saat Saskia dan Bisma berteduh disebuah gazebo di tepi danau itu tanpa sengaja Bisma merangkul Saskia agat tak kehujanan dan memandang nya sangat dalam, jantung Saskia berdetak kencang ketika mereka saling beradu pandangan dari jarak yang sangat dekat bahkan pipi Saskia hampir menempel di bibir Bisma,Saskia yang masih salah tingkah itu tiba-tiba kaget dengan tangan Bisma yang lagi dan lagi menyentil jidatnya,
"tok.."bunyi jidatnya.
"ow.."teriak Saskia spontan saking kagetnya.
"kenapa...jangan GR kamu.. aku cuma nga mau kamu kehujanan,kalau kamu sakit aku juga yang repot di kantor "ucap bos arogan itu.
sebenarnya Bisma juga merasakan yang sama dengan Saskia tapi Bisma si cowok introvert itu terlalu gengsi untuk mengakui nya.
Bisma selalu mencari cara agar Saskia bisa terus bersamanya,Bisma juga selalu melindungi Saskia dari amarah Maureen calon tunangan Bisma,tapi cinta diam-diam antara Saskia dan Bisma terhalang oleh pemilik perusahaan Anggoro Group yang tak lain adalah ayah bisma
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desia yoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 21
belum 5 menit pak Bisma mematikan telepon nya tampak kejauhan seorang perempuan cantik mendekati meja aku dan pak Bisma, ternyata itu adalah Maureen .
Dalam hati aku sebenarnya agak gugup sebab aku pernah berseteru dengan Maureen tapi aku coba tahan napas sebentar lalu hembuskan agar terlihat rilex.
Maureen tampak sinis melihat aku makan siang bersama pak Bisma.
"hai bis.."sapa Agnes.
Pak Bisma pun hanya tersenyum tipis melihat kedatangan Maureen bahkan dia masih asyik menikmati makanan nya.
Melihat pak Bisma yang nampak masih cuek lalu Maureen menatap ku sekali lagi.
"bis..ini siapa .. ngapain kamu sama dia"tanya Maureen sambil terus menatapku.
aku kemudian berdiri dari tempat duduk ku ingin menyapa Maureen ya..sekedar basa basi karena nga enak dengan pak Bisma.
Tapi pak Bisma melarang Ku berdiri.
"siapa yang suruh kamu berdiri"pak Bisma menegur ku.
Lalu aku kembali duduk, sementara pak Bisma mengalihkan pandangannya ke arah Maureen.
"emang kenapa...dia sekertaris aku"jawab pak Bisma kepada Maureen.
"ha..dia sekertaris kamu...terus ngapain sekertaris makan bareng bos nya"ucap Maureen
"ya terserah aku lah...mau makan bareng siapa"jawab Bisma jutek.
"kamu kok gitu sih bis"ucap Maureen.
"kamu kalau mau ikut makan bareng ga usah banyak tanya..tinggal pesen makanan aja ribet amat"ucap Bisma
Sontak saja ucapan pak Bisma membuat Maureen langsung terdiam, sepertinya Maureen masih sedikit emosi tapi dia berusaha tidak melanjutkan perdebatan nya dengan pak Bisma.
aku masih terpaku melihat perdebatan mereka tapi aku coba sembunyi kan dan bersikap cuek dari pada nanti kena tegur pak Bisma lagi.
sepertinya pak Bisma orang yang arogan dan dingin banget sama cewek, buktinya cewek secantik Maureen aja dia cuekin.
Sikap pak Bisma yang cuek banget makin menambah serem dan membuat ku makin berhati-hati kalau mau berbicara maupun bertindak.
akhirnya kami makan bertiga dengan suasana tegang,pak Bisma tetep cuek sambil menikmati makanan nya, Maureen makan sambil lirik-lirik ke arahku,lalu aku berusaha menikmati makanan itu meskipun terasa seret di tenggorokan.
Usai makan siang aku bersama pak Bisma kembali ke kantor lalu Maureen pulang dengan kekecewaan karena sikap acuh pak Bisma.
Tapi entah mengapa Maureen tetep masih mencoba mendekati pak Bisma meskipun dia di cuekin.
pak Bisma langsung masuk ke ruang kerjanya sementara aku melanjutkan pekerjaan Ku di meja kerjaku.
"cie..cie..yang habis makan siang bareng bos baru"ucap Vina tiba-tiba berdiri di depan meja kerjaku.
*ssstt...ssstt "jawabku sambil menutup mulut Vina dengan tanganku.
"jangan keras-keras"lanjut ku.
"emang kenapa"tanya Vina heran.
"nanti aku ceritain...udah kamu jangan ganggu aku..pergi sana"ucapku lirih takut pak Bisma mendengar.
Aku berdiri lalu mendorong Vina menjauh dari meja kerjaku, lalu Vina pergi sambil terus meledek ku.
Tak lama kemudian datang Dion untuk bertemu dengan pak Bisma.
"sas..pak Bisma ada"tanya Dion
"ada..kamu mau ketemu pak Bisma?..sudah ada janji belum"tanyaku.
"iya..aku tadi sudah bikin janji pak Bisma"jawab Dion.
"oh..ok sebentar aku kasih tau pak Bisma dulu"jawabku.
Lalu aku mengantar Dion masuk ke ruang kerja pak Bisma.
semenjak pak Bisma menggantikan posisi pak Hasto aku merasa pekerjaan ku terasa berat mungkin karena belum beradaptasi dengan watak bos baruku,aku juga masih terus mengamati agar aku tahu bagaimana bersikap dengan pak Bisma.
setelah pak Bisma pulang kantor lalu akupun pulang juga.
ketika aku memasuki area parkir tampak di sana ada Maureen yang sepertinya sedang menunggu seseorang.
Ku pikir dia sedang menunggu pak Bisma tapi bukannya pak Bisma sudah pulang,dalam hatiku bergumam.
Tapi anehnya justru dia mendekatiku dengan raut wajah judes.
"eh...kamu Saskia..sini kamu"panggilnya jutek .
akupun mendekati nya.
"kenapa..ada perlu sama saya"jawabku mencoba ramah.
"urusan kita tadi di restoran belum selesai ya."ucap Maureen.
"kenapa ...ada apa lagi"jawabku.
"denger ya...kamu belum tau siapa aku..aku calon tunangannya Bisma sekaligus anak dari pemilik perusahaan golden blue ,jadi kamu itu di depan aku cuma pegawai rendahan...jadi jangan sok kamu"ucap Maureen sambil mengacungkan jari telunjuknya tepat di depan muka ku.
"maaf ya...saya tidak perduli siapa anda...mau anda tunangan nya pak Bisma atau bukan ,mau ada anak pemilik perusahaan atau apap pun itu saya nga perduli.. memang benar saya hanya pegawai rendahan jadi semua yang saya lakukan atas perintah bos saya,paham anda "jawabku dengan emosi yang makin memuncak.
"denger ya kamu cewek rendahan..jangan pernah kamu deketin Bisma kamu itu nga selevel sama Bisma"ucap Maureen dengan nada tinggi.
"maaf ya...saya di sini hanya bekerja dan tidak punya niat untuk mendekati pak Bisma"jawabku.
"kalo aku lihat kamu masih jalan sama Bisma...awas kamu".ucap Maureen.
Akhirnya Dia pergi menaiki mobilnya dengan sikap sombong nya itu,aku tidak habis pikir orang secerdas Maureen masih punya sikap sombong dan angkuh,dia pikir aku berusaha merebut pak Bisma padahal aku baru beberapa hari menjadi sekertaris pak Bisma .
"Oh..jadi Maureen ini calon tunangannya pak Bisma "berkata dalam hati.
sungguh tidak masuk akal bagaimana Maureen punya pemikiran seperti itu,memangnya aku ini tampang-tampang perebut laki orang.
Gila ya...mau ngobrol sama pak Bisma saja aku nga berani bagaimana mungkin mau merebut nya.
sungguh hari ini hari yang melelahkan dan penuh drama ,baru beberapa hari menjadi sekertaris pak Bisma sudah dihadapkan dengan calon tunangannya yang sombongnya minta ampun itu
Belum lagi tiap hari aku harus menghadapi sikap pak Bisma yang dingin dan arogan itu,apa memang cowok kaya seperti itu.
Sesampainya di apartemen aku ceritakan semua kejadian yang ku alami hari ini kepada Vina dan Naila,mereka juga sudah faham dengan sikap pak Bisma yang arogan itu.
Tapi mereka seperti tidak terima waktu aku ceritakan kalau aku habis di labrak oleh calon tunangannya pak Bisma.
"sas...mending kamu lawan terus si Maureen itu"ucap Vina
"iya sas.. daripada kamu di tuduh merebut pak Bisma mending kamu rebut aja sekalian"ucap Naila sambil nyengir.
"betul...betul..itu..aku setuju sama Naila"ucap Vina
"gila ya kalian ini..aku sudah pusing menghadapi pak Bisma dan pusing berseteru dengan Maureen malah disuruh merebut pak Bisma .. aduuuh..capek deh "jawabku.
"nga papa sas...lagian pak Bisma kan baru calon tunangannya Maureen belum jadi tunangannya beneran kan..dan lagi pak Bisma juga cuek banget sama Maureen "ucap Naila.
"iya sas... pokoknya Pepet terus pak Bisma "ucap Vina sambil ngakak..
