NovelToon NovelToon
Gadis Ekstrovert & Dokter Introvert

Gadis Ekstrovert & Dokter Introvert

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:634
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Fey

Kisah gadis ekstrover bertemu dengan dokter introvert..
Awal pertemuan mereka, sang gadis tidak sengaja melukai dokter itu. Namun siapa sangka, dari insiden itu keduanya semakin dekat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

*********

Keesokan harinya, Suina terbangun dari tidurnya dan melihat jika ia sudah berada di dalam kamar.

" Lah! aku di mana? " gumam gadis itu sambil mengumpulkan kesadaranya.

Ia memperhatikan setiap sudut kamar itu dengan saksama.

" Astagah! " gumamnya yang langsung turun dari ranjang karena kaget.

" Ini kamar dokter Edo kan? kok bisa aku ada di sini? " ucap Suina panik kemudian dengan cepat keluar turun kebawah.

Sesampainya di ruang tengah, ia melihat Edo tengah tidur di sofa.

" Ya ampun Suina, bisa bisanya kamu tidur dengan lelap di kamarnya sampai membiyarkan pemilik kamar tidur di sofa seperti ini sepanjang malam. " batin Suina sambil memarahi dirinya sendiri.

Kemudian perlahan lahan ia menghampiri Edo sambil memperhatikannya.

Tiba tiba Suina tersenyum ketika sedang memperhatikan pria itu.

" Mikirin apa sih Suina! " ucap Suina yang langsung mendarkan dirinya.

" Selamat pagi! " ucap Edo tiba tiba kemudian langsung membuka matanya.

" Pa-pagi dok. " jawab Suina kaget sekaligus malu.

Perlahan lahan tangan Edo mulai terulur dan meraih tangan gadis itu.

Melihat hal itu, Suina semakin kaget dan gugup. Namun ia berusaha untuk bersikap biasa saja dan tersenyum.

" Gimana tidurmu? nyenyak? " tanya Edo tersenyum menatapnya.

" Em! " jawab Suina mengangguk dengan cepat karena malu.

Suasana berubah canggung ketika Suina memperhatikan tangan Edo yang masih memegang tanganya.

Melihat Suina yang seperti tidak nyaman, Edo langsung melepaskannya.

" Terima kasih dok, karena membiyarkan aku tidur di sini semalaman. dan maaf juga, gara gara aku dokter jadi tidur di sofa. " ucap Suina.

" Sebenarnya dokter nggak perlu pindahin aku kekamar, aku bisa kok tidur di sofa karena ukuran tubuhku yang kecil. lihat dokter tidur di sofa semalaman, aku jadi merasa nggak enak. terlebih lagi ukuran sofanya yang terlalu kecil untuk ukuran tubuh dokter, pasti semalaman dokter nggak tidur dengan nyaman kan? " lanjut Suina.

" Nggak apa apa, saya sudah biasa tidur di sofa seperti ini kok. " jawab Edo yang tidak keberatan sama sekali.

" Oh ya, semalam Riri telpon kamu. jadi jangan lupa untuk telpon dia balik, agar orang rumahmu nggak khawatir. " ucap Edo mengingatkan.

" Hah? Riri telpon? " tanya Suina kaget.

" Em! " jawab Edo mengangguk.

" Terus dia bilang apa? " tanya Suina penasaran.

" Dia nanyain keberadaan kamu, tapi saya sudah mengatakan untuk tidak khawatir, karena kamu aman di rumah saya. " jawab Edo.

" Huuff.. terima kasih dok, untung aja dokter jawab telponya, kalau nggak. setelah dari sini, Riri pasti akan mengamuk padaku. " ucap Suina lega.

" Kalian sudah lama sahabatan ya? " tanya Edo penasaran.

" Em! aku kenal Riri sejak masih duduk di bangku SMP. sejak saat itu, kita terus bersama bahkan ayahku sudah menganggap Riri sebagai putrinya juga. " jawab Suina.

" Hmm.. pantas saja semalam dia terdengar sangat cemas karena kamu tidak juga menjawab panggilannya beberapa kali. " ucap Edo mengangguk faham.

" Ya udah deh, dokter mau siap siap berangkat kerja kan? kalau gitu aku pulang dulu, sekali lagi terima kasih. " ucap Suina yang langsung merapikan barang barangnya.

" Hari ini saya libur. " jawab Edo.

" Oh.. berarti seharian ini dokter di rumah aja dong? " tanya Suina.

" Em! " jawab Edo tersenyum.

" Hari ini putih sudah bisa di jemput. " Lanjut Edo.

" Oh ya? Berarti dia sudah membaik dong? " Tanya Suina yang terlihat sangat senang.

" Em! Setelah ini kita ke kliniknya. " Jawab Edo.

" Huff.. syukurlah. " Ucap Suina yang merasa sangat senang.

Edo terus saja menatapnya sambil tersenyum,

Melihat pria itu yang terus menatapnya, hal itu membuat Suina malu kemudian langsung memalingkan pandanganya.

" Apa kamu bisa membuat kopi? " tanya Edo tiba tiba.

Suina diam sejenak sambil berfikir, mengingat kembali cara membuat minuman itu.

" Em! tentu saja. " jawabnya dengan semangat namun terlihat ragu.

" Apa dokter mau aku buatin kopi? " tanya Suina.

" Terima kasih. " jawab Edo yang artinya ingin.

" Baiklah. " ucap Suina fama, kemudian langsung menuju dapur.

Sementara Edo naik kekamarnya sejenak untuk mencuci wajahnya.

" Kok aneh ya? biasanya orang yang baru aja bangun tidur terlihat sangat berbeda. tapi kok, dokter Edo nggak, masih aja cakep nggak kayak orang bangun tidur? " gumam Suina yang merasa heran.

Ia pun mulai sibuk membuat kopi menggunakan mesih pembuat kopi.

" Gelasnya mana sih? " gumam Suina bingung sambil mencari cari di lemari penyimpanan bagian bawah.

" Apa di atas? " ucapnya sambil membuka lemari bagian atas satu persatu.

" Dapat. " gumamnya begitu melihat beberapa gelas yang tersusun rapi di lemari itu.

Suina pun berusaha untuk mengambilnya, namun karena ukuran tubuhnya yang cukup kecil. membuat Suina kesulitan untuk meraih gelas itu.

" Susah banget sih! " gumam Suina yang terus berusaha.

Tiba tiba Edo datang kemudian berdiri di belakangnya mengambil gelas itu.

Hal itu langsung membuat Suina kaget kemudian berbalik menatapnya.

" Do-dok! " ucap Suina gugup.

Lagi lagi Edo menatapnya sambil tersenyum.

Suina langsung mengambil gelas yang di pegang pria itu, kemudian menuju mesin kopi karena malu.

Senyum Edo semakin lebar karena melihat gadis itu yang seperti sedang malu setiap kali ia tatap

" Silahkan kopinya. " ucap Suina sambil meletakanya di meja makan.

" Terima kasih. " jawab Edo yang kemudian berpindah duduk di meja makan.

Ia pun mulai menikmati kopi buatan Suina sambil sesekali melirik gadis itu.

" Oh ya, kamu sedang masak nasi ya? " tanya Edo karena mencium aromanya.

" Em! aku bisanya hanya masak nasi tapi nggak bisa masak lauknya, jadi aku bantuin dokter masak nasi. " jawab Suina.

" Kamu mau sarapan dengan lauk apa? " tanya Edo sambil menikmati kopinya.

" Apa aja, aku nggak pemilih soal makanan kok. " jawab Suina.

" Baiklah, saya akan siapkan sarapan dulu, kamu bisa tunggu di ruang tengah. " ucap Edo.

" Nggak usah dok, aku bisa sarapan di rumah kok. lagian dokter masih terlihat mengantuk, jadi lanjutin tidur aja. " jawab Suina yang merasa tidak enak.

" Saya nggak biasa tidur pagi pagi. " jawab Edo kemudian langsung menuju dapur dan mengeluarkan beberapa bahan makanan dari dalam kulkas.

Suina hanya memperhatikan karena masih merasa malu ketika berada di dekat pria itu.

Pukul 10 menjelang siang, keduanya tiba setelah menjemput si putih dari klinik hewan.

Suina terlihat sangat senang karena melihat kucing itu sudah bisa beraktifitas dengan normal.

" Syukurlah kamu udah mulai membaik. " ucap Suina sambil mengelus si putih.

Sementara Edo duduk di sofa sambil memperhatikannya dengan tersenyum.

" Dokter tidur aja, aku nanti bisa pulang sendiri kok. " ucap Suina karena melihat raut wajah pria itu seperti sudah sangat lelah.

" Baiklah. " jawab Edo tersenyum, kemudian langsung membaringkan tubuhnya di atas sofa bersiap untuk tidur.

Tidak butuh waktu lama untuk pria itu terlelap, karena memang sedaritadi Edo merasa sudah sangat mengantuk.

Suina yang sedang bermain bersama si putih langsung merasa heran, karena melihat Edo sudah terlelap dengan cepat.

" Ternyata memang benar ya, seorang dokter pasti akan mudah terlelap karena terlalu capek dengan pekerjaanya. " gumam Suina tersenyum sambil memperhatikan pria itu.

" Maaf ya dok, kalau selama kita berteman. aku selalu membuatmu repot. " ucap Suina yang merasa tidak enak ,namun ia juga merasa sangat bersyukur karena bisa memiliki teman seperti Edo sejak pertama kali pindah kekota ini.

Karena sejak memutuskan untuk pindah kekota di mana kakek dan neneknya berada, hal itu membuat Suina sedikit cemas karena takut tidak bisa menemukan seseorang yang akan tulus berteman denganya.

Namun begitu mengenal Edo dengan baik, rasa cemas itu langsung menghilang, karena Edo terlihat sangat tulus berteman denganya, bahkan pria itu rela di repotkan olehnya dalam berbagai macam hal.

###NEXT###

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!