Laura Menikahi Mafia Posesif

Villa Bellucci, puncak| pukul 23.00

Keluarga Bellucci langsung pergi untuk tinggal sementara si villa milik Adam di puncak.

"Lorenzo, apa kau sudah mengetahui siapa yg mengirim kontainer itu?? " Tanya Adam.

"Belum pah... Mereka tidak meninggalkan jejak sama sekali, bahkan pengemudinya pun hilang" Jawab Lorenzo.

Adam mengepalkan tangannya.

"Lebih baik jadwalkan keberangkatan kita ke Roma besok, papa rasa mansion tidak akan selesai dibersihkan dalam waktu seminggu." Ucap Adam.

"Baik pah, aku akan atur penerbangan untuk besok kita berangkat ke Roma" Balas Lorenzo.

Adam pun menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya sambil memandangi pesan singkat yg dikirim pelaku pelepasan ribuan tikus di mansion miliknya tadi.

Siapa dia kira-kira?. Batinnya.

•••

Sementara di sebuah pesawat jet pribadi, Rossie tengah tertawa melihat video CCTV mansion Bellucci.

"Kau memang pintar Roberto, alih-alih mengirim bom, kau malah mengirim tikus-tikus menjijikan itu." Ucap Rossie.

Roberto hanya mengangguk, dia senang melihat majikannya tertawa lepas, sudah sejak tujuh tahun lalu dia tidak pernah melihatnya tertawa.

"Bagaimana dengan Dominic Moretti? " Tanya Roberto.

"Apa lagi yg bisa ku katakan padanya, kenyataan memang tunangannya sudah menjadi istri seorang Lucas Bendetti, walaupun aku masih berharap dia yg menjadi menantuku, tapi aku tidak mungkin menghancurkan kebahagiaan putriku lagi, kau bisa lihat kan Roberto, Laura sangat terlihat bahagia dengan monster itu." Tutur Rossie.

"Tapi Dominic tidak akan semudah itu melupakan semuanya Red, dia sudah menunggu selama tujuh tahun untuk meresmikan hubungannya dengan nona Laura." Ucap Roberto.

"Perjodohan itu hanya antara ayahku dan kakeknya Dominic, para orang tua itu memang suka sekali mencampuri urusan hati anak-anaknya" Dengus Rossie.

"Pada akhirnya mereka akan bertemu di mansion Moretti, dan aku hanya berharap agar Dominic tidak mempersulit putriku." Lanjutnya.

•••

Roma, Italy. | Mansion Moretti. 

Dominic tengah memantau para maid yg sedang membereskan kamar, sebuah kamar yg dia siapkan untuk kedatangan tunangannya Laura.

Ya... 

Laura dan Dominic dijodohkan oleh kakeknya dan juga kakek Laura yaitu mendiang ayahnya Rossie. Saat Laura berusia 10 tahun untuk pertama kalinya sang ibu membawanya ke Italy tepatnya di kota Roma sebelum kejadian kebakaran terjadi, dia dikenalkan dengan kakeknya yaitu Matteo Denaro ayah dari Rossie Elisabeth Denaro atau disebut Red. 

Matteo dan sahabatnya Pablo Moretti,  kakek dari Dominic Moretti sepakat untuk menjodohkan Laura dan Dominic agar hubungan bisnis antara kedua klan itu tetap tersambung, dua klan yg berkuasa di Roma.

Dominic yg kala itu berusia 20 tahun langsung jatuh hati saat melihat Laura yg  masih berusia 10 tahun dan dia menyetujui perjodohan itu, tapi akan diresmikan saat Laura berusia 17 tahun. Tapi Dominic belum mengetahui kenyataan bahwa tunangan yg selama ini dia nantikan sudah menjadi milik orang lain.

"Tidak boleh ada kesalahan sedikitpun, calon istriku akan tiba beberapa hari lagi" Ucap Dominic kepada para maid, mereka pun membungkuk kepada Dominic.

"Baik tuan. "

•••

Mansion Lucas Bendetti. 

"Ouuggghhh... Faster... Lucas... Aku mau sampai lagi... Aahhh" Racau Laura, sudah hampir dua jam semenjak mereka pulang dari restoran tadi.

"Oh baby... Kamu selalu nikmat...  Arrrggghhh... Bersama baby... " Lucas semakin mempercepat tempo gerakannya, dia mencengkram leher Laura, tidak terlalu kuat tapi cukup membuat sensasi hebat untuk Laura, Lelaki itu mencumbui istrinya dengan sangat brutal.

"Laura.... Aaaaarrggghhh...

" Lucas... Nghhhh....

Mereka pun mencapai puncak nirwana bersama-sama, Lucas belum menghentikan gerakannya dia memerah seluruh cairan laharnya sampai memenuhi milik Laura. Lalu tubuh keduanya ambruk.

"Baby... Kamu selalu membuatku puas... " Desis Lucas, dia merentangkan tubuhnya, kemudian Laura meringsek kearahnya dan Lucas memeluknya erat.

"Dan kamu selalu membuat aku kelelahan..." Balas Laura, seraya terus memeluk Lucas.

"Hahaha... kau sangat sempurna baby, bahkan aku hanya membutuhkanmu saja di dunia ini" Ucap Lucas.

"Gombal... " Jawab Laura sembari memukul manja suaminya.

"Tidak baby, aku berkata jujur sama kamu aku tidak membutuhkan wanita lain setelah aku menikah denganmu, aku tidak pernah meniduri wanita lain setelah pertemuan pertama kita waktu itu, karena saat melihatmu aku jadi merasa tidak memiliki keinginan untuk melakukannya dengan wanita lain" Tutur Lucas, hati Laura menghangat saat mendengar Lucas berkata seperti itu.

"Tapi saat gala dinner waktu itu, kamu seperti menikmati digerayangi wanita lain... " Dengus Laura.

"Hm... Apa kau cemburu waktu itu? " Tanya Lucas, dia mencapit dagu Laura agar melihat kearahnya.

"Aku tidak tau sayang, yg jelas saat itu aku merasa tidak nyaman melihat kamu dekat-dekat dengan wanita lain. " Jawab Laura.

"Aku janji baby, itu tidak akan pernah terjadi lagi, tubuh ini semua hanya kau yg bisa menyentuhnya." Ucap Lucas.

"Itu memang sudah seharusnya, karena jika itu terjadi lagi... Aku tidak akan segan-segan untuk menjambak dan memukuli wanita yg berani menyentuh suamiku! " Tegasnya.

"Oh ya... Mafia princess ini akhirnya mau menunjukan taringnya... " Goda Lucas sambil mencubit ujung hidung istrinya.

"No, aku bukan Mafia princess sekarang! Aku Mafia Queen, your Queen... " Balas Laura.

"Yes baby... Kamu memang ratu ku. " Kemudian Lucas mengecup pucuk kepala Laura.

"Sekarang tidurlah baby, besok kita akan mulai perjalanan panjang kita menuju Roma" Ucap Lucas.

Akhirnya Laura dan Lucas pun tertidur pulas, merajut mimpi mereka di keheningan malam yg kian larut.

•••

Keesokan harinya. 

Lucas dan Laura kini sudah berada di dalam pesawat jet pribadi milik Lucas, mereka akan berangkat menuju Roma.

"Baby... Untuk hari pertama dan hari kedua selama di Roma mungkin aku tidak bisa menemanimu jalan-jalan disana, karena ada beberapa hal yang harus aku kerjakan" Ucap Lucas.

Laura bersandar dibahu suaminya itu.

"Gak apa-apa aku bisa jalan-jalan sendiri sayang, toh disana juga belum ada yg tau tentang pernikahan kita kan?sepertinya aku akan menyamar jadi turis dulu, boleh kan? Aku pengen banget pergi ke Art Gallery disana" Pinta Laura.

"Iya baby, aku izinkan jika kau ingin pergi." Jawab Lucas, dia mengelus surai rambut Laura dengan lembut.

Aku bisa leluasa ketemu mama. Batin Laura.

"Apa kamu pernah ke Roma sebelumnya baby?" Tanya Lucas.

"Dulu mama pernah mengajakku kesana satu kali saat aku masih umur 10 tahun, dia mengenalkan aku kepada kakek, waktu itu beberapa minggu sebelum kebakaran terjadi." Tutur Laura.

"Mungkin kita bisa bertemu kakekmu baby. " Ucap Lucas.

"Aku sudah tidak ingat sayang, bahkan nama kakekku saja, aku sudah lupa" Jawab Laura polos.

"Ya sudah kamu berjalan-jalan saja dulu sendiri ya, tidak akan ada pengawalan, aku akan membiarkanmu explore Roma sendirian" Ucap Lucas.

"Setelah urusan di Roma selesai kita akan ke Sisilia untuk bertemu papa ku" Lanjutnya.

"Iya sayang, oh iya tadi pagi papa telfon, mereka lagi mengungsi di villa. Kata papa mansion mereka diserang" Ucap Laura.

"Siapa yang berani menyerang mereka, aku bahkan sudah dengan jelas mengumumkan kalo aku melindungi klan Bellucci." Tanya Lucas.

"Aku tidak tahu sayang, kak Lorenzo bilang tidak ada jejak sama sekali, dan mereka menyerang bukan dengan kekerasan, tapi memakai hal yg menjijikkan" Jelas Laura.

"Maksudnya??? "

"Mereka melepaskan satu kontainer berisi tikus got sayang, kak Lorenzo bilang pest controller bahkan butuh waktu satu minggu lebih untuk membersihkan semua tikus itu" Jawab Laura sambil bergidik, merasa geli dan jijik. Tapi membayangkan wajah ketakutan Lilian dan Karina membuat Laura sedikit senang.

"Nanti aku akan bantu mencari tahu ya baby" Ucap Lucas.

"Hmm... aku kasian sama papa dan kak Lorenzo, tapi gak bisa dipungkiri aku penasaran melihat muka Lilian sama tante Karina. " Ucap Laura terkekeh.

"Dasar nakal" Ucap Lucas seraya menyentil ujung hidung Laura.

"Apa kau sangat tidak menyukai mereka?" Tanya Lucas.

"Entahlah sayang, aku sangat sayang sama kak Lorenzo dan papa, tapi untuk tante Karina dan Lilian, aku cuma kesal aja, gak lebih. " Tutur Laura.

"Sayang... " Panggil Laura.

"Hmmm ada apa baby... " Jawab Lucas.

Aku rasa Lucas harus tau tentang mama, aku gak mau hubungan yg sudah mulai baik ini harus diracuni sama kebohongan, sekecil apapun yg namanya bohong tetap saja bohong. Monolog Laura dalam hati.

"Kenapa melamun, ada apa hmmm? " Tanya Lucas, kemudian menarik Laura ke pangkuannya.

"Aku mau bilang sesuatu... Ini tentang mama" Cicit Laura.

Lucas mencapit dagu Laura, agar menatap kedalam matanya.

"Mama beneran masih hidup sayang, maaf aku baru cerita, mama bilang gak boleh kasih tau siapapun, tapi... Aku gak mau hubungan kita yang sudah sangat baik ini harus dinodai sama kebohongan, sekecil apapun. " Tutur Laura.

Dia mulai menceritakan tentang pertemuannya dengan sang ibu, dan rencananya akan bertemu ibunya di Roma.

"Apa kamu marah sama aku? " Tanya Laura hati-hati.

"Bagaimana mungkin aku bisa marah denganmu, baby. Aku bahkan tambah mengagumi kejujuranmu,  artinya dirimu sudah mempercayaiku" Ucap Lucas, kemudian tanpa aba-aba dia menyambar bibir ranum istri kecilnya itu.

Mereka terhanyut dalam buaian cinta, Laura baru saja meruntuhkan satu lagi tembok yg Lucas bangun antara dirinya dan Laura, sebuah tembok kepercayaan, lelaki matang dan tampan itu sekali lagi dibuat jatuh cinta oleh istrinya.

•••

Mansion Moretti. 

"Tuan, ada sesuatu yg harus saya sampaikan" Ucap Dimitri asisten dari Dominic.

"Ini tentang nona Laura... " Lanjutnya.

Dominic mengalihkan pandangan ke arah Dimitri.

"Katakan.... "

"Nona Laura sudah menikah dengan Lucas Bendetti." Ucapnya.

Brakkkk

Dominic memukul meja kerjanya sangat keras.

"Apa maksudnya???? Bagaimana bisa tunangan ku menikah dengan lelaki lain?? " Hardik Dominic.

"Segera ke mansion Denaro, aku butuh penjelasan dari calon ibu mertuaku" Ucap Dominic.

Tangannya mengepal kuat, gadis yg dia tunggu selama tujuh tahun lamanya, telah menikah dengan lelaki lain.

•••

Bersambung