MANAGER LOVE STORY

"Setelah itu kamu mau bener-bener kembali ke aku?". tanya Theo tidak sabaran.

"Bisa iya, bisa engga, bisa-bisa aku yang kabur, hahahah... "

"Kamu udah bener-bener yakin ya sama Yogie?".

"Ngga juga, terlepas dari kamu atau ka Yogie, aku yang ngga yakin sama diriku sendiri. "

Theo mendekat, menyingkirkan anak rambut yang ada di kening Helena. Mereka sedang dalam mode kencan di luar, skin ship tipis-tipis akan membuat media dan Villain menggila. Tidak mau kalah, Helena mengalungkan tangannya di leher Theo dan mengikis jarak.

"Pikirkan reputasi kamu sebagai orang berpengaruh di industri ini, berapa ratus keluarga yang bisa kamu beri makan, kamu bisa berbuat lebih lagi kalau kamu bersama orang yang sepadan, Theo. Bukan aku, bukan Helena Cady. Aku cukup tahu diri, aku siapa. Bahkan sekarang Villain udah ngorek - ngorek masa laluku, apa jadinya kalau mereka tahu kamu pacaran sama perempuan yang ngga jelas asal-usulnya. Jadi, pacar bohongan ku, ayo bangun, jangan terlalu nyaman sama sandiwara kita ini."

Hati Theo mencelos mendengar ucapan lembut itu, serendah itukah Helena menilai dirinya sendiri.

"Memangnya aku siapa, Helena? Aku cuma manusia biasa yang kebetulan dikenal orang, yang kebetulan masih laku di dunia penuh sandiwara ini. Perlahan semuanya juga bakal dilupain. Akan ada masanya Nemesis digeser sama grup-grup muda lainnya, apa nanti saat itu baru kamu mau balik ke aku. Hati aku sakit Helena." mata Theo sudah berkaca-kaca.

"Lebih sakit mana waktu aku lagi sayang-sayangnya tapi di selingkuhin sama kamu. Sampai sekarang pun aku masih suka senyum sendirian kalau inget gimana seru nya kita dulu, Theo. Gimana kamu prengat-prengut hanya karena aku ngobrol bareng Jay, wahhh... Aku ngerasa jadi orang penting di sayangi sebegitu hebatnya sama kamu. Tapi sehebat itu juga kamu nyakitin aku. Ah... Udah lah udah lewat. Ayo sayang, kayaknya udah cukup difoto sama paparazzinya. "

"Kamu boleh pacaran atau nikah sama siapapun nantinya, asal jangan sama Yogie."

"Ok, aku juga ogah nikah. Buat apa juga? Emang apa sih gunanya nikah?". seru Helena dengan entengnya dan melepas tangannya yang melingkar di leher Theo.

Theo speechless sekarang, bukan jawaban ini yang ia harapkan dari Helena.

"Sayang ... "

"Hmmm?".

"Sedikit aja kasih hati kamu balik ke aku."

"Jangan kan sedikit, Theo. Utuh juga aku mau kasih ke kamu, kalau hatiku mau, pasalnya hatiku ragu, dan aku ngga percaya siapapun lagi."

Sepertinya ia lebih memilih di maki-maki atau diperlakukan ketus oleh Helena ketimbang Helena mode tenang seperti ini. Wajahnya tenang sekali mengatakan itu tapi inti setiap kalimatnya sangat menyeramkan.

🌵

Hubungannya dengan Yogie juga baik-baik saja, tenang dan damai seperti biasanya. Perhatiannya selalu sama, baik sebagai manajer atau seorang pacar yang tak bisa juga disebut pacar.

"Yaang... Koper aku yang mau ke Adelard?".

"Udah kak, udah semua kamu tinggal berangkat."

"Aku aja? Kamu ngga ikut bareng aku?".

"Aku ngga ikutan kali ini ayang."

"Padahal mama mau ketemu."

"Ngga enakan juga, beritanya aku pacarnya Theo pasti sampai ke mama kan? Dia pasti syok. Perempuan apaan yang tiba-tiba dateng ngaku pacar anaknya, besoknya tiba-tiba jadi pacar orang lain." keluh Helena.

"Ngga kok yang, aku udah jelasin sama mama, mama ok ok aja, dia juga paham gimana kehidupan Nemesis dan Huge, pasti ngga jauh-jauh dari skandal."

"Kapan-kapan aja kak. Aku ada urusan lain, kamu aku titip sama mas Juna bareng Theo."

"Theo juga ke Adelard? ", girang Yogie, lebih baik ia yang bersama Theo, ketimbang Helena.

"Iya masa kamu lupa, kan aku bilang kalian berdua yang jadi bintang tamu, jangan susahin mas Juna ya, dia udah cukup stress ngurusin Theo. "

"Siap, ayang... ".

Dan begitulah Helena melepas ayangnya itu hingga bebrapa hari kedepan, ia mengurusi sesuatu yang ada di Huge. Pesan makian itu terus berlanjut setiap harinya, selama tidak menimbulkan kejadian apa-apa terkhusus bagi Huge rasanya itu bukan apa-apa. Paling hanya fans gila beraninya dibelakang.

"Len, mau ke YJ?". tanya Kris.

YJ : Agensi lain di Timio Universe yang akan membuat kolaborasi antara Yogie dan artis mereka dalam waktu dekat.

"Iya, mas."

"Yaudah hati-hati."

Helena pun berkendara dengan mobil kantor yang memang selalu disediakan perusahaan untuk karyawannya. Tidak ada masalah selama setengah perjalanan yang membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam itu. Hingga ia menyadari sebuah mobil berada dibelakangnya. Ia menepi agar mobil itu bisa mendahuluinya tapi mobil itu malah melambat dan terus mengikutinya dari belakang.

Perasaannya mulai tidak enak.

Karena perasaanya semakin tidak enak, sedangkan sebentar lagi ia akan memasuki terowongan panjang penghubung antara Mithnite dan Orion. Ia kemudian tancap gas karena ia sudah gugup dan ketakutan sekarang, seperti tidak mau kalah mobil itu berusaha menyamakan kecepatan mereka.

Semakin lama mobil itu semakin mendekat, dari kaca transparan mobil yang Helena kendarai itu ia bisa melihat orang yang mengendarai mobil yang sejak tadi membuntutinya itu.

Deg

Blonde ?

"Ini orangnya?".

Helena membuka kaca jendelanya sedikit ia ingin mendengar apa yang di ucapkan wanita pirang itu karena mulutnya bergerak berikut ekspresi marahnya.

"HEH... CEWE MISKIN.... SIAPA ELU? NGEREBUT THEO DARI GUA? SIAPA ELU BERANI-BERANINYA PACARAN SAMA DIA? UDAH DUA TAHUN? HAH? BISA-BISANYA?

GUA PACARAN SAMA DIA, GUA TIDUR SAMA DIA, GUA UDAH NGERASAIN DIA... DAN ELU MUNCUL DARI MANA ANAK SETAN.... MATI AJA LU...!!! ".

Helena bahkan tidak berani menoleh, ia sudah ketakutan sekali, pasalnya ia sedang menyetir, selain dirinya juga akan bahaya, wanita itu juga dalam bahaya kan? Terlepas wanita itu yang merusak hubungannya dengan Theo atau apa, ini menyangkut nyawa tapi sepertinya wanita pirang itu tidak perduli akan hal itu. Ia masih semangat memaki Helena bahkan gaya menyetirnya seperti orang mabuk.

"LU DENGER GUA NGGA??!!! HELENA....!!! GARA-GARA ELU THEO MUTUSIN GUA SEPIHAK, PADAHAL GUA SELALU BAIK SAMA DIA, NURUT KE DIA, NGASIH DIA HADIAH MAHAL, TAPI KENAPA DIA LEBIH MILIH ELU CEWE MISKIN... NGGA JELAS .... AAAAAHH.... KALO GUA NGGA BISA DAPETIN DIA BERARTI ELU JUGA NGGA...!!! AYO MATI BARENG HELENAAA..... !!!! "

Sreeeetttt ckiiiittt..... Duakkkkk BOOOM...

🌵

"Ngapain lu mondar-mandir disitu?", tanya Kris pada Hose yang berada di depan studio Yogie.

"Gua neleponin Helena, masuk tp ga diangkat, mau nanya pass code, ada barang gua yang ketinggalan mas didalem."

"Ohhh itu... ", bip bip bip bip jlek

"Kok lu tahu?".

"Udah, buru ambil barang lu. Gua juga ada perlu."

Kemudian Hose dan Kris masuk, disambut dengan ponsel bercassing baby pink di atas meja.

"Lah ini handphonenya ketinggalan." seru Kris.

"Bunyi lagi mas, Yogie tuh coba angkat siapa tahu penting."

📞 Kris : Handphone manajer ku ketinggalan. Dia pergi ke YJ.

📞 Yogie : Sendirian?

📞 Kris : Iya.

📞 Yogie : Coba tanyain orang YJ dia udah sampai disana belum? Perasaan gua ngga enak nih, serius. Ini bukan lebay, ga becanda, buru deh hubungin siapa.

📞 Kris : Iya, ntar gua kabarin elu.

Telepon terputus.

"Udah barang lu? Ayo cabut. Eh... ", kaget Kris karena melihat notifikasi pesan yang belum terbuka, banyak sekali. Ponsel itu tidak perlu sandi untuk dibuka, alangkah terkejutnya Kris menemukan chat-chat mengerikan yang Helena Terima.

"Hose... Lu liat... Hose.... ", paniknya menepuk bahu Hose beberapa kali tapi tidak di gubris.

Hose juga membeku menatap ponselnya, Kris menatapnya bingung, apakah artisnya ini kebelet atau bagaimana melihat ekspresi wajah Hose sangat aneh.

"Mas... "

...----------------...

...----------------...

.

.

.

TBC... 🌵