BLUESTONE RIVER ROBERT tak menyangka jika akan bertemu seorang wanita asing yang cukup misterius baginya di sebuah bukit terpencil.
Wanita bernama Honey True Haven itu hanya tinggal bersama sang ibu di sebuah bukit yang jauh dari pemukiman penduduk.
Bagaimana kisah mereka? yuuuk ikutin..
ig ZARIN.VIOLETTA
fb ZARIN VIOLETTA
Seperti biasa ga banyak konflik yang bikin kepala pusing yak😆 cuma novel ringan yang bikin happy n senyum-senyum sendiri😁
Selamat membaca..🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#21
Pagutan bibir Blue dan Honey masih berlangsung dan kini paha Honey menggesek pangkal paha Blue.
Seketika Blue tersadar dan mengumpat dalam hati. Perlahan dia melepaskan ciumannya pada bibir Honey.
Blue menangkup wajah cantik itu dan menatap matanya. Honey tersenyum dan seakan senang dengan apa yang barusan terjadi.
"Aku akan ke kamar mandi dulu," ucap Blue lirih.
Honey hanya mengangguk dan Blue melewati Honey kemudian berjalan menuju kamar mandi.
Blue benar-benar tersiksa dengan semua ini dan hal ini tentu saja membuat kepalanya semakin pusing.
15 menit kemudian, Blue keluar dari kamar mandi dan melihat Honey sudah tertidur pulas di sofa.
Blue bernafas lega dan mengambil selimut di ranjang lalu menutupi tubuh Honey dengan selimut itu.
Blue memilih tidur di ranjang dan tak berdekatan dengan wanita polos itu karena efek Honey terlalu besar untuk kewarasannya.
*
*
Pagi menjelang, Honey terbangun dan dia tak melihat Blue di dekatnya. Honey beranjak dari sofa dan melihat Blue masih tidur di ranjang.
"Dia meninggalkanku tidur sendirian?" bisiknya.
Blue tidur tanpa menggunakan baju dan dalam posisi tengkurap. Honey menghampirinya dan naik ke atas punggung Blue.
"Good morning," bisiknya di telinga Blue.
Blue membuka matanya perlahan dan merasakan tubuh Honey di atasnya.
'Ya Tuhan ... Dia memulainya lagi,' batin Blue.
"Mandilah, setelah ini kita akan makan pagi dan melanjutkan perjalanan kita," ucap Blue.
"Baiklah," jawab Honey lalu mengecupi tengkuk leher Blue yang tentu saja langsung membuat Blue ON.
'SHITTT!!!' umpat Blue dalam hati.
Begitu besar pengaruh sentuhan Honey pada tubuhnya dan dia yakin tak akan bisa bertahan lama jika seperti ini terus.
Honey beranjak dari tubuh Blue dan menuju ke kamar mandi dan Blue bernafas lega, tapi dia tetap harus menidurkan sesuatu yang sudah terbangun.
*
*
Setengah jam kemudian, Honey keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk saja.
Dengan santainya dia berjalan dan mengambil baju di tas belanjaannya dengan sedikit berjongkok. Blue yang duduk di tepi ranjang tentu saja melihat hal itu dengan sangat jelas.
Blue mengusap kasar wajahnya sendiri karena harus menghadapi cobaan vulgaar ini lagi.
"Kau tak mandi, Blue?" tanya Honey dan menoleh ke arah Blue.
"Ya, sebentar lagi," jawab Blue.
Honey berdiri sembari membawa baju gantinya lalu menghampiri Blue.
"Cepatlah masuk ke kamar mandi. Aku ingin ganti baju," ucap Honey.
"Hmm," sahut Blue dan berdiri.
Blue berjalan dan masuk ke dalam kamar mandi. Honey kemudian berganti baju setelah Blue masuk ke kamar mandi.
*
*
Kini mereka berada di restoran dan Honey mencoba makanan baru yang belum pernah dia makan sebelumnya.
"Apakah menurutmu aku makan banyak sekali, Blue?" tanya Honey.
"Tidak," jawab Blue kemudian meminum jusnya setelah menghabiskan makanannya.
Honey masih melanjutkan makan paginya.
"Aku tak akan menggemuk, kan?" tanya Honey yang terbiasa makannya diatur oleh sang mommy.
"Tidak, Honey-ku sayang. Makanlah sepuasmu. Aku tak akan melarangmu makan apa pun yang kau suka," jawab Blue sambil membersihkan sisa makanan yang ada di ujung bibir Honey.
Honey mengangguk dan tersenyum lalu kembali makan.
Setelah makan, mereka melanjutkan perjalanan mereka kembali ke London.
Honey sangat menikmati perjalanannya karena dia melihat banyak tempat dan keramaian yang selama ini hanya ada dalam bayangannya setiap dia membaca buku tentang hal ini.