Dia adalah Anindira Maheswari. Dia adalah seorang gadis yang sangat mandiri, pemberani, tomboy, cerdas dan pekerja keras. Dia tinggal bersama Ayahnya di sebuah rumah sederhana milik Ayahnya yang dulu sebelum Ayahnya menjadi orang sukses namun sekarang harus kembali ke titik NOL. Saat ini dia berstatus mahasiswi semester 5 dengan beasiswa prestasi namun dia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi tiba-tiba cerita hidupnya berubah ketika dia bertemu seorang duda beranak satu....
Bagaimana kelanjutannya, inilah novel pertamaku " Jatuh Cinta Sama Duda"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dydy_ailee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 22
Sesampainya di rumah Keenan, Dira segera mengajak Queensha ganti baju karena waktu sudah menunjukkan jam 3 sore. Dira yang sedang berada di kamar Queensha tiba-tiba di hampiri oleh Keenan yang datang sambil membawa dua potong baju.
" Dira, kamu ganti baju ini ya. Ini baju almarhumah istri aku." Kata Keenan sambil menyodorkan baju itu pada Dira.
" Iya, Pak terima kasih." Jawab Dira. Keenan pun segera pergi ke kamarnya. Setelah berganti baju, Dira mengajak Queensha ke taman belakang. Dira mengambil selang air lalu menyiram tanaman di halaman belakang. Sedangkan Queensha menunggu duduk di ayunan sambil bermain boneka. Saat Dira menyiram air, tiba-tiba airnya mati dan tidak nyala. Dira mengetuk-ngetukan selang ke telapak tangannya namun masih belum bisa. Dira dengan berani memanggil Pak Keenan yang sedang sibuk di ruang kerjanya.
" Pak, pak Keenan. Minta tolong, Pak. Airnya nggak nyala ini gimana?" Teriak Dira dengan kencang membuat Keenan menengoknya dari ruang kerjanya yang berada di lantai atas.
" Iya sebentar." Sahut Keenan yang kemudian turun untuk memeriksanya.
" Mana coba selangnya?" Pinta Keenan.
" Kamu udah lihat belum di meteran airnya, putarannya nyala apa mati itu." Kata Keenan lalu perintahnya di ikuti oleh Dira. Dira pun mencoba menyalakan airnya dan airnya keluar menyiram wajah tampan Keenan.
" Diraaaaaaaaaaaa." Teriak Keenan dengan kesal.
" Ups, maaf Pak. Pasti tadi ada kesalahan." Ucap Diran meringis. Queensha pun tertawa melihat Papanya basah kuyup dan benar saja itu kerjaan Queensha. Keenan pun kemudian membalas Dira. Keenan menyiram Dira sampai Dira basah kuyup.
" Ampun, Pak. Ampun". Teriak Dira sambil mencoba menghindar.
" Enak aja ampun, kamu udah bikin saya basah gini. Rasain ini." Kata Keenan dengan kesal. Kemudian Dira merebut selangnya dan balik menyiram Keenan.
" Nih Pak. Sekalian aja mandi." Ledek Dira. Dira pun segera mematikan kran airnya.
" Impas kan, Pak." Ledek Dira dengan tersenyum penuh kemenangan.
" Awas ya kamu, berani-beraninya melawan bos." Seru Keenan yang berjalan mencoba menyalakan kran air namun Keenan terpeleset dan mencoba berpegangan pada tangan Dira. Dan mereka pun tejatuh di tanah yang sudah becek karena air tadi. Dira terjatuh di pangkuan Keenan. Mereka pun saling pandang lalu tertawa bersama sampai mereka melupakan kehadiran Queensha yang hanya bisa melihat sebuah drama. Mereka benar-benar lupa jika ada Queensha disana yang duduk cemberut.
" Mmmm aku seperti obat nyamuk disini." Batin Queensha.
" Ehem... ehem... Keenan." Terdengar suara wanita yang datang dengan suara kesal melihat adegan romantis itu. Keenan dan Dira menoleh ke arah suara itu, seketika Dira langsung berdiri dan tersadar akan posisinya.
" Tante nenek sihir." Gumam Queensha.
" Keenan apa-apaan kamu?" Kata Natasha.
" Hai, tante, maksud saya miss Natasha". Ucap Dira dengan senyum lebarnya.
" Ngapan kamu disini. Kamu tidak tahu kalau Keenan tunangan saya. Berani-beraninya kamu menggoda tunangan saya."
" Sejak kapan kita bertunangan ? Di jari manisku pun tidak ada cincin. Lebih baik kamu pergi."
" Kamu ngusir aku demi anak magang ingusan itu." Kata Natahsa dengan nada tinggi.
" Dia calon mama untuk Queensha." Kata Keenan dengan tegas dan membuat Dira kaget dengan pernyataan Keenan. Dira melambaikan tangannya pada Natasha supaya Natasha tidak salah paham.
" Tante, ini calon mama Queen. Queen nggak mau kalau punya mama kayak tante. Queen mau sama Kak Dira." Kata Queen yang tiba-tiba menyela sambil menggenggam tangan Dira. Dira pun melihat ke arah Queen. Melihat ketulusan di mata anak itu.
" Lebih baik kamu sekarang pergi Natasha. Tidak ada alasan buat kamu untuk datang kesini lagi." Kata Keenan dengan tegas.
" Awas ya kalian." Kata Natasha dengan kesal lalu pergi.
" Maaf ya, kalau aku tadi ngomong gitu. Maaf kalau kamu tersinggung karena aku udah lelah sama sikap Natasha yang seperti itu karena dia tidak tulus." Kata Keenan yang kemudian pergi dan masuk ke dalam rumah untuk mandi.
" Ya udah sayang sekalian kita mandi ya." Ajak Dira.
" Iya , Kak."