NovelToon NovelToon
Ayo Kita Cerai, Suamiku!

Ayo Kita Cerai, Suamiku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: YoungLady

Selama lima tahun pernikahan, Niken dan Damar tampak seperti pasangan sempurna di mata semua orang. Di balik senyum yang mereka pamerkan, ada luka yang mereka sembunyikan—ketidakmampuan untuk memiliki anak. Niken tetap bertahan, meski setiap bisikan tajam dari keluarga mertua dan orang sekitar menusuk hatinya.

Hingga badai besar datang menghantam. Seorang wanita bernama Tania, dengan perut yang mulai membuncit, muncul di depan rumah mereka membawa kabar yang mengguncang, dia adalah selingkuhan Damar dan sedang mengandung darah dagingnya. Dunia Niken seketika runtuh. Suami yang selama ini ia percayai sepenuh hati ternyata menusuknya dari belakang.

Terseret rasa malu dan hancur, Niken tetap berdiri tegak. Demi menjaga nama baik Damar dan keluarganya, ia dengan pahit mengizinkan Damar menikahi Tania secara siri. Tapi ketegarannya hanya bertahan sebentar. Saat rasa sakit itu tak tertahankan lagi, Niken mengambil keputusan yang mengguncang. Ia memutuskan untuk bercerai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoungLady, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Aroma sabun cuci piring tercium di area dapur. Sebagian tumpukan piring kotor bekas BBQ sudah di cuci, sebagian belum.

Fayola berdiri memunggungi wastafel, kedua tangannya bersandar di tepi meja, sementara Farhan berdiri di hadapannya, menatap wajah perempuan yang selama empat hari terakhir hanya bisa ia lihat lewat layar ponsel.

"Aku kangen," gumam Farhan pelan, jarinya menyapu lembut helai rambut yang jatuh di pipi Fayola.

"Aku juga," bisik Fayola, matanya bersinar lembut. "Hari-hari sibuk tanpa kamu tuh kayak masakan tanpa garam. Hambar."

Farhan tertawa kecil, kemudian tanpa ragu ia menunduk dan menyentuh bibir Fayola dengan ciuman lembut. Fayola membalasnya dengan hangat, tangannya berpindah ke tengkuk Farhan, menarik pria itu lebih dekat. Ciuman itu bukan sekadar rindu—tapi pengobat semua penat yang mereka rasakan.

Namun, momen manis itu tak berlangsung lama.

"Astaga! Pantas aja cuci piringnya lama!" suara nyaring Niken terdengar dari ambang pintu dapur.

Fayola dan Farhan sontak memisahkan diri dengan wajah panik. Sementara itu, Bastian berdiri kikuk di belakang Niken, masih memegang baki berisi piring kotor.

"Kalian malah asyik pacaran di sini!" Niken mendengus kesal, kedua tangannya berkacak pinggang. "Ini dapur, bukan kamar!"

Fayola mendengus pelan dan menyilangkan tangan di dada. "Ih, Niken… Kau seperti tidak pernah muda saja. Kami cuma saling rindu. Sudah empat hari tak bertemu karena kerjaan masing-masing."

"Rindu? Di dapur? Di antara panci dan piring kotor?!" Niken menggeleng cepat, wajahnya memerah entah karena kesal atau malu melihat adegan tadi. "Ya sudah, selesaikan dulu semua ini! Setelah itu, kalian bisa pulang dan lanjutkan apa pun yang mau kalian lakukan di tempat tinggal kalian."

Farhan menyeringai, tapi belum sempat ia membuka mulut, Niken kembali bersuara, kali ini lebih pelan, ragu. "Tapi…"

Semua mata berpaling padanya.

"Tapi apa?" tanya Fayola, mengangkat alis.

Niken menghela napas, ekspresinya berubah. "Tapi... kalau kau memang serius Fayola... ya jangan setengah-setengah. Aku cuma tidak mau melihat pria muda itu menangis karena patah hati."

Fayola tersenyum tipis, mendekat dan menyentuh lengan Niken. "Aku serius, Nik. Begitu juga Farhan. Kita cuma… ya, manusia biasa. Kadang kangen, kadang kelewat mesra."

Farhan mengangguk. "Maaf ya, kami kelepasan. Kedepannya tidak akan terjadi lagi di dapur, eh... Jika sedang di rumah ini, janji.

Bastian akhirnya bersuara, mencoba mencairkan suasana. "Tapi kalau kalian butuh tempat buat kangen-kangenan, kamar di lantai atas banyak yang kosong,"

"Jangan dong, rumahku bukan Hotel!" cicit Niken.

Semua langsung tertawa—bahkan Niken tak bisa menahan senyum kesalnya. Fayola menepuk bahu Farhan. "Ayo, kita beresin piringnya dulu, Pak Rindu."

Farhan tertawa kecil. "Siap, Bu Cinta."

Dapur kembali sibuk, tapi kali ini dengan senyum di antara cucian piring.

Berikut adalah bab sepanjang 500 kata sesuai permintaanmu:

---

Rumah itu kembali sunyi.

Setelah gelak tawa, candaan, dan suara langkah yang memenuhi ruang tamu sejak sore, kini hanya keheningan yang tersisa. Niken menatap pintu yang baru saja tertutup, menandai kepergian Fayola, Farhan, dan Bastian yang akhirnya pulang ke rumah masing-masing.

Langkah Niken berat saat ia berjalan menuju kamarnya. Lelah yang tadi tertunda oleh kesibukan dan kebersamaan kini terasa menekan tubuhnya. Ia menjatuhkan diri ke kasur, membiarkan udara malam yang dingin menyapa kulitnya. Jam dinding menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Mata Niken mulai terasa berat, kelopak matanya perlahan tertutup.

Namun baru saja kantuk menyentuh kesadarannya, suara ponsel di nakas berdering pelan—sebuah notifikasi pesan singkat.

Dengan malas, Niken meraih ponsel dan membuka layarnya. Tapi seketika, rasa kantuknya lenyap. Napasnya tertahan saat membaca nama pengirim dan isi pesannya.

"Kau terlihat sangat bahagia malam ini," Damar.

Jantung Niken berdetak lebih cepat.

Matanya menatap layar ponsel tanpa berkedip, mencoba mencerna maksud di balik kata-kata itu. Jarinya menggenggam ponsel lebih erat. *Damar?* pikirnya tak percaya. Sudah berbulan-bulan pria itu tidak muncul, tidak menghubungi, seolah lenyap ditelan bumi. Dan kini, saat rumah sudah sunyi, ketika hari nyaris berganti, ia kembali—dalam bentuk pesan yang membuat dada terasa sesak.

Niken bangkit dari posisi berbaring, duduk di pinggir tempat tidur, pandangannya kosong menatap lantai.

'Dia ada di sekitar sini tadi? Sejak kapan? Diam-diam mengawasi? Tapi untuk apa?'

Ia mencoba mengingat-ingat, apakah tadi ia melihat sosok mencurigakan? Bayangan yang familiar? Tapi tidak ada. Semua terasa biasa saja—sampai pesan itu datang.

Perasaan tak nyaman menyusup diam-diam, seperti ada mata yang mengintai dari balik tirai kegelapan. Niken menggigit bibir bawahnya, menimbang apakah harus membalas pesan itu. Tapi apa yang harus ia katakan?

‘Kau mengawasi aku?’

‘Apa kau menyesal telah berkhianat padaku?'

‘Apa yang kau inginkan dariku sekarang?’

Pertanyaan-pertanyaan itu hanya berputar dalam benaknya. Pada akhirnya, dengan gemetar kecil di jarinya, ia menghapus pesan itu tanpa membalas.

Klik.

Layar ponsel padam, tapi pikirannya tidak. Ia meletakkan ponsel kembali ke atas meja, lalu menenggelamkan wajahnya ke bantal. Hatinya gelisah, pikirannya gaduh. Malam yang tadinya terasa hangat oleh kebersamaan, kini terasa dingin dan penuh tanda tanya.

'Damar memata-matai aku? Yang benar saja!'

Dan kenapa, meski sudah lama berusaha melupakan, nama itu masih mampu membuat hatinya goyah? Mungkin benar kata Fayola. Niken harus membuka hati untuk pria lain, keputusannya memberi Bastian kesempatan harusnya bisa membantu Niken move on dari Damar.

Di luar, angin berembus pelan, menggerakkan tirai jendela. Niken memejamkan mata sekali lagi, berharap tidur bisa membawanya lari dari kegelisahan.

Namun bayangan Damar, dan pesan itu, telah terlanjur tinggal dalam pikirannya malam ini.

Bersambung....

1
Rahmawati
wow maskawin nya gk kaleng-kaleng, semoga dilancarkan sampai hari pernikahan
partini
mas kawin boleh apa aja yg utama itu loh yg di bawah kalau ga ada mah aneh 😂😂😂
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺
🥰🥰🥰
Rahmawati
Tania jg diperalat neneknya
Rahmawati
bagus ceritanya
Rahmawati
baru dua hari loh pacarannya, udah di lamar aja
Rahmawati
semoga ortu Bastian berubah pikiran dan menerima niken sbg calon mantu
Rahmawati
td salah ketik nama, yg ngobrol dengan Bastian masak Tania thor
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺: terimakasih atas koreksinya. author keder, sudah di revisi ya😂🙏😘
total 1 replies
Rahmawati
Bastian pasti ada rasa nih sm niken makanya mau bantu niken
Rahmawati
ini nih tipe perempuannya yg gk mau dia ajak berjuang, maunya langsung sukses
Rahmawati
jgn ke pede an km damar,, gk mgkin niken ngemis minta rujuk sm km
Daneen
Semangat Thomas
Azizah Hazli
Luar biasa
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺
terimakasih🙏
Rahmawati
km masih muda Tania seharusnya km bisa bekerja keras agar gk hidup susah
Rahmawati
ternyata damar cuma numpang dirumah niken
Rahmawati
aku mampir Thor
Daneen
Kapok lu damar
Uba Muhammad Al-varo
bagus
Vien Habib
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!