Istri Gen Z CEO Milenial

1 hari kemudian.

" Baju aku di taruh dimana Om?" tanya Kiara begitu Ze masuk keruang ganti karena mereka baru pindah hari ini ke apartemen.

" Ya didalam lemari " ucap Ze menunjuk lemarinya .

" Nanti bercampur sama barang-barang pribadi milik Om " ucap Kiara apalagi dalaman .

" Ya apa salahnya kita kan sudah suami istri " ucap Ze singkat lalu kembali keluar dari ruang ganti setelah menaruh jam tangan.

" Pantas outfitnya Om Ze keren-keren rupanya memang baju dia banyak " ucap Kiara yang cukup kaget melihat baju Ze yang sangat banyak hingga hanya menyisakan beberapa ruang kosong dan Ze benar-benar pria yang rapi .

" Ihhhh, sampai kolor pun dilipatnya " ucap Kiara geleng kepala melihat lemari Ze yang begitu rapi berbeda dengan Kiara yang semua dalamnya masuk plastik yang penting tidak berserakan.

Setelah menata baju serta keperluan pribadi nya Kiara keluar dari ruang ganti untuk mandi karena sudah sore .

" Huuuuu, dinginnya" kata Kiara keluar kamar mandi menggigil dan hampir terpeleset.

" Huhhh, apartemen semewah ini tidak ada keset kaki " ucap Kiara bernafas kasar .

............

Malam harinya.

" Kemana ya Kiara " ucap Ze yang baru keluar kamar mandi teringat Kiara yang tidak masuk kamar lagi setelah sempat Ze marahi karena mengacak lemari .

" Apa ini " ucap Ze mengambil kain terlipat didepan pintu kamar mandi yang sepertinya ganti keset kaki .

" Astaga kemeja ku " rintih Ze langsung meninju dinding menatap kemeja kesayangan nya yang kini sudah menjadi keset kaki dan pelakunya pasti Kiara .

" Bocah Gen Z kau benar-benar menguji kesabaran ku " geram Ze menatap wanita yang kini berstatus istrinya dengan sangat geram .

" Apalah Om ini marah-marah saja kerjaan nya capek aku dengar " ketus Kiara keluar kamar sudah lelah mendengar Om Ze marah-marah hanya karena masalah sepele .

" Aku belum selesai " ucap Ze menarik telinga Kiara sampai masuk kembali kedalam kamar .

" Apa sih Om masalah sepele aja marah ?" ucap Kiara mengelus telinga nya yang dijewer .

" Sepele kamu bilang ? itu adalah Baju kesayangan ku" teriak Ze menatap kemeja kesayangan nya yang kini menjadi lap kaki didepan pintu kamar mandi .

" Kesayangan ya kesayangan tapi kalau udah jelek tetap aja jadi lap kaki " kata Kiara realistis .

" Jadi tadi kamu sampai mengacak isi lemari mencari baju yang bisa dijadikan keset kaki ?" pertanyaan Ze yang sebelumnya memang sudah marah juga pada Kiara yang mengacak isi lemari .

" Iya, apaan apartemen semewah ini tapi nggak punya keset kaki " ucap Kiara yang tadi hampir jatuh begitu keluar kamar mandi karena kakinya basah .

" Ya kenapa nggak minta sama aku Kiara? Malah kamu pake baju buat dijadikan keset kaki kan bisa dibeli " ucap Ze mengelus pelipisnya yang mendadak mendenyut melihat kelakuan Kiara.

" enggak semua harus dibeli Om kitakan bisa memanfaatkan baju bekas " ucap Kiara agar lebih efisien.

" Terserah kamu lah " lelah Ze yang merasa tidak ada gunanya berbicara dengan Kiara yang punya sejuta jawaban.

" Ihhhh, gitu doang marah padahal emang bajunya udah jelek " ucap Kiara berjalan kedekat kamar mandi dan menginjak-injak baju itu dengan kesal .

Setelah Kiara duduk ditepi ranjang bermain ponselnya tidak lagi mencari Ze yang entah pergi kemana .

" Harus aku apakan ya Om Ze itu agar tidak sedingin kulkas " batin Kiara berpikir keras benar-benar ngeri melihat sikap dingin Ze yang selalu mendominasi orang-orang di sekitar nya .

Kiara keluar kamar begitu mendengar suara dari dapur dan ternyata Ze sedang memasak .

" Hai Om " sapa Kiara lewat kebelakang Ze dan menampar pantat Ze dengan begitu iseng .

" Astaga" Ze berbalik menatap Kiara yang kini berdiri di depan kulkas mengambil susu kotak .

" Ringan banget ya tangan kamu nampar " ucap Ze yang sungguh tidak expect kalau Kiara yang lewat dibelakang akan menampar pantat nya .

" Akibat nurutin kata otak Om " tawa Kiara yang awalnya tidak ada niatan sama sekali tapi begitu lewat kebelakang Ze ide itu tiba-tiba ada dikepalanya .

" Ditampar balik mau kamu ?" pertanyaan Ze lalu kembali menghadap meja dan memotong sayuran .

" Kiara " teriak Ze begitu Kiara lewat kebelakang dan akan melakukan hal yang sama .

" Sini kamu " ucap Ze memegang tangan Kiara dan menampar berkali-kali pantat Kiara yang jahil itu .

" Hwaaa, Om kejam "ucap Kiara mengelus pantat nya yang ditampar Ze berkali-kali tidak sakit sih tapi rasanya aneh .

" itu akibatnya kalau gangguin orang " ketus Ze melanjutkan memotong bahan masakannya sesekali juga menatap Kiara yang berdiri disudut ruangan.

" Hummm, dasar pemarah " ucap Kiara keluar dari dapur dan menekan stop kontak sehingga dapur menjadi begitu gelap .

" Tuhan , Kiara " Ze langsung mengejar Kiara yang benar-benar menguji kesabaran nya dengan gebrakan nya yang ada-ada saja .

" Duduk dia kamu disitu " ucap Ze mendudukkan Kiara di lemari yang cukup tinggi sampai Kiara ngeri .

" Om nanti aku jatuh " kali ini Kiara benar-benar ngeri untuk melompat karena tinggi lemari nya lebih 1 meter .

" Makanya diam kamu disitu " ucap Ze kembali menyalakan lampu dan memasak dengan tenang .

" Om benar-benar kejam " ucap Kiara yang kini hanya bisa duduk diam meminum susu kotak yang masih digenggam nya .

" Om turunin " rengek Kiara yang sudah lebih dari 15 menit menunggu dan ingin turun .

" Ayolah Om, janji nggak ganggu Om lagi " ucap Kiara yang benar-benar bosan tidak melakukan apapun .

"Om " Rengek Kiara melempar Ze yang fokus memasak dengan kotak susu yang sudah kosong karena seperti tidak mendengarnya.

Ze berjalan mendekat lalu menurunkan Kiara dan kembali memasak .

Kiara memilih menjauhi Ze dari pada terus mengganggu nya yang ada nanti dihukum lagi oleh pria pemarah itu .

" Apa nggak mati kesepian Om Ze selama ini hidup sendirian di apartemen ini " batin Kiara berpikir menatap setiap sudut apartemen dan alasan Kiara terus mengganggu Ze karena memang tidak ada orang selain Ze disini.

" Apa itu sebabnya dia jadi dingin karena memang jarang bicara dan berinteraksi dengan orang lain" ucap Kiara menemukan jawaban nya .

" Kalau sama aku nggak ada cerita diam-diam, aku buat marah tiap hari sampai jadi cerewet " tawa meledak Kiara yang tidak sabaran ingin merubah Ze .

" Kiara ayo makan " panggil Ze yang sudah selesai memasak .

" Suapi " senyum menggoda Kiara menghampiri Ze yang sudah duduk dimeja makan .

" Om, ihhh denger nggak apa yang aku bilang " kata Kiara meronta-ronta ketika tidak melihat reaksi apapun diwajah Ze .

Pria itu hanya duduk tenang mengisi piringnya dengan makanan dan ya diam saja seperti orang bisu .

Tanpa bicara sepatah katapun Ze memberikan suapan pertama untuk Kiara yang duduk berhadapan dengan nya .

" Anu , Om , pangku "