Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.
Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.
Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.
Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.
Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21 (Kemampuan Julian)
Total ada 10 Purple Mushroom yang berarti tersisa 9 Purple Mushroom yang lain. Pada bagian hutan yang lain Julian dan Sylvia mengendap-endap menatap 2 Red Frog sedang memakan Blue Mushroom.
"..Tunggu, jadi Blue Mushroom yang dimakan oleh Red Frog akan berubah menjadi Purple Mushroom?" Julian bertanya kepada Sylvia yang sedang bersembunyi dibalik dahan pohon.
"Iya" Sylvia menganggukan kepalanya membenarkan pertanyaan dari Julian.
"Sekarang kau alihkan Red Frog yang paling kanan sementara aku melawan Red Frog yang ada dikiri" Sylvia kemudian memberitahukan rencananya kepada Julian untuk mengalahkan kedua Red Frog itu.
"..." Julian menganggukan kepalanya menerima rencana Sylvia.
Julian kemudian mengulurkan tangannya kedepan. Mengeluarkan Mananya dan mengalirkan menuju telapak tangannya melalui tangannya. Mengumpulkan Mana ditelapak tangan hingga membentuk sebuah bola mana.
"!" Sylvia yang melihat ini sedikit terkejut, karena melihat bagaimana Julian bisa belajar dengan sangat cepat hanya dengan melihat bagaimana Sylvia melakukannya.
"Skill of Destruction, Nomor 9 Canon Ball" Ucap Julian menembakkan bola mana itu kearah wajah Red Frog yang kiri. Bola mana melesat dengan cepat menghantam wajah Red Frog.
"Kena" Ucap Julian melihat bola mana yang ia tembak berhasil mengenai wajah Red Frog. Namun bola mana itu terlihat tidak memberikan luka berarti bagi Red Frog.
Wajahnya terhentak sebentar sebelum akhirnya matanya menatap tajam kearah Julian. Julian yang menyadari hal ini segera berlari keluar dari persembunyiannya menarik perhatian Red Frog itu. Red Frog yang melihat ini melempat dengan sangat tinggi menggunakan kekuatan kakinya yang besar.
Red Frog satu lagunya juga ingin mengejar Julian namun siapa sangka dari arah yang sama serangan muncul menusuk tubuh Red Frog.
"Ice Shard" Ucap Sylvia mengarahkan tangannya kearah Red Frog.
"Lihat kesini katak bau" Sylvia memprovokasi Red Frog itu menggunakan bahasa manusia, namun entah mengapa Red Frog itu seakan-akan memahami ucapan Sylvia dan berhasil terpancing olehnya.
Sekarang mereka berdua sudah terpisah, rencana awal setelah mereka berhasil memisahkan mereka berdua adalah Julian menahan Red Frog hingga Sylvia berhasil mengalahkan Red Frog satu lagunya.
Namun.
Julian yang sudah berlari agak jauh merasakan Red Frog mendarat menghalang jalannya. "..." Dengan tatapan remehnya Red Frog menatap Julian sebagai mangsa empuk baginya.
Julian tersenyum.
"Seharusnya sudah aku sudah berlari cukup jauh dari Sylvia" Gumam Julian menoleh kebelakang sebentar merasakan keberadaan Sylvia sudah cukup jauh.
"..Aku ingin mencoba sesuatu" Ucap Julian menatap kembali dengan tatapan serius.
Julian memfokuskan Mana nya menuju jari telunjuk tangan kanannya. Mengalirkan mananya dalam jumlah yang sangat besar. Mana yang besar ini hanya digunakan untuk satu kemampuan yang Julian miliki yaitu Space Route.
Seketika Julian merasakan jari Julian diselimuti oleh aura berwarna hitam dan putih. "Berhasil" Ucap Julian merasakan ia bisa mengurangi efek dari penggunaan Mana yang lebih besar dibanding sebelumnya.
"!!!" Red Frog yang merasakan kekuatan Julian terdiam bergetar seperti melihat sosok hebat didepannya.
Dia tidak bergeming sama sekali.
Julian yang melihat ini memanfaatkan hal tersebut. Dengan jarinya ia seperti menarik sebuah garis lurus horizontal, seperti melukis di udara. Garis yang terbentuk seperti memotong tubuh Red Frog menjadi dua.
Keheningan terjadi ketika disaat yang bersamaan ruang berhasil membengkok membuat tubuh Red Frog terpotong menjadi dua. Efeknya terlalu hebat hingga pohon yang dibelakang ikut terpotong.
Tetap, Mana yang digunakan masih terlalu besar dan Julian belum bisa mengendalikannya dengan benar. "Sialan.." Gumam Julian melihat efeknya yang besar.
Melihat hal ini segera Julian mengambil Purple Mushroom dari dalam tubuh Red Frog yang sudah mati itu. Secepatnya kembali menuju Sylvia.
"Aku harus cepat pergi.." Gumam Julian segera berlari kembali.
Sylvia sedang bertarung dengan Red Frog. Menggunakan pedangnya ia bisa mengalahkan dengan mudah Red Frog itu. Mengibaskan darah dari pedangnya "Aku harus secepatnya menolong Julian" Ucap Sylvia hendak pergi menghampiri Julian.
Namun siapa sangka Julian berlari kearah Sylvia sembari memegang Purple Mushroom ditangannya. "..Aku berhasil mendapatkannya" Ucap Julian sembari menunjukkan Purple Mushroom ditangannya.
"Tidak mungkin!" Sylvia yang melihat ini sedikit tidak percaya melihat Julian berhasil mengalahkan Red Frog seorang diri.
"..Bagaimana caramu mengalahkannya?!!" Sylvia bertanya dengan nadanya yang terkejut.
"Red Frog itu bodoh dia terbunuh karena tertusuk ranting pohon, aku tinggal menembaknya dengan Canon Ball" Julian memberitahukan bagaimana caranya membunuh Red Frog.
"..Beruntung sekali" Sylvia yang melihat ini tersenyum memandang keberuntungan Julian.
"Sekarang saatnya kau mengambil Purple Mushroom itu" Ucap Sylvia sembari menunjuk kearah Red Frog yang sudah Sylvia bunuh.
"Baiklah.." Julian berjalan menghampiri mayat Red Frog itu dengan menutup hidungnya.
'..Tebasan pedang yang sempurna' Pikir Julian didalam hatinya melihat bagaimana Sylvia berhasil membunuh Red Frog. Berbeda dengannya yang harus menggunakan Space Route, dimana membutuhkan Mana dalam jumlah yang sangat besar.
Julian kemudian berpikir jika mereka berdua bertarung mungkin dirinya akan kalah telak. karena mungkin sebelum Julian menggunakan kemampuan dari Space Route tebasan pedang dari Sylvia sudah memenggal kepalanya lebih dulu.
Purple Mushroom dikeluarkan oleh Julian.
"Tersisa 7 lagi" Ucap Julian setelah berhasil menarik Purple Mushroom itu.
Setelahnya mereka berdua bertarung bersama. Berbeda dengan rencana sebelumnya kali ini Sylvia tidak membiarkan Julian untuk menangani satu Red Frog. Menggunakan Skill of Destruction nomor 9, Julian membantu pertarungan Sylvia. Setiap Sylvia terluka Julian terus menyembuhkan luka itu dari jauh sehingga Sylvia bisa leluasa untuk bertarung.
Karena ini lah petualang dengan Support Router adalah yang paling dicari, karena dengan ini petarung jarak dekat tidak perlu khawatir dengan luka yang mereka dapatkan.
Setelah kurang lebih 3 jam Julian dan Sylvia berada didalam dungeon. Mereka berdua akhirnya keluar sembari membawa barang-barang yang dibutuhkan dalam misi.
Kembali menuju Wolfhunt Guild, Julian memberikan barang yang diminta. "Selamat karena sudah berhasil menjalankan misi pertama mu" Dengan senyumannya Siena memberi ucapan selamat kepada Julian.
"..Ini dia hadiahmu" Segera Siena memberikan hadiah yang sesuai dengan misi tersebut.
"5 koin emas!!" Julian terkejut dengan hadiah tersebut.
"Iya, karena itu adalah misi rank C jadi hadiah itu sudah sangat wajar" Ucap Siena memberitahukan kalau misi yang ia jalankan adalah misi untuk petualang Rank C.
"Sial kalau begini terus aku bisa cepat kaya" Julian yang melihat ini merasa senang, namun dirinya teringat kalau dia tidak menyelesaikan misi nya sendiri.
'Apa aku bawa kabur saja uangnya?' Julian terpikirkan untuk membawa kabur uang itu. Namun dengan sekejap ia segera menggeleng-gelengkan kepalanya merasa hal tersebut sangat tidak mungkin.
'Bisa-bisa kepalaku akan ditebas oleh Sylvia' Ucap Julian didalam hatinya.
Julian kemudian memberikan 3 koin emas kepada Sylvia. "Ambil saja" Ucap Sylvia yang sedang duduk diatas kursi.
"..Anggap saja sebagai hadiah dari misi pertama mu" Sylvia memberikan semua hadiahnya untuk Julian.
"!!" Julian yang mendengar ini tersenyum senang.
"Hadiah yang diberi tidak bisa diambil lagi" Ucap Julian memastikan kalau hadiah ya tidak diambil lagi oleh Sylvia suatu saat nanti.
"Tentu tidak dasar bodoh" Sylvia mendengus tersenyum kecil, melihat Julian sangat senang.
...
Malam tiba Julian kembali dikamarnya setelah dirinya selesai mandi dan makan dilantai bawah. Sembari berbaring Julian merasakan tangannya, sebuah lingkaran sihir Stage 9 bersinar redup. "Apa lingkaran sihir ini mulai terisi" Pikir Julian menatap lingkaran sihir yang tergambar ditangan kirinya.
Julian kemudian mengalirkan mana kedalam lingkaran sihir itu, seketika lingkaran sihir bereaksi dengan Mana yang disuntikkan okeh Julian. Ia merasakan lingkarkan sihir itu masih terasa sangat kosong seakan-akan baru terisi 1%.
"Sialan" Julian mengutukm
"Mungkin aku harus mengurungkan niatku untuk naik menuju Stage 9 secepat mungkin" Julian menutup matanya pasrah.
Progres Stage 9 \= 1%