NovelToon NovelToon
Di Antara Cahaya Yang Luruh

Di Antara Cahaya Yang Luruh

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Slice of Life
Popularitas:637
Nilai: 5
Nama Author: Irma syafitri Gultom

Dia adalah gadis yang selalu tenggelam dalam gemuruh pemikirannya sendiri, di penuhi kecemasan, dan terombang-ambing dalam sebuah fantasinya sendiri.

Sehingga suatu teriknya hari itu, dari sebuah kesalahpahaman kecil itu, sesosok itu seakan dengan berani menyatakan jika dirinya adalah sebuah matahari untuk dirinya.

Walaupun itu menggiurkan bagi dirinya yang terus berada dalam bayang, tapi semua terasa begitu cepat, dan sangat cepat.

Sampai dia begitu enggan untuk keluar dari bayangan dirinya sendiri menerima matahari miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma syafitri Gultom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Yang Pada Tempat Peristirahatan.

.

.

“Apakah kamu benar-benar tidak apa-apa Nona Revander?” ucap Tobito yang kembali melirik sekilas sosok gadis berambut hitam panjang itu dari kaca mobil itu. Setelah lebih dari sepuluh hari dia tidak bertemu dan merasakan kemewahan ini, dan sekarang semuanya terasa asing kembali padanya.

Revander tersenyum pelan kepada pria pirang itu. “Tidak apa Tobito, aku hanya kurang enak badan saja, mungkin karena cuaca yang sedang tidak bersahabat dalam satu minggu belakangan ini.” Jawab Revander dengan tenang. Sebelum dirinya kembali kepada pemandangan jalanan yang berjalan terasa cepat karena laju mobil tersebut.

Ya.....

Yang dia katakan adalah hal yang apa benarnya.

Entah itu sebuah kebetulan atau apa, selama dia tidak bertemu dengan pria bernama Flauza Evangrandene itu, selama itu pula cuaca di wilayah ini terkesan menangisi kepergian sosok pria dominan itu pula.

Dan ketika dia mendapat kabar jika akhirnya Flauza sudah kembali ke sini dua hari yang lalu.

Esoknya, hujan yang terus menerus melanda wilayah ini berhenti seketika!!!

Walaupun langit masih berawan kelabu, namun tetap saja hujan tidak turun sedikitpun.

Aneh.....

Namun nyata.

Hah!!!! Memangnya di bagian mananya lagi hidupmu tidak terasa aneh heh?

Ya....

Jika pun di ingat-ingat lagi semua kilas hidupnya dari kecil hingga besar, memang banyak dan tak terhitung jumlahnya kejadian-kejadian aneh yang terjadi di sekitarnya atau terjadi kepadanya.

Memiliki keluarga yang terkesan aneh.

Memiliki tubuh yang aneh pula.

Mendapatkan pekerjaan yang aneh seperti ini juga.

Dan terakhir seorang seperti Flauza Evangrandene, kini menjadi bagian hidupmu.

“Tuan Tobito? Apakah hari ini Flauza tidak bekerja?” Revander kembali membuka percakapan di antara mereka, dengan pandangan matanya yang tidak beralih dari jendela mobil itu.

“Setelah semua pekerjaan yang dia lakukan selama beberapa hari belakangan ini, Tuan Flauza memutuskan untuk mengambil sedikit waktu berlibur dan mengistirahatkan tubuhnya sejenak.” Revander dapat merasakan sebuah senyuman dari nada perkataan Tobito.

Dan itu cukup mengejutkan, mendengar pria seperti Flauza mengenal konsep berhenti sejenak untuk liburan.

Dia kira Flauza adalah tipikal orang yang lebih mencintai pekerjaannya di banding dirinya sendiri.

“Well.... dia berhak untuk mendapatkannya itu.” gumam sang gadis dengan pelan, hampir berbisik tak mengalihkan pandangannya dari pemandangan sawa dan hutan, yang dia ketahui ini adalah jalan menuju ke diaman pria itu.

Tak menyadari keterkejutan, dan sebuah senyuman dari pria pirang yang ada di depannya itu.

“Apa Anda berpikir itu adalah hal yang wajar jika, seorang pemimpin mengambil semua waktu libur untuk dirinya sendiri Nona?”

Hmmm?

Revander menatap Tobito dengan salah satu alisnya sedikit terangkat dan kebingungan.

Ada yang salah dengan perkataannya?

“Apakah ada yang salah jika seseorang untuk mengistirahatkan dirinya sejenak dari aktivitas sehari-hari mereka?” tanya balik sang gadis masih tidak mengerti dengan arah pembicaraan pria pirang itu.

“Tidak, tentu saja tidak ada yang melarang mereka untuk beristirahat sejenak dari aktivitas mereka, namun bukankah sebagai pemimpin, orang-orang seperti mereka di tuntut untuk terus selalu terlihat sempurna?”

Ahhhh....

Ternyata begitu.

Terlihat sempurna di mata orang-orang asing hah....

Terasa tidak asing untukmu heh?

“ya......” Revander terdiam sejenak dari jawabannya itu. “jika kamu mengatakan sebagai pemimpin, maka orang-orang lain yang melihatmu menuntutmu untuk terlihat selalu sempurna, adalah hal yang wajar.” Lanjut gadis itu. “Itu adalah alasanmu mereka memilihmu, maka kamu harus menghadapi itu dan tak bisa mengelak akan hal itu.”

Tobito masih diam mendengar perkataan sang Nona mudanya itu. “Tapi Tuan Tobito, yang kamu lupakan adalah pemimpin itu adalah seorang makhluk yang bernama manusia. Dan manusia itu adalah makhluk yang hanya ‘terlihat sempurna’ bukan makhluk yang sempurna.”

Kini pria pirang itulah yang sedikit bingung dengan perkataan sang gadis. “Mudahnya, manusia ‘terlihat sempurna’ karena mereka mendapatkan beberapa hal dalam hidupnya, salah satunya adalah istirahat. Dan jika mereka tidak mendapatkan itu maka tubuh yang terlihat sempurna itu kelelahan dan melakukan kesalahan bukan? Setelah melakukan kesalahan, maka manusia terlihat sempurna itu, kini berubah menjadi tidak sempurna karena telah melakukan kesalahan efek dari kelelahan mereka bukan?”

Tutup Sang gadis yang masih menatap lurus kepada pria pirang di depannya.

Keduanya kembali terdiam setelah perkataan sang gadis yang benar-benar tidak bisa tertebak oleh sang tangan kanan Tuan Evangrandene itu.

Sedangkan Revander?

Dia iris mata hitamnya itu kembali menatap keluar kaca jendela mobil yang kini telah memasuki wilayah yang menandakan tempat tinggal sang Flauza Evangrandene itu sudah tidak jauh lagi.

Dan Tobito?

Ya pria itu tetap terlihat tersenyum dengan mata biru kelabunya itu kini sudah terfokus pada jalanan yang sepi di pagi menjelang siang berawan kelabu itu.

Dengan senyuman yang semakin lebar, dan semakin lembut terukir pada pria pirang yang biasanya hanya menampilkan wajah tenangnya, kini Tobito benar-benar tersenyum.

Tersenyum ketika mengetahui, jika gadis itu benar-benar adalah gadis yang lebih baik di bandingan apa yang dia kira.

.

Dia dapat mendengar jelas sebuah langka lebar namun tetap elegan terdengar samar dari dalam rumah itu, seperti bergerak turun dengan cepat dari anak-anak tangga menuju ruang utama, sebelum sosok pria berambut cokelat dengan menggunakan kaos abu-abu lengan panjang yang menempel ketat di tubuh kekar itu terlihat dari pintu keluar rumah mewah itu.

Tentu saja, Revander yang baru saja sampai dan turun dari mobil hitam rolls-royce itu langsung terkejut dan gugup melihat pria yang sudah cukup lama tidak dia jumpain itu.

“Selamat datang Nona Revander.” Sambutan yang cukup kuat dari beberapa pelayan membungkuk memberikan hormat kepada dirinya, dan langsung membuat dirinya menjadi gugup luar biasa.

Eeehhh?

Ini adalah ke dua kalinya dia datang ke tempat tinggal Flauza, dan tentu saja dia tidak terbiasa mendapatkan perilaku seperti ini.

“Itu....itu.... kali tidak perlu sampai-sampai seperti ini...” dengan ragu-ragu gadis itu melangkah lebih jauh, mendekat ke arah Flauza yang masih berdiri diam di depan pintu rumahnya masih dengan tersenyum lebar.

Uuuhhh....

Ini benar-benar memalukan.

“My Revander.” Panggil suara berat nan lembut dari pria itu, berhasil menyadarkan sang gadis dari ke gugupannya, tapi tidak menghilangkan hal itu. “finally, I really miss you" pria itu juga melangkah mendekat kepada sang gadis berambut hitam yang sedikit mendongkak ke atas untuk menatap langsung kepada wajah bermata cokelat milik pria itu.

Ahhh...

Ya....

Sudah hampir sepuluh hari lebih dia tidak bertemu dengan wajah tampan pria di hadapannya itu.

Wajah yang selalu tersenyum, entah memiliki makna senyuman tulus ataupun sebuah senyuman berbahaya.

Sedetik berikutnya, dia dapat merasakan sebuah rasa berat nan hangat mengelilingi tubuhnya.

Pria itu.....

Pria itu memeluknya dengan begitu erat di depan semua orang yang masih menunduk memberikan hormat kepadanya atau kepada pria itu.

“F-Flauza!!!” gumam Revander mungkin terdengar seperti cicitan kecil yang tenggelam di dalam hangatnya pelukan pria itu.

Uuhhh....

Dia dapat mendengar jika pria itu menarik nafas dengan dalam-dalam, begitu dalam untuk di katakan normal. “Flauza.... Flauza sesak!!!” ucap gadis itu lagi, menggeliat pelan di dalam pelukan pria itu berusaha melepaskan diri dari dekapan itu.

Tapi.....

Tentu saja pria yang jauh lebih tinggi di bandingkan dirinya itu hanya tertawa kecil melihat tingkah sang gadis.

“My Revander.... apakah kamu juga merindukanku?”

Heh!!!!

Pertanyaan apa itu!!!

Dan kenapa dia menanyakan itu di depan orang-orang!!!

UUuhhhhhh.....

“K-kamu!!! Hey!!!....” Flauza sedikit melonggarkan pelukannya itu agar dia dapat melihat langsung kepada mata hitam milik sang gadis.

“Apakah kamu juga merindukanku?” tanya Flauza lagi mengulang kembali pertanyaannya dengan nada lembut perlahan seperti memastikan sesuatu yang harus dia dengan saat itu juga.

Uuuuhhh....

“Kamu..... ingin aku menjawab dengan kata ‘iya’ bukan?” ucap sang gadis dengan kembali tenang dan tatapan yang lurus.

“Ya... aku ingin mendengar jawaban ‘iya’ dari bibirmu langsung.”

Revander menghela nafas panjang, kini kedua tangannya meraih ke masing-masing sisi pipi pria itu.

“Flauza.....” panggil gadis itu. “Aku.... juga merindukanmu, Flauza Evangrandene”

.

“Tuan dan Nona, selamat menikmati hidangannya.” Beberapa pelayan yang telah selesai meletakkan makanan dan minuman pada meja makan berkain putih  itu, segera mengambil beberapa langkah ke belakang, membungkuk memberi hormat sebelum pergi meninggalkan mereka berdua di sana.

Sejenak Revander menatap hidangan di hadapannya, yang tertata cantik pada piring putih, dan itu masih terlihat hangat dan lezat pula.

“Ada apa My Revander? Bukankah ini adalah masakan Indonesia kesukaan mu?Aku telah memerintahkan mereka untuk mencari tahu hal ini.”

“ini....”

“Hmmm?  Bukankah ini adalah makanan khas wilayahmu?” tanya Flauza lagi, kini pria itu terlihat sedang menikmati hidangan miliknya yang begitu berbeda dari miliknya.

“Kamu menyuruh mereka untuk memasak Arsik?”

Flauza hanya tertawa sambil melahap makanan miliknya.

Tapi tentu saja tidak menjawab pertanyaan sang gadis sedikit pun.

Dengan pasrah Revander hanya mengambil sendok dan garpu itu lalu mulai memakan hidangan yang ada di hadapannya itu dalam diam pula.

“Bagaimana?” tanya Flauza lagi dengan pelan lagi, tatapan pria itu sedikit berharap-harap cemas dengan apa yang tengah di lahap oleh sang gadis di hadapannya itu.

“Enak” Flauza tersenyum puas dengan perkataan Revander.

“aku senang jika ini semua sesuai dengan seleramu.” Revander mengangguk pelan kembali memakan makanannya itu.

.

Perlu beberapa menit mereka menghabiskan semua hidangan tersebut, dengan keduanya saling diam menikmati keheningan yang terjadi di antara mereka, lalu kini mereka berpindah kembali ke ruang utama pada rumah milik Flauza.

Dengan pria itu terus menggenggam tangan sang gadis dengan erat namun tetap lembut, membawanya ke sofa yang terletak di tengah-tengah ruangan yang memiliki jendela besar tersebut.

Mendudukkan sang gadis dengan lembut, dan menundukkan dirinya sendiri tepat di hadapan gadis itu sendiri.

“My Revander....” kali ini pria yang sedang berlutut di hadapannya itu terdengar seperti menggeram pelan. Perlahan Flauza meletakkan dagunya pada paha sang gadis itu dan tatapannya tidak pernah beralih dari dirinya.

Sedangkan Revander hanya bisa menatap lurus dan setenang mungkin, dan sebisa mungkin menutupi rasa gugupnya akan kondisinya sekarang ini.

“Oh My Revander.....” Flauza terus memanggil lirih namanya.

“Kamu benar-benar menjadi manja saat dirimu merindukan sesuatu huh....?” dengan pelan tangan sang gadis itu mengelus lembut rambut cokelat pria yang terasa begitu halus di jemarinya.

Uhhh.... bagaimana bisa seorang pria seperti Flauza memiliki rambut yang bahkan lebih halus dan lembut di bandingkan dirinya.

Tentu saja dia memiliki rambut yang jauh lebih bagus dari padamu Revander!!!!

Memangnya dia itu seperti kamu yang harus menggunakan shampo hingga tetesan busa terakhir?

Oi!!!!! itu adalah penghematan namanya.

Tidak itu namanya kamu adalah seorang yang tidak mampu!!!

“Tuan Tobito mengatakan, jika hari ini kamu ingin mengambil waktu berlibur setelah menyelesaikan pekerjaanmu yang ada di sana.” Kini Revander memulai pembicaraan di antara mereka. “Apakah.... kamu akan menghabiskannya dengan beristirahat di rumah? Atau.... mungkin kamu menginginkan melakukan sesuatu yang lain?”

“Hhhmmm......”

Hanya hm?

Uuuhhhh.....

Lalu pria itu kembali tertawa kecil, pria itu sedikit memiringkan kepalanya dengan memejamkan kedua matanya. “Aku tidak tahu harus apa untuk sekarang.” Balas pria itu pelan. “Aku hanya ingin menghabiskan waktu denganmu.”

Revander terus mengelus rambut Flauza.

“Apakah kamu ingin pergi ke suatu tempat untuk menghabiskan waktu bersamaku My Revander?”

Menghabiskan waktu bersama.....

Dengan pria ini?

“Apa tidak apa? Bukankah kamu sedang ingin beristirahat? Kamu baru saja pulang dari luar negeri....”

“Itu bukanlah hal yang perlu di masalahkan My Revander. Karena hal-hal kecil seperti itu bukanlah hal-hal yang perlu kamu permasalahkan.” Flauza sedikit memperbaiki posisinya kembali.

Sedangkan sang gadis tidak terlalu paham dengan arti perkataan sang pria ini.

Dan lagi.....

Bagaimana bisa pria itu berbicara seperti itu dengan begitu entengnya?

“Kamu yakin?”

Flauza tidak langsung menjawab perkataan Revander itu.

Dan keheningan kembali terjadi di antara keduanya, dengan hembusan lembut angin yang masuk dari jendela-jendela besar itu.

Dengan hari yang sudah menjelang siang namun tetap terasa kelabu.

.

.

.

“Kamu adalah seorang yang membuat ini menjadi peristirahatan yang ternyaman yang pernah ku rasakan, jadi kemanapun yang kamu inginkan, itu akan terasa nyaman dan menjadi tempat peristirahatanku yang terbaik”

.

.

.

1
saijou
Bahasa yang digunakan enak banget dibaca, sampe lupa waktu.
Er and Re: terima ksih banget telah mampir dan baca cerita punya ku kaka <3
total 1 replies
·Laius Wytte🔮·
Bagus banget!!! Aku suka banget ceritanya 🥰
Er and Re: makasih ya kak telah menyukai cerita buatan aku <3
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!