NovelToon NovelToon
Batas Sabar Mencintaimu

Batas Sabar Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Setelah melewati pernikahan selama empat tahun, semia kebahagiaan seakan sirna hanya karena belum bisa menghadirkan buah hati yang diidamkan oleh keluarga besar mereka. Terutama keluarga besar suaminya Jayandru Kertanegara

Ditambah lagi kesibukan mereka berdua yang makin menggila, pernikahan yang dulunya penuh cinta bisa terasa hampa.

Belum lagi keinginan Mama Jayandru yang menginginkan mantan kekasih Jayandru yang dulu menjadi istri putranya.

"Dia bisa memberikan Dru, anak, Nara. Keluarga Dru butuh pewaris."

**semoga suka, ya**

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke rumah orang tua Nara

"Kamu bawa baju ganti?" senyum Nara melebar ketika melihat Jayandru mengeluarkan dua buah paper bag yang dilihat Nara tadi berada di jok belakang mobil.

"Iya. Tadi aku minta Onel yang beli. Aku hanya kirim foto aja," kekeh Jayandru pelan.

"Onel nurut banget sama kamu." Nara juga tertawa pelan.

"Mau aja disuruh suruh terus," sambung Nara lagi.

"Dia takut dipecat," timpal Jayandru di sela kekehannya sambil mengulurkan kedua paper bag itu pada Nara

"Sepertinya begitu." Nara menerimanya. Kemudian Jayandru membuka bagasi mobil dan menge(uarkan kotak kotak yang berisi kerupuk.

Mereka berjalan pelan sambil memperdengarkan tawa, memasuki rumah Nara.

Mama dan Papa Nara yang baru pulang kerja tertawa bahagia menyambut kedatangan anak dan mantunya.

"Beneran dibawa, ya." Mama Nara-Syaila makin tertawa saat menerimanya. Pembantu lama- mbok Iyem datang dan bantu membawakan kotak kotak itu ke ruang keluarga.

"Mbok Iyem masak sop ayam kampung. Kalian pasti belum makam, kan," tawar Syaila.

"Belum, ma. Mbok Iyem tau aja kalo Dru mau datang." Sop ayam kampung Mbok Iyem sudah menjadi makanan favorit Jayandru sejak jadi mantu mama dan papanya.

"Nanti aku kasih mbok Iyem bonus," tawa Jayandru senang

"Cek rekening mbok," tukas Nara kemudian tergelak.

"Ngga usah, mas, mbak," tolak mbok Iyem malu malu.

Jayandru tergelak

"Sudah saya transfer mbok."

"Mas Jayadru, terimakasih, ya. Mbak Nara, terimakasih."

"Sama sama, mbok."

Tawa kembali terdengar berderai.

Mereka sekeluarga berjalan ke ruang makan menikmati sop ayam kampung mbok Iyem, sambal korek, tempe goreng dan perkedel kentang.

"Sop ayam Mbok Iyem, enak banget," puji Nara. Dia yang menukarkan sop ini hingga Jayandru selalu ketagihan.

"Memang enak," sahut mamanya ikutan memuji masakan art yang sudah lama ikut dengannya . Sejak Nara umur satu tahun. Suami Mbok Iyem jadi supir papa hingga sekarang. Anak anaknya udah disekolahin dan jadi pegawai. Tapi Mbok Iyem dan suaminya tetap mau ikut dengan keluarga Nara hingga sekarang.

Suasana hangat ini yang tidak didapat Nara di rumah Jayandru. Beramah tamah dengan art, haram hukumnya di sana. Karena itu Jayandru juga selalu senang kalo Nara mengajaknya pulang ke rumah mama dan papanya.

"Ma, pa, makasih, ya, minta Nara nyusul Dru kemarin," ucap Jayandru ketika makan menjelang malam mereka hampir selesai.

Mama dan Papa Nara tergelak.

"Sering aja Nara kalo lagi libur ikut kamu. Anggap bulan madu kesekian," tawa Mama Nara-Syaila berderai.

"iya. Dari pada selalu ke sini gangguin Mbok Iyem," sambung Papa Nara-Satya Legawa dalan derai tawanya..

"Iya, pa. Kami juga punya waktu berdua." Jayandru menatap Nara lembut. Tawanya juga terdengar pelan. Nara juga balas menatapnya.

Setelah selesai makan menjelang malam itu, Jayandru menemani papa mertuanya maen catur sambil ngobrol soal politik.

Mama mengikuti Nara ke kamarnya sambil meletakkan paper bagnya ke atas meja.

"Udah janjian malam ini, mam, sama dokter Adiba." Nara langsung memberi tau ketika mamanya sudah duduk di samping dirinya.

Mamanya mengangguk dan tersenyum lembut.

"Dru nau?"

Nara balas tersenyum

"Dru yang daftar, mam. Dru juga ngga memaksa harus secepatnya punya anak," jelas Nara dengan senyum terkembang manis di bibirnya.

"Kalo maminya Dru?" tanya Syaila pelan.

Nara terdiam. Dia merasa sedih tiba tiba. Selama ini dia berusaha kuat. Tapi kalo sudah pembicaraan tentang mertuanya, hatinya jadi lemah. Belum lagi memikirkan Monica dan apa yang sudah dia lakukan dengan Jayandru. Semuanya terasa berat karena harus menyimpannya sendiri.

Nara menyandarkan kepalanya di lengan mamanya. Syaila mengusap lembut puncak kepala putrinya.

Hatinya sakit melihat putrinya nampak sangat terluka.

"Kapan pun kamu mau cerita, mama akan selalu punya waktu untuk mendengarkan," ucap Syaila lembut.

Nara hanya menganggukkan kepalanya. Dia makin menempelkan wajahnya di lengan mamanya. Sent uhan itu cukup menenagkannya

Mamanya bisa memberikan ketenangan dan kekuatan buat dirinya.

"Ma, apakah seorang istri wajib melahirkan anak?" Nara ngga tahan juga untuk mengungkapkan sedikit ganjalan dalam hatinya.

Syaila mengusap puncak kepala putrinya dengsn lembut

"Anak itu bukan hanya masalah istri, tapi suami juga, sayang. Kan, buatnya bareng." Syaila tertawa pelan.

Nara juga tertawa mendengarnya. Tapi agak sumbang nada suara tawanya.

"Iya, sih, ya, mam."

Mamanya seolah dapat merasakan kesesakan yang dipendam putrinya.

Memang dari dulu ganjalan pernikahan putrinya dengan Jayandru adalah maminya.

Syaila sudah meminta Nara memikirkannya sebelum menikah dengan Jayandru. Tapi putrinya sudah terlalu bucin. Jayandru juga saat itu memperlihatkan dengan sangat jelas kalo dia juga mencintai Nara.

*

*

*

Monica sudah dipindahkan dari ICU. Dia menanyakan kamu

Jayandru hanya membaca pesan itu tanpa membuka aplikasi chatnya.

Nggak lama kemudian ponselnya bergetar. Tapi Jayandru mengacuhkannya. Lebih tertarik pada bidak catur yang ada di depannya.

Papa Nara-Satya menatap ponsel.yang bergetar berulang kali.

"Ngga diterima panggilannya?" Satya Legawa sempat melirik nama penelponnya.

Mami Jayandru.

"Biar aja, om."

Satya tersenyum. Jayandru benar benar mengabaikannya. Di wajahnya tidak terlihat terpaksa.

"Kamu sudah mengabari mami kamu kalo ada di sini?" selidik Satya.

"Sudah, kok, pa."

Yang mau mami bicarakan tentang Monica, pa. Nggak penting juga, jawab Jayandru dalam hati dengan kesal.

Maminya sangat keterlaluan. Sudah tau kalo anaknya berada di rumah besannya malah telpon ngga berhenti, untuk membicarakan gadis lain.

Jayandru mencoba menghirup nafas dengan normal di tengah kekesalan hatinya.

Satya merasa yakin ada yang ditutupi Jayandru, juga putrinya.

"Kerjaan kamu ngga terlalu berat, Dru."

Satya mencoba membuat Jayandru merasa enakan lagi, seperti sebelum maminya menerornya dengan getar telpon yang tiada henti.

Karena kegalauannya, beberapa bidak caturnya dalam waktu berdekatan bisa disingkirkan dengan mudah oleh Satya.

"Berat, sih, pa. Aku sampai ngerasa bersalah dengan Nara, karena sering mengabaikannya." Tanpa sadar Jayandru malah curhat.

Satya mengangguk anggukkan kepalanya.

"Tetap jaga kesehatan. Nara pasti mengerti dengan kesibukan kamu."

"Nara terlalu pengertian, Pa," sesalnya.

"Karena itu aku bersyukur mama dan papa berinisiatif meminta Nara mengunjungi aku," lanjutnya. Senyumnya pun menghangat. Sekarang hubungan mereka sudah kembali mesra.

Satya terkekeh pelan.

"Jangan sampai kesibukan malah memberikan jarak pada hubungan kalian," nasehatnya.

"Iya, pa." Papinya juga sudah mengatakan hal yang sama. Dia saja yang seolah tuli.

Jayandru ngga bisa membayangkan kemarahan mertuanya kalo tau dia sempat membalas perhatian wanita selain putrinya.

"Skak, Dru," kekeh papa mertuanya setelah berhasil menumbangkan rajanya.

1
Herman Lim
waduh jgn nanti Nara jadi korban Andy lagi 😔😔
Rahmawati
Andy jgn kau usik Nara, dia gk tahu apa apa
Rahayu Ayu
Jangan sampai Nara jadi pelampiasan kesalah pahaman Andi
Bisa ga sih kak Author Monica di culik Andi di bawa pergi yg jauh ke segitiga Bermuda kek, lagian Andi sama Monica juga masih suami istri,
bikin juga Adel jantungnya kumat, stroke, biar mulutnya menyon ga bisa ngomong lagi.
Kasihan Nara tertekan karena punya Mertua GILA PARAH
Aisyah: Ooooo kk author jgn smpai nara yg jdi korban cukup monica sajjjaaa atau klo urusan dgn jayandru cukup dy sajaaa jgn rusak wanita sbaik n sabar sperti naraaaa aku gk Terima nnti thor, udah dtindak ibu mertua nnti dsiksa lagi ma org lain yg kslhn x bukan dy buat😤😤😤
total 1 replies
Diyah Saja
tambah ndeliwar adell perkedel iki🙄🙄
Diyah Saja
wong edan kui Adel
Diyah Saja
bikin nambah setres mbok e jayandru
Saadah Rangkuti
kasihan sekali Nara 🤣🤣
waspada Jayandru, Andy mengincar istrimu
Mai_mai
semangat thor upnya...
kasih nara thor jahat sekali mami dru huhuhu
Rahmawati
emosi bgt liat mamanya ndru, pengen ta' sumpel mulutnya pakek cabe
Saadah Rangkuti
pengen gua bejek2 tu mulut Adell!!! nenek sihiiiiirrr
Rahmawati
yaudah sih kalo udah siuman , ngapain cari suami orang
Herman Lim
moga jayadru makin peduli sama Nara
Rahmawati
bos rangga sabar aja ya, tunggu jandanya nara
anggita
iklan👆 like👍
Rahmawati
masih tetep ngotot maminya dru nyuruh dru nikah sama Monica, padahal dia tahu Monica blm cerai sm suaminya
Rahmawati
nenek sihir ini sll apa apa yg di salahin nara
Rahmawati
ngajak main apa tuh😂
Bun cie
jangan terpengaruh ndru..
nanti sangat menyesal klo kehilangan nara..
kan yg salah monica sendiri menolak ndru ..
mama adel mau nggak ya kira2 punya madu..papanha ndru nikah lagi🤔
Sri Siyamsih
Ndru jd laki jgn bodoh , hrs tegas sblm rtmu hancur
Diyah Saja
kapok kapok kapok😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!