Lanjutan kisah Cinta Simon Dan Maria di Kisah Klasik Remaja. mau baca dulu silahkan biar ga bingung hehe..
kisah kehebatan Simon sang CEO dan Hacker Cantik Jenius bernama Maria.
mereka adalah pasangan suami istri yang masih muda.
Menikah di usia muda tentu saja menjadi tantangan tersendiri, apakah pernikahan mereka selalu berjalan bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 123123tesmenulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemampuan Komunikasi Simon
Simon memutar kursinya menghadap beberapa manajer baru yang dia rekrut. Satu diantaranya berjenis kelamin perempuan.
“Kami angkatan Dareen Mon” ucap salah satu manajer. Simon mengangguk
“Aku sudah mengeceknya, terimakasih sudah mau bergabung.. Dan untuk kak Mila, maaf aku memang sangat membatasi berinteraksi dengan Perempuan, jika nanti aku ada butuh mungkin kakak akan banyak berhadapan dengan Raffi.. Aku harap kakak ga tersinggung.”
Mila mengondak, dia tersenyum maklum
“Ya, aku tau betapa kamu sangat mencintai istri kamu itu..” jawabnya
“Ya kak, aku harus menjaga lahir dan batinnya bukan?” balas Simon,
“Tapi istri kamu yang waktu itu jadi pacar kamu di IBS kan Mon? Aku denger kalian sempat putus?” tanya manajer yang lain Rizky namanya
“Ya kak, Maria namanya..”
“Ah iya aku ingat.. Yang juara IMO itu kan ya?”
Simon mengangguk dan tersenyum. Dia memutar foto pernikahannya dengan Maria yang ada di meja kerjanya.
“Ini orangnya, cantik kan?” pamernya sambil tersenyum.
Para menajer yang berjumlah 5 orang itu saling melempar senyum.
“Tumben dipamerin, ga takut direbut sama kita apa?” ucap Farel ketua OSIS nya dulu sekaligus manajer operasional.
“Enak aja” Simon kembali memutar fotonya.
Mereka tertawa melihatnya.
“Dasar ketos bucin!” ucap Rizky
“Jangan lupa sekarang aku atasan kalian!” sahut Simon lagi,
“Ya ya ya..”
“Kamu banyak merekrut anak IBS Mon?” tanya Farel.
“Heem kak, sejelek jelek nya akhlak anak IBS kak. Ga akan ada yang berani melanggar norma agama..” jelas Simon.
“Bagus dong, jadi kalau mau reuni kita ga perlu kemana mana tinggal disini aja” ucap Mila.
“Kapan rencana reuni lagi Mon? “
“6 bulan lalu angkatan aku sudah kak.. Emang angkatan kakak belum?” tanya Simon.
“Oh yang sambil ngelamar romantis itu ya?” ujar Mila,
Simon tertawa.
“Hehe.. kak Mila kayaknya banyak ngikutin kisah aku dehh..”
“Iyalahh.. Selalu trending topik di grup angkatan kita”
“Masa sih, di gue engga tuh..”
“Ya elo kan cowok!”
“Hahahaha”
“Sekarang sibuk apa istri mu ?” tanya Mila
“Lagi seneng ngoding kak, kita ada rencana mau bikin bimbel OSN gitu dan dia mau bikin seistemnya sendiri..” jelas Simon sambil tersenyum bangga
“Ngoding? Dia ahli IT?”
“Heem, awalnya aku juga ga tau kalau dia ga jadi ambil kimia.. Ternyata dulu dia apply di beberapa univ dengan jurusan yang berbeda dan keterima di beberapa univ juga.. Akhirnya dia milih Computer science di RMIT dan UI”
“ kalau anak pinter mah gampang ya..”
“Hooh dulu gue pengen masuk UGM aja sudahnya minta ampun”
“Tapi angkatan lo emang yang paling banyak masuk kampus ternama ya Mon?” ucap Rizky lagi
Simon mengangguk.
“Ga rekrut mereka juga?”
“Udah, tapi di perusahaan gue pribadi..”
“Gajinya?”
“Ga jauh beda kok.. Jadi ini kendala pertama kita, adalah bawahan kita lebih tua dari kita.. Jadi disini aku harap kalian bisa sebaik mungkin buat bangun komunikasi dengan mereka..”
“Sama seperti gue yang saat ini sedang membangun komunikasi dengan kalian,”
“Mashaallah, pantes aja tadi kamu…” ucap Mila menggeleng tak percaya.
“Keren juga kemampuan komunikasi lo!” ujar Romy, sementara ketiga temannya hanya mengangguk setuju.
“Yahh.. sedikit belajar tentang ilmu komunikasi waktu di Melbrone..”
“Kalo bosnya elo sih gue jamin gue bakal betah kerja disini” ujar Romy lagi.
“Jangan terlalu memuji. Kalian belum tau aja mode dia kalau lagi galak gimana..” ucap Raffi yang sedari tadi hanya diam dibalik laptop nya.
“Udah pernah liat waktu di OSIS kok,” sahut Mila.
“Sekarang makin parah loh kak, siap siap aja di kejar deadline dan dimarahin kalau lelet!”
“Yaelah kalau kayak gitu mah dimana mana bos emang gitu kan?” ucap Rizky lagi.
Mereka mengangguk setuju.
“Jadi, kak Mila sebagai manajer SDM, aku pengen setiap tahun kita adakan gathering untuk para karyawan dari atas sampai bawah termasuk ke pabrik juga”
“Dan kak Rizky terkait keuangan, tolong diteliti masalah pajak”
“Kak Romy, sebagai manajer pemasaran, aku pengen iklan kita di media sosisal di perkencang, coba dengan cara organik dulu kalau belum juga mendongkrak boleh gas tipis tipis dengan iklan. Rancangannya aku minta 1 minggu dari sekarqang ya”
“Kak Farel, aku minta tolong di operasional kantor dulu tolong di pastikan berjalan ya.. Setelah itu ke operasional pabrik..”
“Kak Irgi, di divisi humas, aku harap kakak ngerekrut PR yang berpengalaman, 2 minggu lagi aku harap kita udah ada 3 PR (publik relations). Tujuan mereka jelas, membangun citra perusahaan kita agar lebih dikenal publik sebagai perusahaan dengan wajah baru yang mengedepankan inovasi dan juga perbaikan secara menyeruluh terhadap sistem terdahulu.”
“Dan kak Galih, selaku manajer produksi. Tugas kakak jelas memastikan produksi kita mencapai target, kak Farel akan membatu kakak setelah urusan di kantor stabil..”
“Oke semuanya mengerti ya, meeting saya akhiri terimakasih dan selamat bergabung di Sahid Grup.” tutup Simon,
“Singkat padat dan jelas” kometar Irgi setelah dari tadi hanya menyimak pembicaraan Simon dan ke tiga temannya.
Dia walnya hanya iseng memasukan lamaran kesini, eh ternyata perushaan ini dipimpin oleh adik kelasnya, tanpa gengsi dan malah senang, Irgi melamar pada posisi manajer disini. Dan ternyata diterima.
Salama ini citra Simon memang cukup kuat dikalangan alumni IBS karena kehebatannya dalam mengelola bisnis, bahkan Irgi juga sempat mendengar kalau Simon selalu membagikan lowongan kerja di aplikasi alumninya.
Sudah banyak juga yang menjadi karyawan Simon dan sejauh ini tak ada keluhan berarti selain Simon yang tegas dan tidak bisa di bantah jika sudah memutuskan sesuatu. Dan bagi Irgi yang notabennya adalah anak organisasi, tentu saja itu merupakan hal yangbaik, karena jika seorang pemimpin keputusannya tidak bisa di ubah, maka itu artinya pemimpin tersebut mempunyai arah dan tujuan yang jelas.
“Yeahh selalu seperti ini, kalian harus terbiasa” ucap Raffi.
“Dia ga suka di sanggah jika sedang memerintah” lanjut Raffi lagi.
Mereka ber - 6 mengangguk.
Setelah mereka keluar dari ruangannya Simon menghempaskan tubuhnya kembali ke kursinya.
“Raf,, siapakan makan malam romantis malam ini di hotel Gaia dan pesenin kamar terbaik, malam ini gue mau ngasih surprise ke Maria.”
“Emang dia bakal mau?” tanya Raffi skeptis.
“Ya semoga saja..” balas Simon
Raffi hanya mengangguk sambil meraih handphonenya.
Simon kembali memeriksa bebrapa pekerjaannya. Setelah keorganisasian kantornya terbentuk, pekerjaannya juga berkurang banyak.
Lama lama dia benar benar seperti Maria yang sibuk di awal dan senggang di akhir..