KUE ULANG TAHUN YANG TAK TERLUPAKAN

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu yaitu pernikahan Bandi, yang ku lihat sangat ramai baik yang dari pihak mempelai wanita dan juga tamu undangan. Acara pun silih berganti dan tidak terasa acara pun memasuki serah terima mempelai wanita, dan keluarga besar pun pamit untuk kembali pulang.Suara dentuman musik yang sangat keras mengiringi pernikahan Bandi, tamu pun silih berganti, sampai menjelang siang.

Persiapan makanan yang dipersiapkan untuk acara resepsi, yang diperkirakan cukup dan tidak kekurangan dan ada tambahan adik-adik ipar yang lumayan banyak, seperti ayam, beras ,dan telur.Pak Dadang dan Bu Lilis selaku orang tua Bandi, ada kebanggaan dalam diri mereka walaupun Bandi telat menikah tapi sekalinya menikah membuat bangga kedua orang tua nya.

Di Tengah meriahnya pesta, rupanya pengantin meminta untuk Wanda dan suami untuk bernyanyi, Wanda yang merasa tidak bisa bernyanyi, dia meminta supaya Abi mewakilinya.Abi yang biasa berkaraoke dan bernyanyi di setiap acara, tentu saja merasa senang dan tidak keberatan apalagi yang meminta itu adalah istrinya.Abi pun bernyanyi dengan sangat indah dan merdu suaranya. Wanda akui walaupun usia Abi sudah setengah baya tapi pesonanya masih terasa.

Ada rasa kebanggaan dalam hatinya bisa menikah dengan Abi, jodoh yang diberikan oleh Tuhan di saat usianya tidak muda lagi.

Andra dan Sella yang mendengar Abi bernyanyi Mereka pun ikut berjoget di atas panggung, tak lupa mereka menarik Wanda untuk ikut.Suasana panggung begitu meriah apalagi pengantin pun ikut berjoget.

Budi yang menyaksikan Abi bernyanyi beserta Wanda dan anak-anaknya, tersenyum getir dan berusaha untuk ikhlas.Dia pun melihat Andra yang begitu sangat bahagia bila berdekatan dengan Abi yang merupakan ayah sambung, ada perasaan tidak rela melihat itu.

Walaupun dia sudah berusaha untuk ikhlas dan menerima semua takdirnya, tapi dia adalah manusia biasa.Budi pun berlalu dan tidak mau melihat apa yang terjadi di panggung dan dia tidak memperdulikan apa kata orang.

Menjelang siang hari ,acara pun istirahat sementara, karena adanya adzan Dzuhur.

Pengantin pun beristirahat dan ganti pakaian.

Wanda pun mendekati Abi dan kedua anaknya,"Nak ayo makan dan istirahat, jangan lupa untuk shalat dulu,ayo mas Abi "ajaknya untuk masuk ke kamar.

Kurang lebih dari satu jam acara pun dilanjutkan,ditandai dengan terdengar suara musik kembali.Semakin menjelang sore tamu pun semakin banyak yang berdatangan, sampai sepasang pengantin pun terlihat kelelahan bersalaman dengan para tamu.

Waktu terus berjalan tidak terasa malam pun menjelang, tapi suasana masih terbilang ramai dengan kedatangan para tamu dan sanak keluarga yang baru bisa hadir.Walaupun menjelang malam dan tamu yang begitu banyak tapi persiapan makanan untuk resepsi tidak kurang.

Wanda mencari keberadaan Andra yang tidak terlihat sedangkan adiknya ada,

"Sayang kakakmu kemana tidak terlihat?"

"Kakak dan Om Abi tadi pergi kewarung yang ada di ujung jalan itu bu"jawab Sella

"Mereka mau beli apa,Sella tau?"tanya nya

lagi

"Mau beli paket pulsa hp bu"lanjutnya

"oo..begitu".

Tidak berselang lama, Abi dan Andra terlihat sedang berjalan ke arah kami, dan kulihat wajah Abi tersenyum-senyum,

"Dek tahu nggak tadi ada cewek yang menyapa Andra,tapi kagak di respon padahal cantik loh"candaan dari Abi

"waw apa ya nak!"ucap Wanda sambil tertawa

"Bohong bu..tu cewe nanyain dari mana,nama nya siapa dan lain - lain,males aja jawabnya "jawab Andra malas

Wanda dan Abi tertawa - tawa mendengar jawabannya,Andra memang seperti itu orangnya tidak mau ribet,apa lagi dengan wanita.Jadi tidak aneh dia jarang memiliki teman baru termasuk wanita.

Kami berempat masuk ke kamar karena sudah larut malam.Wanda melihat kedua anaknya telah tertidur pulas, dan dia melirik kesamping di lihatnya suaminya belum tidur.

Wanda memberi kode ke suaminya untuk berbicara diluar.Abi mengikutinya.

"Ada apa dek sepertinya ada sesuatu? tanya Abi sambil menatap Wanda.

"Mas begini lusa adalah hari ulang tahun Andra, Ayah kandungnya ingin memberikan kejutan ulang tahun kepadanya" ujar Wanda sambil menatap suaminya

"Oh ya gimana tadi reaksi mereka berdua begitu ketemu ayah kandungnya!!" Abi mengalihkan pembicaraan

"Ya.. begitulah Kamu kan tahu sifatnya Andra orangnya keras tapi dia pendiam, awal-awal dia menerima tapi ujung-ujungnya tetap saja dia emosi"

"mungkin dia terlalu lama memendam semua rasa di hatinya"ujar Abi

"Ya mas aku tidak menyalahkan dan tidak membenarkan sikap Andra seperti itu, tapi tadi aku sudah berusaha, sedikit melunak tapi dia tidak banyak bicara"ucap Wanda

"jadi ayah kandungnya ingin memberi kejutan dengan memberikan dia kue ulang tahun gitu!"

"Betul sekali mas"jawab Wanda

"Ya sudah bila menurut adek itu untuk menyatukan Andra dan ayahnya mas mendukung saja"ujar Abi

Wanda memeluk Abi dengan rasa bahagia dan bersyukur memiliki suami yang pengertian. Setelah berbincang seperti itu mereka berdua masuk kembali ke kamar, Wanda melihat mereka berdua begitu nyenyak tertidur, rupanya sangat lelah.

Wanda pun membaringkan kan tubuhnya di samping Sella, dan melihat Abi sudah mulai tertidur.Wanda pun sebenarnya sangat lelah tapi tidak tau kenapa mata sulit untuk terpejam,pikirannya kemana - mana,Wajah Budi yang sedih dan penuh penyesalan menari - nari didalam pikirannya.Wanda pun tersadar dia tidak mau Abi tau apa yang sedang ada dalam pikirannya.Dengan cepat dia memejamkan mata berharap cepat tertidur.