Tak pernah terbayangkan oleh seorang Axel gadis tomboy yang baru menginjak usia 19 tahun, dirinya bisa tiba-tiba diangkat menjadi anak oleh seorang pensiunan Jenderal yang mempunyai 3 orang anak lelaki penerus sang ayah di dinas angkatan darat berbaret merah.
Bahkan sang bunda yang selama ini telah kehilangan anak perempuannya ketika masih dalam kandungan, merasa Axel adalah anak perempuan yang selama ini sangat ia dambakan.
Axel telah kehilangan orang tuanya dalam sebuah kecelakaan tragis yang menyisakan trauma mendalam baginya ketika ia berusia 10 tahun. Semenjak itu adik dari ibu satu-satunya yang mengurus Axel hingga Axel lulus SMA dan memutuskan untuk bekerja dan pindah dari kediaman sang bibi karena perilaku sang paman dan keponakan-keponakannya yang kurang berkenan bagi Axel.
Bagaimana Axel dapat menghadapi saudara-saudara dan orang tua angkatnya yang sangat over protective?
Padahal selama ini Axel begitu mandiri...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lamaran Galaxy
tok... tok...
ceklek
" De...bunda masuk ya...." memasuki kamar Axel
" Ehh ..iya bun " sedang merapikan teman tidur
" De...biar Maya aja yang rapihkan, Ade masih belum fit lho " ujar sang bunda
" Gak apa bun, cuma rapiin dikit " sambil menumpuk bantal-bantal.
Axel lalu duduk diatas tempat tidur nya, tubuhnya menyender ke bantal-bantal yang telah ia tumpuk sebelumnya, bunda membantu nya.
" Terimakasih bun .."
" De....ntar malem bunda mau bikin selametan, gak ngundang orang luar cuma kita aja yang ada ada dirumah " ucapnya
" Ada acara apa emangnya bun? " tanya Axel mengerenyitkan dahinya
" Dalam rangka kita selamat, kita sehat, terutama kamu sayang..." ucap bunda seraya mengelus rambut putri angkat kesayangannya
" Kamu nanti siap-siap yah, nanti Maya bantu kamu buat ganti pakaian " lanjutnya
" Iya bun...." Axel tersenyum pada bundanya.
Dia sangat bersyukur dianugerahi keluarga sambung yang sangat menyayanginya.
Bunda pun pamit dari kamar Axel menuju ke dapur meneruskan aktivitas nya mempersiapkan acara nanti malam.
Maya dibantu para asistennya mempersiapkan aneka hidangan lezat, beberapa diantaranya adalah makanan favorit Axel.
Axel sangat menyukai olahan masakan ayam, mau dimasak dengan cara apapun pasti dia suka.
.
.
.
Malam pun tiba, semua anggota keluarga telah hadir disana, para petugas keamanan, para asisten rumah tangga, sampai tukang kebun ikut menghadiri acara khusus ini, terkecuali Axel, dia masih bersama bunda dan Maya di kamar nya. Ayah juga mengundang seorang ustadz untuk memimpin doa nanti.
" Bun... memangnya harus berpakaian seperti ini yah ?" tanya Axel pada bundanya.
" Iya sayang...ini kan acara pengajian dirumah, jadi kamu harus pake baju yang tertutup " jawab bunda tersenyum
Maya yang membantu memakaikan baju pun ikut tersenyum.
" Nona cantik pake baju ini " pujinya
" Tapi bun...ini panjang banget mana kedodoran lagi " ucapnya lagi
" Ini namanya kaftan sayang..." sambil memberikan sentuhan terakhir pada pakaian Axel.
" Tuh...udah...." lanjut bunda
" Cantik banget anaknya bunda " lanjutnya lagi
" May...panggilkan Abang yah, minta tolong bantu ade turun " titahnya
" Baik nyonya " jawab Maya seraya meninggalkan bunda dan nona nya berdua didalam kamar itu.
Tak lama berselang...
tok...tok...
" Udah siap semuanya ?" Galaxy memasuki ruangan.
Dia terpana melihat penampilan gadis yang ada di depannya. Axel menggunakan balutan kaftan putih yang diberi aksen bros berbentuk wajik warna silver dengan manik-manik yang tersebar didalamnya, dia juga menggunakan selendang sebagai pelengkap yang dia pakai sebagai penutup kepala.
" Abang....abang....hei " bunda mencoba menyadarkan Galaxy dari kekaguman nya terhadap Axel.
" eehh..he...he..." Galaxy menggaruk kepala tak gatal.
" Ade nya dibawa kebawah yah bang...bunda duluan " titahnya.
Sepeninggal bunda
" Ade cantik " puji Galaxy kepada gadis yang ada dihadapannya.
" Terimakasih Abang " tersipu.
Tiba-tiba Axel merasakan tubuhnya melayang, Galaxy menggendong nya ala bridal dan membawa nya ke lantai satu, lalu dia mendudukkan Axel di kursi roda yang sudah ada dibawah tangga tersebut. Mereka pun bergabung bersama dengan semua orang yang sudah bersiap di ruang keluarga.
Ruang keluarga telah disulap oleh para asisten rumah tangga dirumah itu, semua kursi dan meja serta lemari-lemari pajangan sudah di pindahkan untuk sementara digantikan dengan bentangan karpet dimana semua orang sudah duduk disana.
" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh " Ayah membuka pembicaraan
Semua orang menjawab salamnya.
" Terimakasih semuanya sudah berkenan untuk hadir di acara selamatan ini, acara ini kami selenggarakan atas rasa syukur yang mendalam karena Tuhan telah menyelamatkan orang-orang yang kita sayangi sehingga mereka selalu hadir bersama kita " lanjut ayah.
" Nanti setelah kita berdoa, kita akan melanjutkan dengan acara makan-makan bersama " lanjut ayah lagi.
Ayah mempersilahkan pak ustadz untuk memimpin doa.
" Sebelum kita menemukan acara ini dengan makan-makan, saya mohon kesediaan semua orang yang ada disini untuk menjadi saksi " ucap ayah Cakrawala, lalu dia pun menarik nafas panjang
" Menjadi saksi atas acara lamaran untuk anak kami Galaxy Bima Sakti dan Axel Bima Sakti " lanjut sang Ayah.
Axel terkejut dengan ucapan sang ayah, bagaimana tidak, bunda tidak berkata apapun tentang ini tadi siang bahkan Galaxy yang selalu menemani nya pun tidak pernah menyinggung tentang hal ini kepada nya.
" Nak... bersedia kah kamu menerima lamaran kami untuk anak kesayangan kami Galaxy ?" tanya ayah kepada Axel.
Sejenak Axel terdiam dan menatap ayah dan bunda yang kini ada dihadapannya. Dia pun menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan.
" Bersedia yah " jawab Axel masih tidak menyangka tentang lamaran ini.
" Alhamdulillah " semua orang yang ada disana mengucapkan secara hampir bersamaan.
Saat semua orang sedang menyantap makanannya, terlihat ayah, bunda serta Galaxy sedang berbincang dengan pak ustadz.
Axel ditemani Abang kembar nya menyantap makanan kesukaan nya.
" Jieeee...bentar lagi jadi kakak ipar dong " goda Guntur
" iihhh...bang Guntur nih .." tersipu
" waaahh ...bakal banyak yang patah hati ntar " ucap Guruh
Kedua nya terus menggoda sang calon kakak ipar, hingga pipi Axel sudah seperti udang rebus.
" Perhatian semuanya " seru ayah Cakrawala
" Maaf mengganggu kenikmatan makannya, saya mohon ijin kepada semuanya untuk tetap berada di ruangan ini setelah acara makan selesai " titahnya.
Ayah lalu menghampiri Axel yang sedang berada bersama anak kembar nya.
" Kalian ikut ayah " serunya.
Mereka mengikuti ayah ke ruang tamu dimana bunda, Galaxy dan pak ustadz sudah menunggu disana.
" Sayang....ada yang mau kami bicarakan dengan kamu " ucap bunda.
Axel menjawab ucapan bunda dengan anggukan.
" Nak...tadi ayah sudah melamar mu untuk anak ayah Galaxy dan ayah ingin kalian meresmikan pernikahan kalian malam ini " ucap sang ayah dengan serius.
" Malam ini disaksikan oleh semua orang yang ada disini kalian akan melangsungkan pernikahan meski secara agama terlebih dahulu " lanjut ayah.
" Kami tidak mau ada fitnah nak, kalian sudah sama-sama dewasa terutama anak ayah " lanjutnya lagi
lalu pak ustadz pun memberikan wejangan-wejangan seputar pacaran dalam Islam.
" Sayang....kamu paham kan apa yang kami khawatir kan?" tanya bunda sambil menggenggam tangan kedua tangan Axel.
" i...iya bun " jawabnya gugup
Perasaan Axel bercampur aduk antara bahagia, bingung dan takut. Dia tidak tahu apakah dia sudah siap dengan semua ini, rumah tangga sangat sakral baginya.
Axel melihat ayah dan bundanya yang sudah bersedia menjadi orang tua angkatnya, dia juga melihat kakak-kakaknya terutama Galaxy yang memang akhir-akhir ini lebih perhatian kepadanya.
Dia tak tahu apakah yang dia rasakan selama ini merupakan perasaan cinta kepada Galaxy, ada rasa nyaman ketika bersama dengannya, ada rasa khawatir ketika dia pergi dan ada rasa cemburu ketika dia dekat dengan wanita lain.
peran utamanya penyakitan, yg namanya bar "itu bisa bela diri,