Claudia telah menikah selama dua tahun dengan Briant suami nya, tapi selama dua tahun dia belum juga dikaruniai seorang anak sehingga membuat keluarga suaminya menuding Claudia sebagai wanita mandul. Ibu Briant meminta anaknya untuk menikah lagi agar segera memberinya cucu. Akankah Briant memenuhi permintaan ibu nya? Akankah Claudia mampu mempertahankan rumah tangganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Claudia menahan nafas nya saat pintu ruangan itu terbuka dan seorang pria berdiri disana.tapi begitu melihat pria itu Claudia langsung bernafas dengan lega.
Ternyata Heri Sekretarisnya Briant berdiri disana dan melihat Claudia dengan bingung.
"Lho Bu,kok ada disini?"tanya nya
Claudia memberikan isyarat pada Heri supaya tidak banyak bicara.pria itu mengerti dengan maksud Claudia dan segera mengangguk.
"Bos saya datang kemari untuk menemui bapak Briant Pranata.apa beliau ada?"tanya Claudia berusaha bersikap profesional.
"Oh..Mr Kevin Davino.tentu saja ada,bos saya sudah menunggu anda didalam.silahkan."kata Heri
Kevin mengangguk dan segera melangkah untuk masuk kedalam ruangan itu.sebelum pria itu melewati pintu Claudia segera menarik ujung baju bos nya.
Kevin terhenti dan memutar tubuh nya menghadap wanita itu
"Pak,saya mau ke kamar kecil sebentar"kata nya
Kevin menatap wanita itu dengan bingung."Claudia,kenapa kamu bertingkah aneh sedari tadi?"tanya nya
"Ngak ada apa-apa pak.saya cuma gugup dan pengen ke kamar kecil."
Kevin menatap wanita itu lekat-lekat,tampak ada sesuatu yang di sembunyikan wanita itu."Ngak bisa,kamu ini sekretaris saya.Ayo masuk."ajak Kevin sambil menarik tangan nya.
Heri telah masuk duluan dan memberitahukan kepada Briant jika klient nya sudah datang.Briant segera melangkah keluar untuk menyambut kedatangan klient baru nya.
"Pak,beneran saya mau ke kamar kecil pak."kata Claudia lagi.
Kevin tambah mengencangkan pegangan tangan nya dan membawa Claudia masuk kedalam dengan paksa."Tidak bisa,kamu harus ikut kalau tidak aku akan memecat mu"kata nya kesal
Kevin menggandeng tangan Claudia hingga mereka masuk kedalam ruangan Briant.
Briant sudah menunggu dan betapa kaget nya dia melihat Claudia sedang digandeng oleh seorang pria berjalan mendekati nya.dimata Briant mereka terlihat seperti bergandengan dengan mesra tetapi sebenarnya yang terjadi adalah Kevin sedang menarik paksa tangan Claudia untuk mengikuti nya.
Briant mengepalkan tangan nya kesal,api cemburu langsung menguasai nya.pantas saja selama seminggu ini Claudia tidak mau menemui nya ternyata wanita itu sudah punya pria lain.pikir nya
Briant melangkah dengan cepat untuk menghampiri Kevin dan Claudia.dia langsung melayang kan tinju nya ke wajah Kevin dan membuat pria itu terjungkal kebelakang karena kaget mendapat kan pukulan yang tiba-tiba.
Claudia berteriak saat atasan nya di pukul tanpa alasan.kejadian itu begitu cepat dan dia melihat Briant datang ke arah mereka dan memukul bos nya dengan kencang.
"Pak,tidak apa-apa kan pak?"tanya nya dengan panik
Kevin segera bengkit berdiri dan menyeka bibir nya yang sedikit berdarah,kemudian dia menggeleng dengen pelan.
Claudia mengepal kan tangan nya kesal karena atasannya di pukul tanpa alsan.dia segera mengangkat kepalanya dan menatap Briant dengan sinis.
"Pak Briant,bisa jelas kan apa yang anda lakukan?"tanya nya dengan emosi tertahan.
Briant menatap Claudia yang sedang melihat nya dengan sinis,bahkan wanita itu memanggil nya dengan sopan tidak seperti biasa nya.dia segera meraih tangan Claudia dan menariknya untuk membawa wanita itu dalam pelukan nya.
Tapi pegangan nya terlepas karena Kevin telah menarik tubuh Claudia dan kini wanita itu sudah berada di dalam pelukan Kevin.Briant menggeram marah,dia tidak perduli lagi dengan bisnis nya.
Saat ini Briant sedang di kuasai api cemburu dan ingin rasa nya dia membunuh pria yang sedang berada di samping istri nya.
"Tuan Briant,bisa jelas kan kenapa anda memukul saya dan menarik sekretaris saya?"tanya Kevin.pria itu menatap tajam ke arah Briant dengan emosi yang tertahan.
Heri melihat tindakan bos nya langsung panik dan berlari keluar untuk mengambil kotak P3K.
Claudia segera menghampiri bos nya dan mengeluarkan sebuah sapu tangan dari dalam tas nya.wanita itu segera berjinjit untuk mengelap bibir bos nya yang berdarah.
"Anda ngak apa-apa kan pak?''tanya nya sambil mengelap bibir bos nya.
Briant yang melihat Claudia begitu memperhatikan pria itu mengepal kan tangan nya dengan kencang,dia segera melangkah dengan cepat dan menarik tangan Claudia dengan kasar.
"Lepas kan **** itu."teriak Briant
Claudia berteriak kaget saat Briant menarik tangan nya.dia segera memegang bahu nya yang terasa sakit karena tertarik secara tiba-tiba.
"Aduh,sakit mas."ringis nya
Melihat Claudia meringis kesakitan Briant segera memegang bahu Claudia."Maaf,mas ngak sengaja."kata nya
Claudia segera menepis tangan Briant dan mundur ke belakang."Tolong ya pak Briant bersikap profesional."kata nya dengan nada kesal.
Briant menatap Claudia yang mendekati bos nya kembali,ingin rasa nya dia menendang pria disamping istri nya itu hingga keluar dari ruangan nya.
Tidak berapa lama Heri datang membawa kotak P3K.suasana terasa hening dan mencekam di antara mereka.
Heri menelan ludah nya dan menyodorkan kotak P3K itu ke arah Claudia.
"Ini bu"kata nya
"Tidak perlu"kata Kevin saat Claudia ingin mengambil kotak itu
"Saya sangat kecewa dengan tindakan anda tuan Briant,anda terlalu bersikap kekanakan dan tidak profesional."kata Kevin.terdengar nada kecewa dari suaranya.
Briant hanya mematung di tempat nya,sedari tadi dia hanya berfokus pada Claudia.
Kevin segera memutar badan nya dan segera melangkah kan kaki nya untuk pergi dari tempat itu.
"Claudia,ayo pergi"ajak nya
Claudia mengangguk dan memandang ke arah Briant sejenak.kemudian dia mengikuti langkah bos nya dari belakang.
"Claudia,tunggu!"teriak Briant
Claudia menghentikan langkah nya,kemudian dia memutar tubuh nya untuk menghadap ke arah Briant."maaf pak Briant,saya sedang berkerja.jadi tolong jangan mencampuri urusan pribadi kita dalam pekerjaan."katanya
"Bukan begitu sayang,aku minta maaf.mas cuma ingin berbicara hal penting pada mu"kata Briant
"Bicara apa mas?apa perlu sampai memukul bos ku?'tanya Claudia marah
"Tidak,mas hanya cemburu dan emosi.maafin mas ya"
"Minta maaf sama bos ku mas,bukan sama aku."kata Claudia lagi.
Briant memandang ke arah Kevin yang berdiri didepan pintu mendengar pembicaraan mereka tadi.dia segera menghampiri pria itu.
"Mr Davino,saya sangat minta maaf atas tindakan saya"kata nya
Kevin menatap Briant sejenak."Tuan Briant saya bisa memaafkan mu tapi saya tidak berminat lagi untuk bekerja sama dengan mu"kata nya
Briant menarik nafas nya kecewa."Saya benar-benar minta maaf dan boleh kah saya meminta waktu sebentar untuk berbicara dengan sekretaris anda?"tanya nya
Claudia menatap bos nya dan menggeleng pelan.dalam hati dia berharap bos nya tidak mengijin kan nya.
Tapi siapa sangka Kevin mengangguk"Claudia,Aku beri kamu waktu lima menit.selesai kan masalah mu dan aku tidak ingin hal ini terulang kembali."kata nya sambil menatap tajam ke arah Claudia,kemudian pria itu melangkah keluar meninggal kan mereka.
"Terima kasih atas kebaikan Mr Davino."ucap Briant
Setelah Kevin pergi,Briant segera meminta Heri untuk meninggal kan mereka berdua,saat Heri keluar dan menutup pintu ruangan itu dengan rapat.Claudia menarik nafas nya panjang bersiap untuk mendengar kan perkataan Briant.
enak aja... Jangan Thor.. jangan!