NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Roman-Angst Mafia / Menjadi bayi
Popularitas:27.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

SEQUEL ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!

Di usia 19 tahun, Rosetta Lorenzo melakukan kesalahan fatal sehingga membuat nama Lorenzo jatuh ke tangan orang lain setelah dijebak oleh kekasihnya sendiri bernama Elijah Blackwood. Ditambah Rosetta harus kehilangan kakeknya demi menyelamatkan Rosetta dari kukungan Elijah setelah berhasil mencuci otak gadis itu dan membuat sebuah virus komputer berbahaya yang dijual belikan ke para kelompok bawah tanah.

Demi memulihkan kembali nama keluarganya, Rosetta harus menanggalkan nama Lorenzo.

Setelah bertahun-tahun berkeliling penjuru Amerika, Rosetta yang berpikir bisa pulang ke keluarganya justru meregang nyawa di tangan mantan kekasihnya, Elijah.

Saat ia berpikir benar-benar berakhir, ketika membuka mata Rosetta justru menemukan dirinya kembali menjadi bocah tujuh tahun.

Kali ini apakah Rosetta akan melakukan kesalahan yang sama ketika takdir justru membawanya kembali bertemu dengan Elijah? Bagaimana Rosetta membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22. PESTA

Ulang tahun Lucas yang ketiga belas kali ini benar-benar diadakan dengan mewah oleh Rion dan keluarga. Dimana secara tidak langsung mereka ingin memerkenalkan sang penerus Lorenzo kepada pada rekan dan aliansi. Walau untuk menduduki tahta tersebut masih cukup lama, tapi setidaknya mereka harus tahu wajah dari orang yang akan mereka layani di masa depan.

Dapat dilihat nyaris semua tamu yang datang membawa anak-anak mereka. Tentu saja mereka melakukan itu sebagai cara terbaik untuk menjadi dekat dan berhubungan langsung dengan sang penerus.

"Rose, aku tahu kalau kau ingin makan semua kue itu, tapi setidaknya kau harus menahan diri di pesta ini," Roderick mengingatkan sang adik yang sejak tadi tidak melepas pandangan dari kue-kue indah yang berbaris rapi di atas meja.

"Aku tahu," jawab Rose dengan wajah tidak puas karena tidak bisa memakan makanan enak yang tersaji di pesta ini.

Rosetta dengan hati-hati memerhatikan setiap orang yang ada di pesta. Seketika ia terlihat tidak senang saat melihat wajah-wajah tidak asing yang ia kenal dengan baik di hidup sebelumnya. Orang-orang bermuka dua yang langsung memberikan punggung mereka ketika Lorenzo dalam krisis waktu itu.

"Haruskah aku menyingkirkan mereka satu per satu?" gumam Rosetta, muak melihat orang-orang yang jelas ia tahu seperti apa. Tidak menyangka akan menjadi aliansi dari Lorenzo selama ini dengan sikap menjijikan mereka.

"Rose? Rod? Di sini kalian rupanya."

Suara yang sudah lama tidak Rosetta dengar kini membuat ia dan kakak kembarnya langsung tersenyum lebar saat melihat kedatangan dua orang yang begitu di tunggu.

"Grandma?! Grandpa?!" seru Rosetta penuh semangat, langsung berlari kecil menuju ke arah Ferdinan dan Alice.

"Hoho, kau selalu penuh semangat seperti biasa, Little Flower," kata Ferdinan yang langsung menggendong sang gadis.

"Rod, kau bertambah tinggi sekarang. Sepertinya kau akan menyaingi Lucas dalam tinggi badan," kata Alice yang mengelus kepala Roderick, senang melihat cucu-cucunya dalam keadaan sehat.

"Kau dengar, Rose? Aku semakin tinggi. Jangan menangis kalau nanti kau satu-satunya yang pendek," canda Roderick.

"Hmp, aku juga akan tinggi seperti Grandpa dan Grandma," sahut Rose tidak mau kalah.

"Kalau begitu kau harus makan yang banyak dan tidur yang cukup," a Ferdinan sambil mencolek hidung cucu perempuannya itu.

"Baik!" jawab Rose penuh semangat.

"Dimana orang tua kalian dan Lucas?" tanya Alice.

Roderick menunjuk ke sisi lain ruangan dimana orang tua dan kakaknya sedang mengobrol dengan beberapa orang. "Di sana," jawabnya.

"Ah, sepertinya Rion sedang memperkenalkan Lucas dengan Wesley dan Jarvis," ucap Ferdinan tersenyum.

Rosetta melihat ke arah orang tua dan kakaknya berada. Ia dapat melihat dua orang pria yang tampak berusia lima puluhan berbincang-bincang dengan mereka bertiga. Rosetta kenal baik dengan dua wajah itu, dua orang yang amat loyal dengan Lorenzo. Bahkan ketika Lorenzo kehilangan kekuasaannya, mereka berdua salah satu dari orang-orang yang bertindak untuk mengembalikan hak Lorenzo ke pemilik aslinya.

Ferdinan dan Alice berjalan menuju ke arah Rion dan yang lain bersama dengan Rose dan Roderick. Mereka menyapa dua pilar dari Lorenzo itu, dimana keluarga mereka sejak generasi sebelumnya mengabdikan diri untuk Lorenzo.

"Rose, kau terlihat tidak senang. Ada apa?" tanya Lucas ketika melihat adik perempuannya diam saja.

"Dia hanya kesal karena tidak bisa makan kue sesuka hatinya di sini," beritahu Roderick.

Lucas tertawa kecil, lega karena ternyata adiknya hanya kesal karena tidak bisa menikmati makanan sesuka hatinya. Namun Lucas tidak senang melihat adiknya tidak bahagia di pesta ulang tahun Lucas, hingga akhirnya Lucas dengan baik hati mengambil sepiring kue-kue yang memang ia akui tampak lezat, lalu memberikannya kepada Rosetta.

"Kau memang terbaik, Brother!" ucap Rosetta luar biasa senang.

"Duduklah di sana dan makan bersama Rod," suruh Lucas menunjuk sofa di pinggir ruangan yang kosong dan tak jauh dari Lucas dan orang tuanya.

Dengan cepat Rosetta dan Roderick berjalan ke sofa yang ditunjuk oleh sang kakak dan duduk di sana dengan tenang. Berdua mereka menikmati makanan manis yang dibawakan oleh Lucas.

Acara berjalan dengan lancar. Satu per satu tamu yang diundang berdatangan, mendatangi sang bintang utama hari ini untuk memberikan selamat dan hadiah.

Sampai ketenangan Rosetta seketika menghilang saat ia melihat orang yang paling tidak ingin ia lihat seumur hidupnya. Tiga orang dari satu keluarga yang bahkan di tujuh kehidupan pun akan Rosetta kutuk atas perbuatannya di kehidupan sebelum ini.

"Kalian berdua di sini? Kukira kalian tidak datang ke pesta," ucap James ketika melihat Rosetta dan Roderick setelah mengobrol dengan Rion serta orang-orang lain.

"Bagaimana mungkin kami tidak datang ke pesta ulang tahun kakak kami sendiri?" jawab Rosetta dengan memasang wajah polos walau dalam hati ingin sekali melayangkan tinju ke wajah pria ini.

"Ah, kalian benar. Bagaimana kalau kalian ikut mengobrol dan bermain dengan Elijah dan Lucas di sana," suruh James dengan wajah bersahabatnya.

Rosetta melihat ke arah Lucas dan langsung memicingkan mata tidak senang saat melihat sosok pembunuh dirinya.

"Jika kalian terus di sini, nanti tidak ada yang mengawasi dan melihat kalau sesuatu terjadi pada kalian," kata James.

"Memang apa yang akan terjadi di pesta kakak kami sendiri. Ini tempat paling aman dengan penjagaan paling ketat, kalau pun ada yang mencoba bertindak jahat pastilah orang dalam yang melakukan," ujar Rosetta dengan senyum polos, berusaha tetap terlihat asal bicara seperti anak-anak umumnya.

"Anak pintar. Tapi tetap waspada dan hati-hati diperlukan. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi," James kembali mengeluarkan ucapannya.

"Benar, hati-hati itu diperlukan. Terutama dengan orang yang terlihat baik tapi ternyata penjahatnya," kata Rosetta.

James terdiam mendengar ucapan Rosetta, pandangannya seketika menjadi waspada akan bocah kecil di hadapannya.

"Ah, itu kata superhero yang aku tonton kemarin," imbuh Rosetta, tetap bersikap polos dan tidak berbahaya untuk pria di depannya ini.

"Bagaimana kalau ikut Uncle, kita temui orang tuamu dan mengobrol di sana?" ucap James, seolah begitu tertarik dengan Rosetta.

Rosetta sendiri tahu kalau pria ini akan melakukan pendekatan dengan dirinya sama seperti yang terjadi dulu. Paham sekarang kalau James berusaha membuatnya tidak terlihat berbahaya dan dekat dengan Lorenzo menggunakan Rosetta, anak bungsu yang menurutnya tidak pintar. Tapi Rose, tidak akan mengikuti arus pria bermuka dua ini lagi seperti dulu.

"Ayo, biar Uncle gendong. Dan Roderick ikut juga," ucap James yang sekarang justru terdengar seperti perintah.

"Tidak mau," tolak Rose.

James terkejut dengan penolakan dari Rosetta, padahal ketika ia berkunjung ke rumah mereka dulu, Rosetta adalah anak yang paling mudah dibujuk. "Kenapa tidak mau? Rose tidak ingin bersama dengan Uncle, kita ambil kue yang ada di sana juga, bagaimana?" tanyanya.

Ah, Rosetta tahu kalau pria ini begitu bersikeras ingin mengajak Rose dan Roderick bersama dengannya hanya untuk show off ke semua tamu kalau ia amat akrab dengan anak-anak Lorenzo. Tamengnya agar terlihat bersahabat dan baik hati, dan pancingan agar lebih dekat dengan ayah dan kakek Rosetta.

"Pokonya tidak mau!" seru Rose.

"He-hei, tidak perlu berteriak, Uncle tidak melakukan apa-apa, hanya ingin mengajakmu berkeliling," James gelagapan ketika melihat sikap defensif Rosetta. Tidak ingin sampai membuat keributan di pesta yang penuh dengan oran-orang besar ini. Ia berusaha membujuk untuk menenangkan Rosetta dengan menepuk pucuk kepala sang gadis.

Rosetta langsung menepis tangan James dari kepalanya, jijik ketika orang itu menyentuhnya dan bersikap seolah sok manis. Kemudian Rosetta dengan sengaja menjatuhkan piring kue di pangkuannya ke karpet hingga piring pecah dan kue berserakan.

"Rose? Kau tidak apa-apa?" tanya Roderick khawatir ketika melihat kekacauan ini.

"Huwaaa!" Dan tangis Rosetta menggema memenuhi ruangan.

"Ro-Rose, kenapa menangis?" James benar-benar panik sekarang ketika melihat gadis kecil di depannya ini menangis dengan kencang.

"Rose?!" Lucas yang mendengar adiknya menangis langsung berlari kencang ke arah Rosetta dan Roderick.

"Baby? Ada apa?" tanya Lili yang panik ketika ia tiba di hadapan sang anak, terkejut ketika melihat piring yang pecah dan kue yang berantakan di lantai.

"Rose? Kenapa kau menangis?" Lucas langsung duduk dan memeluk adiknya.

"Uncle ini terus mengajak Rose ikut dengannya padahal Rose bilang tidak mau, lalu membuat Rose menjatuhkan kuenya," beritahu Roderick dengan wajah memelas seraya menunjuk James.

"Beritahu aku kenapa kau memaksa putriku untuk ikut denganmu padahal mereka berdua sejak tadi bersenang-senang di sini, James?" ujar Rion dengan pandangan luar biasa menyeramkan.

"Ak-aku hanya ingin mengajaknya mengambil kue lagi di sana, Rion," jawab James takut-takut, semua orang termasuk dirinya tahu dengan jelas betapa menakutkannya Rion jika marah, terutama itu menyangkut keluarganya.

"Bukankah Rose bilang kalau dia tidak mau, kenapa terus memaksanya sampai dia menangis seperti ini?" Rion benar-benar tidak senang ketika ada orang yang membuat anak-anaknya menangis. Terutama orang yang diwaspadai oleh putrinya ini.

James mati kutu ketika semua mata justru memandangnya dengan pandangan serupa, menatap James rendah. Tentu saja, membuat anak kecil terutama anak dari sang empunya pesta sampai seperti itu, jelas yang akan disalahkan adalah James.

"D-daddy?" panggil Rose dalam isak tangisnya.

Mendengar putrinya memanggil, Rion langsung mengalihkan perhatiannya ke arah Rose dan mengangkat tubuh gadis itu lalu menggendongnya di kedua tangan.

Rosetta diam-diam tersenyum kecil ketika melihat wajah frustrasi dari James, tahu kalau cara kekanakan ini justru akan membuat hubungan ayahnya dengan si Blackwood ini tidak akan harmonis setelah ini. Siapa pun tahu kalau Rion akan murka jika ada yang menyentuh keluarganya.

"Daddy di sini, tenanglah, Princess. Tidak akan ada yang bisa menyentuhmu tanpa seizin Daddy," ucap Rion seraya mengelus punggung sang anak untuk menenangkannya.

Lucas dan Roderick menatap tidak senang ke arah James. Mereka tahu kalau tidak mudah untuk Rosetta menangis, jadi tidak mungkin kalau adik mereka itu bisa mengeluarkan air mata jika tidak benar-benar merasa terganggu. Roderick sejak tadi pun memerhatikan kalau Rose tidak suka dengan kehadiran pria bernama James ini, dan juga mengingatkannya kalau sang adik bersikap sama ketika di rumah sakit beberapa bulan lalu saat pria ini datang.

Tidak hanya Lucas dan Roderick yang tampak tidak senang, tapi Dante dan Bianca yang berdiri tak jauh dari mereka dan baru saja datang bersama anak-anaknya pun memasang wajah sama. Bahkan keduanya terlihat seperti ingin menghabisi James saat ini juga, terutama ketika mereka berdua tahu kalau wajah sebenarnya di balik topeng yang dikenakan oleh James.

1
ir
menyala little devil
Ana Kurniawan
🥰🥰🥰🥰
Ana Kurniawan
mantab rose... 👍
Sri Wulandari Buamonabot
UP LAGI
ir
ayoo Rose bantu daddy mu, kamu pasti bisa
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut 🙏🙏
ir
masuk akal, kalo di masa depan Rose beneran meninggal ga mungkin seorang Rion Lorenzo akan diem aja, yg pasti bakal balas dendam dan peperangan besar terjadi
sekarang paham siapa orh yg meluk Rose pas dia di tembak pasti Panther, dan mimpi Arthur ada lah peringatan mungkin untuk hati², gemana ya perasaan Rion saat dia tau tentang Rose di masa depan dan dia orang yg paling tau terakhir dan pas Rose bilang bahwa Arthur ga akan bisa menangkap Rose saat jadi polisi wajar karna di masa itu Rosetta jadi Ubi cilembu
ir: satu negara kek nye kena semua dah kak
Yhunie Arthi: Bener, tahu sendiri bapak Rion kita, Lili di culik aja satu organisasi abis cuman berdua dia sama dante, apalagi pas tahu Rose jadi ubi dan dia terlambat. Apa nggak perang itu /Grimace/
total 2 replies
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
Nilawati Raiyan
👍👍❤️
Ana Kurniawan
mantab...
ir
selalu penasaran weeehh
Yhunie Arthi: /Slight//Slight//Slight//Slight//Slight/
total 1 replies
Ppur Wanto
mau ditumpuk dulu babnya biar banyakan, eh ngk kuat jga jadi dibuka deh... lanjut dah
Yhunie Arthi: hahaha... semangat bacanya /Facepalm/
total 1 replies
Ana Kurniawan
kuuraang.... thor /Grimace//Grimace/
Yhunie Arthi: Sabar ya menunggu update /Chuckle/
total 1 replies
ir
siapa dua orang di ambang pintu, Arthur dan lucas kah?
kak kan di part yg Rose kena tembak ada kalimat " ada seseorang yg menangis dengan penyesalan " kalo ga salah apa itu Arthur 🤔
Yhunie Arthi: muehehe /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
ir
kak dirimu anak IT kah, ko tau dunia Cyber 😁😁
Yhunie Arthi: saya cuman othor aja kok /Proud/
total 1 replies
dimsum mbluber1
lagiiiiii
lagiiiiii
lagiii
up
up
up
ir
kek nya Dante sama jacob lebih peka deh sama sikap Rosetta
Yhunie Arthi: Setuju /Slight/
total 1 replies
Ulvi Hasanah
skali kalai atulah di double up nya😁😁
Yhunie Arthi: Bisa, kalau yang baca 20k+ /Proud/
total 1 replies
iin marlina
bagus banget Thor
endah retno adi
keren , wes gitu aja😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!