21+
Pernikahan yang dianggapnya sempurna telah ternoda dengan pengkhianatan , membuat Yuda seakan mati rasa dan tak percaya lagi dengan yang namanya cinta .
Tapi ...demi sang buah hati yang begitu merindukan sosok seorang ibu , ia rela melakukan apapun , bahkan untuk membuat perjanjian pernikahan dengan seorang wanita yang baru dikenalnya .
Apa ia bisa menerima orang yang baru dikenalnya untuk menjadi ibu baru anaknya ?
Atau ia akan mempertahankan cintanya hanya untuk seseorang yang pernah sangat menyakitinya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon difadipho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
" Dimas ." Ucap Luna pelan .
Dimas tersenyum menatapnya , lalu beralih menatap Karina .
" Senang bisa bertemu kamu lagi ." Sapanya ramah .
Tak ada reaksi dari Luna .
Ia sedikit mendekat , tapi Luna malah mundur .
Sementara Karina menatap mereka bergantian .
" Lun , tolong jangan seperti ini , aku mau bicara baik-baik , sebentar saja ."
Luna menatapnya tajam .
" Mau ngomong apalagi ...aku nggak ada urusan lagi sama kamu ." ketusnya .
Dimas berusaha makin mendekat dan memegangi tangan Luna , tapi dengan cepat ditepisnya .
" Jangan kurang ajar kamu !" Pekiknya .
Tapi Dimas tak menggubrisnya , sampai membuat Karina turun tangan dan langsung menghempaskan tangan Dimas .
" Tolong Ibu jangan ikut campur !" Sentaknya .
" Memangnya kamu siapa ?" Tanya Karina .
" Rasanya Ibu nggak perlu tahu siapa saya , yang jelas saya cuma mau bicara dengan orang yang saya cintai , paham ...!"
" Jangan ngawur kamu !!" Sentak Luna kali ini , menatapnya penuh amarah .
" Lun ,aku mohon beri kesempatan sekali lagi ." Iba nya .
Luna menarik nafas panjang , menahan emosinya .
Untung Mall lumayan sepi siang ini , jadi tak ada yang memperhatikan pertengkaran mereka .
Luna diam , merasa malu juga dengan Karina , kenapa harus ada masalah seperti ini .
Karina menatap Luna yang nampak sedikit bingung , mungkin ia ragu harus melakukan apa ,karena ini tempat umum juga . Mungkin ia harus bertindak sekarang .
" Memang kamu mau apa sama Luna ?" Tanya Karina .
Dimas menatapnya ." Saya mau kembali sama dia , itu saja ."
Karina menarik nafas panjang .
" Nggak bisa !" Jawab Karina tegas .
" Maksudnya ?"
" Luna ini menantu saya , jadi kamu jangan macem-macem lagi sekarang !" Pungkasnya , lalu menggandeng tangan Luna dan mereka jalan ke dalam butik .
Dimas hanya terpaku menatapnya .
" Bu Karina ." Sapa karyawan butik disana .
" Bu Mayang nya ada ?" Tanya Karina .
" Sebentar lagi datang Bu , Ibu silahkan menunggu di ruangannya ." Lalu mereka diantar ke dalam dan menunggu di sofa panjang .
" Kalau begitu saya tinggal dulu ke depan ." Pamitnya .
Karina mengangguk .
" Bu makasih ya ." Ucap Luna saat mereka hanya tinggal berdua di dalam ruangan .
Karina mengangguk ." Dia mantan pacar kamu ?" Tanya nya langsung .
" Iya ." Jawab Luna pendek .
" Kelihatannya dia masih suka sama kamu ?"
Luna tersenyum tipis .
" Apa kamu memang nggak punya perasaan lagi sama dia ?"
" Nggak Bu ...karena saya nggak akan pernah memaafkan sebuah pengkhianatan ."
Karina menatapnya serius . " Apa dia selingkuh ?" Tanyanya hati-hati .
Luna hanya diam .
Karina memeluknya dan itu cukup membuat Luna terkejut .
" Maaf sudah menunggu lama ."
Sapa seseorang .
Karina langsung melepas pelukannya .
Mayang berjalan menghampiri mereka .
" Mayang ...nggak kok ini juga baru datang ."
Mereka lalu berpelukan sebentar , lalu Mayang beralih menatap Luna .
" Ini siapa ...apa calonnya Mas Arya ?" Tanya nya .
Luna mengulurkan tangannya ." luna ." Mereka bersalaman .
Karina hanya tersenyum menanggapinya .
" Ya sudah saya ambilkan dulu barangnya , Bu Karina tunggu di sini dulu ." Ucap Mayang , lalu ia menunjuk ke deretan baju yang terjajar rapi di pojok ruangan .
" Itu ada koleksi baru , banyak dress yang kayaknya cocok buat Mbak Luna ." Ucapnya ramah ." Silahkan di lihat-lihat . " Lanjutnya , sebelum berjalan keluar .
" Luna , kamu bisa pilih dress disana , ambil aja beberapa kalau suka ." Karina menawarkan .
Luna menggeleng ." Kemarin Pak Arya sudah membelikan baju juga ."
" Memangnya kenapa kalau saya belikan buat kamu ?" Tanya Karina heran .
" Nggak usah Bu ." Tolaknya halus .
" Atau kamu mau yang lain ...tas , sepatu atau apa begitu ...ini sebagai ucapan terima kasih kamu mau menemani saya sekarang ."
Luna tersenyum . " Nggak usah Bu ...makasih , saya senang kok bisa menemani Ibu disini ." Ucapnya lagi .
Lagi-lagi Karina menatapnya . Untuk kali ini ia merasa punya nilai plus tersendiri untuk Luna .
Semoga pilihan Arya kali ini tak salah , ia pun mulai merasa bisa menerimanya .
Selesai di butik tadi , mereka memutuskan langsung pulang .
" Lun , pulang bareng aja ya , saya sama Pak Sanusi kok ."
" Nggak usah Bu , saya bisa naik ojek online saja . "
" Untuk sekarang kamu nggak boleh nolak ,bagaimana kalau laki-laki tadi mengganggu kamu lagi ." Tegasnya .
Pada akhirnya Luna menurut dan mereka pulang bersama .
" Waktu masih kuliah Bu ." Jawab Luna saat mereka sudah di dalam mobil .
Karina menanyakan soal hubungannya dengan Dimas .
" Dia selingkuh sama teman kamu ?" Tanyanya lagi .
Luna menggeleng . " Saya juga nggak kenal siapa wanita itu ...karena saya memergoki mereka sedang di kamar hotel berdua ."
" Astaga ." Sentak Karina kaget ." Kenapa mereka bisa berbuat se hina itu ...?" Tanyanya pelan , lebih kepada diri sendiri . Hal ini mengingatkannya pada apa yang dialami Arya .
Ia tak menyangka mereka bisa punya nasib yang sama soal percintaan .
" Ya ..setidaknya saya masih beruntung karena masih berstatus pacaran saja , belum sampai menikah ." Jawab Luna , kali ini terlihat biasa , ia mulai bisa meredam emosinya , tak seperti saat bertemu Dimas tadi .
" Iya kamu benar ." Seru Karina ." Setidaknya kamu tahu kalau dia memang nggak pantas dipertahankan ."
Luna tersenyum .
Karina menatapnya ." Memangnya kamu nggak pernah coba mencari tahu siapa wanita yang saat itu bersamanya ?"
" Pernah Bu ..waktu itu saya tanya ke beberapa teman dekatnya Dimas ."
" Terus ...?"
" Katanya wanita itu ..istri seorang pengusaha besar , tapi saya memang nggak bertanya lebih detail , karena itu udah nggak penting lagi ."
Karina masih menatapnya dan sedikit kaget dengan jawabannya .