NovelToon NovelToon
Stuck With Hot Brother

Stuck With Hot Brother

Status: tamat
Genre:CEO / Cinta Terlarang / Tamat
Popularitas:5.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: ntaamelia

Gharial El Barrack, seorang pria yang dijodohkan dengan selebriti papan atas. Namun, hasratnya justru hanya bangkit ketika bersama sang adik, Liliyana.

Hingga suatu kejadian membawa Liliyana terjebak dengan kegilaan Gharial.

Akankah mereka bersatu? Sementara di mata umum, cinta mereka adalah cinta terlarang?

Noted : Banyak umpatan kasar, dan kata-kata nyeleneh. Kalau tidak suka harap skip!

Salam anu 👑
Follow Ig @nitamelia05

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Kekhawatiran

Edo menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Minnie, sebab dia harus mengantar sahabat serta pacarnya terlebih dahulu sebelum pulang. Gerry tampak membuka pintu, dan hal tersebut membuat Edo langsung menoleh ke belakang.

"Tunggu bentar, Bre!"

"Apaan?"

Gerry masih memegang handle pintu, tetapi belum sempat melangkahkan kakinya keluar.

"Bre, kita telepon si Cucu Buaya dulu kali yah, gue takut ada apa-apa sama si Lily, ntar dia disawadikap skidipapap secara paksa gimana?" ujar Edo, mengutarakan ketakutannya.

Walau bagaimanapun dia tahu Ghara, sang sahabat adalah pria normal pada umumnya, tetapi sayang normalnya hanya ketika bersama sang adik.

"Ya tadi kenapa kita gak ikutin aja mobil si Ghara, Bege!" balas Gerry, otaknya sedang berfungsi dengan baik, jadi dia bisa berpikir lebih masuk akal.

Edo langsung menepuk jidatnya. "Gue gak kepikiran ke sana, Anjiir."

"Ya udah coba telepon deh. Seenggaknya dengan kita nelpon, kita bisa menghentikan amukan si Jeky yang mau makan si Lily."

Gerry kembali duduk di tempatnya, dan menutup pintu, sementara di sampingnya Minnie tampak mengernyitkan kening. "Jeky siapa, Kak?" timpal gadis itu, karena sedari tadi dia seperti pajangan yang tidak di anggap.

"Eits, gak usah kenal ya, Yang. Dia itu sejenis sama Meggie," balas Edo sambil menaikturunkan alisnya, tak ingin membuat otak sang pacar berpikir yang tidak-tidak.

"Ih jadi kenty kalian juga pada dikasih nama? Udah diselametin belum?" cibir Minnie, tak habis pikir kenapa ketiga pria ini bisa memberi nama pada senjata masing-masing.

"Yeh kalo gue selametin nanti pada mau minta kenalan bijimana? Repot urusannya!" ujar Gerry, menimpali ucapan sang adik. "Lagian lu tahu-tahu aja si Meggie, lu bedua udah main yah."

"Yeh apaan sih, Ger! Kita masih waras lah, Bege!" sanggah Edo, sebab gaya pacaran dia dan Minnie memang tidak sebrutal itu. Edo masih mampu menahan diri untuk tidak menyentuh sang wanita, meskipun Meggie kerap meronta-ronta.

"Waras kalo ada gue, kalo lagi bedua gue yakin langsung pada ngereog!"

Plak!

"Apaan sih, Kak. Kenapa jadi nyudutin kita berdua?" cetus Minnie, setelah berhasil menggeplak lengan kakaknya. Lalu pandangan gadis cantik itu beralih pada sang pacar. "Udah kamu telepon Kak Ghara aja, Yang. Nih otaknya emang agak-agak sengklek!"

Gerry terlihat menggerutu, dan kembali adu mulut dengan sang adik, sementara Edo mengikuti saran Minnie untuk meneruskan niatnya, yaitu menelpon Ghara.

Panggilan terhubung.

"Bacott lu kecilin, Anjinggg!" sentak Edo pada Gerry, sebab dia tak dapat mendengar jelas suara Ghara di seberang sana.

"Ngapa, Do?" tanya Ghara sambil meringis, sebab dia sedang membersihkan luka-lukanya.

Setelah berdebat dengan sang ayah, dia langsung masuk ke dalam kamar, dan tidak memedulikan apapun lagi. Bahkan dia menolak sang ibu yang ingin membantunya, karena dia ingin menunjukkan pada Alessandro bahwa dia bukan lelaki yang manja.

"Ghar, lu udah sampe di rumah 'kan?"

"Kenapa sih? Jangan basa-basi, Anjingg!" sentak Ghara. Karena dia benar-benar kesal jika ada yang berbicara setengah-setengah. "Langsung intinya aja!"

Edo langsung menelan ludahnya, karena dia malah mendapat semprotan dari Ghara. "Enggak, gue takut aja lu kenapa-kenapa di jalan. Si Lily amankan?"

"Amanlah, lu kira gue ngelakuin apa sama dia? Inget ya, Do. Semarah-marahnya gue, gue gak bakal main tangan sama si Bawang Putih."

Ghara melemparkan kapas yang sebelumnya dibasahi alkohol ke lantai, lalu beralih mengambil sebatang rokok untuk menemani malamnya yang terasa begitu suntuk.

Terdengar helaan nafas lega di ujung sana, karena kekhawatiran yang sedari tadi menggunung luruh seketika.

"Dari tadi si Edo takut Jeky lu ngamuk, Ghar!" cetus Gerry tiba-tiba, membuat Edo mendelik, memberikan tatapan ancaman.

"Berisik lu, Anjiing!"

"Lah tadikan lu bilang begitu."

"Ya gak usah diomongin juga."

"Tapikan gue jujur."

"Jujur biji bokap lu turun berooo!"

Edo menggeram, ingin sekali meremat kepala sahabatnya saat ini juga. Gerry selalu saja menjadi mulut ember, dan tidak bisa dipercaya.

Mendengar perdebatan itu, membuat Ghara merasa semakin pusing. Hingga dia mendesahkan nafas, lalu menyentak. "Lu bedua bisa diem gak? Gue lagi pusing, Anjiing!"

Edo dan Gerry langsung menghentikan perdebatan mereka. Meskipun keduanya masih bersungut-sungut.

"Lu ada masalah sama Bokap lu yak? Dia pasti udah tahu kan berita lu sama si Keysha?" tanya Edo setelah mengatur nafasnya yang sedari tadi menderu hebat.

"Gue habis dihajar sama si Ale tadi, besok lu pokoknya bantu gue buat selesaiin masalah sama si Lampir itu. Gue udah gerah banget soalnya."

Mendengar itu, Edo dan Gerry kembali saling pandang. Dihajar?

"Dihajar gimana maksudnya, Bre?" tanya Gerry lebih dulu.

"Entar gue praktekkin sama elu ya, Ger! Ya kali lu gak tahu dihajar kek gimana!" gerutu Ghara dengan nada kesal, sudah jelas dia memberi informasi, tapi masih saja bertanya.

"Ya udah, besok kita omongin deh. Malem ini lu mendingan istirahat. Soalnya gue yakin, besok bakal banyak wartawan yang ngejar-ngejar elu!" ujar Edo memberi masukkan.

Ghara pun setuju, karena ucapan Edo ada benarnya juga. Dia memutus panggilan lebih dulu, dan langsung menjatuh tubuhnya di atas ranjang.

Sementara di ujung sana, Gerry kembali membuka mobil untuk turun dan masuk ke dalam rumah. Sebelum melangkah dia melihat Edo dan Minnie yang saling pandang sambil tersenyum-senyum, seperti memiliki maksud tertentu.

"Masuk lu!" cetus Gerry, membuat tatapan keduanya ambyar seketika.

"Dih masuk duluan aja sana!" balas Minnie, seolah tak takut dengan sang kakak.

Gerry menarik sudut bibirnya ke atas, lalu tiba-tiba dia berteriak dengan begitu kencang. "DADDY, MINNIE CIPOKAAN SAMA EDO DI DEPAN RUMAH NIH!"

"KAK GERRY!!!"

***

Gerry wafer renyah minta disentil lak-lakannya 🤣🤣🤣

1
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
maksa banget si anying 🤣🤣🤣🤣🤣
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
oke kan aja ly biar kebakar itu "sosis jumbo" si ghara 🤣🤣🤣🤣
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
cubit pakek mulut ya kan ghar 🤣🤣🤣🤣🤣 kacau kali bah si ghara ini 🤣🤣🤣🤣🤣
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 mulutmu ya ghara dari tadi minta di cabein 🌶🌶🌶🌶🌶 🤣🤣🤣🤣🤣
Vlink Bataragunadi 👑
dih! jangan terlalu memandang tinggi dirimu, Key, ga tau diri juga harus ada batasnya
Vlink Bataragunadi 👑
sakiiiiit/Sob//Sob//Sob/
Vlink Bataragunadi 👑
aduuuuh aku kesegrek, nasiku masuk iduuuung/Facepalm/
Vlink Bataragunadi 👑
bengek ih ni novel/Facepalm//Curse//Curse//Curse//Curse/
Vlink Bataragunadi 👑
mbok ya ditanya dl alasannya bspack, main geplak aja
Vlink Bataragunadi 👑
ni rahangku lama2 kaku kebanyakan ketawa /Facepalm/
Asih Sudarsih
🤣🤣🤣
Asih Sudarsih
bagus banget aku suka
Asih Sudarsih
🤣🤣🤣🤣
Asih Sudarsih
🤣🤣 seru seru aku suka
Asih Sudarsih
🤣🤣🤣🤣 asli seru banget karya mu thor
Rizka Susanto
sarungmu jg bang Ger... 😅😂
Rizka Susanto
Ya ampun... untung tdi lily gk tnya
"maen apa dad?? "😆😅
Rizka Susanto
jangan gtu dong ghar... kasihan mammymu, takutnya cinta kesya berpindah ke ghara senior😆😅
uhuuyyyyyy
judul awal e apa yaa kak perasaan aq pernah baca tp lupa judul e
uhuuyyyyyy
maaf bahasa mengumpatnya tolong di ganti yaa kak🙈jgn binatang..kan kasian binatang nya jd tersangka🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!