NovelToon NovelToon
Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

"Pergi dari Kediaman ini. Kau sudah bukan lagi bagian dari Keluarga Viscount Avena!"

"Tuan Viscount, Hubungan Ayah dan Anak di antara Kita benar-benar sudah terputus seperti rambut ini." —Celestia

"Aku membantumu untuk menghilangkan hubungan yang ingin Kau putuskan itu. Sama seperti rambutmu yang sudah terbakar habis, menjadi abu dan diterbangkan oleh angin, begitulah hubungan kita. Benar-benar menghilang." —Viscount Avena

"...Selamat tinggal. Di masa depan, berhati-hatilah dengan bencana yang datang dari dendam yang kau tanam dan Kau pupuk subur di dalam diriku ini, Tuan Viscount." —Celestia

Apa yang terjadi sehingga menciptakan sosok yang menjalani kehidupan dengan kaki yang berpijak pada dendam ? Apakah balas dendam wanita itu berjalan lancar ? Atau terkendala dengan kekuatan yang ada pada dirinya? Saksikan selengkapnya, hanya di Noveltoon dengan judul "Balas Dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

“Hihihi, tidak Ku sangka Kau datang secepat ini wahai mempelai wanita Ku.”

Suara yang Celestia dengarkan tadi membuat mata nya terbuka. Saat ini Dia tidak berada di raga nya, jiwa Celestia berada di sebuah tempat yang penuh dengan kabut hitam, kabut yang lebih pekat dari semua hutan monster yang pernah Dia datangi.

Dia berbalik ke arah suara tadi terdengar, dan tampaklah sosok yang mirip manusia, namun Celestia tahu bahwa Dia adalah monster yang saat ini tengah duduk di kursi yang mirip dengan kursi Raja. Terasa jelas bahwa Dia berada di tingkat yang berbeda dari semua monster yang ada di daratan manusia.

“Hah! Aku ? Mempelai wanita Mu ? Lelucon apa itu ?” Lontar Celestia tanpa gentar sedikit pun.

Sosok itu berdiri dari kursi kebesarannya dan berjalan ke arah Celestia. Perlahan-lahan, hampir seluruh jiwa Celestia dibungkus oleh kabut hitam pekat.

“Ini bukan lelucon, Mempelai Wanita Ku.” Tutur nya sambil membela pipi Celestia dengan lembut.

“...Setelah menunggu selama berabad-abad, akhirnya Kau muncul, tepat di saat Aku sudah menebarkan benih-benih Ku di daratan manusia.” Sambung nya yang perlahan-lahan menunjukkan wajah asli. Bukan lagi wajah monster dengan tanduk, tetapi wajah rupawan seperti milik manusia dengan iris mata semerah darah.

“Bagaimana ini ? Aku tidak tertarik dengan sosok yang umur nya lebih tua berabad-abad dari Ku.”

“Tapi segera... Kau akan menjadi mempelai wanita Ku, Celestia. Aghh~ Menyebut nama Mu mengalirkan rasa bahagia untuk Ku.”

Sringgg!!!

Tiba-tiba muncul cahaya terang di belakang Celestia. Cahaya yang sangat menyilaukan.

“Tcih! Mereka menemukan cara menyembuhkan Mu secepat ini ?” Kelakar Sosok itu yang masih tidak melepaskan dua tangannya dari wajah Celestia.

“Hei, Kau tahu ? Sepanjang hidup Ku, Aku sudah di hampiri banyak sekali ketidakberuntungan. Kau pasti mencoba melakukan sesuatu dengan kabut-kabut hitam ini kan ? Seperti nya sekarang, sudah waktu nya Aku di datangi keberuntungan. Jadi, kabut sialan ini sia-sia saja!”

Takh!

Celestia menepis pelan tangan yang masih bertengger di wajah.

Dia langsung berbalik dan mendekat ke arah lingkaran cahaya yang sangat menyilaukan mata, namun sangat menghangatkan itu.

“Sampai bertemu di ketidakberuntungan Mu di masa depan, wahai Mempelai wanita Ku. Pada saat itu, Kau hanya punya satu pilihan yaitu menerima Ku.”

Dengan langkah yang tidak goyah Celestia masuk dalam cahaya yang seolah memberi tanda untuk membawa nya pulang.

...***...

Di saat Celestia baru berhadapan dengan sosok tadi dan sebelum adanya cahaya yang muncul, terdapat kejadian yang sulit di percaya di tempat pembasmian.

Untuk pertama kali dalam hidup Diana yang di penuhi dengan berbagai hal licik, baru kali ini Dia merasakan dorongan besar untuk mengulurkan tangannya tanpa keraguan. Untuk menggapai tubuh Celestia tanpa niatan apapun.

Mata Celestia yang Dia lihat sebelum terpejam tadi bagai sesuatu yang sangat memabukkan. Ada rasa kerinduan yang sangat besar yang tengah meluap-luap saat ini, Diana pun tidak tahu kenapa Dia merasa seperti ini setelah bertatapan dengan mata itu.

Sringgg—

Brakh!

Ricard langsung mendorong Diana yang mengalirkan kekuatan suci untuk Celestia.

“Apa lagi yang kau—”

“...” Dalam keheningan, Dia bangun dari posisi tersungkur dan mendekati Celestia tanpa mempedulikan Ricard. Lagi, lagi, lagi, dan lagi Dia menyalurkan kekuatan suci dan akan langsung mendapat dorongan dari Ricard dan dari Aurora yang sudah menyerahkan tubuh Celestia ke pangkuan Charles.

“...” Lagi, dalam keheningan Diana tetap kekeh untuk mendekati tubuh Celestia.

Dan penolakan terus Dia dapatkan. Dia tidak menyerah, namun berhadapan dengan para kesatria yang memiliki kekuatan tubuh yang berbeda dengan diri nya, membuat Diana tidak akan bisa mendekati tubuh Celestia.

Dalam keadaan tersungkur, Dia bersujud, meletakkan keningnya di atas tanah dan berucap. “... Ku mohon, ijinkan Aku mengalirkan kekuatan suci untuk Nya. Aku satu-satunya yang masih memiliki sisa kekuatan suci di kelompok ini.”

“Walau langit runtuh sekalipun, Aku tidak mau percaya pada Mu!” Jawab Aurora yang sudah memegang gagang pedang.

“Kau boleh meletakkan pedang di leher saat Aku menyalurkan kekuatan suci. Kau bisa langsung memotong leher ini saat melihat tindakan mencurigakan. Kau boleh melakukan apa saja Aurora, tapi tolong... Ijinkan Aku mendekat!” Tutur Diana dengan lingkar mata yang memerah. Dia kehabisan akal, Dia kehabisan cara. Ego nya runtuh tanpa sebab yang jelas.

“Biarkan Dia mendekat. Kalian bebas melakukan apa saja jika Dia mengeluarkan pergerakan mencurigakan.” Pungkas Charles yang saat ini tidak punya pilihan lain. Diana satu-satu nya pemilik kekuatan suci yang tersisa. Pemilik kekuatan suci yang lain sudah kehilangan kesadaran. Efek pemulihan dari kekuatan suci yang Celestia keluarkan tadi hanya menyembuhkan luka luar para Kesatria.

Diana sudah mendapat ijin, Dia pun mendekat. Saat meletakkan dua tangan ditengah paru-paru Celestia, dua pedang langsung mengapit leher nya. Satu pedang milik Aurora, satu lainnya milik Ricard. Tidak ada keragu-raguan di mata dua kesatrian itu, namun hal yang sama juga nampak di mata Diana. Tidak ada keragu-raguan di sana.

Sringg...

Cahaya berskala kecil muncul. Perlahan-lahan semakin besar dan cahaya nya menutup dua tangan Diana.

Dua menit telah berlalu, belum ada reaksi apapun dari tubuh Celestia. Dia semakin menguras kekuatan suci yang tersisa, tanpa ragu.

Lagi, dua menit berlalu. Air mata sudah membanjiri wajah Diana. Dia menggigit bibir dalam nya dengan kuat bahkan sampai menciptakan darah.

“Jangan kehilangan kesadaran. Kerahkan semua nya. Salurkan semua nya pada Tia!” Batin Diana yang juga tidak tahu seperti apa hasil yang akan Dia dapatkan dari pilihan ceroboh memberikan seluruh kekuatan suci nya pada Celestia.

Satu menit kembali berlalu dan iris mata Charles langsung membola saat tubuh dingin yang sejak tadi Dia bekap menyalurkan suhu tubuh yang perlahan-lahan menghangat.

Jari telunjuk Charles dekatkan di bawah hidung Celestia, dan sebuah nafas menyentuh permukaan kulit tangannya dengan lembut.

“Tia kembali bernafas.” Ungkap Charles dan membuat dua pedang yang mengapit leher Diana kembali ke sarung pedang masing-masing.

Srukkhh!!

Tubuh Diana masuk dalam rengkuhan Aurora yang sudah siap menangkapnya sejak tadi.

“Kalau cerita Ibu benar, tentang semua pemilik kekuatan suci akan merasakan sebuah kerinduan mendalam saat bertemu dengan pemilik kekuatan suci yang di pilih oleh Dewi dan rela melakukan apapun untuk nya, maka Aku sangat bersyukur sekarang. Ya Dewi... walau kehilangan kekuatan suci untuk selama-lamanya, terimakasih karena sudah membuat Ku tersadar di akhir. Tidak ada lagi penyesalan di tubuh ini.” Batin Diana sebelum kehilangan kesadaran.

...***...

Semua kesatria yang sudah berada dalam kondisi setengah pulih, langsung di perintahkan oleh Putra Mahkota untuk menunggangi kuda masing-masing dan bertanggung jawab penuh untuk membawa para pemilik kekuatan suci yang tengah kehilangan kesadaran.

Celestia saat ini sudah berada dalam rengkuhan Charles yang tengah mengendalikan kuda untuk berpacu dalam kecepatan tinggi. Aurora menunggangi Rara yang saat ini berada tepat di belakang kuda yang di pakai oleh Putra Mahkota.

Rombongan pun terus berpacu dengan kecepatan yang stabil karena tidak ada lagi yang d khawatirkan dari hutan yang Mereka lewati.

Setelah menunggangi kuda berjam-jam tanpa beristirahat sedikit pun, Pasukan pembasmian yang di pimpin oleh Putra Mahkota sampai di Kediaman Marquis Alodina.

Kedatangan Putra Mahkota dengan Celestia dalam rengkuhannya membuat Grace terbakar api cemburu. Gadis itu tidak mati, Gadis bertopeng itu berhasil pulang dan mendapat tempat paling aman di dunia, Rengkuhan Charles Christoper Eames.

...***...

...Halo Guys👋 Jangan lupa like dan Komen ya🫶 Oia, Neo juga mau kasih tau sesuatu. Karena udah update 20 chapter, mulai sekarang Neo bakal update 2 chapter perhari. Kalau lebih dari itu berarti Neo punya waktu luang....

...Terimakasih yang sudah setia membaca, memberikan like walau pun belum berkomentar sampai detik ini♥️ Neo nggak papa kok sumpah🙂 Nggak Papa🗡️...

...Oia satu lagi, bisa-bisanya ada yang kirim ‘Permintaan update’ padahal nggak ninggalin jejak sedikit pun. Guys, ayolah. Kalau nggak bisa komentar, like juga nggak papa. Tapi jangan hanya baca dan tidak peduli ngasih like. Itu parah banget sih, Neo jadi ngerasa nggak di hargai. Toh kalau pencet like nggak menguras uang Mu sedikit pun kok. Tolong pengertiannya ya Guys♥️...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!