Bianca Kingston, sosok perempuan yang nyaris sempurna, cantik, kaya, memiliki pengaruh yang besar, baik di dunia bisnis maupun di dunia bawah. Ahli senjata dan juga beladiri.
Perempuan sesempurna itu harus merenggang nyawa di tangan rival bisnis nya, satu-satunya orang yang berani mengancam kelemahan nya, menggunakan anak-anak asuhnya.
Kematian nya, meninggalkan duka mendalam di hati kelurga Kingston dan semua orang terdekat nya, tapi takdir berkata lain, jiwa Bianca terlempar ke dunia yang sangat jauh berbeda dengan dunia nya.
Bianca terbangun di tubuh Putri Jasmine Harper, Putri terasing, yang hidup dalam kesendirian. Namun kejutan belum berakhir.
"Dua Minggu lagi, pernikahan Anda dengan Duke Lucas akan digelar!"
Bagaimana seorang Bianca Kingston yang biasa memimpin sebuah organisasi, harus menjalani hidup baru nya yang sangat jauh berbeda dari kehidupan nya dulu?
Dan siapa Duke Lucas, calon suaminya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA JAHAT
"Ayah, ada yang ingin Jasmine tanyakan," ucap Jasmine, melihat ke Ayah nya.
"Apa Sayang?" tanya Raja Reifan, lembut.
"Apa pernikahan ku dengan Duke Lucas memang tidak bisa di batalkan?" tanya Jasmine, walaupun sebenarnya dia tahu jawabannya.
Raja Reifan diam, tidak langsung menjawab pertanyaan Putri nya, dia menatap Putri nya dengan tatapan yang sulit di artikan.
Sejujurnya dia juga sedih harus melepaskan Putri nya untuk menikah, tapi mau bagaimana lagi, ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Putri nya, istana bukan tempat yang aman untuk putri nya.
"Putri ku, Jasmine..." ucap Raja Reifan menghela napas panjang, tatapan matanya melembut, dipenuhi rasa bersalah dan kasih sayang.
"Perjodohanmu dengan Duke Lucas sudah diikat sejak lama, bahkan sebelum ibumu meninggal Nak. Ini adalah perjanjian antara dua keluarga yang saling percaya dan setia pada kerajaan," ucap Raja Reifan, memberikan penjelasan.
"Ayah tahu kamu pasti terkejut dengan percepatan ini, tpi Ayah mohon, percayalah pada keputusan Ayah, Duke Lucas adalah Jenderal paling kuat di kerajaan Harper, tidak ada yang berani pada pria itu sayang, dan Kediaman Alistair adalah tempat paling aman untuk kami," lanjut Raja Reifan, suaranya sedikit parau.
Sakit? Tentu saja sakit, karena harus melepaskan putri nya, secepat ini, tapi mau bagaimana lagi, ini adalah yang terbaik untuk putri nya.
"Pernikahan ini adalah satu-satunya cara Ayah bisa menjamin keselamatanmu dari bahaya yang mengintai," ucap Raja Reifan, terlihat sekali kesedihan di matanya
Mata hitam Jasmine menajam, dia bisa membaca ketulusan dan kekhawatiran yang mendalam dari sorot mata Ayahnya.
"Ayah khawatir tentang apa?" tanya Jasmine, nadanya lembut namun tegas.
Jasmine menunjukkan bahwa dia sudah jauh dari gambaran Putri kecil yang rapuh.
"Apa ada ancaman serius yang Ayah sembunyikan?" tanya Jasmine, pura-pura tidak tahu.
Raja Reifan mengatupkan bibirnya rapat-rapat, dia tidak ingin membebani Putri nya.
"Apapun yang terjadi kedepannya, kamu harus bahagia Nak, itu adalah keinginan Ayah dan mendiang ibu mu," ucap Raja Reifan, menatap Jasmine dengan kasih sayang.
"Cukup kamu tahu, Mine, bahaya itu nyata, dan Ayah tidak akan membiarkan bahaya itu menyentuh mu, bahkan sehelai rambut pun, tidak akan Ayah biarkan," lanjut Raja Reifan, memenang tangan Jasmine.
"Aku mengerti, Ayah," jawab Jasmine, mengangguk pelan.
"Jika itu demi keselamatan kerajaan dan janji yang telah diikat lama, Jasmine akan menerimanya, Jasmine akan menikah dengan Duke Lucas!" ucap Jasmine, tegas.
Raja Reifan menghela napas lega yang panjang, air matanya nyaris menetes.
Grep
"Terima kasih, Sayang, terima kasih karena telah mengerti, Ayah sangat beruntung memiliki putri seperti mu," ucap Raja Reifan, membawa Jasmine ke dalam pelukannya.
Jasmine tersenyum kecil dan membalas pelukan Ayah nya.
Pangeran Mahkota Lucius tersenyum hangat, melihat pemandangan di depan nya.
"Kakak bangga padamu, Mine, kamu melakukan hal yang benar, aku jaji akan memastikan Duke Lucas memperlakukanmu dengan hormat, jika tidak, Ayah dan Kakak akan menjadi perisaimu," ucap Pangeran Mahkota Lucius, tulus.
"Tidak perlu," jawab Jasmine, melepaskan pelukan Ayahnya.
"Aku tidak butuh perisai, justru, aku yang akan menjadi perisai bagi diriku sendiri, Ayah dan Kak Luci jangan khawatir, aku akan menghormati statusku sebagai istri, aku tahu cara memposisikan diri," ucap Jasmine, tersenyum sombong.
"Aku akan menjalankan peranku sebagai Putri dan Istri Duke yang sempurna, karena itu akan memberiku kekuasaan dan akses untuk melihat siapa musuh yang sebenarnya. Tapi jika mereka berani macam-macam, aku tidak akan segan-segan menghancurkan mereka sampai ke akar-akarnya," batin Jasmine, dengan sorot mata memancarkan kilau dingin dan mematikan.
"Itu baru Putri Ayah," ucap Raja Reifan, tersenyum lega.
Raja Reifan tentu saja senang, melihat Putri nya yang terlihat lebih berani, dia juga lega karena putri nya tidak marah dengan pernikahan yang mendadak ini.
"Sekarang, istirahatlah, besok akan jadi hari yang panjang untuk mu Nak," ucap Raja Reifan, penuh perhatian.
"Lucius, antar adikmu ke kamarnya!" perintah Raja Reifan, melirik Putra nya.
"Baik Ayah," jawab Pangeran Lucius, mengangguk kan kepala nya.
"Ayo, Mine, kakak akan mengatakan mu, kamarmu sudah disiapkan," ucap Pangeran Mahkota Lucius, berdiri dari tempat duduk nya.
Cup
"Selamat malam, Ayah, jangan khawatirkan aku, dan Ayah juga harus istirahat, aku tidak ingin Ayah sakit," ucap Jasmine, mencium pipi Raja Reifan.
Jasmine berlalu pergi, berjala mengikuti langkah Pangeran Mahkota Lucius, meninggalkan Raja Reifan sendiri yang masih mematung karena perlakuan putri nya.
Sudut bibir Raja Reifan terangkat, dia sungguh bahagia melihat sifat Putri nya yang sekarang.
"Florence, Putri kita tumbuh menjadi gadis manis seperti mu," batin Raja Reifan, tersenyum kecil mengingat mendiang Ratu Florence.
Sementara di lorong belakang istana, ada sepasang ibu dan anak sedang merencanakan sesuatu.
"Ibu kapan kita akan menjalankan rencana kita?" tanya Putri Anya, tidak sabar.
"Malam ini, saat semua orang sibuk dengan persiapan, aku akan menyuruh seseorang untuk masuk ke kamar Jasmine dan memberinya ramuan tidur, dia tidak akan bangun sampai pagi menjelang siang, jauh setelah jam pernikahan yang sudah ditetapkan," jawab Ratu Imelda, berbisik di telinga Putri Anya.
Mereka berdua sedang merencanakan hal buruk untuk Jasmine, ibu dan anak itu memang sama, sama-sama tidak waras.
"Lalu?" tanya Putri Anya.
"Jika pengantin wanita tidak muncul, maka pernikahan harus dibatalkan, atau pengantin wanita harus diganti," jawab Ratu Imelda menyeringai licik.
"Saat fajar nanti, kamu pergilah ke kamar anak sialan itu, ambil kalung lambang Kerajaan Harper yang selalu dipakainya," lanjut Ratu Imelda, tersenyum miring.
"Bagiamana kalau ketahuan?" Putri Anya, Khawatir.
"Dasar bodoh, tentu saja jangan sampai ketahuan, lakukan serapi mungkin," jawab Ratu Imelda, menatap kesal pada Putri nya.
"Hem, baiklah," ucap Putri Anya, mengangguk kan kepala nya.
"Bagus!"
"Saat kekacauan terjadi karena pengantin wanita menghilang, Raja akan panik, dan di saat itulah aku akan menyarankan solusi darurat, untuk menyelamatkan kehormatan kerajaan dan aliansi dengan Alistair, kita harus menggantinya dengan Putri kedua," ucap Ratu Imelda, dengan menggebu-gebu.
Putri Anya tentu saja sangat senang dengan rencana ibunya, tapi ada sedikit ke khwatiran dihatinya, karena yang mereka hadapi kali ini bukan hanya Raja Reifan, tapi Duke Lucas.
"Tapi apakah Duke Lucas akan setuju, Bu? Dia terkenal dingin dan kaku," tanya Putri Anya, sedikit ragu.
"Dia tidak akan punya pilihan, Jenderal perang seperti Duke Lucas tidak akan membiarkan pernikahan ini batal dan merusak reputasi nya dan mempermalukan keluarga nya," jawab Ratu Imelda dengan penuh percaya diri.
"Dan Raja akan terdesak oleh waktu dan tekanan, mau tidak mau dia akan setuju, dan kamu akan menjadi Nyonya Alistair, setelah itu akan lebih mudah untuk kita menguasai kerajaan Harper," ucap Ratu Imelda, tersenyum licik.
lanjut up lagi thor