[Di sarankan membaca Transmigrasi Istri Pemburu Season 1 terlebih dahulu]
↓↓
Sesama Reinkarnasi yang mencari misteri kisah kehidupan masa lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jiwa yang lelah
"Jadi kau membunuh mereka yang ingin membunuhmu kan? bukan semena-mena mmebunuh orang secara membabi buta?." Ujar Yue.
"Tentu saja, tapi karena selalu dalam bahaya aku jadi cenderung mencurigai siapa saja. Aku sulit percaya pada orang lain, maka dari itu aku cukup sulit percaya padamu yang terlihat sangat mencurigakan. Sebagai seorang wanita kau terlalu pintar, mana mungkin aku tidak curiga jika kau mata-mata musuh kan?." Ujar Yuwen.
"Tapi kan aku sudah bilang jika aku ini reinkarnasi, kau juga sudah mendapatkan mimpinya waktu itu. Kenapa masih saja belum percaya?." Heran Yue.
"Yue, ada yang namanya sihir halusinasi yang bisa mempengaruhi mimpi orang lain. Aku pikir kau yang sengaja membuatku bermimpi seperti itu, karena anehnya kau bisa langsung menebak dengan tepat jika ada bermimpi bertemu Yi'er." Jujur Yuwen.
"Yah memang aneh sih, maaf karena selalu mendesakmu. Tapi jujur aku lelah sekali jika terus-terusan harus bersabar, aku menyimpan banyak beban pikiran yang membuatku stres." Jujur Yue, merasa bersalah.
"Aku mengerti, maafkan aku ya." Yuwen juga merasa bersalah.
"Baiklah karena sekarang kita sudah yakin jika kita berdua memang reinkarnasi. Bagaimana jika kita mulai mencari telur Phoenix?." Tanya Yue.
"Baiklah, tapi... ada satu hal lagi yang mengusik pikiranku." Lirih Yuwen.
"Ada apa?." Yue penasaran.
"Kemarin malam aku bertemu dengan hewan roh rubah emas yang sangat besar. Dia mengataiku bodoh, menyerahkan kalung giok yang katanya wasiat dariku dulu sebelum mati. Aku menerima itu meskipun tidak percaya, dan semalam saat aku merasa panik mencarimu yang tenggelam tiba-tiba saja aku merasa menjadi orang lain, dengan segala ingatan menyedihkan yang menyeruak masuk ke dalam kepalaku. Setelah kejadian semalam, liontin itu hilang begitu saja." Yuwen bercerita dengan jujur.
"Mungkin Yuwen datang padamu melalui kalung giok itu, karena Yuwen datang otomatis ingatan itu juga datang padamu. Liontin itu hilang setelah segala ingatan milik Yuwen yang dulu tersimpan dengan rapih dalam memorimu. Ini hanya dugaan tapi sepertinya kurang lebih seperti itu." Ucap Yue menerka.
"Apa kau mengenal rubah emas itu?. Entah kenapa aku tidak memiliki ingatan tentangnya, atau belum?." Yuwen bertanya sambil berpikir.
"Tentu saja, rubah emas yang aku beri nama Rumas. Dia adalah hewan kontrak kedua milikku, di kehidupan pertama aku adalah manusia terpilih yang bisa berkontrak lebih dari satu hewan roh, begitu lah ceritanya." Ucap Yue, mengatakan berdasarkan ingatan yang ada.
"Jika dia hewan kontrak milikmu, kenapa justru Yuwen memberikan wasiat padanya? bukan pada naga emas hitam?." Heran Yuwen.
"Seingatku, Rumas dan Yuwen sempat bertarung dan Rumas memberikan kalung giok yang berisi inti roh miliknya karena mengaku kalah. Karena itu meskipun terkontrak denganku, Rumas tetap harus menurut pada Yuwen. Mungkin Yuwen menitipkan pesan lewat kalung inti roh itu, karena Yuwen berpikir naga emas hitam akan mati bersamanya saat itu." Ucap Yue.
"Yah itu masuk akal, trimakasih sudah menjawabku Yue." Yuwen tersenyum.
"Jadi bagiamana perasaan mu saat ini?." Tanya Yue penasaran.
"Yahh sebenarnya masih sama seperti sebelumnya, hanya saja ada debaran aneh yang membuat wajahku panas jika menatapmu. Aku merasa sangat dekat dan akrab denganmu, bagaimana ya cara menjelaskannya. Intinya aku memiliki ingatan kehidupan pertama kita, tapi karena wajah kita berbeda jadi terasa memiliki ingatan orang lain." Jujur Yuwen.
"Akhirnya ada yang mengerti perasaanku, aku juga cukup merasa aneh dan bingung pada awalnya. Karena meskipun reinkarnasi, wajah kita tidak mirip." Yue merasa senang.
"Ada yang sedikit mengusik pikiranku sebenarnya, antara Serena dan Shen Yue. Mereka ini orang yang sama kan? tapi entah kenapa aku kesulitan mengerti dan mencerna ingatanku sendiri." Jujur Yuwen, dia masih perlu adaptasi.
"Hahahahah tentu saja kau akan merasa aneh, Serena berasal dari masa depan. Dia meninggal karena kecelakaan dan jiwa nya masuk ke dalam raga istri Yuwen, begitu cerita singkatnya." Yue tertawa lucu.
"Iya aku ingat saat Yue dan Yuwen saling jujur satu sama lain. Percakapan itu ada di dalam kepalaku, tapi yang membuatku penasaran jadi kau itu reinkarnasi Serena atau Shen Yue?." Yuwen bingung sendiri.
"Bingung bukan? apa lagi aku yang menjalaninya. Ayo duduk di gazebo luar sekalian menghirup udara segar, ada yang ingin aku ceritakan tentang diriku yang sebenarnya. Ini akan sangat membingungkan, jadi dengarkan dengan baik." Ucap Yue berjalan keluar.
"Aku tau ini rumit, tapi aku sangat penasaran." Yuwen mengikuti Yue dengan patuh.
Yue dan Yuwen menuju gazebo kecil di halaman samping, dekat kebun sayur milik Yue. Keduanya berdiri sambil berhadapan, Yue dan Yuwen sudah memakai Hanfu luar sebelum keluar dari rumah.
"fyuhhhh.... Perkenalkan nama ku Serena Yolin, aku berasal dari masa depan yang jauh dan datang kesini sebagai reinkarnasi dari Serena Halim. Aku mendapatkan mimpi mengerikan tentang kematian Yue, Yuwen dan Yi'er terus berulang kali. Awalnya tiga hari berturut-turut lalu mulai setiap menit dan detik, setiap aku menutup mata aku akan memimpikan mereka semua. Aku depresi, aku berteriak karena merasa sangat lelah dan takut hingga aku di duga mengalami gangguan kejiwaan. Orangtuaku di dunia modern, membawaku rehabilitasi di rumah sakit jiwa hingga aku berakhir tewas. Sebelum aku sampai di dunia ini, aku sempat berbincang dan bertemu dengan Serena Halim. Dia mengatakan sesuatu yang membuatku yakin untuk reinkarnasi, dengan ingatan bertumpuk ini aku datang ke dunia ini sebagai seorang reinkarnasi." Yue mulai bercerita dengan pandangan menerawang jauh.
"Jadi, kau juga mengalami hal yang sama dengan Serena di masa lalu?." Yuwen cukup terkejut.
"Betul, aku memiliki ingatan Serena saat menjadi Shen Yue. Tapi aku tidak memiliki ingatan saat Serena menjadi Serena Halim di dunia modern, sepertinya aku memang reinkarnasi dari Shen Yue. Tapi yang membuatku cukup kebingungan dan nyaris menyerah karena di dunia modern aku penggemar berat Serena Halim, aku selalu bermimpi ingin menjadi sukses dan terkenal sepertinya bahkan setelah mati. Aku membaca semua biografi dan perjalanan hidup Serena Halim sampai dia menutup usia, lalu setelah itu aku mendapatkan ingatan Serena Halim setelah menjadi Shen Yue. Ingatan itu bertumpuk menjadi satu di dalam kepalaku, hingga saat ini aku bahkan masih mengingat kehidupan ku di dunia modern dan kehidupan pemilik tubuh ini sebelum tewas." Ucap Yue memberitahu alasan dia stres berat.
"Jadi kau memiliki empat ingatan dari dunia yang berbeda di dalam kepalamu?." Kaget Yuwen.
"Benar, karena biografi Serena Halim juga masih aku hafal sampai sekarang." Ucap Yue, mengangguk.
"Aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana pusingnya menjadi dirimu. Aku yang mendapat ingatan milik Yuwen di masa lalu saja merasa kepalaku akan meledak, karena ingatannya bertabrakan dengan ingatanku sendiri." Yuwen terperangah.
"Makanya kemarin aku ingin menyerah saja, aku tidak sanggup lagi." Lirih Yue.
"Maafkan aku, aku berjanji akan mempercayai ucapanmu mulai sekarang. Tapi apa kau merasa sangat kesulitan karena ingatan yang bertumpuk itu?." Tanya Yuwen lembut.
"Ya tapi aku sudah merasa lebih baik sekarang, aku merasa ingatan ini menyatu dengan baik dan tidak lagi bertabrakan." Yue tersenyum hangat.
"Apa saja ingatan tentang pemilik tubuh ini?." Yuwen merasa penasaran.
"Tidak ada, aku hanya teringat saat aku pertama kali datang ke dunia ini, aku terdampar di bebatuan sungai karena tenggelam. Aku meyakini jika Shen Yue asli telah tewas karena tenggelam hingga jiwaku yang menggantikannya. Tidak ada ingatan apa-apa tapi aku bisa kembali ke rumahmu sambil melamun, seperti alam bawah sadarku mengingat semuanya." Jujur Yue.
"Syukurlah, artinya kau hanya perlu mengingat ingatanmu dan Serena Halim saja." Ucap Yuwen.
"Tunggu, kenapa kau bisa mengucapkan nama Serena dengan benar?." Kaget Yue.
"Hah? memangnya kenapa?." Yuwen jadi ikutan kaget.
yang pasti aku suka dengan cerita dan cara menulismu 😁