Claudia telah menikah selama dua tahun dengan Briant suami nya, tapi selama dua tahun dia belum juga dikaruniai seorang anak sehingga membuat keluarga suaminya menuding Claudia sebagai wanita mandul. Ibu Briant meminta anaknya untuk menikah lagi agar segera memberinya cucu. Akankah Briant memenuhi permintaan ibu nya? Akankah Claudia mampu mempertahankan rumah tangganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kevin
Sudah hampir seminggu Claudia menumpang dirumah Nana.dia sudah menemukan beberapa rumah yang bisa di kontrak nanti.
Karena sibuk sehingga Claudia tidak punya waktu untuk melihat-lihat rumah tersebut.dia juga sudah meminta seorang pengacara untuk membantu nya mengurus perceraian nya.
Claudia tidak ingin menunggu,jika dia menunggu Briant bertindak terlebih dahulu itu rasa nya mustahil.
Setiap hari pria itu selalu datang kekantor nya waktu pulang kerja.Claudia menyembunyikan diri atau menghindar agar tidak bertemu dengan Briant.dia juga sudah membuang nomor ponsel nya dan mengganti dengan nomor yang baru supaya Briant tidak bisa menghubungi nya lagi
Terkadang dia meminta bantuan kedua sahabat nya untuk membohongi Briant jika dia sudah pulang.karena pria itu suka mencegat kedua sahabat nya untuk menanyai keberadaan dirinya.
Siang itu Claudia sedang mengerjakan pekerjaan nya didalam ruangan nya,dia sedang serius memainkan jari nya di atas keyboard komputer nya.
Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan tampak bos nya masuk kedalam.pria tanpa expresi itu segera menghampiri Claudia yang sedang berkutat dengan keyboard komputer nya.
"Claudia,ikut saya keluar."kata pria itu dengan suara barinton nya.
Claudia terperanjat kaget dan segera bangkit berdiri,tanpa sengaja lutut nya terbentur bawah meja dan membuat nya berteriak kecil.
"Aduh"kata Claudia meringis sambil memegang lutut nya yang sakit dan kembali terduduk.
"Ada apa dengan mu?"tanya Kevin dengan wajah heran.
"Maaf pak,saya kaget bapak tiba-tiba datang."kata Claudia sambil menggosok lutut nya.
"Ya sudah,ikut saya keluar untuk menemui klient."kata Kevin lagi.
Claudia mengangguk dan menggerutu dalam hati.bos nya itu sudah seperti ninja datang tiba-tiba tanpa suara dan mengaget kan diri nya.
Dia segera mengikuti atasan nya dan menuju ke mobil pria itu.selama di dalam mobil mereka hanya diam.Claudia sibuk menggosok lutut nya yang sakit dan Kevin sibuk dengan ponsel nya.
"Pak,mau ketemu klient yang mana?kayak nya hari ini ngak ada janji deh"tanya Claudia memecah kan keheningan di antara mereka.
"Ini klient minta ketemuan mendadak.jangan banyak tanya ikut saja"kata pria itu dengan wajah datar nya.
Claudia benar-benar sebal terhadap atasan nya."Cih..menyebalkan."bisik nya pelan.
Kevin memalingkan wajah nya dan menatap sekretaris nya itu"Aku dengar perkataan mu,apa kamu mau aku pecat?"tanya nya
"Eh ngak pak,jangan main pecat aja pak.saya cuma bercanda kok"kata Claudia sambil nyengir kuda
"Awas kalau berani mengulangi nya lagi"ancam pria itu
Claudia hanya tersenyum masam dan mengangguk pelan.suasana kembali hening.mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Claudia mengambil ponsel nya dan berfokus pada benda itu.tidak berapa lama akhirnya mobil yang mereka tumpangi sampai disebuah gedung.
Saat Claudia turun dari mobil dia sedikit kaget.selama diperjalanan dia tidak memperhatikan kemana mereka pergi.
Claudia menatap gedung tinggi didepan nya itu dengan perasaan yang campur aduk.ternyata saat itu mereka berada di kantor Briant dan Claudia mulai merasa takut jika sampai Briant melihat nya di sana.
"Pak,kok kita ke sini.emang Klient nya siapa?"tanya nya penasaran.
"Saya sudah bilang Claudia,jangan banyak bertanya dan ikut saja"kata Kevin.pria itu segera masuk kedalam gedung itu dan mau tidak mau Claudia harus mengikuti bos nya dari belakang.
"Ya Tuhan,jangan-jangan klient yang bos maksud mas Briant''kata nya dalam hati.
"Pak,boleh saya pulang?'pinta nya
"Jangan buat saya marah Claudia.''Kata Kevin kesal
Claudia mengenggam ujung baju nya,bagaimana pun dia harus bersikap profesional.dia segera menarik nafas nya dan menenangkan hatinya.
Saat memasuki tempat itu Claudia sangat yakin jika Klient bos nya adalah suami nya.para karyawan Briant tersenyum ramah dan menunduk hormat saat melihat nya.Claudia merasa kesal terhadap mereka."bisa ngak sih pura-pura ngak kenal."kata nya dalam hati.
Claudia hanya menunduk mengikuti langkah bos nya yang begitu cepat,dia sampai kewalahan dan berlari kecil mengikuti pria itu.bagaimana tidak,kaki Kevin yang panjang dan kaki Claudia yang pendek membuat nya seperti sedang mengikuti lomba lari antara kelinci dan kura-kura.
Claudia memaki bos nya dalam hati,mereka tidak lagi maraton kenapa harus terburu-buru.
"Tunggu pak"teriak nya dan segera berlari mengejar atasan nya.
Kevin menggeram kesal"buruan!apa perlu saya gendong."katanya
Claudia ngos-ngosan saat tiba di depan lift.wanita itu berusaha mengatur nafas nya agar kembali normal.
"Lain kali bisa ngak pak pelan dikit jalan nya"pinta nya
Kevin melotot pada nya."berani kamu perintah saya,Salah kan kaki mu yang pendek itu"kata nya
Claudia mendengus kesal dalam hati,pria itu benar-benar tipe pemarah.
"Saya tidak tahu jika kamu begitu populer di sini"kata Kevin saat mereka sudah berada didalam lift yang akan membawa mereka ke atas
"Maksud bapak?"tanya Claudia heran.
"Saya perhatikan semua karyawan disini hormat sama kamu dan tersenyum begitu melihat mu"
''Eh..ngak pak.bapak salah paham.mereka itu hormat sama bapak,bukan sama saya."kilah nya
"Kenapa mereka harus hormat sama saya? saya kan baru pertama kali kesini?"
Claudia menggaruk kepala nya yang tidak gatal."Anda kan gak jelek dan berkharisma pak,wajar dong orang akan tersenyum dan hormat sama bapak."katanya
"Apa maksud mu gak jelek?"tanya Kevin sambil melotot pada nya.
Claudia mulai berkeringat dingin karena salah bicara,rasa nya dia ingin melompat keluar dari dalam lift itu dan menjaga jarak sejauh mungkin dari pria itu.
"Bukan gitu pak,maksud saya bapak ganteng banget deh."kata nya sambil tersenyum kecut.
"Saya memang genteng.awas ya kalau berani menghina saya?"katanya
Claudia mengangguk dan menunduk kan kepala nya.sebenar nya dia sedang menahan tawa nya,bos nya itu benar-benar narsis dan membuat nya ingin tertawa.
Lift yang mereka tumpangi sudah tiba ditempat yang mereka tuju,saat pintu nya terbuka Kevin segera melangkah keluar.Claudia menarik nafas nya dengan berat dan mengikuti bos nya itu.
Dia harus bersikap profesional saat berkerja."Apa pun yang terjadi pokok nya aku ngak mau membuat keributan didepan bos."kata nya dalam hati.
Claudia menelan ludah nya saat mereka sudah berdiri didepan ruangan Briant.beberapa minggu yang lalu dia berdiri disana dan memergoki perselingkuhan suami nya.tapi sekarang dia kembali lagi untuk menemani atasanya.
Tangan nya mulai mengetuk pintu itu perlahan,tidak berapa lama pintu itu mulai terbuka dan jantung Claudia mulai berdetak tidak karuan.sudah seminggu dia menghindari Briant dan telah mengutus seorang pengacara untuk menemui suami nya.
Jika Briant melihat nya disana entah apa yang akan dilakukan pria itu dan dia berharap Briant mau bersikap profesional juga.mata Claudia melotot saat pintu ruangan itu terbuka dan seseorang keluar dari dalam untuk menyambut mereka.
enak aja... Jangan Thor.. jangan!