NovelToon NovelToon
Mommy Untuk Daddy

Mommy Untuk Daddy

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Ibu Pengganti / Tamat
Popularitas:7.1M
Nilai: 5
Nama Author: della1

Apa jadinya jika seorang Anak kecil memanggilmu Mommy. Bocah perempuan usia 5 tahun yang imut nan cantik lebih sialnya adalah Anak dari bosnya yang dingin tapi genteng yang membuatnya digandrungi kaum hawam.


Yuk baca kelanjutannya...... 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon della1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kerja Sama

Didalam lift tidak ada pembicaraan antara Rey dan Cira hingga pintu lift terbuka dan Rey kembali menyeret Cira.

"Lepas deh berasa hewan gue ditarik-tarik"gerutu Cira membuat Rey berhenti lalu menatap Cira dengan wajah yang maju hingga beberapa senti dari wajah Cira membuat Cira memundurkan wajahnya.

"Lo mau ngapain?" ucap Cira yang sudah ketakutan akan hal apa yang akan Rey lakukan.

Melihat hal tersebut membuat Rey ingin menjahili Cira, Rey terus memajukan wajahnya dan ia menjulurkan tangannya ke tengkuk Cira sehingga saat Cira ingin memundurkan wajahnya maka Rey akan menahannya.

Tanpa di rasa Cira memejamkan matanya saat wajah Rey tinggal sesenti entah apa yang akan Rey lakukan hingga saat ini Cira menahan nafasnya saat jarak keduannya semakin menipis.

"Lo ngapain tutup mata?"tanya Rey yang masih dengan posisinya. Mendengar hal itu membuat Cira membuka matanya dengan paksa dan betapa terkejutnya ia ternyata wajahnya dengan wajah Rey sangat sangat dekat.

Untungnya lantai ini sangat sepi karena lantai ini khusus untuk CEO dan sekretaris serta asistennya.

"Kemasukan debu"jawab asal Cira membuat Rey tersenyum jahil, lalu membingkai wajah Cira.

Fuuuh...

Rey meniup wajah Cira membuat si empu terkejut dan Rey tertawa melihat wajah terkejut dari Cira. Sedangkan Cira dongkol dan kesal akan tindakan Rey.

"Lo apaan sih"ucap Cira dengan mengusap kasar wajahnya yang sudah ditiup oleh Rey.

"Katanya debu ya gue bantu dengan meniupnya dong"ucap Rey disela tawanya.

Cira berdecih kemudian berjalan duluan meninggalkan Rey yang masih tertawa. Karena kesal ia masuk ke ruangan Rey dengan membanting pintunya cukup keras.

Mendengar pintu terbanting keras membuat Chan keluar ruangan untuk memeriksa keadaan dan didapatnya bos nya sedang berdiri memandang pintu ruangannya dengan pandangan ngeri.

"Rey ada apa?" tanya Chan yang menyadarkan Rey dan lamunannya.

"Itu pintu gue dibanting sekeras itu nggak rusak kah?" ucap Rey membuat Chan tertawa karena sangat perhatian pada pintu padahal dirinya saja bisa membeli pintu banyak namun tidak dengan pintunya doraemon belum bisa Rey beli.

"Iya nggak lah bos, palingan cuma retak aja"ucap Chan membuat Rey memandangnya dengan tatapan menyelidik dan tajam.

"Sana kerja lo, gue mau ngurus betina satu itu"ucap Rey membuat Chan terkejut. Betina siapa? dan tidak biasanya bosnya itu membawa segala bentuk betina dibawa ke ruangannya dan betina itu ganas, pikir Chan.

"Woyyy... betina lo siapa?" teriak Chan melihat Rey sudah bersiap membuka pintu namun teriakkan nya tidak dipedulikan oleh Rey.

Rey melihat kesana kemarin mencari Cira karena diruang nya tidak ada, dan ia membuka pintu kamar yang ada di ruangan nya lalu mendengar gemericik air dari kamar mandi menandakan ia sedang dikamar mandi.

Rey duduk ditepi ranjang pikiran kesana kemari. Hingga suara pintu kamar mandi terbuka membuat Rey memandangnya.

Cira keluar dengan jubah mandinya terlihat terkejut melihat Rey ada disana memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Cira.... gue laki dan lo perempuan yang diam dalam satu ruangan dan dengan pakai lo begitu membuat jiwa laki gue berkobar batin Rey

"kijep woyy..kijep!" ucap Cira yang kini berada didepan Rey dengan mengusap kasar wajah Rey.

"Lo apa sih!" ucap Rey kesal akan perbuatan Cira kepadanya yang keliatan tak berperasaan "Rusak nih maskara gue"ucap Rey lagi dengan membenarkan matanya.

"Jijik gue lihat gaya lo Rey"ucap Cira dengan wajah jijiknya.

"Amboy.... "gaya ucapan Rey membuat Cira kesal.

"Baju gue mana Rey?" tanya nya saat teringat bahwa ia hanya memakai jubah mandi.

"Lo cantik kalau pakai ini apalagi kalau lo nggak pakai apa-apa cantiknya nambah" ucap Rey dengan mengedipkan sebelah matanya membuat Cira melayangkan sebuah bantal sofa. Namun, lemparannya ditangkap oleh Rey.

"Bentar gue telpon Chan dulu"ucap Rey yang memulai melakukan panggil terhadap Chan.

"Gue pinjem baju lo aja ya? yang di almari lo,masa iya gue pakai pakaian begini terus nunggu baju gue datang, yang ada gue masuk angin lagi" ucap Cira segera menuju walking closet yang berisi jejeran keperluan perlengkapan Rey.

Cira mengambil baju kemeja putih dan celana pendek, baju yang dipakai Cira sangat besar sehingga bajunya terlihat seperti dress.

Cira keluar dan langsung mendapatkan tatapan horor dari Rey.

Bang*sat gue baru tau kalau cewek pakai pakaian pria akan terlihat begitu menggoda nyesel gue, mengiyakannya batin Rey.

"Lo jangan gitu dong mandangin gue?" ucap Cira yang merasa tak nyaman dipandang seperti itu oleh Rey lalu membekap tubuhnya seolah melindungi dari tatapan Rey.

Ketukan pintu membuat Rey segera keluar untuk mengambil pesanannya. "Makasi" ucap Rey saat menerima pesannya.

Chan menyelidiki penampilan bosnya dari bawah keatas melihat hal yang berbeda "Bos betina lo nggak jago ya?" ucap Chan dengan penasaran.

"Lo kira gue cowok apaan, yang didalam itu si Cira!"ucap Rey kesal ingin menutup pintu namun suara dari dalam menghentikannya.

"Baju gue udah datang ya?" ucap Cira yang datang dengan pakaiannya membuat Chan tersenyum menggoda Rey dengan menaik turunkan alisnya.

"Bos........ "ucap Chan membuat Rey menatapnya tajam.

Melihat gelagat Chan membuat Rey menyembunyikan Cira di belakang punggungnya agar Cira tidak terlihat oleh Chan.

Merasa tertutupi oleh Rey ia segera mengambil Bajunya lalu menyembulkan kepalanya untuk menyapa Chan dengan melambaikan tangannya tersenyum manis.

Tanpa disadari Chan pun membalasnya dan tersenyum tak kalah manisnya dari Cira.

"Mata lo!" ucap Rey memperingati Chan membuatnya menampilkan deretan giginya.

"Aku ganti baju dulu ya Chan, kalian kalau mau bicara didalam aja"ucap Cira berbalik dan tiba-tiba berhenti karena ingat sesuatu yaitu sahabatnya juga berkerja disini "Chan tau Andal nggak? kalau tau nanti bilangin ke cafe sebelah ditungguin sama Cira gituin ya Chan" ucap Cira dengan sedikit memohon bantuan.

Rey menoleh kearah Cira "Andal karyawan gue dan ini masih jam kerja ngapain harus pergi keluar" ucap Rey kesal.

Cira tak perduli akan hal itu siapa suruh ia membawa Cira untuk masuk ke ruangannya tanggung banget dong.

"Dasar Betina" keluh Rey membuat Chan sedikit ingin tertawa.

"Bos... Pak Nugraha sudah menunggu didepan untuk bertemu maaf ini mendadak dan beliau ingin bertemu secara pribadi dengan Anda bos" ucap menyampaikan pesan yang diterimanya dari resepsionis.

"Yaudah suruh keruangan saya saja"ucap Rey segera menutup pintu sebelum Chan ingin melanjutkan berbicara.

"Wah... bakalan perang nih"ucap Chan seraya pergi menuju keruangan nya.

Tak butuh beberapa menit saat pembicaraan Chan dan Rey kini pak Nugraha sudah sampai didepan ruangan Rey bersama Pak Aditama dan juga Cia.

Cklek....

Betapa terkejutnya mereka melihat Rey dan Cira sedang berciuman membuat Cia yang ada di gendongan Papanya ditutup matanya akibat ulah tak senonoh keduanya.

Cira yang mendengar pintu terbuka seketika melepaskan diri dari Rey dengan sedikit memundurkan wajahnya lalu melihat kearah pintu membuatnya terkejut dan sekaligus malu akan perbuatan yang tadi disaksikan oleh kedua orang tua itu dan anak kecil.

Rey pun tak kalah terkejutnya melihat pintu terbuka yang menampilkan Papa dan Pak Nugraha berserta Cia yang ditutup matanya.

"Papa mata Cia kok ditutup" ucap polos Cia membuat Cira dan Rey saling pandang lalu sama-sama menunduk menggerutu akan perbuatan mereka.

Pak Aditama dan Pak Nugraha terlihat marah karena perbuatan mereka yang tak senonoh itu dan melanggar agama.

Mereka saat ini seperti disidang namun ini suasananya lebih menegangkan antara mati dan tersiksa.

"Cirania Nugraha!" ucap Pak Nugraha yang menyebutkan nama lengkap Cira, membuat Cira merinding karena jika Papanya sudah menyebut nama lengkapnya maka itu pertanda Papanya sedang marah sekali.

"Sebelumnya kamu ngotot menolak bertunangan dengan Rey lalu tadi apa?" ucap Papanya sedikit membentak.

Cira yang dibentak oleh Papanya hanya bisa meneteskan air matanya karena kesalahannya ini dengan meremas kuat-kuat tangannya.

"Dan kamu Rey saya kecewa terhadap kamu, katanya kamu akan menjaga anak saya lalu tadi apa?!" ucapnya tak kalah keras. Rey tak bisa meminta pertolongan pada siapapun karena Papanya sedang keluar untuk membawa Cia agar tak melihat kemarahan Pak Nugraha dan dirinya.

"Maaf Pa, sebenarnya..."ucap Cira terpotong karena sebuah suara.

"Benar sekali kalian ini sudah dewasa, kalau mau begituan nunggu halal dulu. Apa mungkin kalian sudah melakukannya?!" ucap Pak Aditama tak kalah berdramatisir lalu duduk disamping pak Nugraha dengan tangan bersidepdada.

"Tidak!"

"Belum!"

Jawab mereka berbarengan "Apa maksudnya belum Rey jadi kalau kami tidak datang kalian akan mencetak gol gitu?!" ucap Pak Nugraha keras dengan menggebrak meja membuat Rey dan Cira menunduk takut dan menggelengkan kepalanya.

"Kamu juga Cira, nyesel Papa membesarkan dan kasih pendidikan tinggi kalau ujung-ujungnya melakukan seperti ini"ucap Pak Nugraha keras membuat Cira menangis sejadi-jadinya.

Pak Aditama yang melihat Cira menangis begitu tak tega karena ia membayangkan putri menangis seperti itu.

"Tidak Pa... " ucap Cira berusaha menjelaskan semuanya kepada Papanya namun keburu di sela oleh Pak Aditama.

"Sudahlah Gra, kasian anakmu sudah nangis begitu"ucap Pak Aditama menghampiri mereka dan melihat kondisi si pelaku dengan tersenyum jahil.

Rey dan Cira yang mendengar ucapan Pak Aditama sontak saling memandang dengan perasa bingung.

Hingga suara tawa keras menyadarkan mereka dan menatap tajam orang yang sedang tertawa terbahak-bahak dengan kerasnya.

Flashback On

Di dalam lift khusus cia sedang bercerita tentang makan yang dimakannya hari ini hingga berlanjut ke kegiatan sekolahnya. saat lift sudah berhenti Cira dan Papanya pergi menghampiri ruangan Chan untuk memberikan makan yang dipesan oleh Cia khusus untuk Chan.

"Selamat Siang tuan,nona"ucap sopan Chan setelah membuka pintu ruangannya.

"Biasa aja kali Chan, kayak sama siapa aja kamu panggil om aja lah Chan"ucap Papanya Cia masuk ke ruangannya.

"Om Chan, Cia bawain makanan nih" ucap Cia dengan menyerahkan makanan yang dibawanya.

"Terima kasih Cia cantik" ucap Chan yang berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Cia lalu mencium gemas pipi Cia.

Cia yang dibilang cantik pun tersipu malu "Om ih... " ucap Cia malu.

Tok... Tok... Tok..

Suara ketokan pintu membuat mereka segera bangkit lalu Chan membuka pintu yang ternyata adalah Pak Nugraha membuat Chan terkejut karena baru saja selesai menelpon Pak Nugraha sudah berada disini.

"Masuk Pak, sekalian didalam juga pak Aditama" ucap Chan.

"Kamu ini bandel banget dibilangin jangan formal benget lah aku ini sahabat Papa kamu tau"protes Pak Nugraha membuat Chan menggaruk tengkuknya.

"Hai... Bro.. "sapa Pak Nugraha kepada Pak Aditama seperti anak muda gaul.

"Owh... hai bro"balas Pak Aditama.

"Semuanya saya mau permisi dulu keluar membeli sesuatu yang diperintahkan oleh Rey"ucap Chan permisi pergi.

"Membeli apa Chan, tidak biasanya ia berbelanja?" ucap Pak Aditama yang duduk di sofa bersama Cia yang sedang makan es krim.

"*Beli baju untuk Cira om" ucap Chan keceplosan dan baru sadar bahwa Papa Cira ada disini.

Mereka yang mendengarnya syok akan perkataan Chan membuat pikiran mereka berkeliaran menerka apa yang terjadi.

"Chan Om punya rencana buat ngerjain mereka biar kapok" akhirnya mereka bekerjasama mengerjain Rey dan Cira dengan bantuan Chan*.

Flashback off

Awalnya mereka ingin mengejutkan mereka dan menuduh mereka melakukan sesuatu. Namun takdir begitu mendukung mereka melihat Cira dan Rey berciuman membuat aksi para Orang tua ini berjalan mulus.

FYI : Terimakasih untuk kalian semua. jangan lupa like, vote, komen, dan kalian juga bisa kasih tip. Maaf atas keterlambatan updatenya semoga kalian selalu menunggu update cerita ini.

1
Hidriati Idefasa
Luar biasa
Alejandra
Emang nggak kedap suara kamarnya, biasanya kamar orang kaya kan gitu...
Irmanita Awanda
CIA itu umur brp sih kok gak dicritain di awal smpek skrg
Mal²_03
ga terlalu suka sama karakter Omanya, karna terlalu ikut campur dan egois mau menang sendiri, mana rencana ga ada yg masuk akal pula😒
Dyah Oktina
kurang ... nya... thor.... tempatnya ... gitu
Dyah Oktina
ish... ngerjain banget nih c author..... ruang kosong panjang... bet dah 😆
susi 2020
🙄🙄🙄🙄🤭🤭
susi 2020
🔥🔥🔥😄😄😄
susi 2020
🥰🥰🥰🥰
susi 2020
🙄🙄😍
susi 2020
🤫🤫🤫🤫😘😘😘
susi 2020
🙄🙄😍🥰
susi 2020
😍😍😍😍🥰🥰
susi 2020
🙄🙄🥰🥰🥰
susi 2020
😘😘🤫
susi 2020
🥰🥰😍
susi 2020
🙄🙄🙄🙄🙄
susi 2020
🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
susi 2020
😂😂😂😂
susi 2020
🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!