Apa jadinya jika seorang gadis kabur dari perjodohan orang tuanya dan berencana terlibat dalam permainan pernikahan gila dengan sahabatnya, tapi malah salah sasaran dan berakhir menikahi Paman dari sahabatnya.
"Kau sudah sah menjadi istriku, mulai sekarang bagaimanapun aku memperlakukanmu itu adalah hak-ku!" ujar Max Xavier, lalu memaksakan miliknya masuk ke dalam milik istrinya.
Lyra mulai menyesali ide gila dari sahabatnya, tapi sudah terlambat. Kini dirinya harus melayani nafsu gila dari suami salah sasarannya.
Akankah pernikahan itu bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebencian Mike kepada Pamannya.
Vinnie membalas pelukan erat dari putrinya, ia mengelus lembut punggung Lyra.
"Selamat datang, sayang. Kamu akan baik - baik saja disini. Mama yakin."
"Makasih Mah, sekarang aku gak memikirkan apapun hanya ingin fokus pada anak - anak dan pekerjaan. Lyra sedang mengerjakan proyek film yang sepertinya akan memakan waktu 1 - 2 tahun disini, karena sudah menandatangani kontrak aku tak bisa menolak saat mengetahui tempat syuting ternyata disini." Ucap Lyra.
"Baiklah, jangan terlalu dipikirkan. Ayo anak - anak masuk. Nenek udah siapin kepiting kesukaan kalian."
"Yeahhh!" Archie dan Ainsley seketika berlari masuk diikuti Shella sang asisten merangkap baby sister anak - anak itu segera berlari mengikuti sepasang anak kembar itu berlari masuk.
***
Malam itu Max sekali lagi mencoba menemui keponakannya Mike yang masih tidak mau menemuinya. Setelah kepergian Lyra, Mike seketika membecinya. Max ingat 8 tahun lalu saat Mike mengetahui kepergian Lyra yang kabur darinya, keponakannya itu mengamuk padanya.
"Selama ini aku tau kepergian Ibuku adalah ulah dari Ibumu, Max! Tapi karena aku menyayangi dan menghormatimu sebagai Pamanku, aku tetap diam menutup mulutku. Tapi, sekarang bahkan satu lagi wanita yang kucintai pergi, dan itu semua karena ulahmu! Jika saja kau tidak bermesraan dengan wanita lain di Pesta itu, Lyra tidak akan melihatmu dengan tatapan cemburu dan dia takkan pernah pergi. Semua salahmu, Max! Kau sudah membuat pergi dua wanita yang kucintai dalam hidupku! Aku membencimu! Jangan pernah lagi menemuiku sampai kau mati! " Bentak Mike padanya.
Saat itu ia telah kehilangan Lyra wanita yang dicintainya ditambah kehilangan Mike keponakannya sampai membuatnya jatuh ke titik terendah sampai depresi.
Sekarang setelah 8 tahun ia akan mencoba lagi menemui Mike, selama 8 tahun ini ia hanya melihat dan memperhatikan keponakannya itu dari jauh. Mike sudah berhasil menjadi aktor terbaik, bahkan kabarnya sekarang keponakannya itu sudah merambah ke film internasional bekerja sama dengan Negara lain.
Max menunggu di depan pintu Mansion megah milik Mike, ia juga tau jika Mike sesekali akan pergi ke Apartemen milik Mike yang dulu sering ditempati bersama Lyra. Sepertinya keponakannya itu juga masih menunggu kedatangan Lyra. Sekarang Mike sudah pindah ke Mansion mewah hasil jerih payahnya bermain dalam banyak film, Mike bahkan menolak sepersen pun uang pemberian darinya.
Setelah menunggu beberapa saat, pintu Mansion terbuka. Seorang staff membiarkan nya masuk dan membawanya menemui Mike. Seraya berjalan Max menatap lukisan - lukisan yang tergantung di dinding Mansion Mike. Seketika kedua matanya melebar melihat satu lukisan wanita dan itu adalah lukisan Lyra.
Max maju mendekati lukisan Lyra yang tergantung indah itu, tangannya terangkat ingin mengelus wajah wanita yang dicintainya tapi suatu suara berat menghentikan tangannya.
"Berhenti!"
Max menurunkan tangannya kembali, ia menatap Mike yang berada tidak jauh dari dia berdiri.
"Beraninya kau ingin memegang lukisan itu!" Bentak Mike pada Pamannya.
Max menghela nafas sabar, ia berjalan menghampiri Mike. "Baiklah, aku takkan memegang lukisan itu. Ayo kita bicara."
Mike tak menjawab ajakan Pamannya, dia melangkah kembali ke dalam ruangannya lalu duduk di salah satu kursi berukuran single.
Max ikut duduk di kursi seberang Mike, ia menatap wajah keponakannya yang sudah lama tidak ia jumpai.
"Aku selalu memperhatikanmu, Mike. Sekarang kau semakin hebat, selamat." Ucap Max.
"Itu tidak perlu, aku hanya bekerja keras agar aku tidak perlu tergantung lagi padamu seperti dulu. Karena saat dulu aku masih tergantung padamu, itu membuatku kehilangan wanita yang kucintai." Terdengar sarkasme dari nada suaranya.
Bibir Max menipis datar mendengar omongan dari Mike, padahal bukan hanya Mike yang sudah kehilangan Lyra tapi dia juga tersiksa selama 8 tahun ini karena kehilangan wanita itu.