NovelToon NovelToon
Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author:

Mentari Senja, gadis desa yang berusia 18 tahun. Anak terakhit dari pasangan Jaka dan Santi. Dia merupakan salah satu gadis yang menjadi primadona di desanya. Dia mempunyai keluarga yang sederhana dan ayah yang sangat disayanginya. Mentari adalah sosok gadis yang lembut, cantik dan pendiam serta sangat menuruti permintaan sang ayah. Namun siapa sangka Mentari tiba-tiba saja dijodohkan oleh sang ayah dengan sosok lelaki yang dia tidak kenal sama sekali. Dia terpaksa harus menerima perjodohan itu demi kesembuhan sang ayah. Mengubur semua cita-citanya selama ini dan harapannya untuk melanjutkan pendidikan. Hidup dengan seorang laki-laki yang berstatus sebagai suaminya, tapi tidak pernah dianggap dan dicintai.

Chapter 22

Sekitar hampir 2 jam Queen menunggu kepulangan mamanya Willie, namun belum juga ada tanda-tanda Inggrit akan pulang. Hari pun semakin sore dan matahari semakin menyembunyikan wujudnya.

“Bosen banget deh gua” gumam Queen kesal.

Gadis itu memutuskan untuk pergi ke kamar kakak sepupunya, yaitu Willie. Queen mengetuk pintu kamar Willie berulang kali, namun pintu itu tidak kunjung terbuka.

“Kak Willie…!” teriak Queen.

“Ih kemana sih ni orang, dipanggilin juga dari tadi!” gumam Queen kesal.

Ia mencoba membuka pintu kamar tersebut dan ternyata tidak di kunci oleh sang kakak sepupu.

“Nggak dikunci ternyata” Queen langsung saja masuk ke dalam kamar tersebut.

“Yaelah tidur ternyata ni orang, pantes aja gua panggilin dari tadi nggak nyaut!”

Karena merasa tidak ada yang akan dilakukan nya serta tidak ada teman, Queen memutuskan untuk pulang saja. Tapi besok ia akan kembali main kesini lagi.

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, dan Willie baru terbangun dari tidurnya. Cowok itu langsung melihat jam, dan terkejut saat dirinya ingat kalau Mentari belum pulang.

Willie langsung saja berlari ke bawah untuk memastikan kalau adik sepupunya itu sudah pergi dari rumahnya.

“Bik..”

“Bik Queen mana?” tanya Willie pada salah satu pembantu rumahnya.

“Non Queen sudah pulang den.”

“Kapan bik?”

“Kalau tidak salah sekitar jam 5 den” jelas asisten rumah Willie.

“Kalau mama sama papa udah pulang Bik?”

“Nyonya baru saja pulang, tapi kalau Tuan belum den.”

“Yaudah makasih ya bik” Willie kembali ke kamarnya.

Willie harus menghubungi Mentari dan nyuruh gadis itu untuk segera pulang ke rumah.

Tapi saat Willie mencoba menghubungi Mentari berkali-kali nomor gadis itu tidak aktif.

“Kenapa nomor nya nggak aktif sih” umpat Willie kesal.

“Mampus gua kalau sampai dia nyasar lagi!”

Willie langsung saja panik, ia tengah berfikir bagaimana cara memberitahu gadis itu untuk segera pulang ke rumah.

“Willie..” panggil Inggrit.

“Sayang kamu ada di dalam kan?”

“Mama masuk ya!”

Seketika Willie bertambah panik, kenapa mamanya harus memanggil dia dan pake acara masuk segala ke kamarnya.

“Sayang kenapa wajah kamu panik begitu?” tanya Inggrit saat masuk ke dalam kamar Willie.

“Ah.. nggak kok ma” ucap Willie gugup.

“Mentari dimana Will, mama mau bicara sama dia” ucap Inggrit sambil mencari keberadaan Mentari.

Willie terdiam, ia tidak menjawab pertanyaan sang mama. Willie hanya menatap Inggrit sambil tersenyum kikuk.

“Mana Will!”

“Hmm itu.. itu ma..” ucap Willie gugup sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.

“Hm itu hm itu apa? Kamu kalau ngomong yang jelas” ucap Inggrit ketus.

 “Mentari belum pulang ma” jelas Willie.

“Belum pulang? Memangnya Mentari kemana?” tanya Inggrit terkejut.

“Willie nggak tahu ma, mungkin pergi nongkrong kali sama teman barunya” ucap Willie santai.

Dia harus berbohong pada sang mama, kalau Willie bicara jujur kenapa Mentari belum pulang sampai saat ini, pasti mamanya akan marah besar sama dirinya.

“Coba kamu telfon Tari, tanyain dimana dia sekarang” ujar Inggrit.

Karena tahu nomor gadis itu tidak aktif, Willie langsung saja mengubungi Mentari.

“Tu mama denger sendiri kalau nomor Mentari nggak aktif!” sambil menunjukkan ponselnya.

“Mentari tu emang hobby pulang sore ma” kompor Willie pada mamanya.

“Pokoknya mama nggak mau tahu, sekarang juga kamu harus cari Mentari!”

“Mama nggak percaya sama omongan kamu!”

“Nggak bisa ma! Willie sudah ada janji dengan Doni!”

“Janji apa? Biar mama yang telfon Doni nanti untuk menganti jadwal ketemuan sama kamu” ucap Inggrit yang langsung membuat Willie berdecak kesal.

“Sekarang kamu cari istri kamu itu!”

“Istrinya belum pulang sampai jam segini dia malah santai-santai aja” ucap Inggrit ketus.

“Mentari udah besar ma, dia bisa pulang sendiri pake taksi online.”

“Kalau tu anak mau pulang ya dia bakalan pulang juga, mama tenang aja!”

Inggrit menghela nafas dalam sambil menggeleng pelan. “Beda! Kamu nggak lihat hari sudah makin gelap, nomor Mentari juga tidak bisa dihubungi. Kalau sampai terjadi sesuatu sama Mentari kamu mau tanggung jawab!” jelas Inggrit.

“Mama khawatir sama Mentari, dia belum mengenal daerah disini Will!”

“Baru juga jam setengah tujuh ma! Palingan bentar lagi tu anak pulang” jawab Willie santai. Bahkan seperti ia tidak ada rasa peduli sedikit pun terhadap istrinya itu.

“Astaga Willie! Mentari itu istri kamu, tanggung jawab dia sekarang berada di tangan kamu!”

“Apa kamu bisa mempertanggung jawabkan sama ayah Mentari kalau sampai terjadi sesuatu sama dia?” Inggrit tidak habis fikir dengan putra nya itu.

Mendengar mamanya membawa-bawa ayah Mentari, Willie langsung menatap tidak suka pada sang mama. Kalau sudah berhubungan dengan orang tua gadis itu, Willie tidak bisa untuk menolak lagi.

“Sekarang kamu pergi cari Mentari! Jangan pulang kalau belum bertemu dengan Mentari!” bentak Inggrit pada Willie.

Tanpa berucap apapun, Willie langsung saja melangkahkan kakinya berjalan keluar kamarnya, menuju garasi dimana mobilnya berada.

Willie menyuruh security rumahnya untuk membukakan pintu gerbang. Setelah itu Willie langsung saja menancap gas mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Tak tahu ia akan mencari Mentari kemana, yang jelas ia telusuri saja jalan dekat rumahnya itu.

“Argght, sial!” umpat Willie kesal.

“Kalau bukan karena Queen dan Geral ke rumah tadi, nggak bakalan kayak gini” omel Willie seorang diri.

Sekarang ia harus mencari keberadaan Mentari. Willie tidak tahu arah tujuan saat ini, kalau tahu seperti ini lebih baik ia menyuruh Mentari untuk cepat-cepat sampai rumah dan sembunyi.

“Nomornya pake nggak aktif segala lagi” umpat Willie kesal.

Tiba-tiba saja ponsel Willie berbunyi, dan tertera nama Natasya yang memanggilnya.

“Ngapain lagi Natasya nelfon gua.”

“Hallo!” ucap Willie dingin.

“Sayang kamu bisa jemput aku nggak, aku lagi di mall” ucap Natasya dengan manja.

“Maaf Nat, aku lagi banyak urusan sekarang. Kamu pulang naik taksi aja ya” ucap Willie.

“Owh jadi kamu lebih mentingin urusan kamu itu dari pada aku” ucap Natasya ketus dari sembrang ponsel.

Malas mendengarkan ocehan dan amarah dari kekasihan itu, Willie langsung saja mematikan sambungan telfonnya dengan Natasya.

“Gua lagi pusing, dia malah minta jemput!”

“Udah belanja pake uang gua, sekarang enak banget nyuruh gua jemput dia sejauh itu!” umpat Willie.

“Sekarang harus kemana juga coba gua cari tu cewek! Nyusahin aja!” gumam Willie yang sudah merasa sangat kesal.

Willie mengarahkan mobilnya menuju jalanan yang mengarah ke sekolah. Tidak pasti memang, tapi tidak ada salahnya juga Willie untuk mencoba. Siapa tahu Mentari sedang berada di tempat yang jalan nya satu arah dengan jalan ke sekolah.

Bersambung…

1
Kyo Miyamizu
Wuih, plot twistnya dapet banget sampe gak tau mau bilang apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!