KOMA

#KOMA eps 21

Erin syok karna melihat dirinya sendiri terbaring tak berdaya, Renz memeluknya dengan tangis, Erin ingin menenangkan Rrnz tapi apa daya ia hanya seorang roh, Erin di bawa keruang oprasi semua hanya menunggu keajaiban, Renz terus berdoa meminta keselamatan untuk istrinya, dirumah pun nenek tidak henti-hentinya berdoa, ini benar-benar kado terpahit untuk ultah Renz, Renz duduk di kursi tunggu disebelahnya Erin mencoba berkomunikasi dengan Renz, hanya tatapan kosong di mata Renz.

"Aku belum tau isi hatimu Erin, tapi kenapa kamu tega membuatku seperti ini," gumam Renz sedih.

"Renz ini aku, aku juga mencintaimu Renz. Aku tidak tau kenapa bisa begini, kenapa aku bisa seperti ini, Renz lihat aku Renz liha aku," tangis Erin.

Pak Damar bersedih karna putrinya harus mengalami insiden seperti ini, ia menelphon shemee dan mengatakan jika Erin kecelakaan, shemee segera pulang karna ingin melihat Erin.

2 jam berlalu, oprasi Erin belum selesai, salah satu dokter keluar untuk menemui keluarga Erin.

"Bagaimna oprasinya dok?" Tanya Jojo.

"Oprasinya berjalan lancar, tapi saya harus memberitahu berita buruknya, nona Erin mengalami koma, bisa di bilang kecil kemungkinan untuk sadar. Hanya mukjizat yang dapat membuatnya sadar, berdoa lah." ucap Dokter. Dokter kembali keruang oprasi.

"Koma!" Sedih pak Damar.

Setelah oprasi Erin di pindah keruang perawatan, banyak alat yang di pasang pada Erin, Renz tidak tega melihatnya, Erin pun sampai melangkah mundur tidak percaya tak lama Shelo meringsek masuk dan menangis sejadinya di sana, ia memeluk Erin sampai hampir jatuh pingsan, Erin menangis karna Shelo begitu terpukul atas dirinya.

"Shelo ini aku, aku disini," kata Erin di samping Shelo. Shelo pun melirik satu persatu yang ada di ruangan itu.

"Kenapa kamu tidak mati saja Erin, kau membuatku susah saja, aku fikir setelah kecelakaan itu aku bisa menari, tapi kamu malah koma," batin Shelo kesal.

"Renz kamu harus sabar, Erin wanita yang kuat kita harus sama-sama mendoakan Erin agar cepat sadar," ucap Shelo mengusap udap punggung Renz.

Renz nampak risih dengan perlakuan Shelo yang terlalu over, bahkan Shelo tidak segan walaupun di ruangan itu banyak orang.

Shelo akhirnya pamit dengan sedih, Erin hanya menangis melihat sahabatnya sangat kehilangan, di parkiran Shelo menelphon seseorang.

"Gagal, semua gagal dia tidak mati, malah koma itu akan membuatku semakin susah," ucap Shelo.

"Kau salah nona, justru saat dia koma seperti ini kau bisa masuk ke tengah-tengah keluarganya, aku hanya tinggal menunggu transferanmu, segera berikan uangnya," ucap pria dari balik telphon.

"Aku akan berikan," ucap Shelo.

"Saya harap secepatnya nona, karena saya harus pergi menghilang dari kota ini segera," kata pria di ujung panggilan.

"iya iya, kamu jangan takut, aku pasti akan transfer uangmu, aku mau pergi dan ingat kau harus segera pergi menghilang," ancam Shelo.

"baik nona, apapun yang anda perintahkan saya akan lakukan," kata pria itu. Shelo pun memutus sambungan telphonnya.

"Ternyta dia bukan hanya pembunuh bayaran, tapi juga pemikir yang hebat, aku akan mudah masuk di keluarga Renz," ucap Shelo senang

****

Erin masih duduk terdiam melihat tubuhnya banyak di pasangi alat, Renz keluar tanpa pamit, Erin mengikutinya saat di parkiran Erin ingin masuk ke mobil tapi ia tidak mungkin bisa karna ia hanya roh.

"Bagaimna ini, aku harus mengikutinya," panik Erin.

Erin kebingungan karna Renz sudah pergi jauh, Erin hanya pasrah, ia pun kembali ke dalam rumah sakit, Erin hanya duduk termenung bagaimana caranya ia mengatakan jika dirinya ada di sini, setengah jam berlalu Renz datang membawa se wadah es crim, Renz menaruhnya di samping Erin.

"Sampai kau pulih aku akan melakukan syarat-syarat yang kamu berikan kemarin, agar kamu tau aku sangat mencintaimu," sedih Renz.

Erin menangis sedih, begitu sayangnya Renz padanya bahkan dia belum sempat mengatakan hal yang sama. Polisi datang ke rumah sakit dan mengatakan jika mereka sudah melakukan penyidikan.

"Ini murni kecelakaan tuan, dari saksi di tempat kejadian istri anda membawa mobil sngat cepat melampaui jarak tempuh yang di tentukan, di dalam mobil kami menemukan ini," polisi meminta pada bawahannya untuk membawa bingkai foto yang kacanya sudah pecah.

"kami menemukan bingkai foto ini," ucap polisi.

Renz membuka kertas kado nya dan melihat isi gambar itu, ternyata gambar nya adalah seluruh keluarga Renz, mulai dari kakek nenek sampai ayah ibu Jojo, ayah ibu Renz, Hanah dan suaminya, Sahira dan tentu Erin sendiri, yang semua di edit seindah mungkin, Renz makin terpukul melihat gambar itu, ia memeluk bingkai fotonya dan menangis sejadinya, Erin tak kuasa menahan air matanya, ia ingin memeluk Renz tapi tidak bisa.

ke esokan harinya.

Renz dan pak Damar masih menunggui Erin, pak Damar sudah tidak berdaya karna kelelahan, Renz meminta jojo untuk menjemput pak Damar, biar Renz yang berjaga sendiri, dari kejauhan nampak shemee berlari lalu berpapasan dengan ayahnya juga Jojo, Shemee memeluk ayahnya namun ayahnya hanya diam tidak bisa bicara apa-apa, Jojo hanya bisa menenangkan Shemee.

"Sabar, kau temui dulu Erin dia membutuhkanmu shemee, aku akan mengantar paman pulang," kata Jojo.

Renz duduk di samping ranjang Erin yang terbaring tak berdaya.

"Kak erin!" Tangis Shemee langsung memeluk tubuh Erin yang berbaring.

Renz menjauh sedikit sedang Erin berada di pojokan memeluk lutut dan menundukkan kepalanya menangisi nasib yang menimpanya saat ini. Renz membelakangi Erin.

"Shemee, aku titip Erin sebentar aku mau ke luar," pamit Renz.

Renz keluar kini hanya ada Erin dan Shemee. Renz sengaja meninggalkan mereka berdua, mungkin saja jika Shemee di dekat Erin, Erin bisa lebih cepat sadar dari koma nya.

"Kak! Apa yang terjadi, kenapa kau bisa seperti ini, seharusnya ini jadi hari bahagiamu, aku menyesal tidak bersamamu dari kemarin," tangis Shemee.

Erin tidak bisa menahan tangisnya, menatap Shemee pun ia tidak sanggup, Shemee merasa ada seseorang yang menangis di dekatnya, ia memperhatikan Erin tapi Erin tidak sadar karna ia masih menangis memeluk lututnya, Shemee melihat ke seluruh ruangan sebuah bayangan yang tidak terlalu jelas ia lihat di sudut dekat sofa, tanpa Erin sadari Shemee mendekatinya.

"Kak Erin!" tegur Shemee.

Erin mendengar langkah mendekat pun mendongakkan kepalanya. Shemee sangat terkejut begitupun dengan Erin.

#Bersambung...

untuk para readers maaf kalau mulai di episode ini cerita nya seakan berubah, tapi memang beginilah keadaannya. Erin koma dan seperti itulah judulnya.

akan banyak kejutan dan ketegangan mulai dari episode ini, aku berharap kalian bisa menerimanya🙏