Rudi seorang anak muda berumur 23 tahun, dari kota Medan.
Berbekal ijazah Diploma bertitel Ahli Madya, Dia berhasrat menantang kerasnya kota Batam.
Di kota ini, akankah dia menggapai cita, cinta dan masa depannya?
Karya ini terinspirasi dari kisah nyata seorang teman. Ditambah bumbu-bumbu imajinasi penulis.
Cerita tanpa basa-basi dan tanpa ditutup-tutupi. Hitam putihnya kehidupan anak manusia menjadi Abu-abu.
Ini bukan kisah seorang pahlawan tanpa cela dan juga bukan sholeh tanpa dosa.
Inilah realita kesalahan manusia yang diiringi sedikit kebaikan.
Selamat Membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manik Hasnan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.21 Melempar Umpan
Indah pagi ini, nada sumbang enyah lah kau.
Biarkan kami.
Semoga akan tetap abadi pagi ini, pagi esok.
Esok hari, hari nanti.
Di pagi yang cerah, terdengar sayup-sayup lantunan lagu dari sebuah ruli.
Sambil menikmati secangkir kopi hangat dan ditemani hembusan kedamaian. Rudi bernyanyi.
Entah angin apa yang membawanya ke dunia yang penuh semangat hari ini.
Ternyata hari ini adalah hari sabtu, menurut info dari teman-temannya di sekretariat perkumpulan alumninya, setiap hari sabtu ada lowongan pekerjaan dimuat di surat kabar Batam Post.
Inilah yang menyebabkan Rudi begitu semangat. Dia berharap nantinya ketika dia membaca media massa tersebut ada lowongan pekerjaan yang cocok.
Terlalu banyak waktu terbuang selama ini, hanya karena ketidaktahuan dan kurangnya komunikasi. Secara logika mungkin itu penyebabnya, tapi jangan lupa semua usaha bukanlah manusia penentu hasil akhir. Jangan abaikan peran Yang Maha Kuasa. Karena bagaimana kerasnya pun kita berusaha kalau Dia memvonis gagal, semua takkan berhasil.
Setelah menikmati pagi yang cerah Rudi bergegas ke dalam rumah menyiapkan segala peralatan untuk mencari pekerjaan. Dokumen-dokumen seperti ijazah, KTP dan peralatan menulis tidak lupa dia bawa serta.
Untuk memastikan lagi dia mengecek ulang isi dalam tas ranselnya. Ketika semuanya telah sedia, Rudi melangkahkan kaki ke luar rumah.
"Bismillah" ucapnya pelan.
Selang waktu sekitar 10 menit, Rudi tiba di depan toko percetakan. Di depan toko tersebut tergantung beberapa macam koran terbitan Batam dan juga luar Batam.
"Berapa harga koran ini, Pak?” tanya Rudi sambil menunjuk koran Batam Post.
"Empat ribu rupiah, om" jawab penjual koran.
"Saya beli satu pak" serta menyerahkan uang sebesar empat ribu rupiah ke penjual koran. Kemudian Rudi mengambil koran tersebut dan mulai membuka lembar demi lembar.
Tepat di lembaran paling tengah, yaitu halaman kesepuluh Rudi membaca lebih intens, ditandai dengan alisnya yang kelihatan menyatu.
"Nah.. ini dia yang kucari" gumamnya pelan dengan ekspresi berbinar.
Di sana tertulis career opportunity, kemudian di bawahnya dilanjut dengan we are great corporation bla.. bla.. bla.. dalam versi bahasa inggris. Yang intinya menyebutkan sebuah perusahan besar yaitu PT. Sanyo Energy membutuhkan karyawan untuk ditempatkan di bagian QA insurance product. Dengan syarat-syarat minimal lulusan diploma tiga jurusan teknik elektro.
Rudi membaca berulang-ulang lowongan kerja tersebut bukan untuk memastikan bahwa lowongan kerja tersebut cocok untuk dirinya, tapi lebih dari itu. Ada rasa yang susah untuk dijelaskan seolah seperti sedang membaca surat dari seorang pacar yang telah lama tidak bertemu. Rasanya bagai terbang di alam mimpi yang indah namun nyata.
Ketika tersadar Rudi buru-buru mencari tempat untuk membuat lamaran kerja.
"Pak, numpang tanya. Tempat rental komputer di mana ya, pak?" tanya Rudi ke penjual koran.
"Oh, itu.. dua blok dari sini" jawab penjual koran sambil menunjuk ke arah kiri.
"Terima kasih, pak" ucap Rudi lalu berjalan menuju arah yang ditunjuk penjual koran tersebut.
Sekitar tiga menit berjalan, Rudi sampai di depan sebuah ruko. Tertulis rental komputer, fotokopi, laminating dan menjual alat-alat tulis di pamflet ruko tersebut.
Rudi masuk dan menghampiri penjaga rental komputer.
"Ada yang kosong bang?" tanya Rudi.
"Banyak bang, ini kan masih pagi baru buka. Pakai aja bang terserah yang mana" lanjut penjaga rental.
"Per jam berapa bang?" tanya Rudi kembali sambil mendekati komputer no tujuh.
"Satu jam tiga ribu rupiah bang" balas penjaga rental.
Setelah menghidupkan komputer, Rudi kemudian membuka aplikasi Microsoft Word dan mulai menulis lamaran.
Perlu diketahui bahwa lamaran kerja untuk lulusan Diploma ke atas harus dengan bahasa inggris.
Pertama-tama Rudi mengetik di kepala surat adalah tujuan surat tersebut. Di mana dalam hal ini adalah human resource department PT. Sanyo Energy.
Kemudian Rudi mulai menulis isi dari surat tersebut. Dia menjelaskan dari mana Rudi mengetahui lowongan tersebut. I read on Batam Post dan seterusnya, begitulah kira-kira yang Rudi tulis.
Kemudian Rudi menjelaskan tentang data dirinya. Misalnya siapa namanya, umur dan lulusan dari mana serta apa saja keahlian yang dimiliki Rudi. My name Rudi, I was born on dan seterusnya.
Dan sebagai penutup adalah kata-kata harapan yang optimis agar diterima sebagai employee atau karyawan di PT. Sanyo Energy tersebut.
Setelah rampung dengan surat lamaran, Rudi melanjutkan ke halaman baru di lembar kerja Microsoft Word tersebut.
Kali ini Rudi membuat curriculum vitae atau lebih sering dikenal dengan daftar riwayat hidup yaitu data-data diri secara detail dari nama, umur, agama dan kontak yang dapat dihubungi. Di item ini, Rudi mencantumkan nomor kontak Santi tetanggga sebelah ruli.
Kemudian Rudi melanjutkan dengan menuliskan riwayat sekolahnya. Dari sekolah dasar sampai lulus dari Politeknik.
Sebagai tulisan pamungkas adalah daftar keahlian Rudi. Misalnya dapat mengoperasikan komputer, berbahasa Inggris dengan aktif, dan juga keahlian khusus bidang jurusannya yaitu elektro. Contohnya dapat membaca wiring diagram sebuah piranti elektronik, ataupun instalasi listrik. Sanggup membaca dan membuat suatu program kontrol logic atau sering dikenal dalam dunia automation sebagai PLC.
Biasanya penutup dari sebuah curriculum vitae adalah riwayat pekerjaan. Tetapi dikarenakan Rudi belum pernah mempunyai pengalaman kerja yang berhubungan dengan dunia industri, Rudi tidak menyertakannya. Kan tidak mungkin kalau dituliskan pengalaman sebagai pengeruk pasir?
Setelah curriculum vitae selesai, kini saatnya dua lembar kerja tersebut diprint.
Tidak lupa, sebelum keluar dari aplikasi, Rudi menyimpan data lamaran tersebut pada thumb drive atau kartu memory. Jika diperlukan lagi nantinya membuat lamaran hanya perlu direvisi sedikit.
Kemudian lamaran beserta curriculum vitae digabung dengan fotokopi ijazah beserta transkrip nilai dan juga fotokopi KTP, lalu dimasukkan ke dalam amplop.
Rudi lalu menulis alamat PT. Sanyo Energy yang dia lihat dari lowongan kerja di amplop tersebut.
Pengerjaan pembuatan lamaran kerja telah rampung menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam.
Setelah membayar biaya sewa komputer dan juga lembaran lamaran kerja yang diprint beserta satu buah amplop. Rudi segera meninggalkan ruko rental komputer menuju kantor post.
Menurut informasi dari penjaga rental komputer, kantor post berada di barisan komplek ruko perumahan HPM. Dengan kata lain hanya berseberangan jalan dengan posisi Rudi saat ini.
Sekitar lima menit berjalan kaki, Rudi sampai di depan kantor post dan langsung menemui petugas. Setelah proses pengiriman selesai, Rudi berniat kembali ke ruli dan melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.
Pekerjaan nyata saat ini sebagai pengeruk pasir demi bertahan di tengah kerasnya kehidupan.
Di dalam lamaran kerja tertulis akan diproses paling lama satu minggu. Jadi sebelum Rudi dipanggil untuk interview seandainya lamarannya lulus seleksi dia akan menunggu sambil terus bekerja seperti biasanya.
Bersambung...