Ikutin ig qolbie_90 ya guys... untuk mengetahui judul semua novel karya Qolbie 🙏🥰🥰🥰
Karakter dari yang super dingin cuek dan sinis, serta cool riang dan suka menghibur, ada pula yang playboy dan tampanya nggak ketulungan, namun ke empat sahabat itu semua tampanya memang di atas rata rata, jadi seperti apakah jika ke empatnya jadi idola para gadis gadis? simak terus gaes ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qolbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya pisitif juga
Hingga Nindi menghabiskan makananya, Terlihat Arga melepas dasinya dan membuka kancing bajunya dengan cepat, membuat Nindi menatap lekat ke arah sang suami yang terkesan begitu repotnya dan tergesa gesa.
"Sayang...kok lepas baju? apa nggak masuk kerja lagi? udah pulang? nggak balik lagi?" Tanya Nindi pada sang suami, Perasaanya sedikit was was, apa lagi saat sang suami datang perlahan mendekat ke arahnya, Ia kira Arga akan langsung menerkamnya.
"Tuk," Ketukan punggung ibu jari Arga yang mengetuk pelan kening Nindi.
"Sayang...jangan mikir yang macam macam deh...aku akan menahanya semampuku...jadi...jangan khawatir ya...aku mau mandi dulu...aku nggak balik ke kantor lagi kok." Ucap Arga dengan elusan tangan di kepala sang istri, Perlahan lahan mengelus rambutnya dengan lembut.
"Oh...lalu...katanya mau ngasih kabar besar sayang? apa? kapan?" Tanya Nindi dengan antusiasnya tiba tiba.
"Nanti ya...biarkan suamimu ini mandi dulu untuk mendinginkan kebahagiaan yang meluap luap ini, oke?" Ucap Arga yang membuat Nindi tidak mengerti, Namun ia hanya bisa mengangguk dan mengiyakanya saja.
Hingga beberapa saat Arga di dalam kamar mandinya, Sedangkan Nindi berada di teras balkon kamarnya, menatap sekitar tempat tinggalnya yang nampak asri dan damai.
"Sayang...kamu disini...!" Ucap Arga sembari memghampiri sang istri dan memeluknya dari belakang.
"Disini udaranya masih segar ya ga...rasanya sejuk banget..." Ucap Nindi sembari membalas pelukan sang suami dengan mengeratkan kedua tanganya.
"Ouh ya sayang...tadi katanya mau ngasih tahu sesuatu? apa? kenapa sampai kebahagiaanmu meluap? dari tadi itu yang memenuhi pikiranku." Ucap Nindi dengan jujurnya.
"Baiklah...siapkan hati dan perasaan ya sayang...kamu ingat nggak terakhir datang bulan kapan? kalau aku ingat...dan nggak akan pernah lupa...terakhir kamu datang bulan itu saat malam pertama pernikahan kita, Benar tidak? dan bulan bulan berikutnya sampai saat ini, kamu belum datang bulan lagi!" Ucap Arga yang membuat Nindi berpikir keras dan mengingat ingat kembali apa yang suaminya ucapkan.
Sampai beberapa saat lamanya, Nindi membekap mulutnya yang menganga terbuka dan hampir tak percaya.
Ia seketika membalikan tubuhnya dan menatap sang suami yang ada di hadapanya, Tubuhnya seketika bersandar pada pembatas balkon di belakangnya, dan Arga pun mengangguk sekali dengan mantapnya sembari menyunggingkan senyumanya.
Namun Nindi bukanya malah senang, Ia malah terlihat sedikit gelisah.
"Kenapa sayang? kenapa malah wajah kamu menjadi pucat seperti ini?" Tanya Arga yang sedikit khawatir melihat perubahan ekspresi sang istri.
"Ga...aku nggak datang bulan...jadi ada kemungkinan aku hamil, Itu kan yang ingin kamu beritahukan? tapi kamu tak tahu...ada kemungkinan pula aku punya penyakit lain bukan? mengenang setiap datang bulan aku selalu kesakitan." Ucap Nindi dengan wajah sendunya.
Namum Arga yakin sang istri tengah hamil, Karena dokter yang memberitahunya, meski belum pasti dan Arga diminta memeriksakan langsung ke dokter kandungan.
"Sayang...aku yakin kamu sehat dan nggak sakit, Tadi pak Dokter yang bilang sendiri bahwa kamu hamil sayang...nanti kita cek ke dokter kandungan ya?" Ucap Arga dengan pelukan hangatnya, Dan Nindi yang menenggelamkan wajahnya ke dada sang suami, Hanya bisa mengangguk pelan disana.
Hingga sore itu pun tiba, Saat keduanya sudah siap berangkat ke tempat praktek dokter spesialis kandungan, Dan keduanya sudah membuat janji terlebih dahulu, Hingga sampai sana tinggal masuk ke dalam saja, Untungnya juga keduanya menjadi pasien yang pertama masuk kedalam.
Didalam, Nampak Nindi menjalankan serangkaian tes, Hingga tinggal menunggu hasilnya keluar saja.
Nampak suster baru tiba dengan alat tes kehamilan yang Nindi serahkan barusan, Dan Dokter terlihat mengamatinya beberapa saat.
"Nyonya...disini jelas terlihat dua strip garis...anda pasti tahu bukan tandanya apa? tandanya anda positif hamil nyonya...selamat ya...dan untuk memastikanya...anda harus di USG, Silahkan..." Ucap bu Dokter yang mempersilakan Nindi untuk tiduran di tempat yang sudah di sediakan, Dan bu Dokter yang mulai memeriksa dengan seksama.
Hingga terlihat di layar monitor depan bu Dokter, Nampak seperti titik yang sangat kecil terlihat disana.
"Tuan...nyonya...lihatlah...ini adalah janin yang sedang di kandung nyonya, Umurnya baru sepuluh minggu...selamat ya..." Ucap bu Dokter yang langsung membuat Nindi dan Arga seketika ikut menatap pada layar monitor di depan bu Dokter.
"Sayang...aku hamil beneran? aku mengandung anak kita...sayang...kita akan menjadi orang tua..." Ucap Nindi sembari memeluk leher suami yang saat itu langsung memeluknya pula.
"Iya sayang...yang ada hanya bahagia..." Ucap Arga dengan kecupan lembut di kening sang istri.
"Dokter...bolehkah saya bertanya masalah pribadi...?" Tanya Arga dengan sedikit canggungnya.
"Silahkan pak Arga, Mau tanya apa?" Tanya bu Dokter yang menyambutnya dengan senang hati.
"Emb...sebelumnya saya minta maaf...saya ingin tahu...apakah kalau istri sedang hamil muda itu tidak boleh di ajak berhubungan intim? saya tahu dari teman teman itu demikian Dokter...!" Ucap Arga yang jelas menanyakan boleh tidaknya mengajak sang istri untuk berhubungan seperti biasa.
"Boleh pak Arga...asal dalam batas wajar..." Ucap bu Dokter yang membuat hati Arga yang sudah senang itu kian bahagia saja.
Hingga sepanjang perjalanan pulang, Tak hentinya ia menghubungi bundanya, papa, mama, serta semua teman dekatnya, Untuk memberikan kabar bajagia pada semuanya, Bahwa sang istri tengah mengandung buah hatinya, Sedangkan Nindi hanua menatap sang suami dengan senangnya pula, Ia tidak bisa berkata kata, Dengan kedua tangan yang mengelus perutnya.
Sampai telephone yang baru tersambung dengan Aditya, Setelah beberapa kali tadi Aditya sibuk terus dengan panggilan lainya, Kini tersambung.
"Kakak....halo! kakak kemana aja sih? kenapa sibuk terus?" Ucap Arga saat panggilanya tersambung dengan kakaknya.
"Ada apa? yang jelas lagi telephone istriku lah ga...kalau pulang nanti agak telat...biar nggak di tungguin, Emangnya kenapa sih?" Tanya Aditya yang sedikit penasaran di buatnya.
"Kakak coba tebak!" Ucap Arga lagi dengan seriusnya.
"Akh....nggak nggak apaan sih tebak tebakan, Aku matikan nih panggilanya!" Ucap gerutu Aditya yang merasa sedikit gemas dengan tingkah adiknya.
"Akh...kakak nggak banget deh...ayo dong tebak!" Ucap Arga lagi dengan dengusan kesalnya.
"Ya ya....aku tebak...kamu lagi kencan kan? udah aku nebaknya gitu aja! udah ya aku matikan." Ucap Aditya yang terasa sangat garing Arga dengar.
"Kakak nggak setia kawan, Dasar!" Gerutu Arga balik pada kakaknya, Disaat biasa dan tidak dalam lingkup kantor, Keduanya yang terlihat dingin, cool dan bahkan terkesan sadis itu pun nampak seperti seorang bocah yang tengah berebut permen, Sangat lucu dan menggemaskan.
Namun siapa sangka, Saat keduanya di hadapkan dengan kerjaan, Jangankan senyum, Yang ada semua anak buah bergidik saat mendongakan kepalanya, Apa lagi menatap matanya, Hingga semua hanya punya pilihan menunduk dan mengkerut saat berhadapan dengan Arga ataupun Aditya.
"Nindi hamil kak...kami akan punya anak!" Ucap Arga, Kali itu ia mengucapkanya dengan nada tenang dan senyum hangat yang lembut, Sembari sesekali melirik ke arah sang istri yang ada di sampingnya.
"Oke selamat adiku...perlu syukuran tuh...traktiran harus!" Ucap Aditya balik, Kali itu balasanya pun tidak cengengesan seperti tadi, Terkesan ikut bahagia dan senang pula disana.
Hingga akhirnya panggilan itu pun di sudahi keduanya, dan dengan wajah bahagia terpancar yang di rasakan Aditya dan juga Arga.
lanjut season berikut....👍👍