NovelToon NovelToon
SENORITA PERDIDA

SENORITA PERDIDA

Status: tamat
Genre:Misteri / Cintapertama / Mafia / Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:36k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

Series #2

Keputusan Rayden dan Maula untuk kawin lari tidak semulus yang mereka bayangkan. Rayden justru semakin jauh dengan istrinya karena Leo, selaku ayah Maula tidak merestui hal tersebut. Leo bahkan memilih untuk pindah ke Madrid hingga anaknya itu lulus kuliah. Dengan kehadiran Leo di sana, semakin membuat Rayden kesulitan untuk sekedar menemui sang istri.

Bahkan Maula semakin berubah dan mulai menjauh, Rayden merasa kehilangan sosok Maula yang dulu.

Akankah Rayden menyerah atau tetap mempertahankan rumah tangganya? Bisakah Rayden meluluhkan hati sang ayah mertua untuk merestui hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : Memanipulasi Kehidupan

...•••Selamat Membaca•••...

Vanessa lalu mengeluarkan dokumen yang telah dia lipat dari dalam tasnya.

“Ini foto copy dari dokumen di ruangan itu, sengaja aku bawa printer ke sana. Memang saking niatnya aku untuk kasih tau kamu. Sayangnya dokumen ini bahasa Spanyol dan aku tidak mengerti, Mau.” Maula mengambil dan membaca dokumen tersebut, tubuhnya lemas seketika dan dia lansung merosot ke lantai.

Matanya melotot dan mulutnya terbuka menandakan dia tidak percaya dengan apa yang dia baca saat ini.

Vanessa ikutan bersimpuh di hadapan Maula tanpa bertanya dulu.

“Jadi... benar-benar kejam berarti Isabella. Dia yang bunuh Ibu Rayden dan juga suaminya sendiri. Dan Archer—”

“Archer kenapa? Memang itu dokumen apa?” tanya Vanessa penasaran.

Maula dengan hati dan tubuh sedikit bergetar menceritakan dan menjelaskan semua isi dari berkas tersebut secara detail, sesuai dengan apa yang dia ketahui.

“Dia sudah memanipulasi hidup Archer dan Rayden. Dia juga sudah memalsukan keterangan ini? Ini berkas yang asli Van, ini yang harusnya diketahui oleh Archer dan Rayden. Mereka harus tahu ini.” Vanessa memegang tangan Maula.

“Jangan sekarang, aku takut Archer tidak percaya dan malah memperburuk hubunganku nanti.”

“Aku akan pikirkan caranya ya, sekarang lebih baik kita kembali karena ini cukup lama kita di toilet.” Vanessa mengangguk, Maula kembali melipat kertas-kertas itu dan menyimpannya di dalam tas kecil yang selalu dia bawa.

“Kamu duluan aja Van, aku mau hubungi Nena, kangen.” Vanessa mengangguk dan pergi.

Maula mencuci wajahnya, masih shock dengan apa yang dia ketahui barusan.

“Sakit banget jadi kamu Rayden, kau harus menanggung semua sikap egois dari Isabella selama bertahun-tahun tanpa pernah peduli dengan kebahagiaanmu sendiri,” gumam Maula dengan air mata yang mulai jatuh dari kelopak indahnya. Tatapan yang tadinya sendu kini berubah menjadi sangat tajam, ia menatap dirinya di pantulan cermin.

“Sekarang dia raja, dan akan banyak musuh di sekeliling dia. Kamu tidak sendirian Ray, aku akan berusaha membasmi siapa pun yang berniat buruk padamu, sebelum mereka sempat menyentuhmu.” Tangan Maula mengepal kuat.

Maula mengambil ponsel di dalam tas kecilnya dan menghubungi Eliza, dia butuh sosok Eliza saat ini untuk membantunya.

Cukup lama panggilan itu dijawab hingga panggilan keenam baru Eliza menjawab.

“Ada apa sayang?” tanya Eliza dengan suara berat, sepertinya sedang sakit.

“Nena sakit ya?”

“Sedikit, hanya batuk. Kenapa sayangku?”

“Nena bisa tidak ke Moskow? Aku butuh Nena sekarang. Nena ada di mana?”

“Nena sekarang di Indonesia, menemani mama kamu yang kesepian ditinggal Leo ke London untuk seminggu ini, paling besok Leo pulang. Sepulang Leo, Nena akan ke sana ya.”

“Oke, kabari aku ya.”

“Ada apa sayang? Coba cerita.” Maula menarik napas lebih dulu dan menceritakan semuanya pada Eliza, bukan main emosi Eliza mendengar cerita dari Maula ini.

“Aku tidak mau keluargaku dibuat hancur Nena, dia merencanakan hal gila untuk aku, Rayden, Archer, dan Vanessa. Aku seperti kehabisan ide Nena.”

“Kamu tenang, Nena rasa ya, Nena tidak perlu ke sana. Kamu mau ikuti arahan Nena?”

“Ya tentu.”

Eliza memberikan taktik dan strategi untuk menghadapi Isabella. Semua cukup menarik bagi Maula dan dia sangat setuju, lagian cara itu cukup mudah untuk dia laksanakan bersama dengan Rayden dan Vanessa.

“Biarkan Archer mengetahui dari mulut Isabella sendiri, kalau kalian yang bicara, mungkin Archer tidak bisa menerima. Mengingat dia sangat menyayangi Mak Lampir itu.” Maula terkekeh, sesak di dadanya seketika hilang.

“Thank you so much Nena, I Love You.”

“Mee Too Darling, Muach.”

Maula tersenyum dan menatap cermin kembali, seketika aura gelap tadi hilang dari dirinya.

“Mari bermain Isabella. Kali ini kau memiliki lawan yang seimbang, untuk membuat kau tumbang, Nenaku yang cantik tidak perlu turun tangan dengan energi tapi cukup pakai otaknya. Haha.”

Maula bergegas keluar dari toilet dengan wajah sumringah.

...***...

Rayden hanya duduk santai di bar sambil menatap Archer dan Vanessa yang menari dengan lepas tanpa beban. Mereka menikmati dentuman musik malam ini dan larut dalam ketenangan pikiran.

Dia menuangkan cairan alkohol di dalam botol ke gelas kecil dan meneguknya, sambil menunggu istrinya datang.

“Hai Ray, lama tidak bertemu,” sapa seorang wanita yang seusia dengannya, menggunakan pakaian merah menyala yang cukup terbuka dan sangat ketat. Sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya.

“Barbara, ya.”

Barbara duduk di kursi bar samping Rayden dan memesan satu minuman.

“Kau semakin tampan dan berwibawa Ray, bagaimana kabarmu?” Rayden sama sekali tidak menatap wanita itu, dia memilih fokus ke Archer dan Vanessa.

“Good,” jawabnya singkat.

“Miss you Ray, apa hatimu sudah bisa terbuka untuk cinta?” Rayden meneguk minumannya dan mengangguk singkat, Barbara tersenyum dan semakin mendekat pada Rayden, tangannya kini lancang menyentuh paha Rayden dan tentunya ditepis kasar oleh pria itu.

“Sorry, aku benar-benar merindukanmu Ray, kau tahu kan kalau aku menantimu selama ini.” Rayden kali ini menatapnya datar dan mengangkat tangan kanannya, memperlihatkan cincin nikah di jari manisnya pada Barbara.

“Aku sudah menikah, pergilah sebelum istriku memenggal kepalamu.” Barbara terlihat kaget dengan semua itu.

“You're such a liar, Ray. You're lying!”

“Terserah, mau kau percaya atau tidak, tidak ada urusannya denganku. Permisi.” Rayden memilih kembali ke sofa tempat pertama kali dia duduk dan ternyata sudah ada Maula di sana dengan tatapan tajam dan mata memerah.

Rayden menatap ke arah bar dari sana dan jelas Maula melihat dia dengan Barbara tadi.

“Piccola, apa yang kamu lihat bukan seperti itu. Aku dan Barbara—”

“Ooh jadi nama dia Barbara?” potong Maula.

“Kau mau penggal kepalanya? Silakan.” Maula seketika tersenyum.

“Aku mendengar pembicaraan kalian tadi habis dari toilet dan aku merasa beruntung. Makanya aku langsung ke sini, rencana memang ingin melabrak tapi itu bukan cara yang elegant.” Rayden mencium bibir istrinya dengan gemas lalu mencubit ujung hidung Maula.

“Jangan marah, dia bukan siapa-siapa.”

“Bisa jelaskan dia padaku?” Rayden duduk dan memeluk sang istri, pemandangan tersebut tentunya bisa dilihat oleh Barbara dari arah bar di lantai bawah.

“Dia pernah menyukaiku saat kami kuliah bersama, dia menyatakan cinta saat setahun akan lulus dan aku menolaknya karena masa itu aku sedang tidak baik-baik saja. Dia terus mendekat dan aku terus menjauh karena bagiku berurusan dengan wanita adalah hal yang rumit.”

“Kamu pernah mencintai dia?”

“Tidak. Itulah kenapa aku selalu menjauh dan semakin dia gencar mendekat, aku semakin menerima tugas berat dari Archer untuk menghindar darinya dengan menggunakan alasan yang kuat. Aku juga tidak menyangka kalau dia masih kenal dan cinta padaku sampai saat ini.” Maula terkekeh.

“Em... apa kau pernah tidur dengannya?” Rayden menaikkan sebelah alisnya.

“Tidur? Aku tidak menyukai seks bebas, prinsip hidupku adalah seks setelah menikah. Dan gadis pertama yang aku tiduri dan sentuh, ya kamu.” Maula terharu, matanya berkaca-kaca lalu menarik wajah Rayden dan mencium bibirnya dengan hangat.

Ciuman mesra yang teramat dalam, menyampaikan betapa dia beruntung dimiliki dan memiliki, dicintai dan mencintai. Setelah ciuman itu terlepas, Maula meneteskan air mata dan mengelus wajah Rayden.

“Apapun itu, rintangan yang akan datang pada kita. Aku akan selalu bersamamu sampai napas terakhirku Ray. Tidak ada yang boleh menyakitimu, baik hati maupun fisik.”

“Kenapa kamu bicara seolah-olah akan pergi jauh dariku?” Rayden seketika cemas mendengar ucapan istrinya.

“Kalau memang aku akan pergi jauh, paling rohku, tubuh dan hatiku masih denganmu.”

“Hei... jangan bicara begitu Piccola. Kau mabuk ya.” Maula menggeleng dan memeluk erat Rayden, menumpahkan tangis di dalam pelukan itu.

“Aku mencintaimu Ray, aku akan selalu ada untukmu.”

“Aku juga mencintaimu, Piccola. Sangat mencintaimu.” Rayden mengecup berkali-kali kepala istrinya. Hatinya merasa sedikit resah dengan perubahan emosi Maula, lebih baik dia mendengar Maula tantrum daripada emosional begini.

...•••Bersambung•••...

1
Putri vanesa
Semoga Maula kuat dan msih aman sma yg lainnya, Ray knpa gk minta tolong papamu dan om axelee
Putri vanesa
Sukaa banget setelah sekian lamaaaa Mauuulaa ❤️❤️
Vohitari
Next, seriesnya seru thor
Pexixar
Lanjut lagi
Miami Zena
Series yg paling ditunggu, mentalku aman kok thor
Sader Krena
Lanjutan ini selalu kutunggu, cepat rilis thor
Flo Teris
Selalu nungguin series nya, btw mentalku aman banget
Cloe Cute
Segerakan series 3 kak, udah gak sabaar aku tuh
Bariluna Emerla
Aku menunggu series 3 kak
Zayana Qyu Calista
Sedih kan kamu Ray, mana istri lagi hamil lagi kamunya berulah. Sekarang Maula hilang malah kelimbungan, cepat rilis yang ketiga kak, udah gak sabar mau baca
Rika Tantri
Puas banget sama pembalasan Maula tapi kesel banget sma Rayden. Udah tau si barabara itu otaknya gesrek, masih aja diikutin
Zayana Qyu Calista
Ditunggu banget nih series 3, yg paling dinanti ini mah. Cepetan kak ya
Arfi
Cepat di rilis kak, gk sabar aku
Arfi
Puas banget sama Maula ih, salah cari lawan kan lo Bar
Hanna
Kamu tuh ceroboh banget tau dak sih Ray, gak bisa baca apa kalo dia pura2
Hanna
Wajar aja Maula ngamuk dan ninggalin kamu Ray, dia ngeliat pergulatan panas kamu sama barbara.
Hanna
Puas banget aku weehh
Hanna
Dia nyoba ngeracau pikiran Maula ini mah
Ranti Zalin
Puas banget ngeliat dia diginiin, mampos
Ranti Zalin
Bikin masalah nih org njirr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!