Di paksa menikah dengan Juragan tanah yang memiliki tiga istri membuat Seruni tak bisa menolak lagi karena merasa berhutang budi pada keluarga pamannya.
Hati kecil Seruni ingin menjerit, dia memiliki kekasih tapi apa daya kekasih Seruni pun tak mampu membantu nya keluar dari masalah ini.
Akan kah Seruni menerima perjodohan ini dan menjadi istri ke empat bandot tua itu atau ada lelaki yang akan menyelamatkan hidup nya?
Yuuk baca di novel terbaru ku Jodoh pilihan sahabat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bulan madu
Ini laporan nya pak,bisa anda cek terlebih dahulu" ucap Sarah memberikan beberapa map di hadapan Raka.
"Oh ya untuk kerja sama dengan Mr.Edward sudah bisa dibicarakan kembali pak,anda ingin mereka datang ke Indonesia atau kita yang kesana?" tanya Sarah lagi,Raka terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu.
"Bagaimana pak?" tanya Sarah memastikan
"Pesan kan tiket dua untuk kesana" jawab Raka membuat Sarah tersenyum manis.
"Baik pak"
"Untuk semua laporan ini setelah saya cek besok sudah harus di perbaiki dan lusa sudah harus di input data nya Sar"
"Siap pak,ada lagi yang perlu di bantu?" tanya Sarah dengan tatapan genit nya.
"Tidak ada kamu boleh keluar" jawab Raka membuat Sarah menghela nafas berat,dia sudah berdandan secantik mungkin tapi Raka masih terlihat cuek.
"Apa mungkin dia masih jaim" batin Sarah
"Seperti nya aku yang harus lebih agresif lagi" lanjut nya bermonolog saat keluar dari ruangan Raka.
Raka mengusap wajah nya sambil tersenyum kecil dia membayangkan akan pergi bulan madu bersama Seruni.
"Sudah seharusnya aku membahagiakan Seruni,dia istri ku satu-satunya" gumam Raka
****
"Ca, gue mau ketemu sama Seruni" ucap Riko tiba-tiba
"Seruni nggak ada,loe bisa lihat sendiri kan di sini cuma ada gue sama Mayang"tekan Eca
"Gue tau kalau loe yang menyembunyikan Seruni sekarang"
"Hahaha.....gila loe! Loe kira gue mafia apa sampe segitu nya menyembunyikan Seruni"
"Kebanyakan nonton film action sih loe" sahut Mayang sambil terkekeh kecil.
"Ca,gue cinta sama Seruni"aku Riko
"Dan kami belum putus Ca"
"Cinta loe bilang,kemana aja loe bro! Seruni butuh bantuan loe di mana? Seruni panik sendiri, Seruni stres sendiri sementara loe asik-asikan sama Sari"tunjuk Eca
"Ca,loe nggak tau apa-apa Ca,loe nggak bisa nuduh gue seenak nya"
"Nuduh loe bilang, jelas-jelas kita lihat dengan mata kepala kita sendiri Sari sanderan di bahu loe terus kalian jalan sambil dia bergelayut di tangan loe,masih loe bilang gue nuduh loe,gila loe ya,laki PA" kesal Eca
"Loe nggak berhak atas Seruni ya,Loe juga buka cowok yang baik untuk Seruni sekarang Seruni sudah berada di tangan lelaki yang tepat" potong Mayang
"Nggak! Gue nggak akan biarin Seruni di ambil siapapun" bantah Riko
"Laki saraf loe, sekarang aja tau Seruni nggak sama pak Tejo loe kejar-kejar,laki nggak modal!" marah Eca lalu segera pergi meninggalkan Riko.
"Ca tungguin gue" pekik Mayang mengejar Eca.
"Main tinggal aja loe,apa loe mau gue di embat Riko"
"Kalau loe mau ya silahkan" jawab Eca
"Ogah!" sahut Mayang sambil bergedik ngeri.
*****
Seruni berdiri di balkon kamarnya memandang ke arah taman belakang yang penuh di hiasi bunga kesukaan sang mertua, tinggal di rumah mewah dengan semua fasilitas lengkap tak pernah terbayangkan oleh Seruni sebelum nya, dia memang kerap kali menginap di rumah Eca tapi sebagai tamu bukan sebagai menantu rumah ini.
Perjalanan hidup nya sungguh pahit,di tinggal kan oleh kedua orang tua di saat masih labil dan harus mencari pekerjaan untuk melanjutkan hidup bahkan memberikan nafkah pada keluarga paman nya.
Mengingat keluarga paman nya Seruni jadi teringat nasib paman Darma yang harus di operasi,apa operasi nya berjalan lancar?
Tiba-tiba sepasang tangan kekar memeluk nya membuat Seruni kaget.
"Mas...kamu sudah pulang?" tanya Seruni
"Hmmmm....kamu terlalu fokus menatap ke depan Un,sedang lihat apa?"
"Lihat bunga mama Mas, cantik-cantik ya,mekar nya indah,aku suka"
"Ya cantik" jawab Raka sambil menatap Seruni
"Bunga nya mas,kenapa jadi lihat aku" ucap Seruni malu
"Bunga sama kamu lebih cantikan kamu Un,mas lebih tertarik lihat kamu"
"Sudah pintar gombal kamu ya" ujar Seruni sambil mencubit kecil pinggang Raka
"Aawww" pekik Raka membuat Seruni panik.
"Maaf mas, sakit ya" Seruni segera mengusap pinggang sang suami.
"Lebih sakit lihat wajah kamu panik gini Un" canda Raka
"Kamu kelewatan deh mas aku kira beneran sakit" cemberut Seruni sambil menghentakkan kakinya masuk kedalam kamar.
"Maaf sayang,ayo kita belanja" ajak Raka
"Besok aja deh mas" tolak Seruni
"Kenapa besok? Minggu ini kita akan keluar negeri jadi kami harus belanja Un"
"Keluar negeri? Buat apa mas?" tanya Seruni bingung
"Bulan madu" jawab Raka santai membuat Seruni terdiam.
"Kamu nggak mau Un?"
"Bukan gitu mas,a-ku"
"Kenapa Un,kamu nggak mau kita pergi bulan madu?" tanya Raka serius
"Ak-u belum pernah naik pesawat mas, takut nya ma-buk" jawab Seruni gugup membuat Raka tertawa kecil
"Mas....." rengek Seruni
"Kamu lucu deh sayang,kan ada mas nggak mungkin mabuk, nanti kalau kamu mau muntah mas langsung cium bibir kamu pasti mual nya hilang"
"Emang bisa mas?" tanya Seruni polos
"Ya bisa lah,kamu mau bukti sini mas cium" Raka segera menarik tubuh Seruni dan mencium bibir nya sekilas.
"Cari kesempatan kamu mas"omel Seruni sambil menjauhkan diri nya dari sang suami membuat Raka terkekeh geli, ternyata menikahi gadis mahasiswi tak seburuk pikiran nya justru mengasikan karena kepolosan nya.
n km sm Mama mu yg minta Raka ceraikan kmRaka sdh bahagia dg istri baru weh.