One Night Stand With Mafia

Louisa dan Wilona hari ini benar-benar sukses menghamburkan uang. Louisa tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, biasanya ia akan selalu berpikir untuk membeli sesuatu. Tapi kali ini ia tidak berpikir panjang lagi.

Ia dapat mengambil apapun yang ia inginkan, meskinya di dalam lemari pakaiannya belum semua pakaian ia coba. Namun ia tergoda oleh bisikan dari Wilona yang mengajaknya untuk membuang-buang uang hasil kerja keras suaminya.

Masuk dari satu toko ternama berpindah ke toko lainnya. Kedua wanita itu hari ini sukses menghibur diri mereka sendiri. Kebanyakan wanita menghibur diri dengan cara menghabiskan uang, shopping ke salon atau melakukan hal apapun yang mereka.

"Selanjutnya kita ke salon sambil dipijat di sana," ajak Wilona sambil menenteng barang belanjaannya. Entah berapa banyak uang yang mereka habiskan hari ini sehingga begitu banyak barang belanjaan yang mereka pegang.

Padahal bodyguard Louisa sudah sangat kewalahan membaca barang belanjaan mereka. Ia lebih suka melawan banyak musuh daripada harus menemani wanita belanja. Meskipun ia seorang wanita, namun ia tidak menyukai belanja seperti mereka.

Tak lama kemudian mereka sudah sampai di salon langganan Wilona. Salon dengan fasilitas yang mewah dan pelayanan yang lengkap. Mereka pun mengajak Ley bodyguard mereka untuk ikut di pijat, mereka tahu seharian ini Ley pasti sangat lelah menemani mereka.

Awalnya Ley menolak ajakan mereka,namun karena Louisa memaksa akhirnya ia menuruti permintaan Bosnya. Ketiga wanita itu kini sedang menikmati perawatan seluruh tubuh mereka.

Louisa berniat ingin memotong rambutnya agar ia terlihat lebih fresh. Ia tidak mau kalah cantik dengan sekertaris Roy tadi pagi.

Di sisi lain saat ini Roy sedang meeting bersama Galaxy dan juga Erick. Tak lupa Kaivan yang ikut mensponsori proyek mereka ikut hadir dalam rapat pagi itu. Thea sejak tadi berusaha terlihat cantik saat ia mempresentasikan proposal yang ia buat di depan mereka.

Ia merasa beruntung bekerja bersama dengan Bos tampannya itu. Ternyata bukan Bosnya saja yang tampan,namun rekan bisnisnya pun tidak kalah tampan semua. Namun, sayangnya mereka semua sudah memiliki anak dan istri.

Namun Thea merasa tertantang ingin menaklukkan salah satu diantara mereka. Ia tetap mengincar Roy, karena disini ia melihat rumah tangga Roy yang tidak seromantis yang lain.

Thea dapat mengetahuinya ketika ia melihat Roy dan Louisa yang tertidur berbeda ruangan ketika ia datang ke Mansion tadi pagi. Itu sebabnya ia yakin, dapat mendapatkan hati Roy lebih mudah daripada rekan bisnis lainnya.

Setelah selesai rapat, Galaxy dan yang lainnya pamit undur diri. Roy dan Thea pun ikut keluar dari ruang rapat, mereka berjalan menuju ruangan Roy.

Roy kembali berkutat dengan pekerjaan lainnya, ia baru saja mendapatkan laporan yang diberikan oleh El dari London. Tiba-tiba saja Thea menjatuhkan sesuatu, wanita itu otomatis mengambil pulpen yang ia jatuhkan. Roy dapat melihat wanita itu berusaha menggodanya sambil menunjukkan belahan dada ketika ia membungkuk.

Namun, Roy tak bergeming. Ia kembali fokus pada pekerjaannya, ini sebabnya ia tidak menyukai memiliki sekertaris wanita. Karena kebanyakan dari mereka pasti akan berusaha menggodanya. Wanita itu bahkan kini membungkukkan badannya agar Roy dapat melihat lekukan tubuhnya yang sexy.

"Kalau kau masih ingin bekerja denganku, berpakaian lah dengan benar. Aku tidak suka melihat tubuh wanita lain selain istriku," ucap Roy dengan tegas begitu menohok membuat Thea auto tercengang mendengarnya.

Pertanyaan kalinya ia tidak sukses menggoda seorang pria. Biasanya pria lain akan tergoda ketika melihat belahan dada miliknya yang montok. Namun,berbeda dengan Roy yang sama sekali tidak terjerat oleh godaannya.

"Kembali keruangan mu, aku akan memanggilmu apabila dibutuhkan!" titah Roy dengan tatapan mencekam.

Roy berdecak melihat tingkah laku sekertarisnya itu, wanita itu tadi pagi saja begitu berani membangunkannya. Untungnya tadi Roy melihat wajah kesal Louisa ketika melihat kedatangan Thea. Kalau tidak sudah dapat dipastikan Thea akan ia tembak karena berani membangunkannya pagi tadi.

Roy bahkan memarahi pelayan yang mengizinkan Thea untuk masuk ke dalam Mansion dan mengetuk pintu kamarnya. Ia yakin wanita itu mengetahui apabila Louisa dan Roy pisah ranjang, oleh karena itu ia berusaha mendekatinya.

Ia penasaran apa yang dilakukan Louisa saat ini, ia meminta Ley untuk memfoto sedang apa istrinya saat ini. Wajah Roy memerah ketika melihat tubuh polos istrinya yang hanya tertutup oleh handuk saat ini.

"Oh astaga, kalau seperti ini mengapa tidak menjawab dengan ketikan saja," protes Roy kesal.

Pasalnya Thea sulit membalas pertanyaan Roy, oleh karena itu ia menuruti permintaan Bosnya untuk memfoto Louisa. Roy merasa frustasi setelah melihat foto sang istri, ia kembali mengingat ciuman panas mereka semalam.

Namun, ia kembali mengingat penolakan Louisa ketika gairahnya berada diujung tanduk. Ia tahu saat ini Louisa masih mencintai Morgan, itu sebabnya Louisa tidak mau melakukan hal itu dengannya.

Sementara itu saat ini seseorang sedang menunggu Louisa dan Wilona keluar dari salon. Mereka adalah Ben dan Takashi yang sejak tadi mengintai mereka. Ben saat ini mengincar calon pewaris keluarga Walker yang berada dalam perut Louisa.

"Wanita itu tidak boleh melahirkan generasi selanjutnya keluarga Walker. Aku ingin melihat mereka tidak memiliki penerus, mereka harus merasakan apa yang kurasa," pungkas Ben dengan senyum menyeringai.

....

Jangan lupa like komen dan vote bestie 💕 Calangheyo