Transmigrasi Eka

Echa sampai di kediaman mahendra. Ia mengambil beberapa berkas yang tadi dia bawa.

"Dari mana saja kamu?" bentak papa Ibrahim

Echa yang baru masuk ke dalam rumah, langsung di hadiahkan bentakan dari papanya. di sana juga sudah berkumpul semua kecuali abang pertamanya yang berada di rumah sakit.

Echa memutar bola matanya dengan malas, ia sangat jengah meladeni keluarga dari Echa asli ini.

"kerja tuan, kalau gak kerja saya gak akan punya uang buat kebutuhan saya. " ucap datar Echa

"sini kak , biar aku bantu bawa" kata kenzi mengambil berkas yang berada di tangan Echa. dengan senang hati Echa memberi berkas ke adiknya.

Dia tersenyum melihat kenzi sangat perhatian terhadap nya, dia mengelus kepala sang adik .

lalu Echa melangkah menuju ke tangga, ia tidak mau meladeni keluarga nya, ia sangat capek hari ini.

"Echa. papa belum selesai bicaranya. lu gak sopan ya main tinggal saja" berang Kevin

echa hanya menoleh sekilas dan lanjut berjalan diikuti oleh kenzi di belakangnya.

"bacot" gumam Echa

kenzi sendiri sangat senang dengan perubahan kakaknya, biasanya ia akan menerima semua perbuatan keluarganya yang naudzubillah.

Setelah sampai di kamarnya. kenzi menaruk barang kakaknya di kasurnya. kenzi tidak tau apa pekerjaan kakaknya tapi ia tahu pasti kakaknya sangat lelah mencari uang, beda dengan dia dan yang lainnya.

"terimakasih ya adik ku yang ganteng" ucap Echa. kenzi menjadi salah tingkah di puji ganteng.

.

Setelah membersihkan dirinya Echa lalu mengambil laptop nya untuk mengerjakan pekerjaan yang belum ia selesaikan.

Satu yang menjadi fokusnya. proposal yang dikirim dari perusahaan mahendra ia tersenyum miring.

"heh! mau bekerja sama gua. sorry ye gua gak mau bekerja sama keluarga kalian " gumam echa tersenyum miring melihat ke depan.

Drettt

Drettt

Drettt

Echa mengambil handphone nya dia mengernyitkan keningnya melihat nomer baru tertera di ponselnya.

Echa mengabaikan panggillan tersebut, bukannya berhenti panggilan tersebut menelfon berkali kali. karena jengah akhirnya Echa mengangkat panggilan tersebut.

"hallo"

"kenapa baru di angkat, hem! " suara bass terdengar di telinga Echa

Echa langsung kenal dengan suara tersebut, yang sedari tadi pagi sudah menempel kepadanya.

"kak dzaky" terang Echa

"hemm ya babe kenapa baru angkat hem? " tanya dzaky di sebrang

"ku kira sapa nomer baru"

"hah! kenapa belum tidur, ini sudah malam? " tanya dzaky melihat jam yang sudah menunjukkan jam 10

"ini mau tidur" kata echa

"aku temani. aku ubah menjadi panggilan video ok"

Dzaky langsung mengubah panggilan telepon menjadi panggilan video. Dia bisa melihat wajah kekasih nya yang terpampang jelas di layar handphone nya.

"cantik" kata dzaky

Echa yang mendengarkan kata tersebut, berpura-pura tidak mendengar karena ia berusaha menutupi kemerahan yang ada di pipi nya.

"aku temani kamu tidur hem" ucap lembut echa

Echa hanya menganggukkan kepalanya, lalu ia membaringkan tubuhnya. handphone nya ia sandarkan ke bantal satu nya.

Mereka berbincang bincang ringan, awalnya Echa sangat kaku tapi lama kelamaan terbiasa. Mata Echa yang sudah mengantuk, cepat untuk memejamkan matanya. Di sebrang dzaky yang menemani kekasihnya sampai tidur tersenyum lembut.

Sungguh ia ingin berada di samping kekasihnya, membawa kekasihnya ke dalam pelukannya.

"selamat tidur babe" bisik dzaky lalu ia menutup matanya. Handphone nya ia biarkan menyambung ke Echa.

Bersambung...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hay para kakak.. Terima kasih sudah mampir🤗 jangan lupa kasik like dan komennya ya.. biar tambah semangat buat up nya... 😘😁