Sebuah keputusan yang boombastic bagi seorang Chantika menjatuhkan pilihan nya kepada seorang petualang cinta yang super gila. Hanya gara-gara ingin memberikan hukuman terhadap cinta pertama nya. Namun, tak ada yang gratis di muka bumi ini. Semua harus ada take and gave.
"Jadi kan aku yang kedua dan akan ku pastikan semua sakit hatimu, akan terbalaskan!" ucap Rendy sembari menyeringai.
Haruskah ia menerima tantangan itu? Dari mana awal segalanya di mulai? Menjadi kan seorang Rendy pengantin nya pengganti cinta pertama yang telah menghianati kesucian cinta nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ubi Jalar
Mobil yang dikemudian Rendy berhenti tepat di depan pintu rumah mewahnya.
"Sayang, kita sudah sampai. Ayo bangun!" ucap Rendy mengusap pipi mulus Chantika yang bersandar di kursi mobil.
Namun Chantika belum tersadar dari tidurnya.
"Sayang, nyenyak banget tidurnya!" ucapnya lagi sembari merapikan anak rambut yang menutupi kening istrinya.
"Emmm, sayang" balas Chantika dengan mata yang masih terpejam rapat.
"Kita sudah sampai, ayo lekas ganti bajunya!" lanjut Rendy sambil membukakan pintu mobil untuk sang istri. Tapi yang ditunggu belum juga keluar.
"Sayang, masih ngantuk! Gendong!" suara manja Chantika.
Tak menunggu hingga hitungan menit. Rendy langsung menggendong Chantika dengan tangan kokohnya, masuk ke rumah.
Chantika melingkarkan lengannya ke leher suaminya dengan mata yang terpejam.
Sesampainya di depan pintu kamar, Rendy membuka dengan satu tangan dan mendorong dengan bahunya.
Rendy menurunkan Chantika di atas ranjang berukuran besar yang empuk. Chantika tidak melepaskan lengannya dari leher Rendy, membuat suaminya itu sedikit membungkuk.
Rendy mencium kening istrinya sembari membelai rambut hitamnya, tangan Rendy kini menjelajah wajah cantik perempuan yang telah mencuri hatinya. Hingga tepat di bibir seksi Chantika, ia tak lagi dapat membendung hasrat yang sedari tadi ditahannya. Ia mulai mencium bibir Chantika dengan ritme slow yang belum direspon lawan mainnya.
Namun, bukan Rendy namanya kalau tidak mengambil kesempatan dalam keenakan. Ia terus berusaha menggoda istrinya agar membuka bibirnya yang tertutup rapat, hingga ada sedikit celah untuk menerobos pagar besi itu. Tanpa aba-aba kini, lidah Rendy telah berhasil masuk dan menjelajah rongga mulut milik Chantika. Hingga membuat istrinya terbawa hanyut dalam buaian terbang ke nirwana, saling mengulum, menyes4p, *****4* hingga terdengar ecapan dari keduanya dan menggigit kecil bibir bawah Chantika.
Rendy melepaskan kuncian dibibir Chantika untuk sama-sama mengambil oksigen yang hampir habis dalam rongga keduanya.
Chantika tersenyum manis menyentuh lembut pipi Rendy dengan telapak tangannya yang halus.
"Ayo bikin cendol dawet, sayang" bisik lembut Rendy di telinga istrinya dengan suara paraunya.
Chantika masih memandang mata suaminya yang berkabut gairah dengan penuh cinta. Rendy yang selalu bersemangat untuk bercinta dan bermesraan dengan kekasih halalnya.
Suasana yang sepi, tenang dengan diiringi suara gemericik air hujan yang kembali turun membasahi bumi pertiwi, menambah syahdu malam panjang kedua insan, memancing gairah untuk berolahraga di atas kasur yang empuk.
Pasangan suami istri dalam lautan kasih halal dengan segala cumbu4n yang termasuk ibadah menafkahi istrinya secara bathin.
Dan selanjutnya hanya kedua insan berlawanan jenis itu yang melanjutkan gempa bumi lokal yang terjadi di dalam kamar mereka.
-
-
-
Mata Chantika menyipit karena silau, dia mengerjap berkali-kali untuk menyesuaikan diri dengan cahaya terang yang menyerbu saat hendak membuka mata. Cahaya matahari tampak menembus jendela, melewati balik gorden transparan yang melambai-lambai tertiup angin.
Matanya terbuka lebar, terlihat jelas wajah tersenyum pasangan halalnya yang pertama kali menyambut paginya.
Kening Chantika berkerut ketika melihat badannya yang kini hanya berbalut selimut setinggi dada, membuat bibir seksinya seketika mengeluarkan erangan pelan, yang membuat pria tampan yang tidur di sampingnya, tak ingin untuk beranjak dari kasur empuk yang nyaman. Rendy terus menatap wajah cantik istrinya.
"Pagi, Dewi Chantikku." Rendy memberikan morning kiss nya kepada Chantika.
"Pagi, juga Arjuna ku" balas Chantika seraya menelusup kan kepalanya ke dada bidang Rendy.
"Apa kau tak bekerja?" Chantika melirik jam yang sudah hampir pukul 7 pagi di atas nakas.
Rendy menggeleng cepat, "Hari ini aku hanya ingin bersamamu, menemanimu" mencium dalam pucuk kepala Chantika.
"Tidak bekerja? Orang kaya, bebas mau libur!"
"Ya, aku akan menemanimu, hanya untukmu, Dewi Chantikku." semakin mengeratkan pelukan mesranya.
"Waw, hanya untukku?" Chantika menunjuk ke arah dirinya.
Rendy mengangguk cepat.
"Oh, so sweet. Tambah cinta kalau begini" Chantika mengecup bibir Rendy.
Chantika beranjak dari ranjang empuknya dan melangkah ke arah kamar mandi.
"Sayang, mau kemana? Jangan siksa ubi jalarku ini! Dia telah berubah menjadi tongkat ajaib, saat ini!" Rendy terus memperhatikan punggung istrinya yang hampir masuk kamar mandi.
Chantika hanya tersenyum melihat tingkah lucu dari suaminya itu.
-
-
-
Chantika memandang bayangan dirinya di pantulan cermin besar di dalam kamar mandi, ia mencoba mengatur nafasnya yang sedang tak beraturan karena gugup seraya menangkup kedua pipinya.
"Kenapa hanya memandang senyummu saja, sudah membuatku jatuh pada pelukanmu. Kenapa hanya menghirup aroma tubuhmu saja, membuat darahku berdesir. Kenapa dengan otakku sekarang ini. Semua hanya terisi tentang sentuhan, cumbu4n, dan semua yang ada dalam tubuhmu, membuatku jadi gila!"
"Gila karena desahanmu, sayang!" suara serak yang khas dan pelukan mesra dari belakang tubuhnya, membuat jantung Chantika hampir terlempar dari tempatnya.
Rendy menc1um tengkuk leher dan punggung Chantika.
Chantika merasa geli, bergidik ngeri.
"Arjuna ku, kenapa kau selalu mengaketkan ku. Bisa mati berdiri aku!" pekik Chantika dengan keterkejutannya.
"Ooh, Chanduku. Kenapa kau selalu berbicara sendiri!" ucap Rendy sambil membalikkan tubuh Chantika ke hadapannya, kini.
Di tatapnya wajah cantik istrinya yang bersemu merah merona. Walaupun sudah menginjak satu minggu pernikahannya, tetapi Chantika masih malu dan gugup setiap dia membuat adonan gethuk lindri bersama pasangan halalnya. Sehingga membuat si nahkoda selalu bersemangat dan bergair4h menggoda sang liliput.
Rendy menempelkan ujung hidungnya dengan hidup Chantika. Saling bersentuhan, memejamkan mata sesaat. Menikmati hembusan hangat nafas keduanya.
"Sayang"
"Apa, sayang" Chantika mengalungkan tangannya di leher jenjang milik suaminya.
Rendy kembali mencium bibir Chantika yang menjadi chandu, panas dan penuh gair4h. Tangan satunya menjelajahi tubuh istrinya yang berisi.
Chantika langsung merint1h karena merasakan sengatan lebah yang makyus membuat tubuh langsingnya merind1ng.
Reflex Chantika menc1um leher jenjang suaminya memberikan jejak kepemilikan.
Selanjutnya hanya terdengar suara-suara misteri dari dalam kamar mandi. Cukup lama juga mereka bermain sepakbola di sana. Dan berakhir dengan mandi berdua.
Chantika keluar dari kamar mandi dengan memakai jubah mandi berwarna pink, diikuti sang suami dari belakang sembari mengeringkan rambut hitamnya dengan handuk kecil. Aktivitas yang hampir menghabiskan waktu selama dua jam itu, membuat penghuni perutnya demo turun ke jalan karena kelaparan.
Chantika duduk di depan cermin meja riasnya, mengeringkan rambut yang basah dengan hairdryer. Sedangkan Rendy duduk di pinggir ranjang seraya membuka aplikasi go food untuk memesan makanan siap saji, pengisi daya yang terkuras habis.
💞💞💞💞
Bersambung...
Sampai di sini dulu ya gaes.. Jangan lupa pencet like, komen di kolom komentar untuk support, no bully. Favoritkan juga dan ratr bintang lima. Seiket mawar merah jangan ketinggalan dan secangkir kopi hangat, biar tambah semangat up CHANDY... Terimakasih 🙏🏻🌹🕊🕊
niat ko pelakor😑
Kangen dengan keuwuwan mereka😚😘
Terus ini si Yuyud mau ngapain ya? Hadeuh terniat banget nih orang mau menggoda Randy. Pakai apa tuh dia mau memperdaya bang Rendy? semoga bang Randy tak tergoda sama ulet bulu itu😒
Kasihan orang tuamu Yud, mereka sudah Rendy anggap keluarga sendiri, tapi kamu bisa mencorengnya dengan kelakuan kamu macam itu.
sini tak tabok pake bakiak dl biar ga konslet tuh otaknya😆