Alya adinda salsabila seorang siswi pintar, cantik, dan populer di SMA prestasi jakarta.
Valen raka nugraha seorang murid terganteng, dingin, cuek, dan dia adalah musuh bebuyutan Alya sejak SMP.
keduanya tidak pernah akur selalu saja bersaing dan saling menjatuhkan secara halus.
namun siapa sangka,suatu malam orang tua mereka memberikan kabar yang mengejutkan Alya dan Valen.
"apa??, gak salah dengar, gua gak mau dijodohin sama dia apalagi kalau sampai menikah! "ucap Alya.
"emang lu pikir gua mau sama lu" ucap Valen.
namun sebanyak apapun mereka menolak permintaan orang tua mereka tidak bisa ditolak jadi terpaksa mereka berdua harus menikah secara diam-diam.
ditambah lagi aturan sekolah yang melarang untuk menikah, kalau sampai melanggar akan dikeluarkan oleh sekolah itu.
bagaimana kisah mereka selanjutnya??
yuk mampir
IG:qilla_kasychan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kasychan_A.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22-cemburu
Valen membuka mulutnya lebar-lebar, Pura-pura manja saat Alya menyuapinya seperti bayi.
"manja banget sih,kaya bocah umur Lima tahun" ucap Alya.
"biarin" jawab Valen, akhirnya Alya selesai menyuapi Valen hingga piring itu habis tanpa sisa.
Tiba-tiba telepon genggam milik Alya berbunyi dan yang menelfon adalah Maira, Alya mengangkat telfon itu dan menekan speaker.
📞Maira is call
"halo mai"ucap Alya
"halo Aly,lu kenapa ga sekolah? " tanya Maira dari seberang telepon
"gua lagi sakit" jawab Alya
"sakit?, sakit apa?, lu sekarang gimana udah mendingan? " tanya Maira dengan nada khawatir.
"aman, gua udah mendingan" ucap Alya.
"syukur deh, tadi si Arkan khawatir banget sama lu" ucap Maira,
mendengar nama Arkan lagi-lagi hati Valen memanas cemburu.
"dia nanyain lu terus, coba lu telfon dia deh, biar dia ngak khawatir" ucap Maira.
"oh, nanti gua telfon" ucap Alya.
"udah dulu ya Aly, by cantik" ucap Maira.
"by juga cantik" ucap Alya
tut
Telfon dimatikan, saat Alya ingin menelfon Arkan, Arkan sudah lebih dulu menelponnya.
dret-dreet-dreet
📞Arkan is call
"Aly, lu kenapa ga masuk sekolah? " tanya Arkan dari balik telfon.
"gua lagi kurang enak badan" ucap Alya.
"terus sekarang keadaan lu gimana, lu ga marah kan soal kemarin sore?" tanya Arkan.
"gua udah mendingan, dan gua ga marah kok" ucap Alya.
"syukur deh, Aly lu udah punya jawaban? "tanya Arkan.
"jawaban apa? "tanya Alya.
"jawaban tentang lu mau atau ga jadi pacar gua"ucap Arkan.
" k-kalau itu-"
"kalau lu masih ragu, gak pa-pa Aly, gua tunggu" ucap Arkan.
"makasih ya" ucap Alya.
"tapi kalau semisalnya lu tolak, kita tetap berteman kan" ucap Arkan
"pasti itu mah" ucap Alya.
"yaudah gua matiin ya telfonnya, by Alya cantik" ucap Arkan.
tut
telfon dimatikan oleh Arkan,mendengar kata 'cantik' membuat hati Valen semakin membara.
Alya menurunkan ponselnya ke kasur, suasana di kamar langsung hening.
Valen duduk di ujung kasur kasur.Alya memutar wajahnya menghadap Valen yang wajahnya udah kayak anak kecil direbut mainan.
"lu kenapa? "tanya Alya.
"engga, kenapa-napa" jawab Valen.
"cemburu ya" ucap Alya
"siapa yang cemburu" ucap Valen
"ngaku aja deh" ucap Alya.
Valen membalikkan badannya ke arah Alya.
"kalau cemburu emangnya kenapa" ucap Valen
deg
hati Alya berdetak tak karuan.
"wajarkan gua cemburu sama istri gua sendiri" ucap Valen
Alya menahan salting menghadap ke belakang,menundukan kepalanya,memalingkan wajahnya yang memerah seperti tomat
"lu kenapa salting ya" ucap Valen.
"siapa yang salting" ucap Alya
"masa, tapi gua suka liat wajah lu kalau lagi salting" ucap Valen
"apaansi" ucap Alya.
"Aly, gua itu sayang sama lu, gua cinta sama lu dan gua gak akan biarin seseorang pun yang merebut lu dari gua" ucap Valen.
"posesif" ucap Alya
"kalau posesif emang kenapa" ucap Valen.
"lagi pula dia itu cuma nanya kabar doang" ucap Alya.
"ya tetap aja" ucap Valen, mukanya memanyun seperti anak kecil.
"cemburu" ucap Alya
"gua ga mau punya gua, direbut sama orang lain" ucap Valen.
"aneh" ucap Alya
"biarin,lu cuma punya gua" ucap Valen.
Valen menghadap belakang dan Tiba-tiba Valen mencium pipi Alya.
"gua cinta sama lu Alya adinda salsabila" ucap Valen memeluk pinggang Alya dari belakang.
Alya terdiam, detak jantungnya kini tidak bisa dikontrol lagi.
"V-val.. lepas ih"ucap Alya mencoba melepaskan tanggan Valen yang melingkar di pinggangnya.
"ngak mau" ucap Valen dagunya bersandar di bahu Alya.
"lepasin ga" ucap Alya
"kalau ga mau, dan lu jangan pernah pergi tanpa izin gua lagi faham hmm.." ucap Valen
"iya-iya faham" ucap Alya.
"good girl" ucap Valen mencium kedua pipi Alya.
"Val, udah lepasin aku mau ke bawah" ucap Alya.
"mau ngapain? " tanya Valen.
"mau ngambil air minum" ucap Alya.
"gua ambilin" ucap Valen melepaskan pelukannya.