iri, berbagai macam omongan pun keluar dari mulut mereka.
"Si Doni akhirnya beneran pacaran sama Dewi kita" ucap salah satu murid laki-laki yang sedang memandangi mereka.
"Iya kayaknya,, lo liat aja tuh mereka berdua gandengan tangan gitu" jawab murid laki-laki lain.
"Gila,, padahal dulu Dewi kita gak pernah mau nerima perasaan si doni" ucap salah satu murid lagi.
"Iya, setelah setahun lebih, akhirnya Dewi kita mau nerima si doni" timpal murid lain sambil mendengus iri.
Bukan hanya murid laki-laki yang merasa iri, murid perempuan juga banyak yang merasa iri dengan hubungan Reva dan doni.
"Ah doni ,,,Pangeran gue" ucap salah satu siswi.
"Harusnya gue yang cocok dengan doni" ucap siswi yang lain.
"Nyadar lo,, saingan lo itu bunga sekolah, wajarlah doni lebih milih Reva. secara kan dia cantik, modis, terus kaya banget lagi, kita gak masuk syarat buat nyaingin dia.." ucap siswi lainnya yang sepertinya sedang putus asa terhadap cintanya kepada Doni.
Meski begitu, masih ada siswi siswi yang merasa kalau Doni dan Reva sungguh pasangan yang cocok.
"Wah lihat deh,, mereka serasi banget ya" ujar salah satu siswi yang melihat kemesraan Reva dan Doni.
"Iya Kayak pangeran dan Tuan Putri gitu loh" tambah siswi lainnya.
"Beb,, aku ke toilet dulu ya,,,kamu langsung ke kelas aja" Doni berkata kepada Reva ketika mereka sedang berjalan menuju kelas.
"Iya beb,, aku tunggu di kelas ya" ucap Reva kepada Doni.
Doni pun hanya mengangguk dan segera berpisah dari mereka.
Reva yang melihat kepergian Doni pun masih bertanya-tanya tentang perasaannya kepada lelaki itu.
'Apa gue bener-bener suka sama si doni?' batin Reva yang masih bingung dengan perasaannya kepada Doni.
Dia pun teringat dengan perkataan Anita, bahwa ada seorang lelaki yang tidak tertarik kepadanya, dia sangat penasaran dengan ucapan Anita benar atau tidak.
Sambil terus memikirkan hal itu reva akhirnya tiba di kelasnya bersama kedua temannya, mereka pun langsung duduk ke bangku masing-masing.
"Kalian berdua percaya gak sama ucapan Anita yang bilang kalau ada cowok yang gak tertarik sama gue?" tanya Reva memulai percakapan.
Dia benar-benar penasaran, karena selama ini dia percaya bahwa semua laki-laki yang ada di sekolahnya pastiakan tertarik kepadanya tanpa terkecuali, bagaimanapun Reva memiliki wajah yang cantik dan juga kaya raya, bodinya sangat montok, apalagi di bagian dadanya yang benar-benar besar, melebihi ukuran rata-rata anak SMA, hal itulah yang membuatnya percaya bahwa semua laki-laki di sekolahnya akan tertarik kepadanya.
"Gua nggak tahu,, tapi kalau dilihat-lihat ya,, Reva itu gak pernah mandangin lo kaya yang biasanya dilakuin oleh laki-laki lain, dia juga cuek sama Lo" jawab Nina setelah menganalisis tentang cara Reno Melihat Reva.
"Iya gua juga ngerasa begitu" ucap Fani menambahkan.
"Lagian yang namanya Reno itu bangkunya yang mana sih?, Bukannya tadi Anita bilang dia kelas kita ya?" Tanya Reva yang tidak tahu tentang Siapa itu Renoa
" Ya tuhan,,, Reva,, kita itu udah sekelas lebih dari setahun, masa Lo gak kenal dia sih,,itu tuh yang duduknya di pojok sendiri" jawab Nina sambil menunjuk ke arah bangku Reno
"Oh yang ituuu," jawab Reva yang sepertinya sudah tahu siapa itu Reno
"Eh itu ada orangnya" tunjuk Fani kearah pintu kelas,disana terlihat Reno dan juga Reza yang baru saja kembali dari kantin.
"Yang namanya Reno yang agak kecil kan?" Tanya Reno setelah melihat Reno dan juga Reza.
'Oh jadi dia orangnya?, emang sih selama sekolah disini, gue gak pernah liat dia mandangin gue penuh nafsu kaya cowok lainnya, kita juga belum pernah ngobrol, beda dengan para biawak itu yang selalu berinisiatif untuk bisa ngobrol Ama gue,apa dia emang beneran gak tertarik sama gue ya?' batin Reva.
Reno dan Reza sudah duduk dibangkunya masing-masing,lalu Reno langsung membuka bukunya dan membacanya, sedangkan Reza melirik kearah Reva, Dewi pujaan hatinya itu,matanya berbinar ketika melihat Reva juga sedang meliriknya, (padahal Reva sedang melirik Reno yang berada dibelakang Reza) bukan hanya Reva tapi dia melihat Nina dan Fani juga meliriknya, tatapan mata mereka begitu intens hingga membuat Reza jadi salah tingkah.
'Duh gimana nihh,,, Dewi gua lagi liatin gua, gua harus ngapain ya' batin Reza bingung.
"Pstt,,rey,,oyy,,rey" panggil Reza kepada Reno.
"Oyy" sahut Reno.
"Lu kenapa Za?" Tanya Reno ketika melihat Reza yang bertingkah agak aneh.
"Gua grogi Rey" jawab Reza.
"Grogi Kenapa lu kampret?, tiba-tiba grogi,ada-ada aja lu" ujar Reno.
" Itu tuh lu liat, Dewi gua dan sahabat sahabatnya lagi liatin gua" jawab Reza.
Reno tau apa yang dimaksud Reza, diapun mengarahkan pandangannya ke tempat duduk Reva, disana terlihat Reva yang sedang memandang dirinya, diapun balas menatap mata Reva dengan intens.
Reva yang ditatap seperti itu oleh Reno merasa menang, diapun menunjukan senyum yang sangat manis kepada Reno,dia berpikir bahwa lelaki itu pasti sama dengan lelaki lain yang akan terpincut oleh pesona yang dimilikinya, namun kepercayaan dirinya tidak bertahan lama, karena detik berikutnya dia dibuat tercengang oleh kata yang dilontarkan Reno.
"Sangat Konyol" Reno menghela nafas dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah buku yang dipegangnya lagi.
Sementara itu kedua teman Reva mereka terlihat sedang menahan tawa setelah mendengar ucapan yang dikeluarkan Reno kepada Reva.
Anita yang sedaritadi menyaksikan adegan tersebut pun tersenyum puas, ingin sekali dia tertawa terbahak-bahak, apalagi ketika dia melihat wajah Reva yang sudah memerah karena malu sekaligus kesal.
"Lelaki itu!!" geram Reva sambil terus melihat Reno dengan tatapan tajam.
Udah dulu ya guys,nanti dilanjutin lagi