Perlahan dia menyibak kelambu yang sudah lusuh itu dan mengarahkan netranya keluar ingin melihat terlebih dahulu siapa yang bertamu.
Bagaikan disambar petir apa yang barusan ia lihat adalah tergeletak tubuh seorang laki – laki yang sepertinya sedang pingsan, entahlah mungkin hanya pingsan atau mungkin sudah mati ia benar – benar tak yakin akan pilihan keduanya.
Sebenarnya aku publis karyaku yang ini di platform resmi Fizzo hanya saja peminatnya sedikit mungkin karyaku kurang menarik
tetapi ku coba perbaiki dan publis karyaku yang berjudul Secret Love disini
semoga kalian suka
oh iya nama penaku di Fizzo adalah Imajinas
jadi sukapena dan Imajinas adalah satu orang yang sama ☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukapena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Bel apartement Geralt berbunyi menandakan ada seseorang yang berkunjung namun si pemilik masih sibuk diruang kerjanya bersama dengan ke dua sahabatnya.
Hingga pagi menjelang bereka bertiga benar - benar semalaman tidak tidur, memikirkan strategi apa yang harus mereka lakukan terlebih dahulu untuk menyerang kelompok Jaguar.
"Seperti ada yang berkunjung" ucap Steven memotong ucapan Reymon, mereka bertiga sedang mendengarkan dengan seksama, Geralt bangkit dari duduknya kelur dari ruang kerjanya menuju ke depan pintu apartement melihat layar CCTV untuk melihat siapa yang bertamu "papi dan mommy" ucapnya dan dia mengabaikan berjalan kembali ke dalam ruang kerjanya.
"Siapa Ge?" Tanya Reymon "tidak penting" jawab Geralt pada Reymon, Reymon mengendikkan bahu masa bodo. Terdengar bunyi ponsel Geralt berdering menandakan ada telfon masuk pada ponselnya, tetapi Geralt mengabaikannya Geralt tau siapa yang menelfon.
Saat ini dia benar - benar malas untuk bertemu dengan kedua orang tuanya, terlebih papinya gara - gara pertengkaran mereka tadi malam.
Dia masih merasakan rasa sakit karena sedari kecil merasa dikucilkan oleh keluarganya sendiri, Sehingga Geralt lebih dekat dengan opahnya dibandingkan dengan kedua orang tuanya.
"Angkat telfonmu" ucap Steven pada Geralt tetapi Geralt malah menatap Steven dengan dingin, Steven yang tau jika Geralt malas membahas ini dia pun tak berucap kembali.
Bel apartement berbunyi kembali berulang kali dan kali ini Reymon yang bergerak membukakan pintu agar orang tua sahabatnya ini bisa masuk "Loh Rey kau ada disini?" Tanya Mommy Evelin dan Reymon hanya mengangguk sambil tersenyum sopan.
"anak itu, kita yang menjadi orang tuanya saja tidak diperbolehkan masuk ke dalam apartementnya tetapi sahabatnya malah diperbolehkan masuk" ucap papi James dengan gigi gemeletuk menahan emosi.
"Sudah lah pi jangan seperti itu, papi ingat kan kita datang kesini untuk apa" ucap mommy Evelin menenangkan sang suami sambil mengelus punggung tangan suaminya.
"Geralt sedang ada di ruang kerjanya aunty dan uncle, jika kalian ingin bertemu masuk saja ke sana tidak papa" ucap Reymon dan diangguki oleh kedua orang tua Geralt, saat kedua orang tua Geralt ingin membuka pintu ruang kerja Geralt.
Steven terlebih dahulu keluar dari ruangan tersebut dan terlonjak kaget melihat aunty dan uncle nya disana "astaga kalian mengagetkanku saja" ucap Steven sambil mengeluskan tangan pada dadanya "KAU, apa Gedion juga sering kemari?" Tanya Mommy Evelin dan Steven melihat Reymon ingin meminta tolong agar tidak diberi banyak pertanyaan.
"Aunty dan uncle sebaiknya segera masuk saja, pumpung mood Geralt sedang baik - baik saja sekarang" ucap Reymon membuat papi James melangkahkan kakinya kedalam ruang kerja Geralt dan mommy Evelin mengikuti dibelakang.
Mommy Evelin berdecak kagum setelah kakinya melangka masuk dari pintu apartemen Geralt sampai masuk keruang kerja Geralt, karena interior didalam apartemen ini benar - benar dingin dan menggambarkan karakter Geralt sekali.
"Geralt papi ingin bicara denganmu" ucap Papi James sambil berjalan menghampiri Geralt yag sedang duduk di meja kerjanya, Geralt hanya bergeming tidak menyahuti sama sekali.
"Geralt papi ingin kau tetap memimpin perusahaan Dallas Groub" ucap papi Jamaes dan Geralt mendongakkan kepala melihat kedua orang tuanya yang sekarang berjarak 2 meter dari meja kerjanya.
Geralt yang mendengar penuturan papi James menyunggingkan senyum sinis "bukahkah kemarin papi menyuruhku untuk turun dari jabatan CEO yang sudah ku emban selama 6 tahun ini?" Ucapnya sambil menatap tajam.
Papi Geralt dan mommy Evelin disana hanya berdoa dalam hati semoga ayah dan anak itu tidak bertengkar, karena mereka memiliki watak dan sifat yang sama.
"Papi minta maaf untuk semalam" ucap papi James dan Geralt masih diam dan tersenyum sinis, papi James sudah menurunkan egonya dan meminta maaf karena tadi malam istrinya menangis menceritakan apa yang ibu dan anak itu bicarakan.
Dia sebagai seorang ayah merasa tidak adil pada kedua putranya oleh karena itu dia pergi ke apartement Geralt untuk meminta maaf, dan dia tau sudah pasti Geralt tidak akan pergi ke perusahaan untuk bekerja.
"Aku tetap tidak ingin menikah dengan Adelia atau siapapun itu" ucap Geralt dan mommy Evelin mengangguk "iya sayang, mommy tidak akan mencampuri urusan asmaramu lagi" jawaban mommy Evelin membuat Geralt menghela nafas lega tetapi berbeda dengan papi James yang mengepalkan tangannya.
Setelah pembicaraan mereka yang begitu alot papi James menyerahkan kunci brankas perusahaan kepada Geralt, kemudian melangkah pergi dari apartement itu menuju mobilnya dengan masih aura yang dingin.
Mommy Evelin tau bahwa suaminya ingin sekali marah, hanya ditahan olehnya karena sudah berjanji kepada dirinya tidak akan ada pertengkaran anatara anak dan ayah.
"Mommy punya ide lain pi, perjodohan mereka tetap kita laksanakan tetapi bukan seperti ini caranya." Papi James melihat istrinya "maksud mommy apa?" Mommy Evelin membisikkan kata - kata kepada papi James dan papi James tersenyum menghela nafas lega.
"okey papi setuju" dan mereka pun sama sama tersenyum licik, jika tidak dengan cara seperti ini mereka tidak akan dapat melihat anaknya itu menggandeng seorang wanita.
"Ada apa Ge, kenapa papimu sampai kemari?" Tanya Steven pada Geralt, karena tidak biasanya uncle James datang ke apartement Geralt bahkan selama Geralt memutuskan untuk pindah ke apartement uncle nya itu tidak pernah datang kemari.
"kami bertengkar sedikit tadi malam" ucap Geralt dengan cuek dan sibuk dengan ponselnya, Steven beserta Reymon saling menatap kemudian mengendikkan bahu cuek.
Mungkin itu masalah kelurga Dallas jadi mereka berdua masa bodo, tidak ingin ikut campur dengan urusan mereka.
Setelah Steven pergi dari apartement Geralt, dia menuju ke rumah sakit untuk menyelesaikan pekerjaannya, tinggallah Geralt dengan Reymon "Bagaimana? Apa kalian sudah berbaikan?" Tanya Reymon dan Geralt sudah pasti tau apa yang sedang dibicarakan.
"Hem begitulah" jawab Geralt seperti biasa dengan cuek "lalu apa langkahmu selanjutnya?" Tanya Reymon sekali "entahlah ku rasa begini dulu lebih baik" jawab Geralt dengan hati, serta fikiran yang bingung karena memang dia benar - benar bingung dengan keadaanya saat ini.
"Ge kurasa nikahi dia sebelum anak itu lahir atau perkenalkan dulu kepada kami terutama dengan uncle dan aunty" jelas Reymon sekali lagi, Geralt hanya diam sambil menatap lurus ke cendela yang berda di ruang kerjanya.
Reymon melihat punggung Geralt dan kemudian dia teringat sesuatu "Ge aku harus kebali ke perusahaanku ada pekerjan yang menungguku, minggu depan kita pergi ke bali" ucapnya segera bangkit dari duduk, berjalan menuju pintu ruang kerja Geralt.
Geralt hanya menanggapi dengan diam fikirannya masih berkelana di kota B memikirkan wanitanya disana, ingin sekali hatinya menghampiri.
Namun dia tidak dapat menemuinya saat ini karena anak buah Jaguar masih mengawasinya, terutama dikota B dia takut anak buah Jaguar akan mencelakai Kanalla dan otomatus mencelakai anak yang ada di perut Kanalla.