Rebirth Of Queen

Sore ini, Gerald sedang duduk bersama dengan seorang laki-laki, yang tak lain adalah anak buah dari ayahnya, di sebuah cafe dekat kampus.

Ia akan mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, baik itu informasi mengenai Aurelie ataupun Gista.

"Bagaimana?" tanya Gerald menatap anak buah ayahnya itu.

"Maaf tuan muda, untuk data gadis bernama Aurelie tidak bisa aku lacak. Kemungkinan besar latar belakangnya sangat kuat, hingga informasi mengenai dirinya di tutup sangat rapat" ucap orang itu

"Kau yakin? Jika ia punya latar belakang yang kuat?" tanya Gerald terkejut

"99% yakin. Karena selama saya menjadi heacker, ada dua kemungkinan saya tidak bisa melacak data orang lain. Yang pertama karena latar belakangnya yang kuat, mungkin dari keluarga tingkat atas, atau anggota militer, hingga datanya di lindungi oleh sistem tingkat tinggi. Kemungkinan yang kedua, dia atau orang di dekatnya, memiliki keahlian lebih tinggi dariku di bidang ini" ucap orang itu menjelaskan.

"Tapi menurut tebakanku, kemungkinan besar adalah yang pertama. Karena setahu saya, Hacker terbaik yang berada di atas saya hanya ada 5 orang" ucapnya lagi

"Posisi ke lima dan ke empat, adalah hacker individual yang di rekrut perusahaan asing di luar negeri. Posisi ke tiga itu adalah Speed01, yang kini di rekrut oleh perusahaan Demetri Group, yang kedua God Fingers, yang merupakan ketua tim lapangan IT, di Q.A Technology. Dan posisi pertama adalah Ai_Que, yang merupakan Heacker terbaik sepanjang masa sampai saat ini, tak seorang pun tahu siapa hacker ini sebenarnya. Jadi pasti gadis itu memiliki latar belakang yang hebat, dan seperti yang tuan muda bilang. Nama belakangnya adalah Adhisti, bukan?" ucap orang itu lagi

"Ya nama belakangnya Adhisti, apa ada yang salah? Atau kau tahu sesuatu?" tanya Gerald penasaran

"Setahu saya, belum lama ini. Adhisti Group bekerja sama yang sangat khusus yaitu tipe A dengan Q.A Technology. Yang merupakan perusahaan kedua setelah Demetri Group, yang berhasil mendapatkan kerja sama secara khusus dalam bidang keamanan secara menyeluruh, untuk melindungi data perusahaan" ucap orang itu

"Jadi, maksudmu" ucap Gerald, mendapatkan gambaran garis besar dari ucapan anak buah ayahnya itu.

"Betul, kemungkinannya adalah 99% gadis itu adalah dari keluarga Adhisti yang itu" ucapnya

Meskipun ia sempat memikirkan kemungkinan ini, Gerald tetap saja merasa terkejut setelah mengkonsumsi hal ini.

"Lalu bagaimana dengan yang satunya? Apa kau menemukan sesuatu?" tanya Gerald.

"Aku sudah menemukannya, anda bisa melihatnya sendiri" ucap anak buah itu, menyodorkan kartunya ke arah Gerald.

Gerald membaca secara detail data milik Gista.

Nama : Gista Amanda Cedric

Umur : 20 tahun

NIK : 12xxxxxxxx

Nama Orang tua : Ayah : Nanjar Cedrik 48 tahun (Buruh pabrik), Ibu : Yunita Maharini 46 tahun (Buruh cuci)

Saudara : Baroon Cedric 23 tahun (Pengangguran), Lio putra Cedrik 18 tahun (Pelajar kelas 3 SMA)

Alamat : Jalan xxx No.5

Nomor HP : 08xxxxxx

Pekerjaan : Pegawai part time sebagai pelayan FB Resto.

Keterangan lain-lain :

Kuliah di Q.A University, menunggak pembayaran semester ke 5, karena pembiayaan di cabut oleh keluarga Adhisti. Saat ini terdaftar di situs pelayanan khusus fee X, dan ada janji dengan customer malam ini dengan kesepakatan pembiayaan 10 juta/malam di hotel Rich.

Jam tangan dan barang-barang lain yang di berikan untuk Gerald, adalah pemberian Aurelie yang di titipkan kepadanya.

...

Photo Gista dan keluarga terlampir, Photo Rumah, photo ia sedang bekerja di resto, dan juga photo baru, yaitu malam tadi di Hotel Rich bersama laki-laki berbadan gempal dan pendek.

Gerald melihatnya mengetatkan rahangnya, tangannya mengepal. Bukan karena ia cemburu, tapi karena merasa marah. Karena selama ini sudah di bohongi.

Terlintas bayangan saat ia mencium Gista, seketika itu pula perutnya merasakan gejolak kuat dan ingin keluar. Perasaan jijik muncul di matanya, apa lagi saat mengingat perlakuan lembutnya pada gadis itu, eh ralat bukan gadis, pada wanita itu maksudnya.

"****** sialan, dia sudah membohongiku sejak awal. Bahkan ia mencoba mengadu domba antara aku dan Aurel. Aku menyesal sudah menyia-nyiakan Aurel demi wanita sampah macam dia. Aaarrggghhh sial!!! Aku menyesal sekarang. Aku harus minta maaf pada Aurel, ya harus! Dasar Gista sialaaaannn. Selama ini Aku menyakiti hati Aurel terus menerus karena di bodohi wanita ja**ng itu" ucap Gerald dalam hati merutuki kebodohan dirinya.

Yang tidak di ketahui Gerald adalah, Gista baru kemarin menjajakan dirinya menjadi pemuas nafsu pria kaya. Karena terdesak pembiayaan kuliah yang selangit, dengan terpaksa ia melakukan hal ini. Dia tidak memiliki cara yang lain.

Namun saat ia melakukannya pertama kali menjadi ja**ng, kemarin. Itu bukanlah kali pertama ia melakukan hubungan badan.

Gista hilang keperawanannya, justru oleh kakak laki-lakinya sendiri. Saat dirinya baru menginjak kelas 3 SMP dan kakaknya kelas 3 SMA saat itu.

Mereka melakukannya berkali-kali, namun Gista yang sadar jika yang ia lakukan itu salah. ia menghentikan perbuatan menjijikannya itu setelah kenal Aurelie saat ia masuk SMA. Dia memilih tinggal pisah dari orang tuanya dan tinggal sendiri di kost an.

Namun sifatnya perlahan berubah menjadi iri dengki dan serakah, setelah melihat kehidupan enak Aurelie. Dia mulai memanfaatkan kepolosan Aurelie dan mulai meminta berbagai macam barang saat itu. Untuk kesenangannya sendiri.

Hal itu membuat ia menjadi terobsesi, ingin memiliki apapun yang Aurelie punya.

...

"Huft, reaksi tubuhku saat ini sudah cukup baik di banding kemarin" ucap Aurelie pelan saat ia selesai melatih kekuatan fisiknya.

Ceklek!

Pintu ruangan terbuka, dan masuklah Keegan dan Daniel. Melihat Aurelie mereka sedikit terkejut, apalagi Aurelie saat ini hanya memakai pakaian terbuka. Celana pendek dan juga atasan yang juga terbuka memperlihatkan perut langsing, dada montok dan rambut di kuncir kuda.

Jangan lupakan keringat yang masih menetes, menambah kesan se*si seorang Aurelie. Keegan dan Daniel di buat tertegun melihat kecantikan di depannya, menelan salivanya susah payah.

"Hei, sampai kapan kalian akan menatapku seperti itu?" tanya Aurelie

"Queeeennn" teriak Keegan saat ia sadar, berlari menghampiri Aurelie dan memakaikan jaketnya ke Aurelie lalu memeluknya

"Hais, Egan... Sesak ih" ucap Aurelie melepas pelukan Keegan.

"He-he, abang kangen tau Queen" ucap Keegan

"E.L.I.E bukan Queen Egan. Ini bukan kantor" ucap Aurelie manyun.

"Oupsss, maaf kebiasaan" ucap Keegan terkekeh.

"Niel!! Wow jangan Diem aja! Kesambet baru tau rasa lo" ucap Keegan memukul pundak Daniel yang masih terdiam tersepona, eh, terpesona maksudnya.

"Eh, maaf" ucap Daniel kikuk dan menggaruk tengkuknya sambil tersenyum malu.

"Aku ganti baju dulu" ucap Aurelie langsung menuju ruang ganti.

"Aku pulang duluan ya, kalian lanjutkan latihan berdua, ini jaket kamu" ucap Aurelie sudah berganti pakaian dan menyodorkan jaket Keegan.

"Lah, kita baru sampai kau malah pulang. Baru juga ketemu, kamu nggak mau latihan bareng?" ucap Keegan seraya mengambil jaketnya dari tangan Aurelie

"Nggak, udah malam. Nanti besok pagi aku ke kantor" ucap Aurelie

"Ya sudah, hati-hati El" ucap Keegan

"Aku antar ke depan El" ucap Daniel, tidak lagi bicara formal saat sedang tidak dalam mode kerja.

Aurelie mengangguk dan berjalan keluar bersama Daniel.

"Hati-hati" ucap Daniel tersenyum saat Aurelie sudah masuk mobil

"Oke" ucap Aurelie kemudian tancap gas, menuju ke mansion Adhisti.

...