NovelToon NovelToon
Ikhlas Cinta Rayandra

Ikhlas Cinta Rayandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Slice of Life
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Perjodohan memang terlihat begitu kuno, tapi bagiku itu adalah jalan yang akan mengantarkan sebuah hubungan kepada ikatan pernikahan," ~Alya Syafira.

Perbedaaan usia tidak membuat Alya menolak untuk menerima perjodohan antara dirinya dengan salah satu anak kembar dari sepupu umminya.

Raihan adalah laki-laki tampan dan mapan, sehingga tidak memupuk kemungkinan untuk Alya menerima perjodohannya itu. Terlebih lagi, ia telah mencintai laki-laki itu semenjak tahu akan di jodohkan dengan Raihan.

Namun, siapa sangka Rayan adik dari Raihan, diam-diam juga menaruh rasa kepada Alya yang akan menjadi kakak iparnya dalam waktu dekat ini.

Bagaimana jadinya, jika Raihan kembali dari perguruan tingginya di Spanyol, dan datang untuk memenuhi janjinya menikahi Alya? Dan apa yang terjadi kepada Rayan nantinya, jika melihat wanita yang di cintainya itu menikah dengan abangnya sendiri? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 : Pasrah Dengan Takdir

..."Akan ada saatnya seseorang berada di titik terlemahnya dan tidak bisa melakukan apa-apa. Di saat hari itu tiba, maka di situlah hatinya telah pasrah, dengan takdir yang harus dia terima."...

...~~~...

Alya yang pada awalnya begitu marah dan engan berbicara dengan Raihan. Kini malah terlihat semakin dekat, dengan Raihan yang terus bersikap manja kepada sang istri yang juga terlihat begitu bahagia.

"Sayang, suapin dong!" pinta Raihan begitu sesi makan-makan sudah di mulai.

"Ya udah, buka mulutnya!" ucap Alya sembari mengarahkan sendoknya ke mulut sang suami.

Raihan yang mendapat kesempatan emas itu segera membuka mulutnya. Dan Alya pun berhasil menyuapi Raihan sembari tersenyum manis.

"Enak, sayang. Mau lagi dong," rengek Raihan yang terlihat seperti anak kecil.

"Nih, aaa ...," balas Alya dan kembali menyuapi Raihan seperti anak kecil.

Semua orang yang melihat pemandangan romantis itu saling tersenyum manis, tapi tidak dengan Rayan yang hanya tersenyum kecut melihatnya, dan menahan rasa sakit di hatinya.

"Cie semakin romantis aja nih pengantin baru ini. Gemes deh lihatnya," ucap Oma Dina yang terkesan begitu menyukai pasangan pengantin baru itu.

Terlebih lagi, Oma Dina cukup modern, dan tidak terlalu kalem seperti wanita-wanita lainnya yang ada di sana, sehingga membuatnya cukup terlihat berbeda dari yang lainnya. Namun, meskipun gaya hidupnya yang seperti itu, ia tetap begitu menjaga batasan dan menyayangi keluarganya, terutama Ayah Muhtaz yang sudah di anggap seperti anaknya sendiri.

Alya dan Raihan saling beradu pandang dan tersenyum manis, begitu mendenger godaan dari Oma Dina.

"Harus dong Oma, kan namanya juga pengantin baru. Masih anget-angetnya," sahut Raihan tanpa rasa malu.

"Mas!" tegur Alya semberi menyenggol lengan tangan sang suami, karena rasa malu yang mulai terlihat dari wajahnya.

Raihan malah tersenyum saja melihat reaksi Alya yang masih malu-malu. Dan ia malah sengaja melingkarkan tangannya di pinggang Alya, sehingga menjadi tatapan keluarga besar serta kedua orangtuanya Alya.

Sontak saja ucapan Raihan itu menimbulkan gelak tawa bagi keluarga besarnya yang ada di taman belakang itu.

"Haha, cucuku ini ada-ada saja jawabannya. Akan tetapi, bagus kalau kayak gini kelihatan semakin dekat, dan begitu terlihat cinta di antara kalian berdua yang sangat kuat," ucap Oma Dina setelah mendenger gurauan dari Raihan.

"Oh ya, kalau kayak gini terus. Kita akan segera punya cucu ni," ujar Opa Ridwan---Ayah kandung dari Ayah Muhtaz yang terlihat begitu antusias, jika saja akan ada anak kecil lagi yang membuat rumah menjadi ramai.

"Iya Opa, aamiin. Doakan saja ya?" balas Alya yang juga mengharapkan itu dari pernikahannya, walupun usia pernikahannya baru saja seumur jagung, tapi usianya yang lebih tua dari pada Raihan, membuatnya sudah cukup siap untuk memiliki seorang anak.

"Pasti dong, kita semua doain," balas Opa Hasan yang juga menimpali dan tidak sabar menunggu kabar baik itu tiba.

Alya dan Raihan pun tersenyum dengan saling pandang, sembari Alya yang melihat kepada perutnya yang masih rata itu, berharap ia segera di berikan kepercayaan untuk memiliki seorang anak.

"Oh ya, Rayan. Kapan giliran kamu untuk punya istri?" tanya Opa Reno yang sedari tadi tidak sengaja terus menatap kepada cucunya Rayan.

Di mana sedari tadi, Rayan hanya diam saja dengan tidak sema sekali berbicara, dan hanya tersenyum tipis saja begitu ada pembicaraan yang lucu.

Begitu di tanya oleh Opa Reno, Rayan pun sedikit gelagapan, bingung harus menjawab apa, sedangkan semua mata sudah tertuju kepada dirinya.

"Oh iya, Rayan. Kamu kapan menikah? Udah ada calonnya belum?" tanya Ustaz Hasan yang juga mengenali kembaran dari menantunya itu.

Mendengar pertanyaan mengenai pernikahan yang mendesak Rayan. Ia pun melan ludahnya sesaat begitu abi dari Alya yang bertanya kepada dirinya.

"Eemmm ... aku nanti saja kalau sudah ada jodohnya, Om. Sekarang Rayan ingin fokus berkerja dulu," jawab Rayan dengan memberikan jawaban yang cukup logis.

"Oalah bagus itu, tapi jangan terlalu lama ya? Usia kamu sudah cukup untuk menikah. Dan jika kamu belum mendapatkan jodoh bisa hubungi Om saja, Om banyak santri perempuan di pesantren. Kalau ada yang cocok bisa Om kenalin sama kamu," ujar Ustaz Ilham dengan sedikit senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Iya betul tuh, Rayan. Kamu bisa pilih calon istri dari Pesantren Darussalam, di sana kan wanita-wanitanya begitu terjaga. Oma juga pernah berkunjung ke sana," timpal Oma Husna yang menyetujui saran dari Ustaz Hasan.

"Iya, itu ide yang bagus Rayan. Lo bisa dapat ukhti-ukhti cantik di sana, setara sama lo yang notabenya begitu alim," balas Raihan yang begitu blak-blakan dalam berbicara.

"Ia, Mas! Jangan kayak gitu, enggak enak di denger tahu," tegas Alya yang malah di tanggapi oleh cengiran dari Raihan.

"Iya, itu juga kalau kamu mau. Om bisa ajak kamu jalan-jalan ke pesantren nanti," seru Ustaz Ilham yang ingin membantu anak Zahra yang terlihat baik dan penurut itu mendapatkan wanita yang baik.

Jika saja Ustaz Hasan dan Ustadzah Alisha mempunyai dua anak perempuan sudah pasti mereka akan menikahkannya dengan Rayan, tapi sayangnya mereka hanya memiliki satu anak perempuan yaitu Alya.

Sejenak Rayan terdiam untuk sesaat, tapi kemudian ia pun tersenyum tipis menanggapi ucapan-ucapan dari orang-orang di sana.

"Rayan belum siap, Om. Mungkin lain kali saja Rayan berkunjung ke sana ya? Sekarang Rayan ingin fokus dulu bekerja, karena kan setelah punya istri, kita harus memikul tanggungjawabnya, sedangkan Rayan merasa belum siap untuk memenuhi itu," jawab Rayan dengan apa adanya.

"Oalah, ya udah enggak papa. Santai saja, Rayan. Jangan begitu tegang, Om juga tidak memaksa hanya merekomendasikan saja. Om doakan ya, semoga kamu dapat jodoh yang baik nanti," kata Ustaz Hasan sembari mengusap pundak Rayan.

Rayan pun tersenyum simpul dan menganggukkan kepadanya. "Iya aamiin, Om. Terimakasih banyak atas doanya," balasnya dengan sekilas melirik Alya yang begitu bahagia di samping abangnya.

Semua orang pun menerima jawaban dari Rayan, dengan tidak memaksakan laki-laki itu untuk segera menikah. Terlebih lagi, Rayan memang tipikal orang yang jika sudah mengambil keputusan, maka akan tetap seperti itu karena tekadnya selalu kuat.

Dengan diam-diam memerhatikan Alya dan Raihan. Rayan hanya bisa mengusap dadanya secara perlahan.

"Jika saja dulu aku yang kamu cintai, mungkin aku sudah menikah saat ini. Namun, takdir tidak bisa di pungkiri, nyatanya aku sudah sendiri dengan luka ini. Mungkin mulai hari ini, aku pasrah dengan takdir yang harus aku terima. Setidaknya aku tidak mengganggu kebahagianmu, Alya. Dan aku akan mulai berusaha melanjutkan hidupku tanpa bayanganmu," ucap Rayan di dalam hatinya sembari meminum teh hangat yang ada di depannya.

Alya yang pada awalnya bersikap biasa saja dengan menanggapi sikap manis sang suami. Tiba-tiba saja mulai curiga dengan tatapan dari Rayan yang sedari tadi seperti terus memperhatikannya, walupun jaraknya tidak terlalu dekat. Akan tetapi, ia bisa merasakan jika sedang di perhatikan.

"Rayan kenapa ya, sedari tadi lihat aku terus? Ini apa perasaanku saja yang merasa di perhatikan oleh Rayan? Atau memang benar dia memperhatikan aku dari tadi?" gumam Alya yang mulai mencurigai Rayan.

.

.

.

Dek Author mulai double up nih. Senang gak? Kalau senang jangan lupa banyakin komentar dan tekan like sama kasih vote dan give kalian yang banyak ya! Biar Dek Author semakin semangat buat nulisnya.

1
Nar Sih
maaf kak bru bisa bca lgi ,hp nya eror
Seuntai Kata: Iya kak enggak papa. Yuk baca terus sampai tuntas ya kak. Semoga suka loh sama ceritanya. Senang banget kakak mampir lagi jadi semangat nulisnya. 🙂
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
nah begitu dong jangan disembunyikan kalau dia tuh mantanmu.
Seuntai Kata: Iya ya nanti makin parah kalau di sembunyikan.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
ceritakan saja sama bunda kalau Raihan tuh udh menyakiti mu jangan malu² alya
Seuntai Kata: Betul tuh biar bisa langsung di nasehatin tuh suaminya. 😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
udh mulai tak waras nih abangmu,trs awasi dia jangan sampai Alya jadi korban
Seuntai Kata: Betul tuh Raihan mulai" menunjukan sikap aslinya. Siap pasti Rayan siap siaga untuk Alya.
total 1 replies
Nar Sih
mampir kak
Seuntai Kata: Wah terimakasih banyak kak udah mau mampir, semoga suka ya sama ceritanya dan bertahan bacanya. 😊.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
waduh bisa gawat nih kalau Raihan marah lagi sama alya
Seuntai Kata: Betul tuh bisa kacau ini mah nantinya ya kak. 🙁
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
knp gak dibolehin melihat hasil pemotretan nya
Seuntai Kata: Nah hayo kenapa tuh? Apa jangan-jangan ... 🙂
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apakah nantinya Alya akan jadi bintang setelah melakukan pemotretan&+mempromosikan produk itu ?
Seuntai Kata: Wah kira" gimana tuh jadinya nanti ya? 🤔
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kamu pasti bisa Alya
Seuntai Kata: Bener tuh semangatin Alyanya terus kak 🙂.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
diingetin sama Rayan malah jawaban nya begitu.
Seuntai Kata: Iya ngeselin banget ya tuh Raihan! 😬
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
mungkin kah yg datang tuh Raihan sampai Rayan kaget begitu
Seuntai Kata: Nah bisa jadi tuh. 😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
ortunya blm tau kalau dibelakang Alya&Raihan gak begitu romantis hanya didepan doang biar dpt perhatian.
Seuntai Kata: Betul tuh hanya mau di lihat orang saja ya? Berdua mah boro" 🙁.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
tuh kan gak dimaafin atas perilaku mu Raihan makanya jngn macem² sama alya
Seuntai Kata: Bener itu jangan main" kalau sama Alya jadi kena kan tuh si Raihan!
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kasian bunda nya dibohongi
Seuntai Kata: Iya kasian banget ya itu Bunda Zahra yang udah di bohongi Raihan dan percaya begitu saja. 🤧
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
siapa yang datang tuh,,sampai Raihan kaget begitu
Seuntai Kata: Hayo siapa tuh kira-kira? 🤔
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
akan kah Rayan akan membantu mslh yg di hadapi Alya
Seuntai Kata: Hayo bakalan di bantu gak ya? 😁
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
bnr juga firasat nya Rayan kalau Abang nya tuh udh mengkhianati Alya.
Seuntai Kata: Nah kan terjawab juga ya kak.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
jangan sampai Alya bundir disana 🤭
Seuntai Kata: Emmm, iyain gak ya? 🤔😅
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
harus sabar Rayan suatu saat nanti dia pasti akan bercerita kpdmu
Seuntai Kata: Rayan : Gak tahu kapan Alya akan cerita, tapi aku nunggu dengan setia.

Wkwk 😄.
total 1 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
yuk cari tau masalah mereka Raihan
Seuntai Kata: haha gak papa kak, santai aja namanya mirip soalnya. 😅
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ: sorry Thor salah ngetik 🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!