Selama ini Amara memberikan kehidupannya kepada Dion dan mengabdikan diri sebagai istri yang sempurna. sudah 3 tahun sejak pernikahan tidak ada masalah pada rumah tangga. namun fakta lain membuat hati Amara begitu teriris. Dion berselingkuh dengan seorang wanita yang baru ia kenal di tempat kerja.
Amara elowen Sinclair berusia 28 tahun, wanita cantik dan cerdas. Pewaris tunggal keluarga Sinclair di london. Amara menyembunyikan identitasnya dari Dion Karena tidak ingin membuat Dion merasa minder. mereka menikah dan membina rumah tangga sederhana di tepi kota London.
Amara menjadi istri yang begitu sempurna dan mencintai suaminya apa adanya. Tapi saat semuanya terungkap barulah ia sadar ketulusannya selama ini hanyalah dianggap angin lalu oleh pria yang begitu ia cintai itu.
Amara marah, sakit dan kecewa. ia berencana meninggalkan kenangan yang begitu membekas di sisa sisa hubungan mereka. akankah Amara dapat menyelesaikan masalahnya?....
ikuti terus ya guysss
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
" Tunggu Daddy, aku ingin meluruskan yang sebenarnya terjadi."
David memilih kembali duduk saat putrinya berkata, ia berharap Amara bisa mengatasi semua ini.
" Jadi, aku dan pria itu memang pernah menikah dan sudah bercerai. sekarang, dia bukan suamiku lagi. Jika kalian bertanya mengapa aku menyembunyikan semua ini, itu semua karena rasa cinta. Aku bosan dengan kemewahan, sejak kecil selalu dimanja hingga apapun yang aku perbuat selalu di awasi. Jadi aku memutuskan untuk hidup sederhana dan menjadi seorang istri sederhana untuk suamiku. Ketika pria itu mulai selingkuh, aku jadi sadar ternyata cinta yang kuberikan padanya selama ini hanyalah sia sia. Dan perihal aku seorang wanita mandul itu semua tidak benar." jelas Amara panjang lebar.
Semua orang mulai paham dan memaklumi, menjadi orang terkaya memang impian semua orang, tapi belum tentu orang itu bisa merasakan kebahagiaan. Para tamu menatap kagum pada Amara yang berhati sederhana walaupun keluarganya di juluki orang terkaya di negara inggris. Amara tak sombong, bahkan mau menikah dengan pria biasa. Mereka malah menyayangkan sikap Dion yang telah menyakiti wanita baik hati dan sederhana seperti Amara. Mereka bahkan terang terangan mengatakan jika Dion adalah pria paling bodoh di dunia ini.
Mendengar ucapan orang orang membuat Dion hanya bisa menunduk merasa malu.
"Tapi kenapa setelah menikah cukup lama kamu tak bisa punya anak?." ucap Alis yang juga ikut menyudutkan Amara.
Clarissa maju ke depan dan menyerahkan sebuah kertas berisikan hasil pemeriksaan kesehatan Amara.
" Lihat, aku sudah cek kesehatan dan semuanya normal. jadi yang sebenarnya mandul adalah Dion!."
Dion terkejut, ia tak menyangka jika Amara sudah melakukan tes kesehatan di belakangnya. Dion mulai tak tenang, pikirannya menjalar kemana mana. Ia melirik sekilas pada Vanya yang masih menunduk dan duduk di kursinya.
" Bohong, kertas itu pasti palsu. Mana mungkin putraku mandul." ucap Anggy tak percaya.
" Amara, aku tahu aku salah. Aku tahu kamu masih sakit hati karena ulahku. Tapi kamu harus menerima kenyataan bahwa kamu seorang wanita yang tidak bisa memiliki keturunan."
Amara tersenyum getir, rasanya sangat lelah menjelaskan sesuatu kepada orang yang tak bisa mengerti.
" Itu anakku!." seseorang tiba tiba muncul hingga mengalihkan perhatian semua orang.
Dion berbalik dan melihat sosok yang baru saja bersuara. Vanya bangkit dari duduknya saat mengetahui Gery ada di sana. Beberapa hari ini Vanya merasa tenang karena Gery tak lagi mengusiknya, tapi pria itu muncul di saat yang tidak tepat.
" Apa maksudmu?." tanya Dion tak mengerti dengan semuanya.
" Bayi yang ada dalam perut Vanya adalah anakku."
Deg
Kenyataan datang bertubi tubi membuat tubuh Dion terhuyung sesaat, ia menatap Vanya dengan intens berharap wanita itu membantah semua perkataan pria di hadapan mereka. Namun sayang, Vanya hanya diam sambil menggenggam dress nya sendiri. Dion tak bisa berkata-kata, hatinya hancur, pikirannya buntu, badannya bergetar hebat hingga ia terkulai lemas tak berdaya di atas lantai. Sementara Anggy juga mulai merasa asmanya kambuh, ia kesulitan bernafas.
" Bawa mereka pergi!." ucap Amara. Ia masih menatap datar ke arah Dion. Pria itu terlihat putus asa. para penjaga mulai menyeret mereka keluar. Sementara Vanya juga ikut menghilang di antara kerumunan.
Amara menarik nafas panjang, ia melirik pada sosok yang sedari tadi sudah berdiri di antara mereka.
" Mari Tn Leonard Vaughn." ajak Amara naik ke atas panggung. Di sana mereka langsung menandatangani kontrak kerja sama, berbarengan dengan itu suara tepukan tangan mengisi seluruh ruangan.
Setelah berjabat tangan, Leo menatap bangga ke arah Amara yang menurutnya sangat hebat dalam bertindak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Acara berlangsung dengan baik, para petinggi di negara inggris sesekali berbincang ramah dengan Amara, tujuannya hanya satu, untuk mendapatkan perhatian sang CEO baru itu.
David dan Sania menatap bangga ke arah putrinya. Mereka sempat khawatir jika Amara tak akan mau lagi menjadi penerus, namun sekarang kekhawatiran itu hilang saat melihat betapa berwibawa dan dewasanya putri mereka sekarang.
.
.
Di sisi lain, Dion dan keluarganya sudah tiba di rumah. Di antara mereka tak ada satupun yang bersemangat. Hening menyerang, Dion tampak memprihatinkan. Ia masih tidak menyangka jika kejadian hari ini adalah nyata. Dion mencoba menampar pipinya berulang kali, namun rasa sakit menjalar. Anggy mencoba menahan tangan Dion, hingga Dion mulai sadar jika ini bukanlah mimpi, ini nyata.
Tiba tiba suara ponsel membuyarkan lamunan Dion. Dengan sigap ia mengangkat telepon itu.
Dion terlihat menatap datar ke depan saat mengetahui jika pihak agensi Nova creatives memecatnya. Dion tak bisa protes, dengan perbuatannya yang seperti itu sudah pasti ia akan di pecat. Dion menggenggam erat ponselnya.
" Vanya..." ucapnya dengan nada di tekan.
Dion keluar dari rumah dengan langkah lebar, ia memasuki mobil dan menancap gas mobil dengan kecepatan tinggi. Tujuannya hanya satu yaitu apartemen Vanya.
Saat tiba di apartemen, Dion melihat Vanya sudah menyeret koper menandakan wanita itu akan pergi. Vanya menjatuhkan kopernya saat mengetahui Dion sudah berada di hadapannya dengan tatapan marah.
" Dion." ucapnya.
Dion melangkah maju dan mencengkram dagu Vanya dengan kuat. " Wanita murahan. Beraninya kamu merusak rumah tanggaku." ucap Dion dengan nada di tekan.
" Dion, aku tak bermaksud..." ucapan Vanya terhenti saat Dion mencengkram lehernya.
" Bayi sialan itu punya orang lain. Mengapa kamu mengaku itu anakku. Wanita j*lang. " Dion meluapkan segala kekesalannya pada Vanya, Sumber masalah sebenarnya. Vanya menghempaskan kasar tangan Dion hingga genggamannya terlepas.
" Dion, kamu sadar. Kamu sendiri juga murahan. Kalau saja kamu setia pada istrimu pasti kejadiannya tidak akan seperti ini. Sekarang kamu pasti sangat menyesal, meninggalkan istri mu yang ternyata seorang wanita kaya raya se inggris, dan sekarang kamu hanya seonggok sampah tanpa dirinya. Aku juga menyesal mendekatimu. Setelah di pikir pikir, bisa jadi pekerjaanmu yang lancar itu tidak lepas dari bantuan Amara, MANTAN ISTRI KAMU." Vanya tertawa menyaksikan kebodohan Dion.
" DIAM...." Dion kembali mencekik leher Vanya hingga wanita itu kesulitan bernafas. Wajah Vanya mulai merah.
Dion akhirnya melepaskan genggamannya, " Kembalikan semua uangku." ucap Dion dengan tatapan tajam.
Vanya menggeleng, " Dion, kamu gila ya. semua uang yang kamu berikan sudah aku gunakan membeli barang barang mewah. Kamu sendiri yang menyuruh ku kan?." ucap Vanya sambil menyentuh lehernya yang sakit.
" Aku tidak mau tahu, semua uang tabungan dan gajiku sudah habis karena wanita sialan seperti kamu. Dan Amara... Istriku... Sudah pergi."
" Hahaha, istri,.. bukannya kamu sudah menceraikannya. sadar Dion, semua ini salahmu. jangan libatkan aku, aku hanya seorang wanita yang senang diberi uang, sekarang kamu sudah tak punya apa apa. Jadi aku akan mencari pria lain untuk membiayai ku."
Dion terdiam dengan ribuan penyesalan, ia mulai sadar ternyata selama ini ia membuang berlian dan melindungi batu berlumut.
"Kamu harus bertanggungjawab Vanya." ucapnya.