Benci Jadi Cinta

"Kenapa kamu tidak segera duduk? " Suara dari pengawas. membuat Rendi langsung membalikkan badan nya. menghadap ke arah suara yang memanggilnya.

"Anu buk, ucap Rendi sambil garuk - garuk kepala... Anu buk kursinya sudah penuh semua".Ucap Rendi dengar nyengir cengengesan.

" Coba ibu boleh lihat,ibu mau kamu perlihatkan kartu peserta ujian kamu dengan nama absen kamu ibu cek".ucap pengawas sambil mendekati Rendi, setiap ruangan sudah ada dua pengawas.

"Aneh aja ibu sama kamu ren? " jelas - jelas tadi ibu Absen satu persatu ada 1 orang belum masuk keruangan ini. ucap guru pengawas.

"Rendi pun segera merogoh saku nya untuk mengambil kertas kartu peserta ujian nya. tanpa melihat dan memeriksa nya kembali Rendi langsung memberikan kertas kecil dari saku bajunya untuk di berikan je guru pengawas.

" Ini buk, "ucap hasan, menyodorkan kertas tersebut. tanpa melihat kertas itu Rendi dengar cengir tidak jelas karena terlalu gerogi.

pengawas di depannya malah terdiam, saat menerima kertas tersebut tanpa ada jawaban yang di keluarkan dia hanya mengernyit kan dahinya, dan alis matanya naik sebelah. kemudian dia menatap tajam Rendi.

Rendi yang di tatap sedemikian rupa oleh dua pengawas jadi tegang, merasa terintimidasi oleh ke dua guru pengawas.

" Rendi kamu sakit apa? " ucap guru pengawas itu, sambil menempelkan telapak tangan nya pada kening nya Rendi.sehat bu jawab Rendi kebingungan karena gurunya berbicara memberikan pertanyaan seperti tidak masuk akal menurut Rendi.

"Kening mu hangat sekali, sepertinya kamu kurang Vit jadi kesehatan kamu lagi kurang Vit", lalu guru itu lang6 menurunkan tangan nya kembali.

Semua siswa yang ada di kelas saling menatap ke heranan dengan Rendi ada apa kenapa begitu banyak pertanyaan dari mereka dalam hatinya.

" Saya sehat kok bu, saya baik - baik saja bu"jawab Rendi sambil ikut mencoba merasakan menempel kan telapak tangan sendiri untuk menyentuh keningnya. "Ko hangat ya".batin Rendi.

Ya jelas kah sudah pasti karena Rendi baru saja bangun tidur. ya Rendi kesiangan tadi hanya alibi Rendi mencari alasan ban motor kempes supaya tidak kena hukum sudah datang terlambat.

Ko gua ga ngerasa sakit ya dan ini badan gua ko hangat aneh ya juga ucap Rendi bergumam dalam hatinya. apa jangan - jangan gua lagi oleng ya.

ya mungkin gua terlalu rindu, ini namanya penyakit rindu.

" Kamu tau engga apa kesalahan kamu?" Rendi hanya menggelengkan kepala saat gurunya bertanya. dan gurunya mengembalikan kertas tadi kepada Rendi.

Rendi pun segera mengambil kertas kartu peserta. suasana yang tadi sempat tegang dag dig dug kini mulai mencair rilexs.

Beberapa siswa yang mengerti kesalahan Rendi hanya bisa menahan tawanya. saat mendengar percakapan Rendi dan gurunya.

"Kamu perlu kartu berobat Rendi semacam kartu jamkesmas supaya cepat di tangani oleh pihak puskesmas" ucap guru pengurus.

Dua guru pengawas juga sudah menahan tawa mereka. begitu polosnya Rendi dan muka nya kelihatan seperti orang linglung.

"Ha salah ya bu, " ucap Rendi. maaf Bu ucap Rendi langsung mengantongi kembali kertas ujian nya.

Rendi mengira dia salah ambil kartu, malah membawa kartu jamkesmas sehingga gurunya menyuruh dia berobat.

"Heee nyengir kuda merasa malu Rendi di hadapan kedua guru pengawas".

Pengawas yang ada di depan Rendi hanya diam, dua memasang ekspresi dingin, karena hari ini adalah hari ujian sekolah, kalau di hari biasa mungkin guru pengawas sudah tertawa terpingkal - pangkalan saat mendapatkan kelucuan muridnya.

Dan tak lama pun Rendi langsung mengodok kantong sebelah sakunya.

" Ini pa".ucap Rendi, menyodorkan sebuah kertas.pengawas nya langsung menerima nya. dan tak lama tatapan dan mimik mukanya pengawas serius dan mengernyitkan dagunya.

Semalam gua ga bisa tidur mikirin si nesa terus, masa gara - gara rindu badan gua jadi sakit.

" Rendi sepertinya kamu memang harus di bawa ke rumah sakit ", ucap pengawas tersebut.

pengurus tersebut menjadi galak setelah melihat dan membaca kertas peserta ujian milik rendi.dan Rendi hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya.

Hasan mengambil nya dan membacanya No peserta 0127 ruang 10.

Rendi pin membaca nya berulang - ulang kali, kemudian dia terdiam sambil berfikir lagi dia baca ulang kembali ga ada yang salah ucap Rendi

" Bagaimana sudah di baca belum Rendi? "

Tidak ada yang salah semua benar.terus "menurut ibu salah nya di mana nya?".jawab Rendi.

Namun dua pengawas itu berucap membuat Rendi kebingungan jadi pusing sendiri.

dua pengawas itu, seperti sengaja tidak memberi tahu ke Rendi apa kesalahan nya, dan semua itu membuat Rendi jadi makin bingung akan kesalahan nya.

"Sebaiknya kamu berobat dulu ren".ucap lagi bu guru menekankan agar Rendi ga linglung.

" Coba kamu cek kembali kartu ujian kamu? "baik bu ucap Rendi sambil mengeluarkan kembali kertas kecil itu, dan di baca kembali ga ada yang salah menurut Rendi.

" Benar bu, ga ada yang salah".Nama , nik, no dan no ruangan terus Rendi membaca bolak balik.

no ruangan 10 di sini ruangan no 01 Rendi masih belum menyadari kesalahannya. dia masih bingung lama kemudian diapun langsung cengengesan heeee maaf Bu, ternyata saya salah masuk ruangan pantas saja tidak ada no tempat duduk untuk saya. saya permisi bu pindah lagi masuk keruangan saya di Ruanga no 10.

Semua yang ada di kelas setelah mendengar keterangan Rendi tertawa semua, sampai - sampai ada yang mengeluarkan air mata saking kocak nya Rendi di pagi hari sudah ngelawak.

"Nah sekarang kamu sudah sadar tadi kemana aja pikiran kamu? " tanya guru pengawas heee tadi saya masih linglung bu jawab Rendi cengengesan sambil garuk - garuk kepala yang tidak gatal. karena saking malunya dia menggaruk - garuk kepalanya.

setelah menetalisir rasa malunya, Rendi pun berpamitan untuk keluar ruangan 01 pindah ke ruangan 10.

Tok... tok... tok

Suara pintu di ketuk sam Rendi, biar bagaimana pun hari ini sedang ujian tidak bisa main masuk sembarangan.

krekkkk... suara pintu di buka.

"Loh kamu kemana saja jam segini baru datang? " ucap guru pengawas.

"Maaf pa, tadi saya salah masuk ruangan kelas malah masuk ke ruangan 01 bukan 10 ucap Rendi. yang ada di dalam kelas mendengar penjelasan dari rendi tertawa semua.

"Ada - ada saja kamu ren! untung nya belum mulai pantas saja kamuntekat masuk".ucap guru pengawas. terimakasih pak. Rendi pun mencari tempat duduknya.

" Sialan hari ini gua apes banget bet".lagian lo dari mana sih tanya sandi.

"gua bangun kesiangan" pas sampai Kelas gua langsung masuk ruangan 01 yang gua inget ruangan kita ad angka 0 sama 1.ya gua tanpa pikir panjang lagi langsung ikut gabung.

"stop stop semuanya anak - anak dilarang berbicara fokus dengan kertas ujian Masing-masing".peringat dari guru pengawas.

Mereka pun dengan fokus mengisi soal - soal ujian nya dengan hening dan serius tidak ada lagi yang berbicara atau pun saling menatap.

Alhamdulillah bisa up juga, semoga suka teman - teman, ga bosen bosen ya aku minta dukungan nya dari kalian semua... jangan lupa tinggal kan jejaknya like dan komentar nya.

terimakasih semuanya love all😘🤗