Season 2 novel SANG PENGASUH
Arya, Ricky, Rendi, dan Wiliiam, adalah empat pria tampan sold out yang telah menjalani senasib sepenanggungan gagal malam pertama karena kejahilan diantara mereka. Menjalani kehidupan rumah tangga tidak selancar jalan tol. Keempatnya mengalami ujian.
Diantaranya, Arya. Kemunculan salah satu keluarga yang dikira telah meninggal, hadir mengusik ketenangan rumah tangganya.
Pun dengan Rendi. Kedatangan adiknya dari Turki dan kini tinggal bersamanya malah membuatnya was-was.
Kisah kehidupan keempatnya, author kemas dalam satu bingkai cerita.
Kisah ini hanya fiksi. Jika ada kesamaan nama, tempat/perusahaan itu hanya kebetulan semata.
Selamat menikmati kisah yang bisa membuatmu senyum-senyum sendiri.
Cover free by pxfuel
Edit by me
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
The Wedding of Mauren & Dino (2)
Seremonial pernikahan selesai digelar. Saatnya kedua mempelai dan kedua orangtua berdiri di atas pelaminan yang mewah bertabur rangkaian bunga, menerima para tamu undangan yang akan mengucapkan selamat. Crew WO mengatur dengan apik dan sigap agar para tamu tertib mengantri untuk naik ke pelaminan.
Raja dan Ratu sehari berdiri dengan aura memancarkan kebahagian dan senyum yang terkembang dalam balutan busana pengantin senada. Dino tampak gagah dan tampan dalam setelan jas coklat susu. Mauren terlihat makin cantik dan anggun dalam balutan ball gown warna krem berbahan brokat.
Empat sekawan beserta pasangannya tiba di hotel hampir bersamaan. Mereka beriringan memasuki area resepsi bernuansa putih tulang, so luxurious and elegant.
"Maa sya Allah, Mbak Ren cantik banget." Andina dan Arya yang menjadi pemimpin antrian menyalami sang pengantin yang tampak senang dengan kehadiran kompak empat sekawan. Andina memuji dengan tulus Mauren yang mangling dalam balutan gaun yang elegan.
"Baarokallahu laka wa baaroka alaika wa jamaa bainakuma fii khoir." Ucapan selamat dan doa tulus diucapkan Andina untuk kedua mempelai. Andina dan Mauren berpelukan dengan lama. Mauren tampak berkaca-kaca, bahagia dan haru menyatu. Lewat Andina lah dirinya berhasil menjemput hidayah juga bertemu dengan Dino yang kini sah menjadi suaminya. Dan Mauren tidak akan melupakan itu.
"Andin, kamu harus bernyanyi untuk kita!" Pinta Dino dengan tatapan penuh harap agar Andina mau menyumbangkan suara merdunya.
"Gak ah malu." Andina menggelengkan kepalanya, menolak permintaan Dino."
"Plis Andin, waktu itu buat ketua BEM aja kamu mau nyanyi. Masa buat kita nggak. Please ya!" Dino kembali memaksa, ditambah Mauren ikut mendukung.
Andina menatap Arya yang berdiri di sisinya. Melihat suaminya yang mengangguk, akhirnya Andina menyetujui permintaan kedua mempelai.
Arya cs yang merupakan teman SMA Mauren serta jAndina dan Safa sebagai teman satu kampus dengan Dino, mengabadikan kebersamaan dalam kilatan kamera yang akan dibingkai dalam figura kenangan.
"Will, kayaknya bakal ada reuni mantan nih. Teman-teman SMA mulai berdatangan, lihat tuh--" Ricky berbicara dengan pelan kepada Willi saat mengantri makanan berat. Ia mengarahkan dagunya ke arah karpet merah, dimana para tamu sedang mengantri menuju pelaminan.
"Gue mah aman. Mantan stay di Singapore, kayaknya gak diundang deh."
"Wuihh Lo jadi stalker mantan ya. Ck ck ck-- Eh lo kayak gak tau si Mauren. Dia kan supel dengan semua kelas. Mantan lo juga pernah satu gank sama Mauren."
"Gue tau dari si Rio, bukan jadi stalker. Doakan aja dia gak datang. BAHAYA!" Willi menyikut Ricky agar tidak membahas lagi soal mantannya. Mereka berani membahas karena pasangannya sedang berkeliling stand. Memilih makanan yang diinginkan.
.
.
Alunan lagu romantis mengiringi para tamu yang berdatangan dan juga yang sedang menikmati jamuan.
Empat sekawan dan pasangannya terpisah, kecuali Marisa yang terus menempel dengan Rendi. Karena mereka sama-sama bertemu dengan teman-teman lamanya.
Sebuah tepukan di punggung Arya yang sedang berbincang akrab dengan Juna teman beda kelasnya, membuat Arya menoleh.
"Hei, Michael! What's up bro? Kapan datang dari Amerika?" Arya terkejut sekaligus senang. Mereka berpelukan dengan erat. Michael, dia salah seorang yang ikut terlibat gagalnya malam pertama Arya bersama Ricky Cs.
"Just fine, bro. Gue tiba tadi siang. Mana yang lain Ar? Gue kangen ngumpul." Michael mengedarkan pandangannya mencari Ricky dan yang lainnya. Sudah setahun sejak pernikahan Arya, baru ketemu lagi sekarang.
Arya melambaikan tangan saat bersitatap dengan Marisa. Dengan kode telunjuk, menyuruh Rendi agar melihatnya.
Rendi menghampiri dengan wajah semringah. Pelukan hangat persahabatan dilakukan keduanya.
"Kenalin istri gue!" Rendi dengan bangga memperkenalkan Marisa yang tentu saja dikenal juga oleh Michael.
"Lo nyogok si Arya berapa? Sampe mau nyerahin adiknya sama elo."
Perkataan Michael yang tentu saja bernada candaan membuat ke empatnya tertawa.
Sebuah tonjokkan di punggung Michael membuatnya terkejut dan membalikkan badannya. Si usil Ricky berdiri berkacak pinggang bersama Willi.
Sontak Michael berseru girang dan adu tos serta berpelukan dengan Ricky dan Willi.
"Kita kasih hukuman apa ya sama si bule Amrik ini. Bisa-bisanya datang ke pesta Mauren, sementara ke nikahan kita tidak hadir." Ricky mengompori Rendi dan Wilii karena teman pelopor minggat saat SMA itu, tidak hadir di resepsinya.
"Sorry, Bro. Gue kan kerja kontrak di sana, gak bisa sering pulang. Sekarang finished, gue mau tinggal di Bandung. Gak akan perpanjang kontrak lagi."
"Kapan kita bisa ngumpul? Gue traktir deh sepuasnya," lanjut Michael lagi.
"Nanti di atur deh sama Ricky. Kita nongkrongnya di cafe Willi aja." Usul Arya yang mendapat anggukan Rcky dan Willi.
Michael mengacungkan jempolnya. Ikut senang dengan kesuksesan Willi yang sudah punya cafe sendiri.
.
.
Di spot berbeda, Andina dan Safa berkumpul bersama Kintan dan Aris. Mereka asyik bernostalgia masa kuliah.
"Aris, kapan gelarmu akan dicopot? Naik level dong, masa nyakitin terus anak orang. Saatnya bahagiain anak orang dong." Safa meledek Aris yang dikenal sebagai playboy cap Badak di kampus. Namun dia tidak pernah mengganggu Andina dan Safa, malah berteman baik.
"Belum ada yang cocok, Fa. Beginilah resiko orang ganteng. Selalu dikejar-kejar cewek. Mereka berani merendahkan harga dirinya demi bisa kencan sama gue. Kan cewek kayak gitu gak cocok buat dijadiin pasangan hidup." Aris dengan santai membela diri. Mereka yag duduk melingkar di meja bundar terusik dengan dering musik metal dari hp Aris.
"Okay." Hanya itu yang terucap dari bibir Aris, memberi jawaban kepada orang yang menelponnya.
"This's show time for you, Andin. Dino telpon gue minta kamu naik panggung." ujar Aris menyampaikan titah yang menelponnya. Safa dan Kintan ikut menyemangati agar Andina berani tampil.
Andina menghela nafasnya, mengusir kegugupan demam panggung yang melanda di awal. Ia berjalan menuju panggung yang tak jauh dari tempatnya duduk.
Sebuah lagu romantis, lagu lawas tentang ungkapan perasaan yang tak lekang oleh waktu. Semoga pula cinta dan kasih sayang kedua pengantin, Kak Dino dan Mbak Mauren tak terkikis oleh waktu, malah semakin terpupuk dari masa ke masa.
Sebuah opening dari atas panggung musik, membuat Arya menghentikan bincang-bincangnya. Ia menatap ke arah panggung, karena mengenal dengan suara merdu opening itu yang tak lain adalah istrinya.
"Bentar! Istri gue tampil." Arya meluruskan pandangannya ke atas panggung dengan senyum dan wajah berbinar, menanti penampilan sang istri.
Sekali lagi buat kedua mempelai. Selamat berbahagia. Semoga sakinah, mawaddah, warahmah. Lagu ini spesial aku persembahkan untukmu, Kak Dino dan Mbak Mauren.
Dari atas pelaminan, Dino mengacungkan jempolnya. Mauren pun memberikan kiss dari jauh kepada Andina yang menatapnya dengan senyum.
Last but not least. Second special, for Papi nya anak-anak.
I can't help falling in love with you. (Aku tidak bisa berhenti jatuh cinta padamu)
Andina mengunci pandangannya pada satu pria gagah berjas hitam yang berdiri bersama rekan-rekannya. Senyum manisnya ditujukan untuk Arya yang tampak tersenyum lebar menatapnya. Kedua tangan Arya merentang ke depan, mengirimkan satu kiss untuk wanita anggun yang berdiri di tengah panggung.
...Bersambung...