NovelToon NovelToon
Majikanku, Suamiku

Majikanku, Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Tamat
Popularitas:96.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Aysha Siti Akmal Ali

Naila, gadis malang yang baru berusia 16 tahun, harus mengalami nasib buruk. Ketika Naila masih terpuruk setelah kematian Ibunya, ia bekerja di kediaman seorang Pengusaha sukses (Keanu Armani Putra). Bukannya mendapatkan ketenangan, Naila malah semakin terpuruk karena nasibnya menjadi lebih tragis dari sebelumnya.

Dimana ia diperkosa dan menjadi istri siri yang tidak pernah dianggap oleh sang suami. Belum lagi keputusan Keanu yang akan menikahi Kekasihnya, Melisa.

Kehadiran Melisa didalam rumah tangganya, membuat kehidupan Naila semakin berat. Belum lagi ia harus mengetahui bahwa dirinya tengah hamil di usianya yang masih sangat muda.

Bagaimana perjuangan Naila melewati masa sulitnya? Penasaran??? Yukk, ikuti cerita mereka 😘😘😘

Bukan ranah Bocil ya, jadi yang masih bocil, jangan di intipin ya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan Yang Melelahkan

"Bi, apa kamu tahu kemana Naila pergi?!" tanya Keanu panik.

"Saya sendiri tidak tahu, Tuan. Ia bahkan tidak berkata apapun kepada saya." sahut Bi Iyem disela isak tangisnya.

"Aku harus mencarinya, Bi! Dia harus segera ditemukan! Aku masih harus bertanggungjawab atas dirinya!" sahut Keanu.

Tepat disaat itu Melisa turun dari kamarnya sambil memperhatikan kepanikan Keanu saat itu.

"Ada apa sih, pagi-pagi begini sudah ribut-ribut?!" ucap Melisa dengan wajah cemberut menatap Keanu.

Bi Iyem segera memundurkan tubuhnya ketika Melisa datang menghampiri mereka. Melisa menghampiri Keanu dan mengambil surat dari Naila yang masih berada didalam genggaman suaminya tersebut.

"Apa ini?!" Melisa meraih selembar kertas itu kemudian membacanya dengan seksama. Ekspresi wajahnya yang semula menekuk karena kesal, kini berubah dan terlihat sebuah senyuman manis mengambang diwajah cantiknya.

"Gadis dungu itu sudah pergi?! Hah, baguslah! Jadi aku tidak perlu repot-repot lagi mengusirnya, ya kan?!" ucap Melisa sambil tersenyum puas.

"Cukup, Melisa!" bentak Keanu,

"Sebenarnya apa salah Naila padamu?! Apa kamu tahu, disini ia juga korban, sama seperti dirimu! Dia juga tidak pernah menginginkan posisi seperti ini dalam hidupnya tapi ia terpaksa memilihnya dan kamu! Kamu bahkan tidak memiliki sedikitpun iba kepadanya!" sambung Keanu kesal.

"Jadi kamu sekarang sudah berani membentak ku hanya untuk membela gadis dungu itu?! Aakhh!!!" ucap Melisa sambil memegang perutnya dan berpura-pura merintih kesakitan.

Seketika Keanu dan Bi Iyem panik ketika melihat Melisa meringis sambil memeluk perutnya.

"Melisa, Melisa! Kamu tidak apa-apa, Sayang?!" ucap Keanu seraya menghampiri Melisa dan membantunya duduk di sofa.

"Perutku kram, Keanu! Sakit..." keluh Melisa sambil mengelus perutnya dengan lembut.

"Tahan sebentar ya, Sayang! Aku akan memanggilkan Dokter spesialis kandungan untuk memeriksakan keadaan mu!" ucap Keanu panik.

Sementara Keanu memanggilkan Dokter untuk Melisa, kini diruangan itu hanya tinggal Melisa dan Bi Iyem yang masih berdiri disamping Melisa dengan wajah panik.

"Heh, Bi Iyem! Kenapa sih pagi-pagi begini sudah bikin kekacauan?! Memangnya kenapa jika gadis dungu itu pergi dari rumah ini?! Aku malah senang ya, jika dia sudah tidak berada dirumah ini lagi! Itu artinya aku tidak perlu repot-repot menyingkirkan benalu seperti dirinya! Dan jika kamu masih ingin bekerja dirumah ini, sebaiknya jaga sikap mu! Aku juga bisa memecat mu kapan saja aku mau!" hardik Melisa kepada Bi Iyem yang masih berdiri di depannya sambil menundukkan kepalanya.

"Seandainya anda tahu, Nona Melisa! Saat ini Naila tengah mengandung anak dari Tuan Keanu! Dia juga berhak atas kehidupan yang lebih dlbaik dari Tuan Keanu! Sebab ada generasi penerus Tuan Keanu yang sedang tumbuh di rahimnya!" batin Bi Iyem.

"Sebentar lagi ya, Sayang! Dokternya sedang diperjalanan menuju kesini. Jadi tahan sebentar, ya!" ucap Keanu seraya menghampiri Melisa dan mencoba menenangkannya yang kembali berpura-pura meringis kesakitan.

"Aw! Sakit, Sayang! Anak mu ini sensitif sekali perasaannya, jadi jangan pernah membentak ku lagi, ya! Dan soal gadis Dungu itu, biarkan dia pergi! Bukankah itu keinginannya sendiri?! Jadi biarkan ia pergi dan jangan pernah cari keberadaannya!" sahut Melisa sambil bersandar di dada Keanu.

"Baiklah, aku berjanji, Sayang!" ucap Keanu sambil mengelus puncak kepala Melisa.

"Maafkan aku, Melisa! Aku akan tetap mencari keberadaan Naila! Walaupun aku harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi darimu!" batin Keanu.

Bi Iyem melangkah pergi meninggalkan ruangan itu sambil menggelengkan kepalanya. Tuan Keanu begitu bodoh, cinta yang begitu besar terhadap Melisa membuat ia kehilangan akal sehatnya.

"Tuan Keanu semakin bodoh saja di buatnya! Dengan begitu mudahnya Melisa membuat bualan seperti itu dan begitu mudahnya pula Tuan Keanu mempercayainya!" gumam Bi Iyem sambil melangkah menuju dapur.

"Oh, Naila sayang... kamu dimana sekarang, Nak?!" sambung Bi Iyem sambil menatap kosong kearah jendela dapur.

Sementara itu,

Sudah berjam-jam Naila berjalan tanpa arah yang pasti. Dan kini ia sudah tiba dikota besar. Hiruk pikuk keramaian kota membuatnya kebingungan. Ini pertama kalinya, Naila menjejakkan kakinya sendirian dikota besar dan tak ada satupun orang yang ia kenali ditempat itu.

Teriknya cuaca saat itu tidak membuat Naila menyerah melakukan perjalanan panjangnya. Perjalanan panjang tanpa arah dan tujuan. Sesekali Naila berhenti dan duduk dipinggir jalan untuk berteduh sekaligus melepas penat.

Perutnya yang kosong, kini mulai berdendang ria meminta jatahnya untuk segera diisi. Namun harus diisi dengan apa, Naila bahkan tidak membawa bekal apapun untuk menyambut hari panjang dan melelahkannya kali ini.

Naila duduk sambil memegang perutnya yang kelaparan. Sudah beberapa kali Naila menelan ludahnya karena kerongkongannya terasa sangat kering.

"Ya, Tuhan! Aku sangat lapar dan juga haus!" gumam Naila sambil memperhatikan sekelilingnya, berharap ada seseorang yang iba padanya dan memberinya sedikit bantuan.

Cuaca yang begitu terik tiba-tiba saja berubah dengan begitu cepat. Awan hitam menggulung diatas kepalanya dan saat itu Naila begitu kebingungan mencari tempat bernaung.

Semua orang panik dan berlarian mencari tempat untuk berteduh, termasuk Naila. Naila melihat sebuah bangunan yang terlihat sangat mewah, entah apa itu Naila pun tidak tahu. Ada beberapa orang yang berlarian dan memasuki tempat itu untuk berteduh sekaligus mengisi perut mereka.

Naila ikut berlari ketempat itu namun hanya berada tepat didepan bangunan tersebut. Salah seorang Satpam mencegahnya untuk memasuki ruangan itu. Dengan terpaksa, Naila pun duduk diteras sambil memeluk tas lusuhnya.

Ternyata tempat itu adalah sebuah Restoran mewah dan tidak sembarang orang yang bisa memasuki tempat tersebut. Naila sempat mengintip dari balik kaca dan nampak orang-orang berkantong tebal sedang menikmati hidangan mereka dengan lahapnya.

Naila yang tengah kelaparan hanya bisa menatap kedalam ruangan tersebut sambil memegang perutnya yang sudah keroncongan. Ini pertama kalinya Naila merasakan lapar yang amat sangat.

Didalam Restoran,

Seorang laki-laki berperawakan tinggi besar, berusia sekitar 25 tahun, memperhatikan Naila dari dalam Restoran. Dia merupakan seorang Executive Chef di Restoran tersebut. Lelaki itu iba melihat Naila yang nampak kedinginan duduk di luar Restoran.

"Coba kamu ajak gadis itu masuk. Aku ingin bicara padanya." Perintah lelaki itu kepada salah satu bawahannya.

"Baik, Chef!" sahut bawahannya.

Laki-laki bawahan Executive Chef tersebut kemudian berjalan menghampiri Naila.

"Maaf Nona, bisa ikut saya sebentar? Atasan saya ingin bicara dengan anda." ajak Laki-laki tersebut seraya mengarahkan tangannya masuk kedalam Restoran.

Naila terdiam sejenak dan mencoba mengintip kedalam ruangan Restoran mewah tersebut. Ada perasaan ragu untuk memasuki ruangan itu. Ia merasa tidak pantas karena ia hanya gadis yang berasal dari kampung dan juga dari keluarga miskin. Sangat jauh dari Kriteria para pengunjung Restoran mewah itu.

"Tidak apa-apa, Nona! Masuklah..." ajak Laki-laki itu lagi sambil tersenyum hangat kepada Naila.

...***...

1
Dewi Dama
malas baca klo sampe episode 200 ratusan
Hylos Nana
Luar biasa
Yuna Aprilia
😭😭😭😭😭
Nuryani Manalu
😭😭😭😭 sedih bngt ,sampai ikut nangis
Nunur Rohimah Nunur: ikut sedih juga karna belum kenal dekat sm bunda
total 1 replies
linasijabat nysinurat
Luar biasa
Ahmad Bastari
kapok..mampus lho malu kannn
Ahmad Bastari
penasaran banget
Ahmad Bastari
kasih perhatian terus adnan dan sabar ya arumi buat adnan menyesal
Ahmad Bastari
ok pas tamat smu juga lebih baik
Ahmad Bastari
bersatulah dan keanu nikahilah nails secara hukum
Ahmad Bastari
nyesel kan kan sukur
Ahmad Bastari
apa nggak bisa disatukan lg mereka! semoga Keanu memilih naila
Ahmad Bastari
semoga terungkap nanti ya
Ahmad Bastari
semoga aja yg di kandungan melisa Bukan anak Keanu
Ahmad Bastari
jgn2 Melissa tak perawan lg
Ahmad Bastari
biar naila hamil taranaknya mieipmu
Jastiah Tia
wow nayla ponakan t.mira
Retno Palupi
semoga bahagia nan
Mmh'a Azam Yasmien
😭😭😭
Mmh'a Azam Yasmien
jangan menyesal ya nanti nya keano 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!