Novel ke tiga ini hanya kisah fiktif khayalan penulis semata, jika ada kesamaan nama, tempat semua itu hanya kebetulan.
Gadis bernama Airin Nurani usia 21 tahun, yang nekat ke kota Metropolitan untuk merubah nasib dan menyekolahkan adik nya, setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan.
Berbekal Ijazah SMA dan selembar kertas bertuliskan alamat seorang teman di desa yang sudah lebih dulu kerja di Jakarta, dan mendapatkan pekerjaan sebagai Pramusaji.
Airin yang akhirnya bertemu dengan kekasihnya ketika masih di desa begitu bahagia, hingga sang kekasih meminta sesuatu dari dirinya...
Apakah Airin akan memberikan permintaan sang kekasih? Bagaimana kelanjutan kisah nya,,,
Simak terus di hari Rabu dan Sabtu jam 20:00 mlm.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Venus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
Happy Reading ☕
Bismillahirrahmanirrahim semoga segala sesuatu yang sedang kita kerjakan diberikan kelancaran, aamiin.
Jangan lupa tgl 26 September - 26 Oktober 2022, novel ini akan diadakan GIVEAWAY. Kalian yang ingin tau lebih jelas info giveaway bisa masuk dan bergabung ke Grupchat Author Eka Murniasih.
Ada banyak jalur yang bisa kalian pilih sesuai dengan kemampuan dan hoki kalian, karena setiap jalur ada hadiah nya. Mulai jalur Top Fans /Gift lalu ada jalur Vote Terbanjir dan juga ada jalur Iklan Terbanjir. All member boleh ikutan ya tanpa kecuali. Syarat mutlak nya gampang dengan follow akun Nona Venus dan like komen karya Cinta Airin.
Sekian sekilas info nya dan terimagaji.
**********🌹🌹🌹🌹🌹**********
"Mbok ada yang bisa Airin kerjakan?" tanya ku menghampiri dan berdiri dibelakang mbok Yem yang sedang mengupas wortel, aku sudah terlihat lebih segar setelah istirahat sejenak lalu mandi dan berganti pakaian yang sejak kemarin dipakai.
"Eh, iya sini boleh-boleh kamu lanjutkan kupas sayuran ini mbok mau buat SOP ayam untuk makan siang nanti. Kamu kupas lalu cuci kemudian iris ya jangan terlalu tebal jangan terlalu tipis, mbok mau cuci ayam." ujar si mbok beralih ke wastafel.
Aku segera meraih pisau melakukan yang di perintahkan sambil sesekali melihat mbok Yem dengan salut. Usia yang sudah tak lagi muda tapi tetap semangat. Selesai mengupas
"Neng Airin tau aja mbok mau nyuruh neng bikin sambel eh dia udah gercep aja ngupas bawang m copot tangkai cabe?" mbok berbalik ke meja melihat semua sayuran rapi di kupas, dan beralih ke cabe serta bawang.
"Kalau hanya sekedar masak mah gampang mbok, dirumah kan Airin m bude jualan lauk mateng jadi mainan sama pisau, kompor, wajan udah setiap hari." jawabku sambil bergurau.
"Neng tinggal sama bude, emang orang tua kemana?"
"Kedua orangtua saya sudah meninggal mbok kecelakaan bus sehabis nengok adik di pesantren."
"Innalilahi maaf mbok turun berduka, neng Airin yang sabar ya." mengucapkan rasa simpatik nya.
"Iya mbok, insyaallah Airin selalu sabar, kuat, selagi masih ingat Gusti Allah."
"Alhamdulillah, mbok lihat memang sepertinya neng Airin anak yang kuat." mbok membawa baskom sayur yang sudah dicuci dan dipotong-potong untuk dicemplungkan ke panci berisikan air dan rebusan ayam yang dipotong kecil-kecil, terlihat mereka sudah bergaduh.
Tak butuh waktu lama hidangan makan siang pun siap sayur SOP, sambal terasi, serta perkedel kentang juga tempe goreng pun siap. Aku membawanya ke meja makan karyawan dimeja itu aku dan karyawan lain akan makan bersama kecuali satpam ada yang makanannya diambilkan dan diantar ke pos karena tetap harus stanbay berjaga.
"Dirumah ini gak banyak karyawan pak Daffa, untuk satpam ada sekitar 6 orang dengan pembagian 2 shift, lalu ada mbok, ada supir yang sekaligus merangkap tukang kebun, juga ada 2 orang lagi perempuan bagian beberes rumah seperti nyapu, ngepel, mencuci baju dan lainnya. Tapi kebetulan yang 2 ini sedang mudik dan gak tau juga bakalan balik lagi apa gak. Jadi selama merek mudik mbok pesan jasa cleaning servis dadakan online gitu, untuk bantu-bantu." mbok mulai bercerita disela makannya.
"Mbak Airin, udah berapa lama jadi janda?" pak satpam yang nametag nya bernama Udin bertanya.
Hampir tersedak dan kembali tenang mengontrol emosi, "oh belum lama pak, kenapa pak Udin duda ya,,?!" kujawab saja dengan candaan.
"Ha-ha-ha duda apa nya istrinya aja 2 duda dari mana ya Din..!" malah mbok Yem yang menjawab membuat wajah pak Udin tersipu.
"Ya gak pa pa mbok, yang penting kan saya bisa adil bagi waktunya bagi uang belanja nya, lagian lelaki kan boleh mbok punya istri lebih dari satu." ucapnya membela diri.
"Iya iya, boleh boleh, untung cuma dua istrimu kalau nambah lagi sudah yakin kamu gak bakal bisa adil Din,, Din..!" balas mbok Yem. Aku hanya mendengar sambil sesekali tersenyum.
"Tapi mbok, kalau saya memang ditakdirkan menolong janda apalagi sedang hamil seperti mbak Airin ya gak pa pa kan mbok, itukan ibadah juga namanya. Bener kan mbak Airin?!"
"Loh kok jadi ke saya sih,,, ha-ha-ha saya mah gak kepikiran ke sana pak Udin. Saya masih ingin menikmati kebersamaan saya dengan anak saya sampai lama tanpa ada campur tangan lelaki." jawabku santai, memang benar gimana mau ada campur tangan lelaki ayah bayi ini aja aku lupa mukanya karena waktu itu suasana gelap, terus di kertas yang ilang juga dia gk nulis nama, kayanya cuma nomor-nomor aja. Eh iya di kartu kredit nya kan ada nama nya,,, nanti deh aku liat di kamar.
"Jadi neng Airin ini janda, janda cerai mati atau janda dengan suami masih hidup?" tanya mbok Yem.
"Ehmmm masih hidup mbok, semoga masih hidup sih. Tapi ya sudah lah mbok biarin aja saya bahagia ko meski sendiri begini." Aku bingung harus jawab apa, kalu bilang cerai mati sama aja doa in ayah anakku mati, pilih yang hidup aja deh, meski entah dia ada dimana.
"Tuh denger pak Udin, neng Airin belum kepingin nikah lagi, jadi jangan rayu-rayu ya. Lagian seperti yang tadi mbok bilang kalau kamu nambah istri lagi kamu gak akan bisa adil, percaya deh sama mbok.!"
"Ha-ha-ha iya mbok iya, bercanda mbok."
"Ini cum kita bertiga aja mbok yang makan, pak supir yang mbok bilang kemana, gak ikut makan sama kita mbok?"
"Namanya juga supir ya jarang makan dirumah, pasti makan diluar. Udah biarin aja yang penting yang kerja disini jangan sampai kelaparan apalagi kamu neng makan yang banyak biar bayinya sehat."
"Iya mbok, makasih."
*****🌹
RSJ BERHARAP SEMBUH
Daffa membaca nama rumah sakit jiwa itu kembali, Hany ada satu rumah sakit di kota ini, jadi tidak mungkin salah. Jarak tempuh yang cukup jauh dan kesulitan jalan tak menghalanginya untuk segera bertemu mama. Setelah mobil berhenti di parkiran Daffa segera bergegas turun menemui resepsionis.
"Pak Ujang bisa tunggu sambil ngopi di warung itu ya, saya kedalam dulu."
"Iya pak, semoga ketemu ya pak sama nyonya." jawab pak Ujang, dijawab aamin oleh Daffa, lalu melangkah kedalam.
"Permisi mbak, saya mau tanya apa benar disini ada pasien atas nama ibu Widyastuti?" tanyanya segera.
"Sebentar ya pak, akan saya cek dulu." matanya beralih ke komputer mencari data nama pasien. Tak lama kemudian mendongak menatap lelaki yang masih berdiri di depannya, "Oh ada pak, ibu Widyastuti ada di kamar tulip, dari sini tinggal lurus aja sampai mentok lalu belok ke kanan nah itu nanti tinggal cari kamar tulip."
"Oke makasih mbak."
Mama,,, akhirnya Daffa berhasil nemuin mama. Ayo kita pulang mah, Daffa rindu mama.
Dengan langkah cepat Daffa berjalan sesuai arah yang di tunjukan, begitu berbelok ke kanan berjejer banyak kamar dengan pemandangan didepan kamar adalah taman. Dari kejauhan terlihat seorang wanita duduk didampingi seorang perawat dikursi yang ada diluar kamar terlihat seperti menjahit. Melangkah perlahan dengan tatapan tak lepas dari perempuan usia setengah baya itu.
"Assalamualaikum mama,,," suara berat dan bergetar Daffa menahan tangis terdengar. Wajah wanita didepannya diam.
**********🌹🌹🌹🌹🌹**********
Hmmm kira-kira mama Widyastuti kenal gak ya sama anaknya?
Bab 20 ini adalah bab penggenapan lalu akan beralih ke jam update Hari Rabu & Sabtu jam 8 malam.
Jangan lupa follow akun nona Venus, like, komen, rate ⭐ 5 novel nya.
tencu 🍅
apa reaksi bapak Faisal jumpa dengan mantan istrinya dan apa sebenarnya niat Bu Widya mau jumpa ya
tp kok zaman dah modern gini masih aja ada hal² yg berbau nganu..
hmm 🚶♀️🚶♀️🚶♀️
wlopun cara itu diluar nalar sekalipun 🤦♀️
aduh Del, km ini wanita masa kini kok percaya hal kek gitu sih 😶
inget lho, nyawamu sndiri yg jd taruhannya itu..
smua masih abu².. aku nunggu jd merah muda dan biru aja deh 🚶♀️🚶♀️🚶♀️
km baik² aja kn?!
klo smpe terjadi sesuatu sm km kelak, apa Airin bakal kembali sm Daffa??
hmm, bolak balik dekok w mren ieu mh
kek nya 11 12 sm Delia..
apa mungkin Rachel yaa??
jadinya gini kan..
km sndiri yg tersiksa krna jelas² km yg berjuang sndiri
km hrus berusaha lebih keras lagi utk mencari Airin dan mendapat maaf darinya..
ehh ini Faisal sakit apa sih..
jgn bilang dia mengidap penyakit berbahaya yg mengancam nyawanya.. halahhh klo kek gitu, bisa jd angin segar buat Daffa..