NovelToon NovelToon
Bodyguard Nona Muda Kaya

Bodyguard Nona Muda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Sijack

Gabriella anashtasia

Nona muda kaya yang harus menggantikan posisi sang kakak untuk menjadi CEO Tanwarin Corp.
Dalam tugasnya, Gabriella mendapatkan ancaman dari orang orang yang ingin menjatuhkannya.

Suatu kejadian membuat Gabriella bertemu dengan Akin, seorang pria tangguh dan berani.
Pertemuan yang membuat Akin mendapat tawaran menjadi seorang bodyguard untuk menjaganya.

Karena suatu keadaan,membuat Akin harus menerima tawaran itu dengan suatu persyaratan yang dia berikan.

Akankah perjalanan Akin menjadi seorang bodyguard akan segampang itu???

Apakah dia akan sanggup bertahan menjadi seorang bodyguard dalam keluarga yang penuh ancaman???

Akankah akan tumbuh cinta diantara nona muda dan bodyguardnya???


Ikuti terus keseruan Akin, bodyguard yang harus sabar menghadapi keluarga nona mudanya.

Kisah ini mengandung perselisihan antar dua keluarga yang berbeda pendapat.


salam Sijack🥰.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sijack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22: Menghilang

Saat ini Gabriella berlari denga perasaan panik mencari keberadaan Akin. Diikuti para pengawal yang berlari dibelakangnya.

Tempat yang pertama kali mereka tuju adalah sebuah lorong kamar mandi. Gabriella memiliki firasat kuat bahwa Akin masuk kedalam kamar mandi. Mereka berpencar memasuki setiap bilik kamar mandi yang ada dilorong itu.Gabriella menunggu diluar bilik kamar mandi dengan perasaan tak karuan. Disalah satu kamar mandi yang dimasuki Pete,dia menemukan sebuah penutup kepala terjatuh didepan wastafel. Dia segera keluar menghampiri Gabriella yang sedang menunggu diluar bilik kamar mandi.

"Nona,saya menemukan ini." Pete menunjukkan sebuah tutup kepala yang berada ditangannya.

Gabriella menatap penutup itu. Dia berpikir bahwa Akin diculik oleh seseorang. Entah siapa yang tidak suka padanya sampai melakukan hal itu. Dia segera menyuruh salah satu pengawal untuk mengecek kamera cctv.

Saat ini yang pergi keruang cctv adalah Paul. Sedangkan yang lain menunggu diaula acara tadi.

Sambil mengawasi sekitar ruangan aula itu.

Paul berbicara kepada pengawas cctv agar diizinkan untuk melihat cctv. Dia memberitahu alasan kenapa dia datang kesitu. Akhirnya pengawas cctv mengizinkannya. Mereka melihat rekaman cctv beberapa jam yang lalu.

Tepat diwaktu Akin masuk kebilik kamar mandi,terlihat beberapa orang berpakaian hitam dan menggunakan penutup kepala masuk kedalam bilik yg dimasuki oleh Akin. Tak lama setelah itu terlihat mereka keluar dengan membopong Akin yang tak sadarkan diri keluar dari dalam lorong kamar mandi. Orang orang itu membawa Akin menaiki lift kelantai teraras dihotel itu. Paul berterimakasih kepada pengawas cctv dan bergegas kembali keaula acara tadi.

Saat ini Gabriella menunggu kedatangan Paul dengan rasa khawatir. Khawatir sesuatu yang buruk terjadi pada Akin. Tidak tahu kenapa dia bisa sekhawatir itu.

Gabriella mendongak melihat Paul yang sudah masuk kedalam aula. Dia langsung berdiri menghampiri Paul yang masih berjalan menuju mereka.

"Bagaimana? Sudah kau temukan rekaman cctvnya??" Tanyanya tak sabaran. Saat ini yang dipikirkan Gabriella adalah secepatnya menemukan keberadaan Akin.

"Sudah Nona,Akin dibawa kekamar lantai 6 hotel ini."

Ungkap Paul. Setelah mendengar jawaban Paul,Gabriella bergegas keluar menuju lift untuk naik kelantai 6. Dibelakangnya para pengawal bergegas mengikutinya.

Disisi lain,seorang wanita sudah berdiri tepat dihadapan Akin yang sedang terbaring lemas. Kepalanya benar benar pusing,membuatnya kehilangan setengah kesadarannya. Tangannya terikat dengan tali yang membuatnya tidak bisa berbuat apa apa.

Wanita itu tersenyum jahat menatap Akin yang terbaring tak berdaya. Dia naik keatas tubuh Akin dan mengamati seluruh permukaan wajahnya.

"Sepertinya...jika aku meninggalkan beberapa jejak,itu sudah cukup membuat Ella marah." Ucap wanita itu dengan seringai jahat diwajahnya.

Wanita itu adalah Alea,dia sengaja menyuruh seorang pelayan untuk memasukkan sesuatu diminuman Akin. Karena menurutnya sekarang yang bisa membuat Gabriella kesal adalah Akin.

Makanya dia ingin bermain main agar Gabriella kesal.

Alea mendekatkan wajahnya kewajah Akin. Tinggal beberapa centi saja bibir mereka bersentuhan,Akin memukulkan kepalanya kearah kepala Alea. Membuatnya mendongak meringis kesakitan.

Alea menggeram kesal dan kembali mendekatkan wajahnya kearah Akin. Saat bibir itu akan bersentuhan terdengar seseorang mengetuk pintu. Membuat Alea menggeram kesal karena terganggu.

Alea turun dari tubuh Akin dan berjalan membuka pintu. Didapatinya seorang pengawal yang sedang menunduk didepannya.

"Ada apa??" Tanyanya kesal karena aksinya terganggu.

"Maaf Nona... Nona Gabriella dan pengawalnya sedang berjalan menuju kemari." Ungkap pengawal itu setelah mendegar kabar dari pengawal yang sedang bertugas mengawasi bagian lain.

Alea menggeram kesal karena aksinya untuk membuat Gabriella kesal gagal. Alea segera melenggang pergi meninggalkan kamar itu diikuti pengawal tadi dibelakangnya.

Tak lama setelah kepergian Alea,Gabriella sampai didepan kamar itu dan segera memasukinya diikuti para pengawal dibelakangnya.

Dia terkejut melihat Akin yang tak sadarkan diri terbaring diatas ranjang besar sendirian. Dengan tangan yang diikat didepan dadanya.

Gabriella mendekati Akin dan mendudukan tubuh Akin yang belum sadarkan diri. Gabriella membuka ikatan ditangan Akin.

"Akin...Akin... bangunlah!!" Gabriella menepuk pelan pipi Akin. Perlakuannya yang seperti itu mendapat tatapan bingung dari para pengawalnya. Tapi mereka hanya bisa terdiam menyaksikan.

"Nona.. Akin biar kami saja yang urus." Ucap Pete mewakili pengawal yang lain.

Gabriella menatap para pengawalnya. Dia masih memegang Akin yang masih belum sadarkan diri.

"Paul,Pete,Jimmy,tolong bawa dia kekamar mandi dan bersihkan dirinya." Ucapnya sambil menatap ketiga pengawal itu.

"Dan kau,Nichole..." ucapnya beralih kepada Nichole yang menunggu perintah.

"Bawakan beberapa pakaian kesini,sekarang!!"

Pinta Gabriella. Nichole segera pamit untuk pergi keluar. Sedangkan yang lain mereka bersama sama menggotong Akin yang masih belum sadar kearah kamar mandi dikamar hotel itu.

Gabriella mendudukkan dirinya diatas kasur besar itu. Dia sedang memikirkan siapa pelaku yang telah menculik Akin.

Dasar ceroboh!!!

1
Amy Carissa
bagus nih ceritanya 😍 salam hangat dari "my Unspoken Goodbyes" jangan lupa mampir juga🤗
BodySnatcher
Tidak ada kata lain selain "woah"!!! 😱😍
Sijack
siap ditunggu yahh
Talklesswinmore
Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!