Arabella Anjani adalah seorang gadis yang tinggal di desa,dia anak dari pasangan suami istri yang hidupnya sangat sederhana.Ayah nya seorang petani,sedangkan Ibu nya Hanyalah ibu Rumahtangga.
Ara selalu mendapatkan hinaan dari Teman teman nya karena miskin.dan kedua orantua nya pun sama,selalu di kucilkan oleh keluarganya.Tapi Ara tidak tinggal diam,setelah tamat SMA,dia Nekad bekerja di kota.Untuk membantu perekonomian orangtua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elisabeth Elkazan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Ara Menemani Qaila Dan Rumi Memilih Barang
Ara sedang menemani Qaila dan Rumi mencari perabotan Rumah tangga yang di butuhkan.
"Mbak sudah lama ya kerja di sini.?"tanya Qaila dengan ramah.
"Sudah satu tahun mbak."Jawab Atau juga dengan ramah.
Qaila dan Rumi berbeda dengan Ketty.Qaila dan Rumi sangat baik dengan Ara dan juli.mereka tidak sombong seperti Ketty,yang mulutnya uda kayak pantat Ayam kalau ngomong.
setelah mereka menemukan barang yang diinginkan oleh Rumi.Qaila dan Rumi memutuskan untuk ke kasir.
"Itu siapa sih mbak.cewe yang duduk dekat kakaknya Mas Richard? "tanya Qaila pada Ara.karena memang Qaila belum tau soal Ketty.
"Oh.....itu namanya Mbak Ketty mbak.kata Mas Carly sih itu temannya.tapi sih Mbak Ketty nya itu bilang kalau dia pacarnya Mas Carly.nggak tau de mana yang benarnya itu."Ucap Ara menjelaskan.
"Oh...gitu ya."ucap Qaila singkat.
Rumi meletakkan barang yang sudah dipilih nya di atas meja kasir.
Juli langsung gercep untuk menghitung nya.
"Total semuanya dua juta seratus dua puluh ribu ya Mbak."
"Oke... mbak."jawab Rumi,dan langsung membuka dompetnya lalu mengambil uang sebanyak dua juta dua ratus ribu.dan memberikan kepada Juli.
"Ini mbak...Kembaliannya ambil aja,itung itung buat beli takjil nanti,hehehee."ucap Rumi dengan tawa kecil.
"Terimakasih banyak Ya mbak Rumi."Juli mengucapkan Terimakasih lalu memasukan uangnya kedalam laci.
Ketty menatap sinis ke arah Juli.
"Ingat...jangan di tilep uangnya.entar malah masuk kantong sendiri lagi."Sindir Ketty yang memang tidak suka dengan Juli.
semua yang berada disitu kaget dengan ucapan Ketty dan langsung menoleh ke arah Ketty.
Juli yang merasa kesal dengan ucapan Ketty,langsung menatap tajam ke arah Ketty.
"maaf ya mbak.semiskin miskinnya saya,saya bekerja dengan jujur.saya masih punya harga diri.saya tidak pernah di ajarkan oleh orang tua saya untuk mencuri.emang situ nempel sana sini nggak jelas udah kayak ulat keket aja."ucap juli meluapkan kekesalannya.
Mendengar kata ulat keket,Qaila,Rumi dan Richard mala tertawa terbahak bahak.
merasa di permalukan,Ketty langsung melotot ke arah juli.
"Apa kamu bilang.berani sekali kamu ngatain aku ulat keket."bentak Ketty dengan marah.
"Ya....berani dong emang cocokan.?,siapa suruh nuduh orang sembarangan.dan juga kenapa tu nempel sana sini nggak jelas.."Ucap Juli dengan nada sinis.
Ketty ingin membalas ucapan Juli,tapi langsung di cegah oleh Carly.
"Sudah...sudah....,jangan ribut.kamu Ketty jangan bikin ribut disini.nggak enak sama pelanggan."ucap Carly menenangkan Ketty biar jangan bikin keributan lagi.
"Kamu kenapa sih Car,harusnya yang kamu belah itu Aku bukan karyawan kamu.kenapa nggak kamu pecat aja dia,yang udah menghina Aku."rengek Ketty dengan manjanya.
Carly langsung mengernyitkan dahinya lalu tersenyum mengejek.
"Emang kamu siapa,lalu ada gak apa kamu.hingga menyuruh Aku untuk memecat karyawan Aku.?"tanya Carly dengan tatapan mengejek.
Ketty kaget dan langsung membelalakkan matanya.Dia tidak menyangka dengan ucapan Carly.
sedangkan yang lainnya,hanya diam menahan tawa.
Ketty sangat malu,pipinya memerah seperti udang rebus.
"Ehhhh...ulat bulu.jangan kepedean kamu ya,kamu pikir Kakakku mau pacaran sama kamu.jangan ngarep kamu ya."ucap Richard.
"Tunggu dulu,sebenarnya mbak ini namanya ulat keket,apa ulat buluh sih.?"tanya Ara dengan polosnya.
seketika pecah sudah tawa mereka.termasuk Carly yang juga ikut tertawa.
Ketty yang merasa malu,langsung pergi dari situ tanpa pamit sambil menghentakkan kakinya seperti anak kecil.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Setelah kepergian Ketty,Richard berpamitan untuk mengantarkan Qaila dan Rumi pulang.
"Oh ya Jul.Nanti iksan pulang kamu suruh ke ruangan saya ya....!"Ucap Carly dan langsung masuk kembali ke ruang kerjanya.
"Iya Mas bos.."Jawab Juli.
Ara duduk menemani Juli di meja kasir sambil mengobrol.Juli masih ngebahas tentang Ketty yang dulu pernah mengancam nya.Juli sama sekali tidak menyukai tingkah dan sifatnya Ketty.
"kenapa bisa begitu ya mbak,berarti bukan cuma Saya dong,yang diancam sama mbak Ketty.? kemarin juga saya diancam nggak boleh Dekatin Mas Carly,jangan cari muka sama Mas Carly."ucap Ara menjelaskan.
"Huuuu,dasar ulat lelet,nggak tau malu aja.
Dia itu nggak ada hubungan sama Mas bos Carly.Dari dulu dia terobsesi dengan Mas bos Carly,selalu dekat dengan Mas bos.tapi Mas bos kayaknya nggak tertarik tu sama wanita ondel ondel kayak dia.Hahahaha."Ucap Juli dengan tertawa,Ara pun juga ikut tertawa.
saat mereka tertawa,Carly keluar dari Ruangan nya untuk mengambil pulpennya yang ketinggalan di meja kasir..
"Kalian kenapa tertawa.?"Tanya Carly yang penasaran.Carly takut kalau mereka sedang menertawakan nya.
"Bukan apa apa kok Mas bos.heheheee."Ucap Juli cengengesan.
Carly langsung mengambil pulpennya Diatas meja,dan langsung kembali ke ruangan nya.
"Mas Carly kenapa ya Mbak,kok mukanya jadi serem gitu.apa Mas,Carly denger omongan kita ya.?"Tanya Ara dengan khawatir.
"Udah biarin aja Mas bos dengar.Biar tau tu sifatnya si ulat keket muka ondel ondel itu.Bisanya cuma ngancam orang aja.coba aja cantik,ini mah Makeup aja yang uda tebal berapa lapis.lipstik aja juga uda seratus meter.mana bedak nya udah kayak pantat ayam dikasih tepung."
"Hahahaha......Hahahaha...."mereka dua malah ketawa bareng.
"Husssstttt....udah mbak,sedang puasa kita ini.nanti batal gara gara gibahin orang loh."ucap Ara karena udah nggak tahan sakit perut karena tertawa dari tadi.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Terlihat Iksan baru aja turun dari mobil pick up,mobil yang disediakan oleh Carly untuk mengantarkan barang.
Setelah Iksan langsung masuk kedalam toko,dan langsung menghampiri Juli dan Ara di meja kasir.
"Kamu kenapa Mas,kok jadi lemas gitu.?"tanya Juli yang melihat suaminya begitu lemas.
"ini dek tadi dapat pelanggan yang rewel,masa cuma salah warna satu aja ngomel ngomel nya minta ampun.langsung di komplain dan di laporin ke Mas Bos.udah gitu nggak ada pula karyawan nya itu,jadinya aku sendiri yang ngangkat semua barang dan bawa masuk kedalam.salah tempat naruh barang nya aja nyerocos kayak petasan."Iksan menjelaskan semuanya.
"Oh....pantas aja tadi Mas bos nyuruh Aku,kalau Mas datang langsung disuruh ke ruangan nya."ucap Juli.
Iksan langsung bergegas ke ruangan Carly.Iksan sudah tau alasannya,kenapa dia dipanggil Carly ke ruangannya.pasti karena Komplain dari pelanggan nya tadi.
sampai di depan pintu Ruang kerjanya Carly.Iksan langsung mengetuk pintu nya.
Tookkkk.......
Tokkkkk......
Tookkkkkk
"Masukk...!"Terdengar suara sahutan dari dalam.
Iksan langsung membuka pintu dan masuk kedalam ruangan yang begitu sejuk,wangi dan juga sangat bersih dan rapih.
"Permisi Mas bos."Ucap Iksan.
Carly yang sedang fokus ke laptop nya langsung mendongak kan kepala nya ke arah Iksan.
"Tadi kamu kenapa San.sampai kena,komplain dari pelanggan.?"Tanya Carly penuh selidik,karena penasaran.
"Maaf Mas Bos,tadi barangnya salah warna.dan itu cuma satu aja kok."Carly menjelaskan semuanya,dengan menunduk karena takut.
"lain kali kamu lebih teliti lagi ya..pelanggan kita yang satu itu emang suka rewel.makanya apa apa dikerjakan sendiri.karyawan nya aja pada kabur semua,karena nggak betah di omelin tiap hari."
"Ohh...pantas aja radi aku disuruh ngangkatin barangnya sendirian.salah tempat naru barangnya aja langsung ngomel ngomel nggak jelas.Lahh saya mana tau tempat ini tempat itu. Orang saya aja baru masuk kesana.sudah dibantuin malah kena omelan lagi,nggak tau terimakasih banget."
ucap Iksan.