NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Daddy

Mengejar Cinta Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Setelah tau jika dia bukan putri kandung Varen Andreas, Lea Amara tidak merasa kecewa maupun sedih. Akan tetapi sebaliknya, dia justru bahagia karena dengan begitu tidak ada penghalang untuk dia bisa memilikinya lebih dari sekedar seorang ayah.

Perasaannya mungkin dianggap tak wajar karena mencintai sosok pria yang telah merawatnya dari bayi, dan membesarkan nya dengan segenap kasih sayang. Tapi itu lah kenyataan yang tak bisa dielak. Dia mencintainya tanpa syarat, tanpa mengenal usia, waktu, maupun statusnya sebagai seorang anak.

Mampukah Lea menaklukan hati Varen Andreas yang membeku dan menolak keras cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MCD 21

"Good morning, Daddy !" Lea dengan wajah binarnya menyapa Varen yang saat ini sedang duduk menunggu dirinya untuk sarapan bersama di meja makan.

Wajar jika pagi ini wajah Lea tampak bahagia. Karena semalam, dia telah berkencan dengan Varen. Ya walau pun hanya sekedar makan malam, tapi Lea menganggapnya itu sama halnya dengan berkencan. Apalagi semalam Varen bersikap romantis padanya.

Varen menoleh ke arah datangnya Lea, dan menelisik penampilannya dari wajahnya hingga kakinya." Kenapa Lea bisa secantik ini?" Varen mengagumi Lea dalam hatinya.

Sadar jika sedang di perhatikan, Lea urung menduduki kursinya. Dengan posisi berdiri, dia menelisik penampilannya sendiri. Lalu berkata pada Varen." Daddy tidak akan memprotes pakaian ku, kan?"

Varen tersentak dari lamunannya. Bisa-bisanya dia berkhayal pagi-pagi. Dress tanggung yang dikenakan Lea membuat anak itu tampak sangat cantik dan anggun sekali. Meski tak se sek si tadi malam, tapi mampu membuat Varen seakan tersihir sampai tak mengedipkan mata.

"Ti-tidak. Ayok duduk. Daddy sudah dari tadi nungguin kamu." Varen berusaha bersikap biasa, dan meminta Lea untuk duduk. Lea pun menurut.

Keduanya makan dalam diam. Namun, Varen sering kali curi-curi pandang pada Lea. Make up tipis yang menghiasi wajah Lea dan tatanan rambut yang kini kembali hitam pun turut menambah daya tarik gadis itu. Varen seakan enggan berpaling dari wajahnya.

Sementara itu, gadis yang kini dipandangi Varen hanya fokus mengunyah makanan nya tanpa menyadari jika dirinya sedang menjadi objek perhatian pria di hadapannya.

"Daddy antar kamu ke kampus ya?" Setelah Lea menghabiskan sarapannya, Varen baru mengutarakan keinginan nya yang dia tahan sejak tadi.

Lea mengangguk tanda menyetujui tawaran Varen. Meski niat awalnya ingin membawa mobilnya sendiri. Lea pikir ini merupakan tawaran yang langka dan belum tentu akan datang dua kali, jadi dia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan.

"Tumben Daddy ingin mengantar ku ke kampus?" Lea sekedar ingin tau tanggapan lelaki itu saja. Karena tak biasanya Varen menawarkan diri untuk mengantarnya ke kampus. Sebab biasanya dia lah yang meminta duluan hingga merengek jika tak di turuti kemauannya.

"Kantor Daddy dan kampus mu satu arah. Jadi, Daddy pikir sekalian saja. Bukan kah lebih aman di antar dari pada nyetir sendiri?"

"Begitu ya." Lea manggut-manggut pelan, meski hati kecilnya mengatakan jika itu bukan alasan sebenarnya. Tapi ya sudahlah. Lea pikir terserah Daddy nya saja selagi hal itu tidak merugikan dirinya.

"Iya. Nanti pulangnya akan Daddy jemput lagi. Tapi kalau misalnya Daddy tidak sempat, Daddy akan menyuruh sopir yang menjemputmu."

"Okey." Lea mengangguk setuju.

Tiba di kampus, Lea pamit untuk turun pada Varen. Akan tetapi ketika akan membuka pintu mobil, gadis itu terdiam dengan arah tatap pada Varen.

"Ada apa lagi, hem?" Tanya Varen.

Tak ada tanggapan. Lea hanya diam dan senyam senyum pada Varen.

"Senyum Lea manis sekali..."

"Daddy hati-hati ya. Bye... "Lea lalu turun.

Hingga pintu mobil kembali ditutup Lea, Varen barulah sadar jika Lea sudah turun. Dia mengusap wajahnya dengan perasaan malu, karena sempat berpikir jika Lea akan menciumnya terlebih dulu seperti waktu itu.

"Ada apa dengan ku ini?" gumam Varen yang tak mengerti dengan dirinya sendiri.

Vania menyiku lengan Clara saat tatapannya mengarah pada sebuah mobil mewah yang berhenti tak jauh dari mereka.

"Apaan sih. Rese banget," ketus Clara yang tengah asik memainkan ponselnya.

"Tuh lihat."

Meski kesal, Clara mengikuti arah yang ditunjuk Vania. Terlihat, Lea turun dari sebuah mobil mewah berharga milyaran. Mulut Clara perlahan menganga secara tak sadar seperti terkejut.

"Aku jadi penasaran. Kira-kira siapa yang ada di dalam mobil itu?" Kedatangan Lea yang di antar oleh mobil mewah itu membuat Vania penasaran. Tak hanya Vania, Clara sama penasarannya dengan gadis itu.

"Mungkin Lea di antar orang tuanya." Mia tiba-tiba datang dan mengejutkan kedua temannya itu.

"Ck, apa kamu pikir si Lea memiliki orang tua sekaya itu? Aku tidak yakin dia orang kaya. Orang kaya minimal penampilannya seperti kita. Apa yang kita pakai dan kita punya bukan barang-barang murah tapi barang branded. Tapi si Lea? sudah tampangnya kampungan, barang yang dia punya pun hanya barang-barang murah yang dia beli dari pasar kaki lima ku rasa haha." Vania tertawa meremehkan.

"Jangan menilai seseorang dari cover nya saja. Kita saja tidak pernah tau dimana Lea tinggal. Bahkan Lea sering kali bawa mobil sendiri ke kampus? Apa itu tidak cukup meyakinkan kamu jika Lea dari kalangan orang berada?" sergah Mia.

"Kamu membela anak itu? Sebenarnya kamu itu teman kita bukan sih? Jika ku perhatikan kamu sangat sering membela si Lea." Vania menatap Mia dengan tatapan curiga. Namun, Lea berusaha untuk bersikap biasa agar tak menimbulkan kecurigaan bagi gadis itu.

"Aku tidak membela siapapun termasuk Lea. Apa untungnya untuk ku membela anak itu. Aku hanya tidak ingin_"

"Sudah. Diam kalian !!" teriak Clara yang kepalanya rasanya ingin meledak. Akibat terlalu banyak beban pikiran. Terutama beban pikiran mengenai Lea yang bisa dekat dengan Varen. Karena dia merasa mobil yang mengantar Lea tadi merupakan mobil yang dia lihat tadi malam saat di restauran.

"Apa kalian tidak tau. Yang tadi itu mobilnya siapa? Itu mobilnya tuan Varen. Tuan Varen. Tuan Varen...aarghh." Clara menggeram marah. Saking geramnya, kakinya di hentak ke lantai. Lalu pergi meninggalkan kedua temannya yang terbengong.

Lea memutuskan pulang lebih awal saat dia mendengar informasi jika dosen yang seharusnya mengisi kelas di jam ke tiga tidak datang dengan sebuah alasan.

Karena waktu masih siang, Lea berinisiatif akan berkunjung ke kantor Varen saja. Karena jika langsung pulang, dia akan sangat lama menunggu kepulangan Varen. Sementara perasaan rindu pada lelaki itu tak bisa lagi di tahannya.

Lea masuk ke gedung berlantai tujuh itu tanpa hambatan. Tak seperti saat pertama kalinya yang langsung di cegat oleh seorang satpam jaga. Karena kini mereka sudah tau siapa Lea.

"Maaf, anda siapa? dan ada keperluan apa dengan tuan Varen. Apa anda sudah membuat janji sebelumnya?"

Lea menyisir penampilan sosok wanita yang mencegat dirinya saat hendak masuk ke ruangan Varen dan membatin kesal. Dia merasa Varen tak adil padanya. Daddy nya melarang dirinya menggunakan pakaian yang memperlihatkan pa ha. Tapi karyawan di kantornya di biarkan mengekspose pa ha mereka? apa maksud nya?

"Ehem. Perkenalkan aku Lea Amara. Sebagai calon istri dari bos anda, apa perlu aku membuat janji terlebih dahulu jika ingin bertemu dengan calon suami ku di dalam sana?"

1
Nar Sih
untung varen udah ngk sama,,selly lgi ,yg jls,,perempuan nakal
💥💚 Sany ❤💕
Moga setelah ini si Selly gak cari masalah ma Lea n melupakan niatnya buat deketin Varen.
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata si Selly itu jualan, mengerikan...., jangan sampe dech Varen ma dia. Rey emang gak tau pekerjaan sampingan sepupunya?.
Nar Sih
lanjutt kak,bingung mau komen apa
💥💚 Sany ❤💕
Sakit kepala Varen mikirnya 😅😅😅😅
💥💚 Sany ❤💕
Varen selalu gak bisa ngebantah Lea.
💥💚 Sany ❤💕
Padahal tadi pingin banget tau reaksi Varen pas lagi liat hasil CCTV.
💥💚 Sany ❤💕
Kali ini iman Varen benar-benar di uji 😂😂😂. Lea emang gak ada lawan
💥💚 Sany ❤💕
🤣🤣🤣🤣 bisa-bisanya pakaian kurang aneh yang dibeli. Cari masalah ne sekretaris nya 😁
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata stok sabar Varen banyak juga ya 😁😁.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Dasar July 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Lingerie? 🤣🤣🤣
Nar Sih
lea ,,kmu emang nakal suka nya godaain dedy mu
yumi chan
km tngl sja pergi dady u itu lea...biar dia arti km dlm htinya stlh km pergi
💥💚 Sany ❤💕
Kadang Daddy mu emang harus dimarahin Lea 😂😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Rasain kau Selly. Jangan sampe kamu merasa gak enakan ya Rel ma si Selly. Ntar dia ngelunjak
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata Lea bar2 jjuga, tapi gak salah sich.... Si Selly yg mulai. Ibarat kata kamu jual aku beli ya gak Lea 😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Jangan2 si Tante2 itu Selly lagi.
💥💚 Sany ❤💕
Lea emang penuh kejutan, bikin Varen senam jantung 😂😂😂😂.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!