[Sebelum Membaca mohon di Subscribe dan star 5🙏 Terima kasih]
Cerita ini hanya fiktif belaka, khayalan pengarang semata, banyak mendeskripsikan hal-hal yang tidak nyata karena Novel ini ber-genre Fantasi Romantis, hanya dijadikan sebagai hiburan pembaca saja🙏
Gadis bernama Bella Arunika sedang terjerat masalah dengan seorang pria bernama Jay Kavindra. Pria yang dipercaya berasal dari Putra Mahkota keturunan Kavindra. Jauh sebelum abad Masehi, Kavindra adalah seorang Raja yang menerima kutukan karena telah melanggar aturan kehidupan yaitu mencintai dan menikahi wanita yang ternyata adalah adik kandungnya sendiri yang hilang dalam sebuah peperangan.
Kejadian itu disebut dengan kutukan cinta pertama, setiap keturunan Kavindra yang nekat mencintai cinta pertamanya, menganggap kutukan itu hanya sebuah dongeng, maka ia akan segera bertemu dengan kematiannya.
Apa yang terjadi ketika Jay Kavindra bertemu dengan Bella Arunika?
Seperti apa kisah uniknya, yuks langsung dibaca guys
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Dalam kocak pinggang Bella berkata tanpa rasa takut.
"Ouh, sekarang aku mengerti, kau bukanlah angel melainkan sosok iblis yang sedang bersemayam di tubuh Tuan ku, kau juga yang pasti sudah membuatnya menangis kan?"
Jay hanya bisa terbengong melompong memandangi Bella.
"Wahai iblis, keluarlah engkau dari tubuh Tuan ku, dia itu orang baik-baik!" hentak Bella merasa sok jagoan bergaya dengan jurus mantra dukun.
Jay mulai panik sampai berkeringat dingin, tetesan keringatnya bahkan terjatuh ke lantai. ia tidak tau harus bagaimana menghadapi Bella dan berbicara apa kepadanya, karena Jay yakin, manusia biasa tidak akan mungkin bisa menerima kondisinya serta apa yang sedang dia rasakan.
Jay Kavindra selaku Raja berpikir cepat dan tidak mau mengambil resiko besar, ia memukul pundak Bella hingga gadis itu pingsan dalam tangkapannya.
Jay lalu membaringkan Bella di atas sofa.
*
Tidak lama kemudian Marcus datang menemui Jay Kavindra.
"Apakah paduka Tuanku memanggil?" ucap Marcus.
"Dimana Harley!"
"Maaf Tuan, saya tidak tau, sepertinya dia sedang berkelana!"
Jay dalam perasaan panik menceritakan kepada Marcus, jika Bella yang mereka sebut seorang putri itu mampu mendengar suara tangisannya dan sudah melihat sayap besar Raja Kavindra secara nyata.
"Kenapa Tuan menangis?" tanya Marcus cukup kaget dengan tatapan sedihnya.
"Ya...aku juga berhak untuk menangis!" Jawab keterpaksaan Jay. Ia tidak ingin kesedihan itu diketahui oleh siapapun.
"Saya sudah peringatkan Tuan, jika gadis itu adalah seseorang putri yang mungkin dia sedang bereinkarnasi di tubuh Bella. Akan selalu ada orang-orang yang menyayanginya dan melindunginya sepenuh hati dan jiwa. Putri yang terlahir dari kerajaan tersohor, tentu memiliki kekuatan setara bahkan lebih kuat dari Tuan Raja, hanya saja, tabirnya belum terbuka, sehingga ia tidak mengetahuinya dan tentu tidak akan mengerti.
Mulai saat ini, sebaiknya Tuan harus menutupi segala aktifitas Raja Kavindra dengan lapisan tabir yang sangat tebal, karena apa yang tidak terlihat oleh manusia atau mahluk halus lainnya namun mampu didengar, disaksikan bahkan dirasakan dengan jelas oleh para rengkarnasi Raja, Ratu, Pangeran ataupun Putri yang ternyata ada disekitar kita."
"Baiklah kalau begitu, tolong bantu aku untuk menghapus memori Bella dalam mengingat wujud Kavindra!"
"Baiklah Tuan, tapi aku pikir ini hanya bersifat sementara!"
"Tidak masalah, aku dan Harley masih mencari tau, bagaimana caranya agar tabirnya terbuka lebih cepat, mungkin ia bisa membantu kita?" harapan Jay.
"Jujur, saat ini, aku tidak siap jika Bella mengetahui tentang diriku, tapi aku akan memberitahukan semua kepadanya ketika ia sudah berada di dalam diri seorang putri!"
"Benar Tuan, manusia biasa tidak akan sanggup menyimpan rahasia besar ini, mereka sulit menepati janji."
Akhirnya Malam itu, Jay bersama Marcus Menyatukan kekuatan mereka untuk menyembunyikan sementara ingatkan Bella tentang Jay si Raja Kavindra.
Setelah selesai.
Jay menggendong Bella turun dari lift dan membaringkan gadis itu dengan lembut di kasurnya.
Jay masih berdiri memandangi Bella yang tertidur. Ia begitu suka melihat wajah pulas tidur Bella.
*
Pagi yang cerah.
"Uaaaaaah!" Dua bola mata Bella terbuka dan sudah terbaring cantik di kasurnya bersama para boneka.
"Selamat pagi, gurita, ikan paus, panda!" sapa Bella yang benar-benar tidak mengingat tentang tetesan airmata Jay tadi malam.
Gadis si pengasuh kucing itu pun, mulai bangkit menyiapkan dirinya untuk bekerja. memulai aktifitas yang baru.
Bella juga sudah memberikan kabar baik kepada Tante Rodiah.
*
"Sepi!" celoteh Bella mulai melangkah menuju Istana kucing setelah sarapan dan memakai lengkap seragamnya.
"Nona Bella, hari ini kami akan membantu anda untuk membersihkan istana kucing!" ucap dua orang pelayan menghampirinya dengan membawa peralatan kebersihan.
"Ok baiklah!" Angguk cepat Bella.
"Eh, apakah Tuan Jay, sudah berangkat ke kantor?" tanya Bella penasaran.
"Pukul 05.30 Tuan Jay bersama Neo asistennya sudah berangkat ke kantor, Nona!" jawab pelayan.
"Ouh begitu!"
"Biasanya pulang jam berapa?"
"Tuan Jay tidak pulang kecuali hanya akhir pekan saja sedangkan Neo, Tiga hari sekali kembali ke rumah ini?"
"Akhir pekan? Artinya Tuan Jay ada di rumah ini, hanya akhir pekan saja?" Tanya Bella dalam tatapan keheranan.
"Benar Nona, akhir pekan atau memang ada keperluan mendesak yang harus dikerjakan, maka Tuan Jay kembali ke sini, Tuan Jay memiliki jam terbang yang sangat sibuk, bahkan sampai ke luar negeri" jawab mereka.
"Berarti dia lebih banyak tinggal di kota?"
"Yah, tepatnya di Apartemen Kavindra!"
"Ouh, begitu yah!" Batin Bella sedikit merasa semakin kesepian tidak ada teman bicara.
"Jadi, kalian bekerja, tidak diawasi sama sekali?"
"Setiap bagian, kami memiliki manajer masing-masing kecuali pengasuh kucing langsung di tangani oleh Neo atau Tuan Jay."
"Hem begitu..." Bella mengangguk paham.
"Jika boleh tau, kalian bekerja apa saja jika Tuan rumahnya tidak ada disini?" tanya Bella yang lumayan kepo.
"Merawat rumah, agar selalu bersih dan steril, memasak untuk para staf yang tinggal menetap di sini, seperti Nona Bella."
"Termasuk semua pekerja di belakang?" tanya penasaran Bella.
"Tidak semuanya Nona, hanya staf yang tetap tinggal diperkebunan rumah Kavindra saja, selebihnya mereka pulang ke rumah masing-masing!"
"ouh begitu," ucap Bella mulai paham.
*
Jay akhirnya bisa duduk kembali ke kantor dengan perasaan tenang, setelah beberapa hari di sibukkan dengan perkara kucing dan pertemuannya bersama Bella.
Dalam posisi bersandar di kursi kerjanya, Jay masih terpikir tentang sosok Bella sebagai seorang putri yang memiliki kekuatan besar.
"Aku yakin, mungkin Bella bisa memberikan jalan untuk membuka teka-teki ini!" gumam Jay masih berpikir penuh harapan.
Tidak berapa lama Neo datang menghampiri Jay dan menyerahkan video profil gadis-gadis cantik kepada pemuda itu.
"Tuan, 20 wanita ini adalah hasil pilihan dokter, mereka memiliki rahim yang sangat subur serta berasal dari keturunan yang berkualitas. Silahkan Tuan pilih saja!" ucap Neo.
Sebelum bertemu dengan Bella, Jay dan Neo rupanya sudah sepakat untuk mencari perempuan yang memiliki rahim subur yang kelak akan Jay nikahi lalu melahirkan keturunan-keturunan Kavindra.
Jaypun dengan sikap baik budinya mulai memperhatikan video profil gadis-gadis cantik nan sexy juga centil itu namun tidak Samali tuntas.
"Sebaiknya di batalkan saja Neo!"
ucap Jay tak bersemangat.
"Apakah Tuan merasa tidak ada yang cocok!"
"Kenapa lubang hidung mereka terlihat besar-besar sekali, apa mereka semua berasal dari keturunan kera?"
"Tapi Tuan, mereka semua adalah gadis milenial termodis, mungkin dibentuk agar terlihat lebih mancung dan sexy!" bantah Neo.
"Haduh, cari yang ORI dong Neo? Bagaimana jika nanti bayiku terlahir dengan hidung pesek (bantet) kamu mau tambal pakai apa?" Jay mulai ngeluh.
"Maksudnya saya Tuan, hidung mereka sudah mancung hanya sedikit dirapikan saja!" Jawab Neo lagi.
"Neo, kenapa kau semakin pinter menjawab, bagaimana jika dasar hidungnya ternyata miring? Hidung bayiku akan kau ganjel pakai apa?"
Neo terdiam bengong.
Isi otaknya penuh dengan tanda tanya ?????
Neo serasa ngin memaki atasannya dan mengatakan ;
"Bray, di dunia ini tidak ada yang sempurna!"
alhamdulillah Jay bisa berkumpul lagi bersama keluarga kecilnya
ayok semangat bikin adek buat gannesh 😱
Pengikut setia memang keren mereka berkorban demi kesayangan nya Jaynuddin biar kembali lagi,jd manusia seutuhnya
sehat2 sllu ditunggu karya trbarunyaa😉
Smoga kehadiran bayi gemoy ini hadir brsama kedatangan sang ayah Jay Kavindra...
terimakasih kak mai,extra chapnya🥰🥰
Happy Ending akhir ceritanya seneng dan bahagia buat Jay dan keluarga