NovelToon NovelToon
Benih Kembar Darah BingBai

Benih Kembar Darah BingBai

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Phopo Nira

Fang Hua Yi merupakan seorang wanita sebatang kara yang hanya bekerja sebagai pemburu terbaik di Biro penangkapan siluman, hantu dan iblis yang bernama BingBai.

Berniat memanfaatkan pesta pendirian Kekaisaran Xian Yu untuk menjebak pria yang dicintainya secara diam-diam. Rupanya jebakan itu malah mengenai dirinya sendiri, hingga membuatnya menghabiskan malam panas bersama dengan pria yang tidak dia kenal sampai menumbuhkan dua kehidupan lain di dalam perutnya.

13 tahun kemudian, Fang Hua Yi memutuskan kembali bergabung dengan Biro dengan membawa kedua putra kembarnya. Namun, siapa sangka rahasia besar satu persatu mulai terkuak.

Tidak hanya tentang siapa ayah dari kedua putra kembarnya. Akan tetapi, juga menguak tentang identitas Hua Yi yang sesungguhnya yang berakhir menjadi rebutan dari lima penguasa alam sekaligus.

Siapakah identitas Hua Yi sebenarnya?

Apakah sebuah rahasia besar akan terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Semakin Kepikiran

Keesokan pagi, Yi Chen dan Jia Rui tampak sangat murung sejak mereka bangun. Sebab keduanya masih terkejut dengan fakta baru yang baru saja mereka ketahui semalam, dimana di dalam tubuhnya tidak hanya terdapat darah manusia dan siluman.

Akan tetapi, ada darah dari lima alam yang berada di dalam tubuhnya. Kedua bahkan berpikir apakah ibunya mengetahui akan fakta ini? Namun, mengingat Hua Yi bahkan tidak ingat siapa ayah dari anak-anaknya, maka mustahil dia mengetahui tentang rahasia besar itu.

“Ge, apa yang harus kita lakukan sekarang? Kenyataannya kita tidak hanya anak dari sang Raja Siluman, tetapi juga pemilik dari keturunan darah Bing Bai yang menjadi legenda selama ini.” Jia Rui melakukan kontak batin kepada Kakaknya.

“Entahlah, Gege juga tidak tahu apa yang harus kita lakukan sekarang? Yang pasti … mereka sudah jelas mulai melakukan pencarian kepada kita berdua dan bahkan juga Ibu termasuk.” Yi Chen sendiri tidak tahu apa yang harus dirinya lakukan.

“Kenapa kalian berdua terus murung, hmm? Apakah ada masalah, coba ceritakan pada Ibu? Atau mungkin kalian masih merasa sakit karena efek serangan balik semalam. Coba Ibu periksa lagi?”

Hua Yi ingin menggunakan energi spiritualnya untuk memeriksa energi spiritual kedua putra kembar itu, apakah sudah stabil atau masih berantakan seperti semalam.

Keduanya menurut, membiarkan Hua Yi memeriksa energi spiritual mereka secara bergantian. Meskipun banyak sekali kekhawatiran dan juga ketakutan yang anak kembar itu pikirkan, tetapi keduanya masih bisa tersenyum manis dihadapan sang Ibu.

“Kami berdua sudah baik-baik saja, Bu! Tidak perlu khawatir, kami hanya tidak ingin berpisah dengan Ibu lagi. Tidak bisakah kita kembali ke hutan bambu dan tinggal bertiga saja di sana?” ujar Yi Chen yang entah mengapa merasa takut dengan masa depan yang menanti mereka.

Identitas mereka sebagai keturunan darah Bing Bai diketahui oleh semua orang yang pasti akan menimbulkan banyak hal kedepannya. Ditambah sebagian besar energi spiritual mereka masih tersegel, sehingga tidak mungkin mereka mengendalikan semua mahluk yang mencoba membangkang padanya. Buktinya saja semalam, energi spiritual Jia Rui menghilang secara drastic ketika mencoba menggunakan kekuatannya.

“Kenapa tiba-tiba seperti ini, Sayang? Apakah memang ada yang terjadi selama kalian berada di Perguruan Lan?” Hua Yi merasa ada yang aneh dengan kedua putranya sejak semalam.

“Ibu, kami merasa jauh lebih bahagia saat kita hanya hidup bertiga saja di hutan bambu. Kami tidak suka kita sering terpisah seperti ini.”

Jia Rui berusaha membujuk Ibunya untuk kembali ke hutan bambu, sebab dia merasakan hal yang sama seperti yang Yi Chen rasakan. Identitas mereka yang sebenarnya sangat berbahaya, tetapi jika mereka menyembunyikan diri pun tidak akan bertahan lama. Meski begitu setidaknya mereka tidak perlu berhadapan dengan para pendekar terbaik yang ada di sana.

“Bukankah kalian sendiri yang meminta kita pindah ke sini? Lalu kenapa tiba-tiba—"

“Itu dulu, sebelum kami tahu bahwa kita akan sering terpisah seperti ini, Bu! Bisakah Ibu mempertimbangkannya lagi?” potong Yi Chen mengeluarkan semua bujuk rayunya.

“Iya, Bu! Kami janji tidak akan berubah pikiran lagi seperti ini,” imbuh Jia Rui dengan wajah memelasnya.

“Sudah, jangan sedih terus begitu. Nanti Ibu akan mempertimbangkannya!” ujar Hua Yi yang tidak pernah bisa menolak permintaan kedua putranya itu, “Bagaimana kalau nanti sore Ibu ajak kalian jalan-jalan di pasar. Ibu akan membelikan apapun yang kalian inginkan?” lanjutnya mengalihkan topik pembicaraan.

“Benarkah Ibu janji akan membelikan apapun yang kami inginkan saat di pasar?”

Dalam sekejap Yi Chen dan Jia Rui merubah raut wajahnya, kembali ceria dan penuh semangat seperti biasanya. Hingga membuat Hua Yi gemas sendiri dengan kelakuan kedua anak kembarnya itu yang sudah beranjak dewasa tapi sifat dan kelakuannya masih tetap seperti anak kecil.

“Iya, Sayang! Ibu janji, jadi cepat makan sarapan kalian sekarang dan setelah itu pergi ke Perguruan Lan untuk belajar lagi, tapi ingat jangan meminta jurus ataupun ilmu yang bisa membahayakan diri kalian sendiri seperti semalam. Kalian mengerti?” Hua Yi menegaskan kalimat terakhirnya.

“Kami mengerti, Bu!” sahut keduanya serentak.

“Bagus sekali! Cepat habiskan sarapan kalian, setelah itu kita akan langsung berangkat.”

Hua Yi mengecup puncak kepala kedua putranya secara bergantian. Mereka melanjutkan acara sarapan dengan penuh canda tawa.

Sebenarnya Hua Yi sendiri juga ragu untuk tetap tinggal di sana, apalagi mengingat tentang pemimpin Biro yang baru termasuk ucapan yang pria itu katakan padanya. Sepertinya Hua Yi akan memutuskan untuk kembali tinggal di hutan bambu sesuai keinginan kedua putranya saja.

...****************...

Selesai sarapan, Hua Yi kembali mengantarkan kedua putranya ke Perguruan Lan. Dimana keduanya sudah ditunggu oleh Guru Jiang sendiri. Terlihat sekali dari raut wajah Guru Jiang yang takut bahwa kedua muridnya tidak akan kembali lagi, setelah kejadian kemarin. Namun, perasaan lega seketika menghinggapi hatinya ketika melihat Yi Chen dan Jia Rui kembali ke Perguruan Lan.

“Bagus sekali, akhirnya kalian berdua kembali juga ke perguruan!” seru Guru Jiang yang langsung menghampiri ketiga.

“Guru Jiang, sebaiknya mulai sekarang kau jangan memberikan jurus yang berbahaya untuk kedua putraku. Kalau tidak, aku tidak akan segan lagi membawa mereka pergi dari perguruan Lan ini,” ujar Hua Yi memberikan peringatan.

“Jurus berbahaya? Kapan aku— Ughh ….”

Sebelum Guru Jiang mengatakan yang sebenarnya, Yi Chen sudah lebih dulu menginjak cukup keras salah satu kakinya yang berhasil membuat Guru Jiang merintih kesakitan dan tidak melanjutkan ucapannya.

“Lebih baik Ibu segera pergi sekarang sebelum terlambat lagi dan mendapat hukuman,” ujar Jia Rui mengambil alih agar Ibunya tidak curiga.

“Baiklah, kalau begitu Ibu akan pergi sekarang! Belajar dengan baik ‘yah, Sayang!” ucap Hua Yi sembari melangkah pergi meninggalkan area perguruan Lan itu.

“Hai, bocah! Sebenarnya jurus apa yang kalian maksud? Bukankah kemarin kalian tidak belajar apapun dariku. Bagaimana bisa ….”

“Bukan apa-apa, Guru Jiang! Ayo, masuk atau kami berdua pergi membolos lagi saja?” ancam Yi Chen yang bersiap melarikan diri lagi bersama dengan adiknya.

“Bocah sembarangan, cepat masuk dan ikuti pelajaran yang kalian lewatkan kemarin.” Guru Jiang mengikuti kedua muridnya itu untuk memastikan keduanya tidak kabur lagi.

...****************...

Setelah mengantar kedua putra kembarnya, Hua Yi bergegas menuju ke Biro untuk berkumpul sesuai pesan yang dia terima. Kali ini Hua Yi tidak terlambat seperti kemarin, kedatangannya bahkan di sambut oleh rekan-rekannya dulu yang sampai saat ini masih menjadi anggota Biro.

“Hua Yi? Kau Fang Hua Yi, anggota terbaik Biro pada 13 tahun yang lalu, bukan?”

Bersambung ….

1
@pry😛
sgt bnr
Fahmi Ardiansyah
hahaha akhirnya bertemu lg
Fahmi Ardiansyah
iya din Cen kmu lakukan aja pekerjaan itu Krn dari situ kmu akan ketemu hua Yo n anak2 mu
Fahmi Ardiansyah
dua anak itu anakmu sendiri
perahu kertas
sangatlah baik dan seru👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
perahu kertas
langsungkan thor
Dwi Rustiana
ayo Ding Chen jangan kelamaan memastikannya 🤣🤣🤣
tapi janji jangan syok ya kalo dah tau kebenarannya
Dwi Rustiana
sepertinya jalan takdir Ding Chen dan Hua Yi sungguh terjal dan berliku 🤔🤔🤔
@pry😛
next💪💪💪💪💪❤
@pry😛
wnt ny bailu sm dylan wang kah
@pry😛: ud aq liat kk gntg x aaaaa❤❤
total 4 replies
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍
Trie Vanny: Makasih atas dukungannya dan sudah berkenan mampir yah, kak!🙏🙏🙏
total 1 replies
@pry😛
next kk... gk sbr aq klo kmbr ank ny raja siluman tu🤣
Setiya Wulandari
bagus kak 😍 aq suka
Trie Vanny: Makasih, kak! Sudah berkenan mampir dan atas dukungannya🙏🙏🥰🥰
total 1 replies
Fahmi Ardiansyah
jia Rui memang benar klu dhi Chen ayah kandung kalian.
Dwi Rustiana
mau sembunyi sampe lubang semut juga pasti bakal diburu twins mending disitu temuin bapak kalian biar kalian dilindungi 🤭🤭🤭
Fahmi Ardiansyah
ya pasti langsung jadi adonan walau smlm tpi brualang2 klu melakukannya🤣🤣🤣
Fahmi Ardiansyah
ya mungkin bagi raja uang segitu gak ada apa-apanya.tpi apa raja mau membayar tagihan itu.
Fahmi Ardiansyah
iya hua Yi gimana bisa kmu nyuruh bayar pria itu.
Trie Vanny
Sangat bagus!👍👍👍
Fahmi Ardiansyah
salah target semoga membawa kebahagiaan bagi Huan yi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!