Raymond matheo...pemuda berdarah dingin bagaikan tak tersentuh, wajah tampannya seakan hanya menjadi pajangan bak lukisan di galeri,bisa di lihat namun tak bisa di sentuh.
Pemuda yang akrab di sapa Ray,atau tuan muda matheo itu menjalankan sebuah misi, mengakhiri petualangan seorang mafia,ia menyamar menjadi seorang bodyguard, namun apa jadinya jika ia justru harus terikat ikatan sakral dengan putri targetnya.
Aurora Zelena.. gadis cantik yang di jaga bak mutiara dalam cangkang nya,tak terlihat,tak tersentuh,hampir tak ada yang tau seperti apa rupa nya,selain orang terdekatnya..
" Ayah...Ele akan menikah..dengan dia... bodyguard ayah(Aurora Zelena).
" Kau yang memilihpermainan ini nona,maka mainkan hingga akhir( Raymond matheo)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Clarissa meremas kuat ujung dress nya setelah mendengar jawaban tegas Ray,pria itu dengan yakin mengakui perasaannya pada wanita yang Clarissa tau telah dinikahinya itu.
' Aku tidak akan mengalah begitu saja,kamu milik ku Ray ' gumam Clarissa.
****
" Leher Lo kenapa bro? " Dave langsung bertanya saat melihat belakang leher Ray yang masih jelas terlihat bekas gigitan, mereka bertemu di dalam pesawat pribadi milik Ray,Dave yang mendapatkan perintah dari Ray agar segera kembali ke villa pribadi Ray di Indonesia, sedangkan Ray harus terbang ke negara yang berbeda untuk menyelesaikan kekacauan yang datang tak terduga.
Ray mengusap tengkuknya pelan, bibirnya menipis menahan senyumnya.
" Abis kencan dengan Clarissa Lo? Gila gercep juga ya Lo" ledek Dave memancing sang sahabat buka suara.
" Gue udah putus sama Rissa" jawab Ray terdengar santai dan ringan,tak ada nada sesal dalam ucapan nya.
Dave menatap intens wajah Ray yang masih terlihat santai,menelisik mencari kebohongan dari apa yang baru saja sahabatnya itu ucapkan.
" Ternyata Lo lebih brengsek, selesai Lo pake langsung Lo putusin? Cuma Lo icip-icip doang atau Lo nikmati?"
Ray menatap horor wajah tampan Dave yang begitu ringan saat berbicara.
" Masi segel ga?" tambah Dave lagi tak menunggu jawaban Ray tentang pertanyaan nya tadi.
" Kalo ngomong suka ngaco Lo" ucap Ray cuek.
" Gue ga pernah ngelakuin gitu sama Rissa ya" tambah Ray lagi, membantah tuduhan sahabat nya itu.
" Berarti tadi buka segel dong ya?" Dave semakin bersemangat membahas hal random tersebut,ia tak peduli Ray membantah tuduhan nya.
Ray tak lagi menjawab, ia meraih ponselnya menghubungi bi Darmi, menanyakan tentang Ele.
📱-"" Aura dimana bi? " Tanya Ray pada bi Darmi.
📱-" Non Aura di kamar Tuan,baru selesai makan" jawab bi Darmi.
📱-" Apa yang dia lakukan dalam dua hari ini bi?" Ray penasaran apa yang Ele lakukan.
📱-" Nona ga melakukan kegiatan apapun tuan sudah dua hari ini,di kamar terus,tidur, nona kelihatan seperti orang kecapean " adu bi Darmi.
📱-" Bibi siapkan dia lebih banyak buah-buahan,dan makanan sehat lainnya,atau tanya ke dia mau apa" perintah Ray pada senior art nya.
📱" baik tuan"
Ray menutup telponnya dan beralih menatap Dave yang sejak tadi menatap nya intens,ada tatapan kecurigaan juga tatapan penuh tanda tanya.
" Sebenarnya siapa Aura itu? Apa hubungannya dengan Lo?" Dave bertanya dengan nada serius.
" Gue lihat Lo sampe segitunya perhatian ke dia,Lo juga kelihatan khawatir banget sama dia, bukannya mansion tempat gue jemput dia itu mansion target Lo ya?" tanya Dave dengan nada penuh curiga dan tanda tanya.
" Ya dia putri tuan Nikolas,putri tunggalnya,Lo harus jaga dia melebihi Lo jaga gue, ini perintah,dan Lo jangan coba-coba dekati dia" titah Ray pada Dave.
"Lo belum jawab pertanyaan gue" geram Dave.
" Yang mana? Lo kebanyakan nanya " tanya Ray santai.
" Apa hubungan Lo sama dia?" tanya Dave ulang.
" Dia istri gue,udah kan? Sekarang Lo kejar,gue harus segera berangkat, nyawa ayahnya Aura dalam bahaya "
Dave menatap tak percaya dengan jawaban Ray baru saja yang mengatakan bahwa Aura adalah istri nya Ray,itu terlalu mustahil,Ray menikah dengan putri dari targetnya sendiri.
" Lo ga lagi becanda kan Ray? atau Lo bohongin gue supaya gue ga deketin dia?,Lo tenang aja,gue tau dia itu masih anak-anak banget"
" Kapan gue pernah becanda atau bohong sama Lo? " tanya Ray tenang.
Dave mengangguk seraya tersenyum tipis" Ok..gue anggap ucapan Lo beneran,dan luka itu Lo abis buka segel dia,gila ..sampe tangan-tangan berharga Lo jadi korbannya,ganas banget sih Lo mainnya " ledek Dave.
" Buruan keluar ga Lo,gue lempar juga Lo dari sini" ancam Ray.
Dave tertawa kecil,dalam hati ia tidak ingin percaya dengan pengakuan Ray barusan tentang siapa Aura untuk Ray.
Sedangkan Ray tersenyum dalam hati mengingat kata-kata Dave yang ia terlalu ganas ' padahal aku sudah melakukan nya dengan sangat lembut sesuai petunjuk di internet, dia aja yang terlalu nikmat' batin Ray terbayang apa yang telah ia lewati berasa Ele.
" Ia gue keluar,awas gila Lo senyum-senyum sendiri,ga takut Lo daun muda Lo gue ambil untuk gue" Dave yang m memang dasarnya suka usil be gitu suka menggoda Ray yang selalu serius dan tampil perfeksionis.
Dave meninggalkan Ray yang langsung memberikan instruksi pada pilotnya bahwa ia sudah siap berangkat.
Dave memasuki pesawat milik keluarga matheo yang lain nya,ia juga harus segera tiba di Indonesia, Ray tidak pernah main-main dengan ucapannya.
****
" Non Aura..." bi Darmi memanggil Ele yang sejak setelah makan siang tadi tidak menunjukkan wajah nya,gadis muda itu terus berada dalam kamarnya.
Ceklek...
Suara pintu terbuka, menampilkan wajah cantik Ele yang tak memakai hijab nya,bi Darmi sampai salfok dengan penampilan Ele,ini pertama kalinya beliau melihat Ele ts pa hijab.
" Ada apa bi?" Ele bertanya saat melihat wanita paruh baya itu diam di hadapan nya.
" Bi.." panggil Ele lagi, karena bi Darmi masih terlihat bengong.
" Oh i- ini buah untuk non" ucap bi Darmi seraya menyodorkan nampan yang berisi beberapa macam buah yang sudah di potong,dan satu gelas susu rasa vanilla.
" Makasih ya bi, repot - repot bi,saya bisa ambil sendiri kalau nanti mau" ucap Ele sungkan.
" Ini juga salah satu tugas saya non, apalagi ini tuan langsung yang suruh lewat telepon " bi Darmi mengatakan yang sejujurnya, karena beliau masih penasaran pada pasangan muda itu.
" Terimakasih ya bi" Ele tak merespon berlebihan tentang perhatian Ray, baginya itu hanya kamuflase untuk menutupi segala rencana nya.
Ele tak menyadari bahwa mata bi Darmi tak bisa berpaling dari nya, khusus nya pada leher hingga bagian atas dada nya, Ele memang terbiasa memakai pakaian mini dan seksi saat berada di kamarnya.
' Ya Tuhan..apa yang terjadi semalam? seganas itukah tuan sampai penuh gitu tanda merah ke unguan di leher Ele.
Bi Darmi meninggalkan kamar Ele seraya bergidik mengingat kegiatan majikan nya dengan Ele semalam.
' Memang ya anak muda jaman sekarang,main nya full non stop,pantes aja dari kemarin pagi non Aura kelihatan lemes,ternyata habis di gempur " batin bi Darmi menggeleng membayangkan wajah cantik Ele dan wajah tampan Ray bersatu.
' Duh kok jadi nga sabar ya,pengen lihat hasil produksi nya,kayak gimana ' batin bi Darmi seraya tertawa kecil.